Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kitab rujukan umat Islam dari masa ke masa. Terjaganya al-Qur’an
sudah dijanjikan oleh Allah, sehingga sampai kapanpun teks al-Qur’an tidak akan berubah.
Seiring berjalannya waktu, meski teks al-Qur’an tidak berubah, akan tetapi manusia mengalami
perubahan cara pandang terhadap al-Qur’an.
Agama Islam adalah agama yang telah disempurnakan oleh Allah Swt dan diridai-Nya,
sebagai kenikmatan yang sempurna bagi ummat yang memeluk agama Islam yakni agama yang
terakhir yang diturunkan kepada Rasul terakhir. Di mana Allah selalu memberi taufiq dan
hidayah kepada muslim yang diridai-Nya. Rida dalam ajaran Islam dianggap sebagai suatu sifat
yang harus dimiliki jika seseorang ingin mendapatkan keridaan Allah (al-Bayyinah: 8; al-Fajr:
28). Rida juga salah satu cara untuk sampai kepada Allah (al-Nābulsī, 2009). Namun, dalam
ilmu psikologi belum banyak membahas konsep ini secara mendalam.
Sikap rida merupakan kondisi didalam hati, maka apabila seseorang mukmin
merealisasikanya dalam kehidupan, maka dia akan mampu menerima semua kejadian yang dia
alami di dunia dan berbagai macam bencana yang mengguncang iman secara nyata, jiwa yang
tenteram, dan hati yang tenang. Bahkan dia akan sampai pada tingkat yang lebih tinggi dari tiu,
yaitu merasakan kebahagiaan dan kesenangan terhadap pahitnya takdir, hal itu merupakan hasil
dari ma’rifat kepada Allah dan cinta tulus kepada-Nya.
Di tengah hiruk-piruk kehidupan dunia terkadang menjadikan seorang muslim terkadang
lalai apa tujuan hidupnya di dunia. Maka kesehariannya hanya tergerus oleh kehidupan yang
hedonis dengan melupakam fitrah manusia itu sendiri, padahal tujuan utama seorang muslim
hidup di dunia untuk beribadah dan menggapai Rida Allah Swt, sebagaimana firman-Nya dalam
surat al-Taubah 72 dan al-Fath 28. Pada dasarnya kehidupan manusia di dunia adalah perjalanan
yang tujuannya adalah berada di akhirat dengan keadaan yang baik.
Dari urgensi rida Allah Swt diatas, maka semua muslim ingin mencapainya oleh karena
itu maka kajian tentang sifat Allah Swt dalam al- Qur’an ini perlu dilakukan. karena al-Qur’an
adalah kitab petunjuk dan pedoman bagi ummat Islam pada khususnya bahkan bagi manusia
pada umumnya, yang berfungsi memberi arahan hidup serta sikap yang berbeda disetiap langkah
seorang muslim secara individual maupun jamaah. Al- Qur’an juga datang sebagai jawaban atas
segala persoalan dan sebagai obat, serta kitab rujukan utama hukum. Maka penafsiran al-Qur’an
sangat diperlukan untuk memahami petunjuk dan pedoman yang terdapat di dalamnya.
Pengumpulan ayat dengan tafsir semantic bertema kata rida, dengan segala bentuk kata
nya berjumlah 73 kata dalam Al-Qur’an, yang terdapat pada 64 ayat, dalam 32 surat. Pengertian
rida secara etimologi adalah menerima, memilih, mencukupi, rela, menyetujui dan puas.
Pembahasan ayat-ayat rida Allah Swt bisa dibilang sangat lengkap karenanya meliputi segala
sendi Islam yang terpusat kepada keimanan, keislaman dan ketakwaan. Oleh karenanya, penulis
merasa tertarik untuk membahas konsep rida dalam al-Qur’an agar seorang muslim bisa
memahami hakikatnya dan mendapat manfaatnya.

Tulisan ini akan membahas ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung kata rida dan
derivasinya. Selain itu untuk mendalami kajian tentang ayat tersebut akan dikaitkan juga dengan
ayat-ayat lain atau hadis yang memiliki tema yang sama. Dalam hal ini penulis tidak
mengkhususkan pendapat ulama tertentu dalam mengambil kesimpulan tentang kata rida dalam
al-Qur’an, akan tetapi akan dilakukan penafsiran yang dikutip dari beberapa mufassir sehingga
memunculkan pemahaman yang beragam.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan
(library research) denagan fokus kajian pada makna rida dan bagaimana konteks maknanya
dalam Al-Qur’an dan Hadist. Smber data diklasifikasikan berdasarkan data primer dan data
sekunder, data primer meliputi Al-Qur’an, kamus bahasa dan kamus Al-Qur’an, karya-karya
ensiklopedis seperti : Ruh al-Ma’ani (https://www.almaany.com/), aplikasi kitab 9 Imam.
Sedangkan data sekunder meliputi penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tema rida.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatab serta semantik dan tematik,
Semantik artinya ilmu yang berbicara mengenai rapikan makna atau pengetahuan perihal seluk
beluk serta pergeseran makna kata. Proses mencari makna semantic rida antara lain: menentukan
kosa kata yang akan dianalisis, mencari makna dasar, menganalisis makna sintagmatik dan
paradigmatic kata rida, menyusun medan semantic atau ruang lingkup yang dihasilkan dari
temuan penulis beupa hubungan makna dalam kata rida.
Penelitian ini juga memakai metode tafsir maudhu’i atau metode hadist tematik. Metode tafsir
yang berusaha mencari jawaban Al-Qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-qur’an
yang memiliki arti yang sama, kemudian membahas topik/judul eksklusif serta mengelompokan
waktu turun serta sebab turunnya ayat lalu memperhatikan ayat tersebut sambil melihat
penjelasan, informasi dan hubungan ayat tersebut dengan ayat yang lain.
Dari pengertian tadi dapat dimengerti bahwa metode tafsir maudhu’i adalah metode tafsir yang
menjelaskan beberapa ayat Al-qur’an mengenai suatu judul/tema ekslusif. Kemudian
memperhatikan urutan turunnya ayat sesuai menggunakan sebab turunnya yang dijelaskan
dengan berbagai macam informasi serta membandingkan dengan fakta ilmu pengetahuan lainnya
yang membahas topik/tema yang sama. Kitab-kitab hadist yang menjadi sumber penelitian ini
adalah kitab Bukhori, Muslim, Nasai, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Malik, dan Ad
Darimi melalui Aplikasi Lidwa Pustaka 9 Imam.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis kata rida menggunakan metode
tafsir maudhu’I yaitu memilih tema yang akan di analisis, menentukan tema, mencari hadist-
hadist yang terkait dengan kata rida, dengan meng-input kata rida dalam aplikasi, membuat
kategorisasi kandungan hadist, melihat skematisasi periwayatan hadist yang dirujuk, melihat
sanad dan matan hadist, memahami teme-tema yang berkaitan dengan makna rida, hasil analisis
disusun menurut kerangka besar konsep, membuat kesimpulan berdasarkan arguumentasi ilmiah.
SUMBER
An, A.-Q. U. R., Ridha, T., & Pe, D. A. N. (2020). Penafsiran al-sy ā’rawi terhadap ayat -ayat
al- qur’an tentang ridha dan pe ngaruhnya dalam kehidupan.
Fattah, A. (2020). Tafsir Tematik Islam Moderat Perspektif Al- Qur’an. 5(2), 156–172.
https://doi.org/10.24090/maghza.v5i2.3125
Magister, M. G., & Rahmawati, A. V. (2019). Konsep Rid } a dalam Al- Qur ’ an.
Rusdi, A., & Indonesia, U. I. (2017). Rida dalam Psikologi Islam dan Konstruksi Alat Ukurnya.
September.

Anda mungkin juga menyukai