Anda di halaman 1dari 10

LI 1.

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI TELINGA

LO 1.1 MAKROSKOPIS

Telinga dapat dibagi menjadi telinga luar, tengah dan dalam.

 Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari pinna atau aurikula yaitu daun kartilago yang menangkap
gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus), suatu lintasan
sempit yang panjangnya sekitar 2,5cm yang merentang dari aurikula sampai membran
timpani. (Sloane, 2003)
Liang telinga berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar,
sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang.
Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen (kelenjar
keringat) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua
pertiga bagian dalamnya hanya dijumpai sedikit kelenjar serumen. (Soepardi, 2007)
 Telinga Tengah

Terletak di rongga berisi udara dalam bagian dalam bagian petrosus tulang temporal.
Batas-batas telinga tengah adalah sebagai berikut :
- Batas luar : membran timpani
- Batas depan : tuba eustachius
- Batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
- Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis
- Batas atas : tegmen timpani (meningen/otak)
- Batas dalam : berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semisirkularis
horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval window),
tingkap bundar (round window) dan promontorium
Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan
terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Membran timpani merupakan perbatasan telinga
tengah, berbentuk kerucut dan dilapisi kulit pada permukaan eksternal dan membran mukosa
permukaan internal. Membran ini memisahkan telinga luar dan telinga tengah dan memiliki
tegangan, ukuran dan ketebalan yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara
mekanis. Bagian atas disebut pars flaksida (membran Sharpnell) sedangkan bagian bawah
pars tensa (membran propria).
Tulang pendengaran di telinga tengah terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang saling
berhubungan. Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada
inkus dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang
berhubungan dengan koklea. Tulang-tulang ini mengarahkan getaran dari membran timpani
ke fenestra vestibulii yang memisahkan telinga tengah dari telinga dalam.

Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah


nasofaring dengan telinga tengah. Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap,
menelan atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada
kedua sisi membran timpani.

 Telinga Dalam
Berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal, di sisi medial telinga tengah. Telinga
tengah terdiri dari dua bagian :
 Labirin tulang (ossea)
Merupakan ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai cairan
serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan terbagi
menjadi tiga bagian :
1. Vestibula
- Dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibuli dan venestra cochleae, yang
berhubungan dengan telinga tengah.
- Membran melapisi fenestra untuk mencegah keluarnya cairan perilimfe.

2. Saluran Semisirkularis
- Menonjol dari bagian posterior vestibula.
- Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang vertikal di setiap
sudut kanannya.
- Saluran semisirkular lateral terletak horizontal dan pada sudut kanan kedua saluran di
atas.
- Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala timpani di
sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) di antaranya.
- Skala vestibuli berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa.
- Dasar skala vestibuli disebut membran vestibuli (Reissner’s membrane) sedangkan
skala media adalah membran basalis.
- Pada membran basalis terdapat organ corti.
- Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran
tektoria.
- Pada membran basal melekat sel rambut dalam, sel rambut luar dan canalis corti yang
membentuk organ corti.
3. Koklea
- Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran
dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis.
- Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala
timpani dengan skala vestibuli.
- Koklea mengandung reseptor pendengaran.

 Labirin membranosa
Merupakan serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin
tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung endolimfe, cairan
yang menyerupai cairan intraseluler.
1. Labirin membranosa dalam regia vestibula merupakan lokasi awal dua kantong,
utrikulus dan sakulus yang dihubungkan dengan duktus endolimfe sempit dan
pendek.
2. Duktus semisirkuler yang berisi endolimfe terletak dalam saluran semisirkular pada
labirin tulang yang mengandung perilimfe.
3. Setiap duktus semisirkuler, utrikulus dan sakulus mengandung reseptor untuk
ekuilibrium statis dan ekuilibrium dinamis.
4. Utrikulus terhubung dengan duktus semisirkuler sedangkan sakulus terhubung dengan
duktus koklear dalam koklea.

Perdarahan
Telinga dalam memperoleh perdarahan dari a.auditori interna (a.labirintin) yang bersal
dari a.serebelli inferior anterior atau langsung dari a.basillaris. Setelah masuk meatus
akustikus internus dibagi menjadi 3 :
1. a. vestibularis anterior memperdarahi : Makula utrikuli, macula sakuli, Krista ampularis,
dan canalis semicircularis superior dan lateralis.
2. a. vestibulokoklearis memperdarahi : Makula sakuli, canalis semicircularis posterior, dan
inferior dari utrikulus.
3. a. koklearis memperdarahi : modiolus (organ corti, skala vestibuli, dan skala tympani)
Aliran vena pada telinga melalui 3 jalur :
1. Vena auditori interna
2. Vena akuaduktus koklearis
3. Vena akuaduktus vestibularis

Persarafan
N. vestibularis mengembang membentuk ganglion vestibulare. Cabang-cabang saraf
kemudian menembus ujung lateral meatus acusticus internus dan masuk ke dalam
labyrinthus membranaceus, untuk memasok utriculus, sacculus, dan ampullae ductus
semicircularis.
N. cochlearis bercabang-cabang, masuk ke foramina pada basis modiolus. Ganglion
sensoris saraf ini berbentuk ganglion spiral memanjang, terletak dalam canalis yang
mengelilingi modiolus, pada basis lamina spiralis. Cabang-cabang perifer saraf ini berjalan
dari ganglion ke organ corti.
M. Tensor tympani depersarafi oleh n.trigeminus berfungsi secara reflex meredam
getaran malleus lebih menegangkan membrana tympani.
M. Stapedius dipersyarafi dari n.facialis, yang terletak di belakang pyramis. Fungsi
adalah reflex meredam getaran stapes dengan menarik collumnya.

LO 1.2 MIKROSKOPIS

A. Telinga Luar
 Auricula
Suatu lempeng tulang rawan elastic yang kuning dengan ketebalan 0,5-1 mm, diliputi suatu
perikondrium yang banyak mengandung serat-serat elastic. Seluruh permukaannya diliputi
kulit tipis dengan lapisan subkutis yang sangat tipis. Ditemukan rambut, kelenjar sebasea,
dan kelenjar keringat.
 Meatus akustikus eksternus
Pada potongan melintang saluran ini bentuknya oval dan liangnya tetap terbuka karena
dindingnya kaku. Sepertiga bagian luar mempunyai dinding tulang rawan elastic yang
meneruskan diri menjadi tulang rawan aurikula, dan dua pertiga bagian dalam berdinding
tulang. Saluran ini dilapisi oleh kulit tipis tanpa jaringan subkutis.
Dalam liang telinga luar ditemukan serumen, suatu materi berwarna coklat, seperti lilin.
Serumen merupakan bagian gabungan sekret kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, yang
merupakan modifikasi dari kelenjar keringat yang besar, berjalan spiral dan salurannya
bermuara langsung ke permukaan kulit bersama kelenjar sebasea ke leher folikel rambut.
 Membran timpani
Membran timpani mempunyai sumbu tengah dua lapisan jaringan ikat, lapisan luar
mempunyai serat yang berjalan radial dan lapisan dalam seratnya berjalan sirkular. Permukan
luarnya dilapisi kulit yang sangat tipis dan permukaan dalamnya dilapisi epitel yang kuboid.
Bagian atas membran tak mengandung serat-serat kolagen dan disebut bagian flasida.

B. Telinga Tengah
 Rongga Timpani
Epitel yang melapisi rongga timpani adalah epitel selapis gepeng atau kubis rendah, akan
tetapi di bagian anterior pada celah tuba auditiva, epitelnya selapis silindris bersilia. Lamina
propia tipis dan menyatu dengan periosteum.
Ketiga tulang pendengaran terdiri dari tulang kompakta tanpa rongga sumsum. Antara ketiga
tulang pendengaran (maleus, inkus, dan stapes) terdapat dua sendi synovial. Periosteum yang
tipis menyatu dengan lamina propia tipis dibawah lapisan epitel selapis gepeng.
 Tuba Eustachius
Menghubungkan timpani dengan nasofaarings, sepertiga posterior mempunyai dinding tulang
dan bagian dua pertiga anterior mempunyai dinding tulang rawan. Lumennya gepeng, lapisan
epitel bervariasi dari epitel bertingkat, selapis silindris bersilia dengan sel goblet dekat
farings. Lamina propia dengan farings mengadung kelenjar seromukosa.

C. Telinga Dalam
 Labyrinth Ossea
* Vestibulum
Merupakan ruangan yang berbentuk oval, letaknya sebelah medial dari cavum timpani. Di
sebelah posterior terdapat tiga buah cabalis semicicularis yang ujung-ujungnya berhubungan
dengan vestibulum. Di sebelah anteromedial berhubungan dengan cochlea.

* Canalis Semicircularis
Terdiri dari lateral, anterior, dan posterior. Setiap saluran mempunyai pelebaran yang disebut
ampulla. Sebuah krista ditemukan dalam setiap ampulla. Tiap krista terletak menyilang
sumbu panjang saluran dan dibentuk oleh sel-sel penyokong dan sel rambut.
* Cochlea
Disebut demikian karena bentunya seperti rumah siput atau keong. Poros yang dikitari terdiri
dari tulang yang berbentuk kerucut yang disebut modiolus. Di dalam modiolus terdapat
ganglion spiralis yang berjalan seperti spiral mengikuti canal cochlea. Dendrit sel-sel bipolar
ganglion spiralis membentuk sinaps dengan sel-sel rambut organ corti dan neurit-neuritnya
membentuk n.cochlearis.
Cochlea dibagi menjadi tiga buah saluran oleh lamina spiralis dan membrana vestibularis
(membrana reiisner) yaitu scala vestibuli, scala media, dan scala timpani.

 Labyrinth Membranosa
Didalam labirin tulang terdapat labirin membranosa, suatu system yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengadung endolimf. Bentuk labirin
membranosa serupa dengan labirin tulang, hanya saja vestibulum tidak hanya satu sisi
melainkan dua buah ruangan dan saluran-saluran penghubung.

Labyrinth vestibularis
* Utrikulus dan Sakulus
Mempunyai dinding dengan lapisan jaringan ikat halus yang mengandung sejumlah
fibroblast dan melanosit. Pada dinding lateral utriculus terdapat penebalan horizontal
berbentuk oval yang disebut macula. Pada dinding medial sakulus terdapat penebalan vertikal
yang disebut macula sakuli.
* Ductus semicircularis membranosa ketiga ujung pangkalnya melebar dan bergabung disebut
ampulla membranosa. Dasar ampulla membranosa datar dan atapnya hemisferis. Pada dasar
masing-masing ampulla membranosa terdapat crista ampullaris.
Makula dan crista ampullaris merupakan daerah khusus yang mengandung sel-sel reseptor
sensoris untuk keseimbangan. Di atas crista ampullaris terdapat bangunan berbentuk kubah,
dengan konsistensi seperti agar yang terdiri dari glycosaminoglycan disebut cupula. Sel-sel
rambut crista ampullasris terbenam di dalam cupula. Di atas macula terdapat pula bangunan
berbentuk membran yang tebalnya kurang lebih 22 mikron berupa massa seperti gelatin yang
kaya akan senyawa glycosaminoglycans. Di dalam membran terdapat benda-benda kristal
terdiri dari campuran protein dan kalsium karbonat disebut otolith dan membrana ini disebut
sebagai membrana otoith.
Crista ampularis (kiri), Makula (kanan)

Labyrinth Cochlearis
Dibentuk oleh ductus cochlearis membranosa (scala media) yang berbentuk spiral,
terdapat di sepanjang dinding lateral rumah siput di dalam cochlea. Potongan melintang
ductus cochlearis membranosa menyerupai segitiga dan dapat disebut menyerupai atap,
dinding luar (lateral), dan lantai. Atap memisahkan ductus cochlearis membranosa dari scala
vestibuli, berbentuk suatu membrana tipis disebut membrana vestibularis (membrana
Reissner). Suatu lembaran jaringtan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas atau permukaan
vestibularnya oleh pelapis perilimf yaitu epitel selapis gepeng yang terdiri dari sel-sel
mesenkim.
Dinding luar dibentuk oleh stria vaskularis dan prominentia spiralis. Keduanya melekat
pada ligamentum spiralis. Lantai ductus membatasi ruangan scala media dengan scala
timpani, dibentuk oleh ujung perifer lamina spiralis ossea dan membrana basilaris.
Permukaaan bawah yang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibrosa
mengandung pembuluh darah dan sel mesotel. Pada permukaannya terdapat struktur khusus
sensoris pendengaran yaitu organ corti. Ductus cochlearis membranosa ini berisi cairan
endolimf.

Koklea (potongan vertikal)

* Organ Corti
Terdiri dari sel penyokong dan sel rambut. Sel penyokong merupakan sel silindris tinggi.
Dalam organ corti terdapat suatu terowongan yang berjalan sepanjang koklea, penampangnya
segitiga dan dibatasi pada bagian basalnya yang membran basilaris dan medial dan lateral
oleh sel tiang dalam dan luar. Sel tiang dalam adalah sel berbentuk kerucut yang ramping dan
bagian basal yang lebar mengandung inti. Sel tiang luar lebih panjang dibandingkan sel tiang
dalam. Jumlah sel tiang dalam lebih banyak daripada yang sel tiang luar.
Sel falangs luar dan sel falangs dalam, terletak pada membrana basal berdampingan
dengan sel-sel tiang. Sel-sel ini lebih kecil. Sel batas dalam dan sel batas luar (sel hensen).
Disebelah leteral sel hensen di atas membrana basilaris terdapat kelompok sel-sel terdiri dari
satu sampai dua lapis yaitu sel Claudius berupa sel silindri, dan sel Boettcher berupa sel
polyhedral. Kedua sel ini adalah sel penyokong juga namun tidak termasuk organ corti.
Sel rambut bentuknya piriformis, dengan inti terletak dalam bagian basis yang lebar
dengan suatu “leher” apical yang ramping, mengandung 50-60 rambut stereosilia. Permukaan
organ corti diliputi oleh suatu membran pita materi gelatinosa yang disebut membran
tektoria.

Organ Corti

Anda mungkin juga menyukai