Anda di halaman 1dari 4

DALIL TENTANG AMALIYAH AHLUSUNNAH WAL JAMAAH

1. Dalil Bacaan doa arwah

sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari. Hadist tersebut menjelaskan


tentang Nabi Muhammad yang ingin memintakan ampunan kepada Allah saat Siti
Aisyah nantinya wafat. Hadits tersebut berbunyi,

ِ َ‫ك َوأَ ْدعُو ل‬


»‫ك‬ ِ ‫ فَقَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – « َذا‬. ‫ت عَائِ َشةُ َوا َر ْأ َسا ْه‬
ِ َ‫ فَأ َ ْستَ ْغفِ ُر ل‬، ‫ك لَوْ َكانَ َوأَنَا َح ٌّى‬ ْ َ‫قَال‬ .2
) ‫(البخارى‬

Artinya: “Aisyah berkata: ‘Aduh kepalaku sakit’. Rasulullah bersabda: ‘Jika kamu
wafat dan saya masih hidup, maka saya mintakan ampunan untukmu dan akan
mendoakanmu” (HR al-Bukhari).

2. Dalil Bacaan rotib


Makna Ratib :
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal
dari perkataan ( Rattaba ) mengatur atau menyusun. “Ratib adalah rangkaian
dzikir secara tertib yang komposisinya telah disusun dari berbagai ayat Al-Quran
dan kalimat-kalimat dzikir yang muktabar dari Rasulullah SAW”.
Istilah Ratib digunakan kebanyakkannya di negeri Hadramaut dalam menyebut
dzikir-dzikir yang biasanya pendek dengan bilangan dzikir yang sedikit ( 3, 7, 10,
11 & 40 X ), sering diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu yaitu
sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam.
Keutamaan Ratib : 
Sebagian ulama ahli salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang
istiqamah (terus-menerus/teguh pendirian) mengamalkannya, Insya-Allah
dipanjangkan umurnya, mendapat Husnul-Khatimah, dijaga segala
kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan
Allah.

Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu
tempat yang kosong dengan berwudlu, mengadap kiblat dan berniat apa
kehendaknya, Insya-Allah dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat
mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41
kali

3. Dalil Bacaan maulid


pendapat yang diungkapkan oleh Syekh Jalaludin al-Suyuti dalam kitab Al-Hawi lil
Fatawa, dikutip dari buku Maulid dan Ziarah ke Makam, Syekh Muhammad Hisyam
Kabbani (2007: 35), perayaan maulid nabi bahkan disebut sebagai sunatullah, sebab
perayaan tersebut kelak dapat memantik umat muslim untuk meneladani sifat-sifat terpuji
dari Nabi Muhammad SAW dan mengimaninya. Untuk mendukung pembolehan
perayaan maulid nabi tersebut, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani mengambil dalil
maulid nabi berdasarkan bunyi surat Alquran seperti berikut: Surat Al Anbiya Ayat 107
َ‫ك اِاَّل َرحْ َمةً لِّ ْل ٰعلَ ِم ْين‬
َ ‫و َمٓا اَرْ َس ْل ٰن‬Artinya:
َ “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad)
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Surat Yunus Ayat 58

‫قُلْ بِفَضْ ِل هّٰللا ِ َوبِ َرحْ َمتِ ٖه فَبِ ٰذلِكَ فَ ْليَ ْف َرحُوْ ۗا هُ َو َخ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُوْ ن‬

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah


dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

Berdasarkan dua firman Allah SWT tersebut, maka dalil maulid nabi didasarkan kepada
bunyi ayat yang menegaskan bahwa keberadaan atau kelahiran Nabi Muhammad SAW
adalah rahmat bagi seluruh alam dimana momen tersebut harus disambut gembira oleh
umat manusia.

4. Dalil Bacaan manaqid


Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari mufrod manqobah, Secara bahasa manaqib
berarti meneliti, menggali. Secara istilah di artikan sebagai riwayat hidup seseorang yang berisikan
tentang budi pekertinya yang terpuji, akhlaknya yang mulya, karomahnya dan selain nya yang
patut di jadikan sebagai bahan pelajaran/suri tauladan.
            Jadi membaca manaqib, artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya
seseorang. Oleh sebab itu kata-kata manaqib hanya khusus bagi orang-orang baik dan mulya,
seperti manaqib Umar bin Khottob, manaqib Ali bin Abi Tholib, manaqib Syaikh Abdul Qodir
Al-Jilani, manaqib Sunan Bonang dan lain sebagainya. Tidak boleh dan tidak benar kalau ada orang
berkata manaqib  Abu Jahal, manaqib Abu lahab.  Manaqib adalah suatu metode/pengajaran yang
disusun oleh Ulama/ Syaikh untuk membina dan membimbing murid-murid dalam melaksanakan
ajaran Thoriqoh dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Kita telah dingatkan oleh
Rosulullah supaya tidak membenci atau menyakiti para ulama, dalam sebuah hadits disebutkan  :

ِ ْ‫ال َم ْن عَادَى لِى َولِيًّا فَقَ ْد آ َذ ْنتُهُ بِ ْال َحر‬


‫ب‬ َ َ‫إِ َّن هللاَ ق‬ ‫هللا َع َل ْي ِه َو َس َّل َم‬ َ  ِ‫ع َْن أَبِى هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬
ُ ‫ص َّلى‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw bersabda: Allah berfirman: Barang siapa
menyakitu wali-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang kepadanya (H.R. Bukhari no. 6502)

5. Dalil Bacaan istiqosa


Istighotsah berasal dari susunan kalimat “ghauts” yang artinya pertolongan dan diimbuhi huruf
“sin” yang artinya adalah permintaan.
Sementara huruf ta’ ta’nits di bagian belakang (‫ )استغاثة‬adalah tambahan yang lazim terdapat
dalam kata benda, seperti dijelaskan dalam Nadzam Alfiyah Ibnu Malik. Jadi Istighotsah
maknanya adalah permintaan tolong kepada Allah SWT.
Bacaan Istighotsah bersumber dari hadis:
ُ ‫ك أَ ْستَ ِغ‬
‫يث‬ َ َ‫ إِ َذا َك َربَهُ أَ ْم ٌر ق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ال َكانَ النَّبِ ُّى‬
•َ ِ‫ال « يَا َح ُّى يَا قَيُّو ُم بِ َرحْ َمت‬ َ َ‫ك ق‬ ِ ‫ع َْن أَن‬
ٍ ِ‫َس ب ِْن َمال‬
Anas berkata: “Jika Rasulullah menemukan kesulitan, beliau berdoa ‘Wahai Dzat yang maha
hidup kekal dan maha mengurusi segala sesuatu, Dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan.”
(HR al-Turmudzi)

6. Dalil Bacaan ziarah kubur

Sebelumnya ziarah kubur dilarang, namun karena ziarah kubur bisa mengingatkan kematian
maka Rasul akhirnya membolehkan umat islam untuk mengunjungi makam atau berziarah ke
makam sank saudaranya. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda,

ِ ‫ت نَهَ ْيتُ ُك ْم ع َْن ِزيَا َر ِة ْالقُب‬


َ‫ُور فَ ُزورُوهَا فَإِنَّهَا تُ َذ ِّك ُر ُك ِم اآْل ِخ َرة‬ ُ ‫إِنِّي ُك ْن‬

Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang lakukanlah ziarah kubur,
karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat. (HR. Ahmad, No. 1236)

Di hadits yang lain, Rasulullah bersabda mengenai ziarah kubur bahwa,

َ‫فَ ُزو ُر َوا ْالقُبُو َر فَإِنَّهَا تُ َذ ّكر ُك ُم الـ َموت‬

Lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian tentang
kematian. (HR. Ibn Hibban, No. 3169)

Doa Ziarah Kubur (Arab, Latin, dan Terjemahannya)


Setelah dibolehkan berziarah kubur, Nabi Muhammad kemudian mengajarkan kepada umatnya
doa ziarah kubur yang tepat sesuai sunnah. Doa ini diajarkan Nabi kepada Aisyah Radhiyallahu
‘Anha ketika beliau bertanya kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tentang doa saat
ziarah.

Doa Ziarah Kubur (Arab)

‫ َوإِنَّا إِ ْن َشا َء هللاُ بِ ُك ْم‬، َ‫ َويَرْ َح ُم هللاُ ْال ُم ْستَ ْق ِد ِمينَ ِمنَّا َو ْال ُم ْستَأْ ِخ ِرين‬، َ‫ار ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َو ْال ُم ْسلِ ِمين‬
ِ َ‫ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم أَ ْه َل ال ِّدي‬
َ‫لَاَل ِحقُونَ أَسْأ َ ُل هللاَ لَنَا َولَ ُك ُم ْال َعافِيَة‬
Doa Ziarah Kubur (Latin)
Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul
mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun wa as
alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah.

Daftar pustaka

3. https://sites.google.com/site/pustakapejaten/kumpulan-wirid-dan-
doa/keutamaan-ratib
4.

Anda mungkin juga menyukai