Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cindy Maharani

NPM : 11218562
Kelas : 3EA07
Matkul : Etika Bisnis
Vclass Materi 5

1) Apakah memang perusahaan punya tanggung jawab moral dan sosial ?


Jawab : Ya benar. Bagaimanapun perusahaan tetap punya tanggung jawab moral dan
sosial, karena dengan adanya tanggung jawab moral dan sosial perusahaan harus
bertanggung jawab atas tindakan dan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-
orang tertentu serta tanggung jawab moral dan sosial tidak bisa diwakilkan dan diwakili
oleh orang lain karena bersifat pribadi dan karena itu hanya orang yang bersangkutan
yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

2) Kalau ada, manakah lingkup tanggung jawab itu?


Jawab : Lingkup tanggung jawab sosial dan moral perusahaan, yaitu :
- Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna
bagi kepentingan masyarakat luas. 
- Keuntungan ekonomis
- Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik
yang menyangkut kepentingan bisnis maupun yang menyangkut
kehidupan sosial pada umumnya
- Hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait
yang punya kepentingan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan
bisnis suatu perusahaan.

3) Apakah, terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu
terlibat dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak ?
Jawab : Ya benar. Perusahaan perlu terlibat karena saat ini banyak perusahaan yang
menerapkan terkait tanggung jawab sosial. Mulai dari perusahaan yang terpaksa
menjalankan tanggung jawab sosialnya karena peraturan yang ada, sampai yang benar-
benar serius dalam menjalankan tanggung jawab sosial dengan mendirikan Yayasan
khusus untuk tanggung jawab sosial mereka. Tanggung jawab sosial itu penting untuk
diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat
dan lingkungan.

4) Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam


suatu perusahaan ?
Jawab : CSR yang baik (good CSR) memadukan empat prinsip good corporate
governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan responsibility, secara
harmonis. Ada perbedaan mendasar di antara keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004).
Tiga prinsip pertama cenderung bersifat shareholders-driven karena lebih memerhatikan
kepentingan pemegang saham perusahaan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham
minoritas; transparency menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan
tepat waktu; sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan
RUPS, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai