Anda di halaman 1dari 5

Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja......

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA PT. BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI

(Influence of incentive and subsidy concerning official employee PT. BPR Wilis
Putra Utama Banyuwangi)
Meis Lifana, Rudy Eko Pramono, Sutrisno
Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: MeisLifana@rocketmail.com

Abstract

The existence of human resources in a company plays a very important role. Human resources have a great potential to run
activities. The potentials of human resources in the company should be utilized as well as possible, so they can provide
optimal results. The achievement of the goals set by a company depends not only on modern equipment, facilities and
infrastructure but even on humans who carry out the works. The success of a company is highly influenced by the individual
performance of employees.
The population in this research was employees at PT. BPR (People’s Credit Bank) Willis Putra Utama Banyuwangi.
The sampling technique used was total population, in total of 55 respondents. Data analysis methods used included test
instrument, test classical assumption, and hypothesis testing. The research results showed that the provision of benefits and
incentives affected the performance of employees. Meanwhile, the hypothesis testing separately used T-test T. The results
showed that T statistic was significant on T table. Thus, the benefits and incentives affected employee performance. In fact, the
dominantly affecting variable on performance was incentive. The conclusion of this research was that there was a significant
effect of the variables of benefits and incentives on employee performance both simultaneously and partially. The incentive
was the dominantly affecting variable on the performance of employees.

Keywords: Benefits, Incentives, Employee Performance

kontruktif, mengolah kecerdasan emosi, menimba


pengetahuan, dan mengasah macam-macam keterampilan.
Ketatnya atmosfer persaingan, setiap perusahaan di
Pendahuluan dalam menjalankan usahanya tidak dapat melepaskan
perhatian pada pengelolaan sumber daya manusia. Langkah-
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna
Perkembangan yang terjadi dalam perekonomian menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang
dunia semakin lama semakin cepat dan sulit diprediksikan. tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan
Sejalan dengan semakin canggihnya ilmu pengetahuan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya
teknologi. Kondisi yang demikian menuntut perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang
untuk berbenah diri menyongsong aneka tantangan dan telah dan akan ditetapkan. Jelaslah bahwa manajemen
perubahan yang serba tidak terduga. Salah satu tantangan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam
yang dihadapi dimasa depan adalah untuk menciptakan setiap dan semua organisasi. Manusia bekerja untuk
organisasi yang menuntut pengelolaan yang efisien, dan memenuhi kebutuhannya, sehingga mereka mengharapkan
efektif agar bisa berkembang dalam persaingan yang dengan bekerja mereka akan mendapatkan balas jasa yang
semakin ketat. Perusahaan perlu melakukan upaya untuk setimpal yang akan digunakan untuk memenuhi
mengelola yang dimilikinya termasuk dengan pengelolaan kebutuhannya tersebut. Keberadaan sumber daya manusia di
sumber daya manusia menggambarkan bahwa kebutuhan dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting.
akan sumber daya manusia yang bermutu tinggi akan Penyusunan sistem kompensasi tidak mudah,
semakin besar. perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku
Perusahaan disamping sebagai tempat bekerja (locus dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat
of working) untuk mencari nafkah, juga merupakan tempat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang akan
belajar (locus of learning) untuk mengembangkan diri. deberikan. Dengan begitu perusahaan baru akan mampu
Perusahaan yang bagus pengelolaannya, yang handal dan memberikan kompensasi yang adil dan layak kepada
arif gaya kepemimpinan para eksekutifnya, adalah tempat karyawannya. Bila karyawan merasa telah mendapatkan
belajar atau “persekolahan” yang hebat bagi para karyawan. kompensasi yang adil dan layak kepada karyawannya. Bila
Mereka dapat belajar mengembangkan sikap mental positif, karyawan merasa telah mendapatkan kompensasi yang
sesuai, maka karyawan akan bekerja dengan penuh semangat

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja...... 2

dan maksimal mungkin, hal itulah yang akan mendorong artinya sesuai dengan jenjang karir, karena insentif sangat
kinerja karyawan (Hasibuan, 2005;132). diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu
Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan
menjalankan aktivitas. Potensi setiap sumber daya manusia masing-masing.
yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan hasil
kerja yang optimal. Tercapainya tujuan yang telah TINJAUAN PUSTAKA
ditetapkan oleh suatu perusahaan tidak hanya tergantung
pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, Keberadaan teori sangat penting bagi penelitian,
tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang karena teori merupakan realitas sosial yang menjadi fokus
melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu dalam suatu penelitian. Teori mempunyai peranan yang
perusahaan sangat besar dipengaruhi oleh kinerja individu sangat penting bagi penelitian, untuk memecahkan suatu
karyawannya. Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan permasalahan diperlukan adanya teori yang berguna sebagai
pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, tingkat landasan yang dipakai dalam menentukan langkah-langkah
pencapaian tujuan dan interaksi antara tujuan dan untuk memberi kemudahan serta menyederhanakan
kemampuan pekerja menurut Judith R. Gordon dalam pemikiran sehingga diperoleh fokus penelitian. Landasan
Hadari Nawawi (2006: 63). Dengan definisi tersebut dapat teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dikatakan bahwa karyawan memegang peranan penting tantangan variable yang akan diteliti, serta sebagai dasar
dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan agar dapat untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan
tumbuh berkembang mempertahankan kelangsungan hidup masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan
perusahaan. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang instrument penelitian.
handal membutuhkan pengelolaan yang baik agar Kinerja Manajemen ini terdiri dari enam unsure antara lain:
Karyawan lebih optimal. Pencapaian tujuan perusahaan 1. Man
dipengaruhi oleh Kinerja Karyawan perusahaan itu sendiri. Man merupakan keseluruhan sumber daya manusia
Maka dari itu perusahaan membutuhkan sumber daya yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai
manusia yang berpotensial dan berkualitas, baik dari segi peran yang sangat penting.
pemimpin maupun karyawan pada pola tugas, tanggung 2. Money
jawab, berdaya guna sesuai dengan peraturan dan Money merupakan alat bantu berupa alat
pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan pembayaran untuk kelancaran operasional baik
perusahaan. intern maupun ekstern.
Menyadari karena pentingnya sumber daya manusia, 3. Method
maka perusahaan perlu memahami motif mereka dalam Method merupakan suatu cara menggunakan semua
bekerja. Motif pada dasarnya bersumber pada berbagai sistem agar efektif dan efisien untuk mencapai
macam kebutuhan pokok individual. Namun keinginan tujuan yang telah ditetapkan.
manusia bila dilihat dari segi berbagai kebutuhannya maka 4. Machine
akan berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan,
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap maka machine disini adalah merupakan proses
kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, produksi suatu produk dari bahan mentah ke bahan
pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan jadi.
tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan 5. Material
meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu Material adalah segala sesuatu yang berhubungan
canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan dengan peralatan dan perlengkapan untuk
tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif mendukung kegiatan operasional.
karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah 6. Market
sulit dan komplek, karena mereka mempunyai pikiran, Pangsa pasar yang ada untuk menjual produk yang
perasaan, status, keinginan, keinginan, dan latar belakang dihasilkan melalui sistem distribusi yang dipakai.
yang heterogen yang dibawa kedalam organisasi. Karyawan
tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur Menurut Drs. Malayu S. P. Hasibuan (2001;10)
mesin, modal atau gedung (Hasibuan, 2003;126). Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
ada dan tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
adanya motivasi agar karyawan mampu bekerja dengan baik, karyawan, dan masyarakat. Menurut Gary (2005;42).
dan salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau
keinginan-keinginan karyawan antara lain: gaji atau upah cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM
masyarakat atau dengan mengupayakan insentif yang didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah
besarannya proporsional dan juga bersifat progresif yang

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja...... 3

manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber


daya bisnis. 2) Hasil pekerjaan
Dalam prakteknya fungsi operasional Manajemen Diwujudkan dalam bentuk pembayaran yang
Sumber Daya Manusia meliputi: dibayarkan berdasarkan besar kecilnya hasil
a. Perencanaan tenaga kerja, yaitu upaya pekerjaan.
untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga 3) Gabungan waktu
kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang Diwujudkan dalam bentuk kombinasi antara waktu
dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi. dengan hasil pekerjaan yang dihasilkan pekerja
Fungsi ini dimulai dari analisis pekerjaan, yang dilaksanakan dengan baik. Insentif material
rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi dapat diberikan dalam bentuk uang antara lain:
pekerjaan. a) Bonus
b. Pengembangan tenaga kerja, yaitu b) Komisi
menunjukan adanya peningkatan-peningkatan c) Profit sharing
kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi b. Insentif non-material
ketergantungan organisasi untuk menarik Insentif non-material dapat diberikan dalam berbagai
karyawan baru. macam bentuk, antara lain:
c. Penilaian prestasi kerja, yaitu salah satu 1. Pemberian gelar (title) secara resmi,
aspek yang penting dalam pengelolaan sumber pemberian julukan atau gelar yang diberikan
daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kepada karyawan dan diketahui oleh semua
kerja, maka dapat diketahui karyawan yang karyawan
meiliki prestasi kerja maupun yang kurang. Hal 2. Pemberian balas jasa, pemberian kepada
ini akan berdampak pada pemberian kompensasi. karyawan hasil pekerjaan seperti umroh.
d. Pemberian kompensasi, yaitu pemberian 3. Pemberian piagam penghargaan, pengukuhan
balas jasa kepada para karyawan. Kegiatan disini yang diberikan dengan bentuk piagam atas prestasi
meliputi penentuan system kompensasi yang kerja
mampu mendorong prestasi karyawan dan juga 4. Pemberian promosi, promosi jabatan ke
menentukan besarnya kompensasi yang akan jenjang yang lebih baik yang diberikan oleh
diterima oleh masing-masing pekerja secara adil. perusahaan atas kompetensi kerjanya.
e. Pemeliharaan tenaga kerja, kegiatan ini 5. Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu
meliputi pelaksanaan aspek ekonomis dan non atribut dan fasilitas perusahaan, perusahaan
ekonomis yang diharapkan dapat memberikan memberikan fasilitas guna menunjang hasil
ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi para kerjanya lebih maksimal.
pekerja dalam melakukan pekerjaannya guna 6. Pemberian pujian atau ucapan terima kasih
menghasilkan prestasi kerja sebagaimana yang secara formal maupun informal. Pemberian pujian
diharapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis oleh atasan kepada bawahan atas suatu hasil kerja,
berhubungan dengan pemberian kompensasi pujian ini secra formal dan informal. Hal ini bisa
berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan menjadi motivasi bagi karyawan untuk semakin
hasil kerjanya. Sedangkan aspek non ekonomis meningkatkan pekerjaannya.
berupa adanya jaminan kesehatan, keamanan, dan Tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau
kenyamanan dalam bekerja. penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat
Beberapa faktor yang memepengaruhi kinerja ringannya tugas jabatan dan prestasi kerja pegawai.
karyawan yaitu pemberian insentif dan tunjangan: Pemberian tunjangan pada umumnya terkait dengan upaya
1. Pemberian Insentif perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pegawainya akan
Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang rasa aman, sebagai bentuk pelayanan kepada pegawai serta
dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan kepada para
yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan pegawainya (Wungu dan Brotoharsojo, 2003:97).
dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan Dimensionalisasi tunjangan menurut (Wungu dan
dan kontribusi terhadap organisasi (perusahaan) Brotoharsojo, 2003:98):
(Mangkunegara, 2002;39), 1. Tunjangan untuk keamanan dan kesehatan,
Dimensionalisasi variabel insentif Menurut Sarwoto yaitu memberikan beberapa bentuk perlindungan
(2000; 25) secara garis besar jenis insentif dapat terhadap pengeluaran biaya ekstra yang
digolongkan menjadi dua (2): disebabkan oleh karena kemungkinan terjadinya
a. Insentif material kecelakaan kerja, sakit atau memberikan rasa
Ada bermacam-macam cara dalam memberikan balas aman pegawai dalam Tunjangan untuk bayaran
jasa kepada karyawan untuk pekerjaan yang telah pegawai pada saat tidak aktif bekerja, yaitu untuk
dilaksanakan. Balas jasa seseorang pekerja dapat memberikan perlindungan bagi pegawai yang
didasarkan pada: kehilangan penghasilannya pada saat tidak dapat
1) Waktu bekerja atau sakit.
Berwujud gaji dengan jumlah tertentu yang 2. Tunjangan untuk pelayanan pada pegawai,
dibayarkan perbulan kepada seorang karyawan. yaitu perusahaan memberikan beraneka ragam

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja...... 4

fasilitas, barang dan pelayanan jasa guna variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
meningkatkan standart kehidupan pegawai. variabel bebas sama dengan nol. Dari hasil
penelitian bahwa data dalam penelitian ini tidak
memeliki masalah multikolinearitas seperti yang
METODE PENELITIAN tersaji sebagai beikut:
Tabel 2 : Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Insentif 0.994 1.006
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
Tunjangan 0.994 1.006
(2000:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.
3. Uji Heteroskedastisitas
BPR Willis Putra Utama Banyuwangi, teknik penarikan
Model regresi yang baik adalah yang
sampelnya menggunakan total populasi. Total populasi
homoskedastisitas atau tidak terjadi
menurut Sugiyono (2007 :122) adalah teknik penentuan
heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil penelitian
sampel dengan mengambil populasi menjadi sampel.
diketahui nilai T hitung. tidak ada yang signifikan
Berdasarkan pendapat Singarimbun dan effendy (2005:137)
yang mengemukakan bahwa bila analisis data yang artinya kurang dari Ttabel, sehingga data
digunakan teknik korelasi maka sampel yang harus diambil penelitian ini tidak memiliki masalah
minimal 30 kasus. Mengacu pada pendapat diatas serta heteroskedastisitas.
keterbatasan waktu dan dana, maka sampel yang diambil
dalam kurun waktu 1 minggu sebanyak 55 orang. Tabel 3 : Uji Heteroskedastisitas
Variabel T hitung T tabel
Insentif -1.124 2.007
HASIL PENELITIAN Tunjangan -2.130 2.007
Regresi berganda digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel insentif (X 1), dan tunjangan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa instrumen
penelitian valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat (X2), secara bersama-sama terhadap kinerja (Y). Hasil
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. pengujian regresi berganda dapat disajikan secara ringkas
Instrumen yang baik tidak akan mengarahkan responden pada tabel berikut:
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang Tabel 4 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat
Variabel Bebas Koefisien Regresi
dipercaya pula. Berdasarkan hasil penelitian instrumen pada
penelitian ini adalah reliabel. Berdasarkan distribusi Insentif (X1) 0.724
frekuensi masing-masing variabel dapat dilihat dari tabel Tunjangan (X2) 0.582
dibawah ini
Tabel 1: Distribusi frekuensi variabel Variabel terikat = Kinerja Karyawan (Y)
No Kategori X1 X2 Konstanta = -0.496
1 Sangat rendah 0 0 Fhitung = 37.971
2 Rendah 0 0 r = 0.770
3 Sedang 30 33
R2 = 0.594
2 Tinggi 25 22
3 Sangat Tinggi 0 0 R Adjust = 0.578
Total 55 55
Nilai koifisien regresi menunjukkan besarnya
Sementara berdasarkan hasil penelitian data dalam kontribusi variabel bebas terhadap terhadap variabel terikat
penelitian ini lolos dari uji asumsi klasik meliputi : secara parsial, hasil penelitian kontribusi variabel bebas
1. Uji Normalitas terhadap variabel terikat adalah berkontribusi positif.
Model regresi yang baik adalah memiliki Sementara besarnya kontribusi variabel bebas secara
distribusi data normal atau mendekati normal. bersama-sama dilihat dari besarnya nilai R Adjust. Hasil
Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai penelitian kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat
Signifikansi 0.137 > 0.05, hal ini berarti data adalah berkonstribusi positif. Sementara variabel bebas
berdistribusi normal. yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat
2. Uji multikolinearitas ditentukan berdasarkan besarnya koifisien regresi dari
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi variabel bebas tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang
korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian adalah
bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel insentif.
ini tidak ortogonal. Varibel ortogonal adalah Sementara untuk menguji apakah variabel bebas
memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja...... 5

ditentukan dengan uji hipotesis meliputi uji F dan uji T. Uji KESIMPULAN DAN SARAN
F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Variabel
bebas dikatakan berpengaruh jika nilai Fhitung > Ftabel. Dari Kesimpulan
hasil penelitian diketahui nilai Fhitung (37.971) > Ftabel. Berdasarkan hasil peneliltian dapat disimpulkan
bahwa Ada pengaruh secara simultan dan parsial variabel
(3.18) sehingga dalam penelitian ini hipotesis Ha diterima insentif dan tunjangan terhadap kinerja. Sementara Variabel
artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli ulang
Sementara pengujian hipotesis secara terpisah menggunakan adalah kinerja.
uji T. Variabel bebas dikatakan berpengaruh jika Thitung >
Ttabel atau - Thitung < -Ttabel. Hasil penelitian menunjukkan Saran
bahwa nilai -Thitung < -Ttabel seperti yang disajikan dalam Dari penelitian ini maka perusahaan perlu lebih
memperhatikan bentuk pemberian tunjangan efektif dan
tabel di bawah ini:
efisien terutama dalam memberikan tunjangan pelayanan
karyawan. mempertahankan kualitas rasa dari produk
tersebut. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
Tabel 5 : Nilai Thitung dan Ttabel
mengetahui variabel lain yang mempengaruhi kinerja yang
Variabel bebas -Thitung -Ttabel. tidak diteliti dalam penelitian ini. Karena dengan
mengetahui variabel yang lain tersebut akan diketahui hal-
Insentif -7.761 2.007 hal lain yang mempengaruhi kinerja.
Tunjangan -7.605 2.007
DAFTAR PUSTAKA
Hasil pengujian secara parsial variabel bebas [1] Anwar Mangkunegara. 2002. Perilaku Konsumen.
berpengaruh terhadap variabel terikat, sehingga hipotesis Ha Bandung: Refika.
diterima artinya ada berpengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. [2] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
HASIL PENELITIAN
[3] Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya
1. Pengaruh insentif terhadap kinerja Manusia:Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Veithzal Rivai (2005;74) bahwa Insentif sebagai
alat untuk memotivasi para pekerja guna mencapai [4] Hadari Nawawi. 2006. Evaluasi dan Manajemen
tujuan organisasi yang diberikan kepada individu Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri.
maupun kelompok yang berorientasi pada hasil Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
kerja. Pendapat ini didukung dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yazid (2009), [5] Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja
didapatkan hasil bahwa Insentif dan gaji Sumber Daya Manusia. Bandung: Rafiak Aditama.
berpengaruh signifikan terhadap Produktifitas
Kerja Karyawan Pada CV. Indo Perkasa [6] Sarwoto. 2000. Dasar-dasar Organisasi dan
Computindo Situbondo Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
2. Pengaruh tunjangan terhadap kinerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat [7] Singarimbun, Masri. 2005. Metode Penelititan Survei.
Mangkunegara (2002), kompensasi yang diberikan Jakarta: LP3S.
kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat
kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. [8] Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:
Perusahaan yang menentukan tingkat upah dengan CV AFABETA.
mempertimbangkan standar kehidupan normal,
akan memungkinkan pegawai bekerja dengan [9] Veithzal Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya
penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo
karyawan banyak dipengaruhi oleh terpenuhi atau Persada.
tidaknya kebutuhan minimal kehidupan pegawai
dan keluarganya. [10] Wungu J. dan Brotoharsojo H., 2003, Merit System.
3. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
kinerja
Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel
insentif memiliki pengaruh yang dominan terhadap
kinerja. Hal ini menjelaskan bahwa karyawan lebih
tertarik terhadap kompensasi berbentuk insentif

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013

Anda mungkin juga menyukai