Anda di halaman 1dari 1

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerjunkan tim investigasi terkait dugaan pembobolan dana milik

nasabah Bank Tabungan Negara (BTN) yang besarnya mencapai total Rp 258 Miliar. Selaku pengawas,
OJK memastikan akan menjatuhkan sanksi bila terbukti ada pelanggaran hukum.

“Kami sudah kirim tim lebih lanjut, tentu saja akan ada implikasi hukumnya apalagi jika ini fraud,” kata
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, saat diwawancarai di Jakarta, Rabu (22/3).

Muliaman menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan atas adanya dugaan tindakan fraud yang
kembali terjadi. Fraud, lanjutnya, bukanlah kali pertama terjadi di industri perbankan. Praktik
penyelewengan ini akan bisa ditekan apabila perbankan menerapkan standar pedoman manajemen
fraud yang diberikan OJK. OJK menghimbau kepada perbankan agar menerapkan standar pencegahan
atau manajemen fraud guna mengindari risiko terjadinya penyelewengan kembali.

Sebagai gambaran, total Rp 258 miliar milik dana nasabah BTN dibobol oknum yang diduga melibatkan
internal mereka. Dana itu milik lima nasabah, dimana empat diantaranya adalah institusi, yakni PT Surya
Artha Nusantara (SAN) Finance, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, Asuransi Umum Mega, dan Global
Index Investindo, serta satu nasabah individu BTN. Pihak Mabes Polri juga telah menangani dugaan
penyelewengan ini.

Anda mungkin juga menyukai