Dikonversi
Dikonversi
S dengan Prioritas
Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh pada Kanker Servik RSUD Dr
Pirngadi
Kota Medan
Oleh
Ayu Febriani
142500059
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya yang melimpah serta kesehatan dan kesempatan yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul:
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Priortas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Kanker Serviks di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan,
Disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan,
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun. Penulis berharap kiranya
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua.
Penulis
Ayu Febriani
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................3
BAB II PENGELOLAAN KASUS..............................................................4
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan
Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang
dari
Kebutuhan Tubuh.........................................................................4
2.1 Definisi Ketidakseimbangan Nutrisi.........................................................4
2.2 Sistem Tubuh yang Berperan dalam Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi......................................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Nutrien....................................................................................4
2.4 Status Nutrisi.............................................................................................6
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi.......................................7
1. Pengkajian.................................................................................8
2. Analisa Data............................................................................10
3. Diagnosa Keperawatan............................................................10
4. Perencanaan.............................................................................11
B. Asuhan Keperawatan Kasus......................................................13
1. Pengkajian................................................................................13
2. Analisa Data.............................................................................23
3. Diagnosa Keperawatan.............................................................24
4. Perencanaan..............................................................................25
5. Implementasi dan Evaluasi.......................................................28
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 32
A. Kesimpulan...................................................................................32
B. Saran.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................34
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Catatan Perkembangan............................................................35
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi..................................................................40
BAB I
PENDAHULUA
N
A . Latar Belakang
Setiap orang tidak ingin menjadi sakit, baik tua maupun muda, laki-laki ataupun
perempuan, kaya ataupun miskin, gemuk ataupun kurus. Beragam jenis penyakit saat ini
telah ditemukan dalam tubuh manusia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Ada
penyakit hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung, dan lain sebagainya. Salah satu
penyakit yang penulis akan jelaskan adalah penyakit kanker servik.
Kanker leher rahim atau kanker servik adalah salah satu masalah kesehatan
terkemuka yang mencolok bagi perempuan suluruh dunia dengan perkiraan 529.409
kasus baru dan sekitar 89 persen di negara-negara berkembang (WHO, 2011). Pekerjaan
rumah tangga dan jumlah anak dalam keluarga di negara berkembang yang memerlukan
perhatian menjadi alasan sebagian besar perempuan cenderung mengabaikan status
kesehatan ketika mereka merasakan ada sesuatu yang salah dalam kondisi kesehatan
mereka. Kanker servik merupakan penyebab utama kematian di antara perempuan di
seluruh dunia.
Di Indonesia, kanker servik menempati urutan kedua dari semua jenis kanker pada
wanita. Angka estimasi insiden rate kanker servik di beberapa kota antara lain: Jakarta
100/100.000; Bali 152/100.000; Tasikmalaya 360/100.000; Sidoarjo 49/100.000.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Bukti kuat pendukung kanker servik disebabkan oleh infeksi Human Papiloma
Virus (HPV), dengan resiko tinggi Human Papiloma Virus (HPV) subtipe genital
meningkatkan resiko beragam penularan. Pada penderita kanker seviks stadium lanjut
dengan terapi kemoradiasi beresiko mengalami malnutrisi disebabkan oleh kakeksia
kanker dan efek samping kemoradiasi. Efek samping dari kemoradiasi adalah mual,
muntah yang dapat menyebabkan penurunan asupan energi dan protein. Malnutrisi dan
asupan energi protein yang tidak adekuat berhubungan erat dengan hasil kemoradiasi
dan kualitas hidup pasien.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada penderita kanker serviks adalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Memelihara status nutrisi
penderita kanker penting dilakukan untuk mempertahankan status nutrisi pasien dalam
1
B. Tujuan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan dasar fisiologis dan untuk memberi keperawatan yang komperatif
dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi pada Ny.S dengan diagnose medis Kanker
Serviks di Ruang Tanjung 2 RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi
2. Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi
3. Merencanakan intervensi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi
4. Melakukan implementasi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi
5. Melakukan evaluasi pada pasein kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi
C. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan ilmiah
Kerangka perbandingan untuk mengembangkan ilmu keperawatan, serta
menjadi sumber informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih
lanjut.
2. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan dasar nutrisi
sehingga diharapkan masyarakat mengenal lebih tentang penyakit kanker serviks
dan dapat menerima asuhan keperawatan yang komprehensif selama penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini berlangsung.
3. Bagi instusi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan diagnosa kanker serviks yang hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan bagi praktik mahasiswa.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
c. Pemeriksaan fisik
- Keadaan fisik : apatis, lesu.
- Berat badan : obesitas, kurus (underweight).
- Otot : flaksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
- Sistem saraf : binggung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun.
- Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver/lien.
- Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
- Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
- Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
- Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa
pucat.
- Gusi : pendarahan, peradangan.
- Lidah : edema, hiperemis.
- Gigi : karies, nyeri, kotor.
- Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
- Kuku : mudah patah.
- Pengukuran antropometri
: Berat badan ideal : (TB-100) 10%
: Lingkar pergelangan tangan
: Lingkar lengan atas (MAC)
: Nilai normal Wanita : 28,5cm
: Pria : 28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot tisep (TSF ):
: Nilai normal Wanita : 16,5-18cm
: Pria : 12,5-16,5 cm
d. Pemeriksaan laboratorium
- Albumin : (N :4-5,5 mg/100 ml)
-Transferin (N :170- 25 mg/100 ml)
-Hb : (N :12 mg%)
-BUN : (N : 10-20 mg/100 ml)
-Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki : 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita :
0,5- 1,0mg/100 ml)
2. Analisa data fokus
Analisa data iyalah mengelola dan meningkatkan data subjektif dengan data
fokus objektif.
- Data fokus subjektif
Informasi data subjektif yang harus dikaji :
a. Batas karakteristik (perbandingan BB/TB dengan 3 bulan yang lalu).
b. Asupan biasa (diet 24 jam).
c. Faktor yang berhubungan (nafsu makan).
d. Tingkat aktivitas : (pekerjaan).
e. Upaya memproleh makanan /mempersiapkan makanan (siapa).
f. Pegetahuan tentang nutrisi (asupan karbohidrat).
g. Factor risiko fisiologis (penyakit kronis).
h. Kondisi pisikososial.
i. Medikasi (obat resep, obat bebas).
j. Pertimbangan geriaterik.
3. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisi
4. Perencanaan
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SLTA
D. Lama dirawat
Klien mengatakan sering masuk Rumah Sakit dan dirawat di RSU Dr
Pirngadi Kota Medan ±1 minggu,
E. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat.
F. Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengetahui apakah sudah diimunisasi apa tidak
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Klien mengatakan salah satu orang tuanya memiliki penyakit hipertensi.
B. Saudara Kandung
Tidak ada
C. Penyakit Keturunan yang Ada
Klien mengatakan memiliki penyakit keturunan yaitu hipertensi.
D. Anggota Keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
E. Anggota Keluarga yang Meninggal
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal
F. Penyebab Meninggal
Tidak ada riwayat keluarga yang meninggal
- Ideal diri :
Klienmengatakan ingin cepat sembuh
- Harga Diri :
Klienmengatakan tetap optimis bahwa SWT akan menyembuhkan
penyakitnya
- Peran Diri :
Klien mengatakan klien adalah seorang orang tua dalam keluarganya.
- Identitas:
Klien mengatakan klien adalah seorang orang tua yang berperan menjadi
seorang ibu dengan memiliki 4 orang anak.
C. Keadaan Emosi:
Klien tampak tidak terkontrol emosinya, jika sudah melakukan kemotrapi
D. Hubungan Sosial:
- Orang yang berarti :
Klienmengatakan orang yang berarti dalam hidupklien adalah anak-
anaknya.
- Hubungan dengan keluarga :
Klienmengatakan memiliki hubungan yang baik dengan anggota
keluarganya
- Hubungan dengan orang lain :
Klienmengatakan hubungan dengan para tetangga baik, sering
berkomunikasi jikasedang melakukan aktivitas.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klienmengatakan tidak adanya hambatan untuk berhubungan sosial
dengan para tetangganya.
E. Spritual :
- Nilai dan keyakinan:
Klienmengatakan agama yang dianut adalah agama islam, klien juga
mengatakan selalu mempercayai agama yang klien anut sejak kecil.
- Kegiatan ibadah:
Klienmengatakan jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu secara teratur
Telinga:
5. Pemeriksaan thoraks/dada
Inspeksi thoraks : normal, pergerakan thoraks simetris ketika klien
bernafas
Pernafasan : 20 x permenit
Tanda kesulitan bernafas : tidak ada kesulitan bernafas
6. Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : sama kuat dikedua lapang
paru Perkusi : resonan
Auskultasi : suara nafas bersih dan tidak ada suara tambahan
7. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar dulles
Auskultasi : bunyi jantung terdengar kuat dan reguler
8. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : simetris dan bentukdatar, tidak ada jejas/lesi
Auskultasi : 10 x/i
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
9. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genetelia : rambut pubis tampak botak
Anus dan perenium : lubang anus simetris, perenium tampak normal
10. Pemeriksaan muskulokeletal/ekstremitas
Pada pemeriksaan ekstermitas ditemukan lemahnya kekuatan otot kaki dan tangan
yang dikarenakan faktor usia, ekstermitas kaki dan tangan simetris
11. Fungsi motorik
Fungsi motorik dari klien kurang baik, klien lambat untuk melakukan pergerakan.
12. Fungsi sensorik
Klien mampu merasakan sentuhan yang diberi dan mampu mengatakan posisi dan
sentuhan apa yang diberikan, dalam pemberian getaran klien kurang merasakan
adanya getaran.
13. Refleks
Refleks klien tampak normal
4. Pola Eliminas
1. BAK
Pola BAB : Klien mengatakan 2 hari sekali untuk BAB
Karakter feses : Klien mengatakan feses berbentuk keras
Riwayat perdarahan :Klien mengatakan pernah mengalami
Pendarahan.
BAB terakhir : 16 Mei 2017
Diare : Klien mengatakan tidak mengalami
diare Penggunaan Laksatif : Klien mengatakan tidak menggunakan
laksatif.
BAK:
- Pola BAK :
Klien mengatakan pola BAK sering tidak ada hambatan
- Karakter urine :
Klien mengatakan warna dari urine adalah kuning pekat
- Nyeri BAK :
Klien mengatakan tidak merasakan adanya nyeri
- Riwayat penyakit ginjal :
Klien mengatakan tidak ada mengalami penyakit ginjal
- Penggunaan diuretic :
Klien mengatakan tidak menggunakan diuretic
2. Mekanisme Koping
Adaptif : mampu menyelesaikan masalah
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Perencanaan
No Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa :
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan kebutuhan
nutrisi dapat terpenuhi , nafsu makan meningkat, mual/ muntah hilang.
Kriteria hasil NOC :
- Intake nutrisi tercukupi.
- Asupan makanan dan cairan tercukupi.
- Penurunan intensitas terjadinya mual/muntah.
- Penurunan frekuensi terjadinya mual/muntah.
- Pasien mengalami peningkatan BB .
Intervensi NIC :
- Kaji status nutrisi pasien.
- Kaji kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melakukan oral hygiene.
- Delegatif pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien : pasien
kanker.
- Beri informasi yang tepat terhadap pasien tentang kebutuhan nutrisi yang
tepat dan sesuai.
- Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan tinggi zat besi seperti sayuran
hijau dan juga perbanyak asupan buah-buahan.
- Kaji frekuensi mual, durasi, tingkat keparahan, faktor frekunsi,
presipitasi yang menyebabkan mual.
- Anjurkan pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering.
- Anjurkan pasien untuk makan selagi hangat.
- Timbang BB pasien jika memungkinkan dengan teratur.
Rasional NIC :
- Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui status nutrisi pasien
sehingga dapat menentukan intervensi yang diberikan
- Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu makan.
- Untuk membantu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan pasien.
- Informasi yang diberikan dapat memotivasi pasien untuk meningkatkan
intake nutrisi.
- Zat besi dan buah-buahan dapat membantu sebagai zat penambah
darah sehingga mencegah terjadinya anemia atau kekurangan darah.
- Penting untuk mengetahui karakteristik mual dan faktor-faktor penyebab
mual diketahui maka dapat menentukan intervensi yang diberikan.
- Makan sedikit demi sedikit dapat meningkatkan intake nutrisi.
- Makan dalam kondisi hangat dapat menurunkan rasa mual sehingga
intake nutrisi dapat ditingkatkan.
- Dengan menimbang BB dapat memantau peningkatan dan penurunan
status gizi.
- Monitor turgor kulit .
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan konjungtiva.
2. Diagnosa :
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan.
Tujuan NOC :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan citra
tubuh berkurang.
Kriteria hasil NOC :
- Penyesuaian psikososial.
- Perubahan hidup.
- Citra tubuh positif.
- Tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan.
- Harga diri positif.
- Kesesuaian antara realitas tubuh, ideal tubuh, dan perwujudan tubuh.
- Kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh .
- Keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan .
Intervensi NIC :
- Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya.
- Monitor frekuensi mengkritik dirinya.
- Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakitnya.
- Dorong klien mengungkapkan perasaanya.
- Indentifikasi arti pengunaan melalui pemakaian alat bantu.
- Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
Rasional NIC :
- Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui respon klien
terhadap tubuhnya.
- Dengan memonitor frekuensi dapat memantau peningkatan keluhan
pasein terhadap kondisinya sekarang.
- Menjelaskan proses pengobatan agar pasien dapat menerima
keadaannya sekarang.
- Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa.
- Tujuan memfasilitasi klien dengan kelompok kecil agar klien
dapat berbaur/berbagi dengan orang lain.
Diagnosa :
3. - Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan
mobilitas berkurang (dapat diatasi).
Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan cara penggunaan alat adaptif untuk
meningkatkan mobilitas.
- Melakukan langkah-langkah pengamanan untuk meminimalkan
kemungkinan cedera.
- Menjelaskan rasional intervensi.
- Mendemonstrasikan langkah-langkah untuk meningkatkan mobilitas.
Intervensi :
- Jelaskan tentang masalah dan tujuan untuk setiap latihan fisik.
- Pastikan latihan awal yang diberikan dapat dengan mudah dilakukan dan tidak
membutuhkan kekuatan serta koordinasi yang terlalu besar
- Peningkatan latihan hanya dilakukan jika individu berhasil
menyelesaikan tahapan latihan saat ini.
- Berikan instruksi tentang program latihan setelah mendemostrasikan
latihan tersebut dan mengobservasi hasil demostrasi ulang klien.
- Dokumentasikan dan diskusikan tentang kemajuan secara spesifik (mis:
dapat mengangkat tungkai 5 cm lebih tinggi).
Rasional :
- Program latihan fisik teratur yang meliputi ROM, isometrik, dan
aktivitas aerobik pilihan dapat membantu mempertahankan integritas
fungsi sendi (Addams&Clough, 2008).
- Latihan fisik dibutuhkan untuk meningkatkan sirkulasi dan
kekuatan kelompok otot yang diperlukan untuk ambulasi.
- ROM aktif meningkatkan massa otot, tonus otot, dan kekuatan otot serta
memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. ROM pasif meningkatkan
mobilitas sendi dan sirkulasi.
5. Implementasi
Implementasi keperawatan Evaluasi
No ( Hari ke I) (SOAP)
1. - Mengkaji status nutrisi pasien. S: Pasien mengatakan mual,
- Mengkaji kebersihan mulut, muntah, dan tidak nafsu
menganjurkan untuk selalu makan.
melakukan oral hygiene. O: - Keadaan umum lemah.
- Mengkaji frekuensi mual, durasi, tingkat - Makanan tidak habis.
keparahan, faktor frekuensi bersih - Pasien tampak masih mual.
presipitasi yang menyebabkan mual. - Mulut pasien tidak bersih.
- TTV:
TD: 110/70 mmhg.
HR: 20x/i
T : 36ᵒc
B : 55 kg
Hb : 8,6 gr/dL
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi keperawatan
Bab III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan karya ilmiah tentang asuhan keperawatan pada
Ny.S dengan prioritas masalah gangguan ketidakseimbangan nutrisi, penulis akan
membahas tentang asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.S pada tanggal 18
sampai dengan 20 mei 2017 di RSUD Dr.Pirngadi kota medan.
Keluhan utama yang diderita Ny.S adalah Ny.S mengalami mual,muntah yang
mengakibatkan tidak nafsu makan. Setelah dilakukan observasi selama tiga hari,
penulis mendapat tiga prioritas masalah diagnosa keperawatan yang dialami oleh
Ny.S.
Yang kedua pada masalah gangguan citra tubuh berhubungan dengan Ny.S tidak
dapat menerima keadaan nya sekarang, setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama tiga hari masalah gangguan citra tubuh belum teratasi dengan baik. Ditandai
dengan keadaan umum Ny. S mulai membaik, Ny.S tampak mulai menutup
kepalanya dengan kain dan pandangan mata saat wawancara mulai ada. Tetapi
dalam hal mengkritik diri Ny.S belum mampu mengkontrol diri nya , sehingga
dalam hal ini keluarga diajak berkolaborasi dalam merawat dan mendukung Ny.S.
Pada masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ny.S tidak dapat
melakukan aktivitas, setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari
masalah gangguan mobilitas belum teratasi. Karena aktivitas Ny.S sepenuhnya
dibantu oleh keluarganya. Tetapi dalam hal ini diharapkan mobilitas fisik Ny.S
segera membaik dan mampu melakukan aktivitasnya sendiri.
B. Saran
1. Untuk Keluarga
Kepada keluarga diharapkan dapat membantu keluarga yang sakit dalam hal
pemenuhan nutrisi sehari-hari. Terutama masalah gangguan kebutuhan
ketidakseimbangan nutrisi pada Ny.S.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipublikasikan lebih banyak dan dapat
dijadikan masukan untuk menambah bahan pustaka serta meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya
tentang masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Pelayanan Kesehatan
Sebaiknya pelayanan kesehatan dapat memperbaiki sistem pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan nutrisi, dan sebaiknya setiap
pelayanan kesehatan memiliki dokumentasi asuhan keperawatan yang konkret
agar kesinambungan antara perawat pelaksana dan pemberian asuhan
keperawatan dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan nutrisi secara
holistik.
Daftar pustaka
Jakarta :EGC.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
praktik. Edisi 4. Alih Bahasa Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit Buku
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
Dilanjutkan
.
Catatan Perkembangan ( Hari-III)