Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Endosimbiosis dan Munculnya Makhluk Hidup di Bumi

Sejarah evolusioner sel eukariotik yang dijelaskan melalui teori endosimbion sebenarnya
masih hangat diperdebatkan sampai saat ini. Dalam teori endosimbion, bakteri yang
berperan sebagai host (inang) merupakan archaea, bakteri yang juga hidup di dalam saluran
pencernaan kita dan berperan sebagai penghasil gas metan. Sedangkan bakteri yang
‘dimakan’ oleh si archaea tadi (atau yang berperan sebagai symbiote) adalah bakteri
fotosintetik non-sulfur serta sianobakteri. Asal-usul organisme multiseluler yang hidup di
muka bumi saat ini bermula dari proses makan-dan-dimakan antara archaea dan bakteri
fotosintetik yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Ada dua peristiwa utama yang terjadi dalam proses endosimbiosis:

1. Terbentuknya mitokondria, cikal bakal sel hewan dan tumbuhan


Pada proses ini, archaea ‘memakan’ sel bakteri fotosintetik non-sulfur yang bersifat anaerob.
Karena kondisi bumi pada masa itu masih bersifat anoksigenik (tidak ada oksigen), bakteri
anaerob merupakan satu-satunya organisme yang dapat bertahan hidup di bumi. Bakteri
fotosintetik non-sulfur ini dapat mengubah cahaya matahari untuk menghasilkan energi
(ATP) yang kemudian dimanfaatkan oleh archaea. Ketika oksigen akhirnya muncul, bakteri
fotosintetik ini juga dapat mengubah dirinya sebagai konsumer materi organik dan
menggunakan energi dari sumber tersebut untuk hidup. Proses pemanfaatan materi organik
serta kemampuan untuk menghasilkan energi yang dimiliki oleh bakteri fotosintetik inilah
yang menjadi cikal bakal munculnya mitokondria (organel penghasil energi utama dalam
sel hewan dan tumbuhan). Seiring dengan berjalannya waktu, archea dan bakteri
fotosintetik non-sulfur terus melakukan pertukaran gen hingga akhirnya bakteri fotosintetik
tidak dapat lagi hidup di luar tubuh archea dan menjadi satu kesatuan dengan sel inangnya.

2. Terbentuknya kloroplas
Pada fenomena endosimbiosis kedua, archaea yang telah bergabung dengan bakteri
fotosintetik non-sulfur (dapat juga disebut protomitokondrion) ‘memakan’ lagi jenis
bakteri fotosintetik lain, yakni sianobakteri yang dapat menghasilkan oksigen. Sehingga
pada fenomena ini terjadi proses simbiosis antara 3 organisme dalam satu sel, yakni:
archaea, bakteri fotosintetik non-sulfur dan sianobakteri. Agar proses simbiosis antara
ketiganya ini dapat bekerja, salah satu pihak harus melakukan ‘adaptasi’ agar dapat hidup
rukun bersama-sama. Pada fenomena ini, bakteri fotosintetik yang sebelumnya tidak dapat
menggunakan oksigen, kemudian berevolusi hingga akhirnya dapat memanfaatkan oksigen
yang dihasilkan oleh sianobakteri. Sianobakteri sendiri juga melakukan perubahan, yakni
dengan mengeliminasi gen-gen yang memungkinkannya untuk hidup di luar tubuh archaea.
Sehingga sianobakteri dapat menjadi satu kesatuan dengan archaea dan bakteri fotosintetik
non-sulfur. Proses transfer gen antara ketiga organisme ini selama miliaran tahun akhirnya
menghasilkan jenis sel fotosintetik baru yang disebut sebagai kloroplas, dan menjadi cikal
bakal evolusi berbagai jenis tumbuhan, mulai dari alga hingga pohon raksasa.
Setelah melalui kedua peristiwa tersebut, sel eukariotik yang hidup bebas dan menyendiri
akhirnya muncul dan membentuk sebuah kelompok (konsorsium) dengan sel-sel eukariotik
lain. Karena kondisi bumi yang masih minim sumber makanan, sel-sel eukariotik ini
bergabung dan membentuk koloni multiseluler dengan bantuan dua jenis protein yakni
kolagen dan integrin. Protein ini berperan sebagai ‘lem’ yang mengikat sel-sel eukariotik
agar dapat tumbuh bersama-sama. Sel-sel eukariotik ini kemudian membelah dan
berdiferensiasi menjadi berbagai macam jenis sel seperti sel saraf, sel kulit, sel pencernaan,
dan lain-lain. Itulah kenapa proses analisis gen yang dilakukan oleh ahli forensik dapat
menggunakan sel kulit, rambut, atau tulang karena semua jaringan tersebut memiliki
genom yang sama. Selama 1.5 miliar tahun sel-sel eukariotik ini terus berevolusi hingga
akhirnya membentuk organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan dan tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai