Suatu Pengantar
Penerbit:
UNIMED PRESS
Gedung Lembaga Penelitian Lantai I
]!. Willem Iskandar, Pasar V
Kotak Pos 1589 - Medan 20221 Fax. (061) 6614002
Contact person: M.Rizal 0811 60 4291
Erond 0813 6134 "1334
ISBN 978-602-8848-88-6
Dicetak oleh:
Perdana Mulya Sarana
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Jl. Sosro No. 16A Medan 20224
Telp 061-7347756, 77151020 Faks. 061-7347756
Email: asrulmedan@gmail.com
Contact person: 08126516306
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swr pencipta alam semesta
dan merupakan sumber dari segala sumber ilmu, atas izin dan kehendakNya
naskah buku teks yang berjudul FISIOLOGI TUMBUHAN (Suatu Pengantar)
ini dapat diselesaikan
Naskah buku teks ini disusun bertujuan untuk menterjemahkan,
merangkum, dan mensosialisasikan pengalaman penulis, juga berbagi
pengalaman selama penulis mengelola dan meneliti beberapa tanaman di
laboratorium serta pengalaman penulis selama mengajar mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Buku ini juga ditujukan untuk penambahan wawasan khususnya untuk
kepentingan perkuliahan mahasiswa dan bahan bacaan bagi peminat lainnya.
Naskah buku ini telah mulai disusun·sejak tahun 2006 hingga saat ini sudah
beberapa kali dilakukan penyempumaan. Melalui Kompetisi HIBAH BUKU
TEKS UNIMED penulis berharap akan mendapatkan bimbingan dan pendalaman.
lsi buku ini terdiri dari 12 Bab yang mencakup: 1) Pendahuluan, yang
menuliskan pengantar Fisiologi Thmbuhan, ditinjau dari teori dasar biologi
yang berkontribusi terhadap munculnya pengembangan ilmu Fisiologi Thmbuhan,
2) Bagian yang mendiskusikan hubungan tllinbuhan dengan lingkungan yaitu
didiskusikan pada Bab II dan Bab III, 3) Bagian yang membahas proses fisiologis
tumbuhan yang didiskusikan pada Bab IV-XII.
Mudah mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi pengguna, khususnya
mahasiswa dan peminat lainnya. Kritik dan saran sangat penulis harapkan
untuk kesempumaan isi Buku Teks ini.
Fauziyah Harahap
v
DAFTAR lSI
Hala man
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Daftar lsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi
Vl
BAB I
PENDAHULUAN
Kompetensi Dasar:
1. Mampu mendeskripsikan Peran Fisiologi 'fumbuhan
dalam kehidupan
2. Mampu menggambarkarl struktur sel dan organel-
organelnya
3. Mampu nienguraikan fungsi masing-masing bagian sel
dan sub selluler
1
2 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
No Tumbuhan Hewan
1 Tidak bergerak (gerakan ter- Bergerak untuk mencari makan
batas, daerah sempit) dan menghindarai bahaya
2 Aututrof, contoh : melakukan Umumnya heterotrof
metabolisme C
3 Tergantung pada bahan mineral Tergantung pada lingkungan
dari tanah sekitar
4 Mampu mempertahankan diri Hampir sama, contoh beruang
di lingkungan tertentu, contoh kutub
tumbuhan padang pasir
5 Memberikan reaksi terhadap Memproduksi dan memberi
pemberian hormon dan mem- respon terhadap sejumlah
pengaruhi seluruh jaringan hormon secara spesifik
6 Mengikuti perubahan musim ---
7 Tidak memiliki sistem syaraf Memiliki sistem saraf
Chtto:Ugened.emc.maricopa.edu/bio/bio181/BIOBK/BioBookPS.htrnl.
Diakses tanggal 12 Desember 2010)
Organisasi Turnbuhan
Seluruh tubuh tumbuhan tersusun oleh satuan - satuan unit terkecil
(seluler). Organisasi tumbuhan terdiri dari struktur dalam tumbuhan
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 3
(struktur sel) dan organisasi sub selluler. Sel mahluk hid up digolongkan
sebagai sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel Prokariotik: Materi intinya
tersebar di seluruh sitoplasma, dinding nukleus tidak ada. Contoh: Alga Hijau,
Alga Biru, Bakteri. Sel Eukariotik: Intinya jelas dan memiliki dinding inti.
2. Eukariotik
Contoh: Fungi, 1\.unbuhan, Protista.
Ciri-cirinya:
• Memiliki struktur yang lebih maju, ada struktur tambahan yang
dibungkus oleh membran.
• Memiliki ciri khas sel tumbuhan, misal: korteks, ujung akar:, empelur.
• Umumnya memiliki dinding sel, membran, sementara hewan tidak
memiliki dinding sel.
• Pada awal pembentukan memiliki dinding primer yang tipis,
mengelilingi protoplas dan membran.
• Pada tumbuhan memiliki dinding sekunder, diendapkan diantara
membran dan dinding primer.
4 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Dinding Primer:
• Tipis: 1-3 ~m
Dinding Sekunder:
• Berukuran lebih tebal dari dinding primer
• Merupakan perkembangan dan penebalan dari dinding primer: memiliki
kandungan selulosa (41-45 %), hemiselulosa (30 %), lignin (22-28 %).
• Bentuk tidak mudah berubah, tidak mudah ditekan, tersusun oleh lignin,
selulosa.
• Memiliki bahan pektat yang melekat pada sel, pada lamela tengah
dalam bentuk gel.
• Pektat (pektin) dapat dirombak oleh enzim tertentu pada proses pemasakan
buah.
• Plasmodesmata: merupakan kanal yang dibatasi oleh membran sel yang
berdampingan dan diisi oleh benang plasma sebingga dapat menyatukan
banyak sel.
• Beberapa memiliki zat anorganik pada dinding sel, seperti kersik dan
kapur.
Protoplas:
1. Sitoplasma
2. Inti Sel
3. Vakuola
4. Bahan ergastik.
Organel-Organel Sel
1. Nukleus= karion= inti sel
Bentuk-bentuk nukleus: Bulat seperti cakram, bulat seperti telur, fusi-
form, seperti benang, granula tanpa selubung -+ kromidial aparat
6 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Peilgantar
Jumlah inti sel pada tumbuhan tingkat tinggi adalah 1, pada tumbuhan
tingkat rendah lebih dari 1, contoh pada ganggang Cladiophora.
2. Plastida
Merupakan organel kecil, bentuk awalnya disebut proplastida.
Penggolongan plastida menurut wama adalah:
a. Leukoplas (tidakberwama). Bentuknyaseperti tepung (leukoaniiloplas),
seperti minyak (elaioplas), bentuk protein (proteinoplas)
b. Kromotoform (berwama). Digolongkan menurut pigmen yang dikandung.
Jika mengandung pigmen karoten, klorofil, karotenoid dan xantofil
disebut kromoplas. Rodoplas mengandung pigmen ficoeritrin (ficoxantin)
dan ficosianin.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 7
Mesophyll
S tro
3. Membran Sel
Fungsinya: rnengatur aliran zat-zat terlarut untuk keluar rnasuk sel,
rnengatur aliran air rnelalui osmosis. Terdapat pada kloroplas, rnitokondria,
inti sel. Mernbran yang rnengelilingi vacuola (tonoplas) hanya 1 lapis.
Mernbran sel terdiri dari lipid dan protein
Fungsi spesifik
• Transfer energi
• Transfer elektron
• Pernbentukan ATP
• Metabolisme 02
8 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
7. Mikrotubul.
Terdapat pada :
• Nukleus, berfungsi untuk membentuk benang spindel
• Plasma: diduga berfungsi mengatur arah rangkaian molekul selulosa
dalam pembentukan dinding sel
8. Ribosom:
Terdiri dari Protein dan Ribosom RNA yang bebas atau melekat pada RE.
Merupakan butir-butir kecil berdiameter 15 - 25 nm. Poliribosom/ polisom
merupakan ribosom yang mengelompok tersusun seperti rantai yang diikat
oleh m RNA yang akan dijabarkan dalam bentuk protein. Ribosom berfungsi
dalam sintesis protein.
Tempat ribosom tersebar dimana-mana yang mana terjadi pusat-
pusat sintesis:
• Retikulum Endoplasma: RE G : mensintesis protein dan disekresi keluar
sel, RE A: mensintesis protein dan disekresi ke dalam sel
• Bebas pada sitosol
• Di dalam mitokondria
• Di dalam kloroplas
9. Vacuola
Merupakan rongga kecil yang pada mulanya kosong. Pada sel yang
sedang meristematis, tidak mempunyai vakuola atau jika ada akan sangat
kecil, seiring dengan berkembangnya sel maka vakuola- vakuola kecil mulai
terbentuk dan pada akhirnya bergabung. Membran pada vakuola adalah
tunggal.
FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 11
Kandungan vakuola adalah ion organik, asam amino, asam organik, gula,
pigmen (antosianin). Fungsinya mula-mula diduga hanya tempat pembuangan
sisa-sisa produk metabolisme. Saat ini diketahui bahwa vakuola berperan
sangat penting sebagai tempat penyimpanan senyawa-senyawa metabolik
seperti gula, asam amino, amida, asam organik.
setelah kurun waktu beratus - beribu tahun bersama sisa-sisa hewan akan
menjadi bahan bakar seperti batubara dan minyak bumi.
Pada bidang pertanian, perkebunan, kehutanan akan selalu membutuhkan
ilmu fisiologi tumbuhan untukmempelajari tumbuhan dalam hal: pengolahan
tanah, pemilihan bibit, pemeliharaan tanaman, penanggulangan hama,
penanganan panen dan pasca panen (penyimpanan) yang pada akhimya
bermuara untuk peningkatan kehidupan manusia.
Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan banyakilmu yang terkait didalamnya
yaitu Kimia/ Fisika : Biokimia, kimia organik, kimia anorganik, Sitologi,
Anatomi, Morfologi, Sistematik, Ilmu tanah, Genetika, Ekologi.
Tugas :
1. Gambarkan 1 buah sel tumbuhan beserta organel penyusunnya.
2. Bagaimana peranan fisiologi tumbuhan bagi kehidupan sehari-hari ?
3. Pilih 5 organel sel yang kamu ketahui, lalu uraikanlah fungsinya masing-
masing
GLOSARIUM
Dinding Sel:
Lapisan protektif di bagian eksternal membran plasma pada sel tumbuhan,
bakteri, fungi, dan beberapa protista. Pada sel tumbuhan dinding itu
terbentuk dari serat selulosa yang tertanam dalam suatu matriks pro-
tein - polisakarida.
Dinding Primer:
Dinding sel yang bersifat fleksibel
Dinding Skunder:
Dindingyang bersifat lebih kuat dan kaku dan merupakan bahan penyusun
utama kayu.
DNA:
Suatu molekul asam nukleat berbentuk heliks dan beruntai ganda yang
mampu bereplikasi dan menentukan struktur protein sel yang diwariskan.
Eukariotik:
Kelompok makhluk yang inti selnya (karion sama dengan inti) lengkap
memiliki selaput (Karioteka).
FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 13
Fisiologi Tumbuhan:
Ilmu yang mempelajari aktivitas hid up yang dilakukan tumbuhan, juga
merupakan ilmu yang menginterpretasi proses kehidupannya yang berguna
untuk pengaturan tumbuhan itu sendiri, misalnya mempelajari tanggapan
tumbuhan terhadap perubahan lingkungan, proses metabolisme dan
lain-lain.
Mitokondria:
Organel sel berbentuk bulat a tau bulat panjang dengan ukuran 0,2 - 5
milli mikron yang digunakan untuk respirasi sel.
Nukleus:
Inti sel, pusat organisasi sel mahluk hidup
Prokariotik:
Kelompok mahluk yang inti selnya sederhana karena tak berselaput
yang tergolong: bakteri dan ganggang biru
Retikulum Endoplasma:
Organel yang terdapat didalam sel yang terlibat dalam sintesis protein
Ribosom:
Tempat berlangsungnya sintesis protein.
Vakuola:
Rongga yang membran yang berisi air, ion organik, asam amino, asam
organik, gula, pigmen (antoslan). Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
senyawa metabolik.
BAB II
TUMBUHAN DAN LINGKUNGANNYA
(Mel~anisme Penyerapan, Pengaliran dan
Kehilangan Air)
Kompetensi Dasar:
1. Mampu rnenjelaskan Hubungan Thmbuhan dan air
2. Marnpu rnelakukan analisis pada proses mernl:iUka dan
rnenutupnya stomata.
3. Mampu rnendiskripsikan proses osmosis pada tubuh
turnbuhan
14
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 15
Diffusion
e solute
Solute transport is from the left to the right;
. movement of the solutes is due to the concentratior
gradient (dCI dx).
(http://gened.emc.maricopa.edu/bio/bio181/BIOBK/BioBookPS.html)
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan)
medium. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses
difusi. Pada siang hari teljadi proses fotosintesis yang menghasilkan 02 sehingga
konsentrasi 02 meningkat. Peningkatan konsentrasi 02 ini akan menyebabkan
difusi 02 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi
C02 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga
C02 dari udara luar masuk melalui stomata.
Transpor pasif merupakan difusi melintasi suatu membran. Molekul
merniliki energi kinetik intrinsik yang disebut gerak ternal (kalor). Suatu akibat
gerak yang ada setiap molekul bergerak secara acak, namun difusi populasi
molekul mungkin mempunyai arab. Misalnya, suatu membran yang memisahkan
air mumi dari larutan zat pewama dalam air. Anggaplah bahwa membran
ini permeable. Setiap pewama akan mengembara secara acak tetapi akan
terdapat gerak neto(selisih) molekul pewama melintasi membran kesisi
semula yaitu air mumi. Penyebaran zat pewama melintasi membran akan
berlanjut hingga ke dua larutan memiliki konsentrasi pewama yang sama.
Begitu titik itu tercapai, akan terdapat kesetimbangan dinamik yaitu molekul
pewama yang melintasi membran dalam satu arah "jumlahnya sebanyak
molekul pewarna yang melintasi membran dalam arah sebaliknya setiap detik.
Dengan kata lain setiap substansi akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 19
~-
~~·~-........... --
~~ _,_..... -. ~~
b. Osmosis
Osmosis adalah pergerakan air dari suatu larutan yang potensial aimya
tinggi ke larutan yang potensial aimya rendah yang teljadi melalui membran.
Peranan Osmosis :
• Penting dalam pengabsorbsian air yang dilakukan oleh sel-sel tumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi mengandung 70% air yang terdapat di dalam
sel tumbuhan dewasa (air vakuola) yang masuk dengan cara osmosis.
• Peristiwa plasmolisis (protoplas yang kehilangan air, sehingga volume
sel menyusut dan akhimya dapat terlepas dari dinding sel) sangat
tergantung pada peristiwa osmosis.
• Proses Osmosis akan berhentijika konsentrasi zat di kedua sisi membran
terse but telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).
20 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
flacdd
(http: //gened.emc.maricopa.edulbio/bio 181/BI OBK/BioBookPS .html
Tekanan pada suatu larutan bisa berupa bilangan positif atau negatif.
Sebaliknya potensial zat terlarut suatu larutan selalu negatif, dan semakin
besar konsentrasi zat terlarut semakin negatif nilai '¥ •. Contoh dibawah :
22 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
• Keadaan awal
A. '¥ = '¥ s + '¥P
= -30 + 0 = -30 bar
B. 'If' = 'If's + \f'p
= -10 +0 = -10 bar
• Keseimbangan
A. '¥ = '¥ s + '¥ P
= -30 + 20 = -10 bar
B. 'If' = 'If's + \f'p
= ~10 + 0 =-lObar
.....,........... .........
Membriln
.,.,...
...·d••.-~. . .-.ift
.· .
1t = M RT atau 1t = (n/V) RT
Keterangan:
1t = Tekanan osmotik
M = Molaritas larutan
R = Tetapan gas (0,082 L atm/mol.K)
T = Suhu (K)
Contoh:
• Berapakah potensial air pada larutan sukrosa 1m pada temperatur 30°C
1t air = mol I 1 air x R x T
= - (1) (1) (0,00831)(303)
= -2,518 Mpa
Transpirasi
Transpirasi adalah penguapan dalam bentuk uap air. Jumlah air yang
ditranspirasikan sangat tergantung padajenis tanamannya, sehingga bersifat
khas untuk tanaman.
Transpirasi dilakukan melalui :
1. Stomata, disebut transpirasi stomata
2. Kutikula, disebut transpirasi kutikula
3. Lentisel, disebut transpirasi lentisel
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 25
Pengeluaran air dalam bentuk tetesan air disebut gutasi, yang terjadi
melalui hidatoda yaitu lubang yang terdapat pada ujung urat daun, contoh
pada talas.
Organ tumbuhan yang paling banyak melakukan transparansi adalah
daun, karena memilikijumlah stomata banyak dibanding organ yang lainnya.
Transpirasi mempunyai beberapa peran pada tumbuhan:
1. Mengatur Suhu tubuh dengan cara melepas kelebihan panas dari tubuh
2. Mengatur turgor optimum dalam sel
3. Membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral.
0 = Q + C+ V +B + M
Keterangan : Q, C, V, B, M adalah faktor yang mempengaruhi proses
pemindahan panas pada tubuh,jumlahnya setara keseluruhannya,
yakni = 0
26 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Q = radiasi netto
(-) = daun meradiasi banyak energi ke lingkungan
(+) = daun menerima/ menyerap banyak energi dari lingkungan
c = konversi
(-) = panas yang pindah dari daun ke udara
(+) = panas yang pindah dari udara ke daun
v = Kadar cepat untuk konsumsi panas.
(-) = air yang diuapkan dari daun.
(+) = air yang mengembun pada permukaan daun
B = penyimpanan
(-) = suhu daun turun
(+) = suhu daun naik
M = metabolisma dan faktor lain-lainnya (panas yang diserap atau
dihasilkan pada proses metabolisme (fotosintesis dan respirasi)
stomata tertutup. Pada malam hari gula hilang dari sel penutup sehingga
menyebabkan potensial air pada sel penutup menjadi tinggi dan
menyebabkan air keluar dari sel penutup, hal ini menyebabkan tekanan
turgor menurun dan pada akhimya menyebabkan stomata menutup.
Timbul dan munculnya gula dari sel penutup terjadi karena perubahan
gula menjadi pati dan sebaliknya.
3. Modifikasi teori klasik
Teori Syark (1923) mengemukakan bahwa perubahan pH tidak sepenuhnya
benar.
Levilt (1967) mengatakan bahwa perubahan pH pada sel di malam
hari bukan karena terakumulasinya asam karbonat, tetapi kadar C02
yang tinggi pada malam hari akan menunjang terbentuknya asam organik
di dalam sel sehingga pHnya menjadi turun.
4. Pemompaan ion K+
Keadaan osmotik sel penutup dapat diatur dengan cara pemompaan
ion secara aktif. Ion K dipompakan (didukung dengan fakta pada
penambahan ATP), contoh pada sayatan sel epidermis yang diapungkan
pada larutan KCl, kondisi ini menyebabkan kadar ion K meningkat.
Hal ini menyebabkan stomata cepat membuka (dalam keadaan terang)
Digunakannya C0 2 pada proses fotosintesis menyebabkan pH akan
naik, meningkatnya pH akan mempengaruhi hidrolisisnya menjadi gula.
Cahaya
n
Pengurangan C02 di dalam sel penutup
~nuime~t~
Hidrolisis pati HC03- meningkat
dengan pembentukan asam malat P sintesis
n
Konsentrasi gula
.---n~
ATP-ase
pada sel dengan mempengaruhi
pertukaran W/K+. Pemompaan K+ ke
penutup naik
K+ masuk ke dalam dalam sel penutup
diikuti anion sel penutup diikuti bantuan ATP ase
Anion
Tugas:
1. Jelaskan 3 peranan air bagi tumbuhan
2. Bagaimana mekanisme membuka dan menutupnya stomata pada tumbuhan
3. Diskripsikan salah satu contoh proses osmosis pada tubuh tumbuhan
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 29
GLOSARIUM
Transpor Pasif:
merupakan difusi melintasi suatu membran.
Difusi:
Gerakan molekul zat dari konsentrasi zat terlarut tinggi ke konsentrasi
rendah melalui
tanpa selektif membran permeabel karena energi kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan dinamis.
Osmosis:
Proses perpindahan air dari daerah yang berkontrasi zat terlarut rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui
membran semipermiabel a tau disebut juga. pergerakan air dari suatu
larutan yang potensial aimya tinggi ke larutan yang potensial aimya
rendah yang terjadi melalui membran.
Membran Semipermiabel:
Selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu
yang larut di dalamnya.
Plasmolisis:
Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap
cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan
sel mengkerut.
Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Turgor:
Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel
karena menyerap air disebut turgor
BAB III
NUTRISI DAN MINERAL
Kornpetensi , Dasar:
1. Mampu mendiskripsikan unsur penyusun tubuh
tumbuhan
2. Mampu menganalisis peranan tanali bagi tumbuhan
30
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 31
dan ujung akaJ; daun muda menjadi abnormal bentuknya (keriting, nekrosis),
tangkai daun lemas, pengambilan Mg menjadi meningkat dan dapat
menyebabkan sel tanaman mengalami keracunan. Kekurangan Ca dapat
digantikan dengan pupuk Ca, supaya kadar Ca dan Mg menjadi seimbang.
5. Magnesium (Mg): Mg berguna untuk pembentukan klorofil, berperan
dalam transfort Posfat, mempengaruhi proses pemafasan, mengaktifkan
enzim transfosforilase, dehidrogenase, karboksilase. Jika kekurangan
Mg menyebabkan klorosis, ujung daun menguning.
6. Belerang (S): Berguna untuk penyusunan asam amino dan pembentukan
protein, vitamin (tiamin dan biotin), koenzimA dan minyak atsiri. Diserap
dalam bentuk S04 dari akar dan S02 dari daun. Karena Sulfat adalah
asam keras, setelah diserap akan dinetralkan oleh ATP membentuk APS
atau PAPS. Gejala yang muncul jika kekurangan S adalah daun menguning.
7. Besi (Fe): Berperan sebagai katalisator sintesis klorofil (bukan penyusun),
sebagai koenzim (pembawa 02) dalam proses pemapasan. Gejala yang
muncul jika kekurangan Fe adalah klorosis (daun menguning).
8. Barium (Ba): Merupakan mikro elemen penting yang berfungsi pada
translokasi gula dan terlibat dalam perkecambahan polen, metabolisme
N, keseimbangan redoks dalam sel. Kekurangan Ba menyebabkan penyakit
pucuk.
9. Mangan (Mn): Serupa dengan Fe, berperan mengaktifkan beberapa
enzim (dalam pemapasan), katalisator reaksi redoks. Gejala yang muncul
jika kekurangan Mn adalah klorosis (daun menguning).
10. Tembaga (Cu): Merupakan unsur yang sangat penting dalam reaksi
redoks, penyusun plastosianin dalam kloroplas, stabilisator klorofil,
penyusun enzim oksidase (sitokrom oksidase, polifenol oksidase dll).
Gejala yang muncul jika kekurangan Cu adalah ujung daun mengisut.
11. Seng (Zn): Berperan mengaktifkan beberapa enzim (aktivator enzim
karbonik an hidrase yang mengkatalisis reaksi H20 + C02 ---+ H+ +
HC03-, enzim amilum sintetase. Sangat di"butuhkan dalam sintesis triptofan
(bahan pembentuk IAA) (lndol Asetat Acid, suatu zat pengatur tumbuh
yangsangatberperandalam pembentukanakar). Kekurangan Znmenyebabkan
ujung akar mengalami salah tumbuh dan akhimya menyebabkan per-
tumbuhan terhambat.
12. Molybenum (Mo): Merupakan unsur yang penting dalam mereduksi
nitrat (penyusun enzim nitrat reduktase) untuk membentuk bintil akar.
Kekurangan Mo menyebabkan pertumbuhan terhambat.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 35
Tugas:
1. Uraikan 3 peranan tanah bagi tumbuhan!
2. Jelaskan peranan unsur Zn (seng) bagi tumbuhan!
GLOSARIUM
Analisis Abu:
Cara yang dilakukan untuk menentukan unsur hara pada tumbuhan
yang sudah diabukan menggunakan oven pada suhu 500 °C.
Unsur:
Setiap substansi yang tidak dapat dipecahkan oleh substansi lain
Unsur Hara Makro:
Yaitu unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar, misalnya
C, H, 0, N, S, P, Ca, K, Mg
Unsur Hara Mikro:
Yaitu unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah kecil, misalnya
Mn, Fe, Cu, Mo, Zn.
Kultur Air:
Kultur I uji budidaya tanaman untuk menentukan apakah elemen tertentu
dibutuhkan tumbuhan, dengan menggunakan media air
Kultur Pasir:
Kultur I uji budidaya tanaman untuk menentukan apakah elemen tertentu
dibutuhkan tumbuhan, dengan menggunakan media pasar
BABIV
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Kompetensi Dasar:
1. Mampu menjelaskan ~ngertian pemunbuhan dan
perkembangan
2. Mampu melakukan analisis terhadap penetapan lokasi
pertumbuhan primer dan pertumbuhan selo:mder
3. Mampu menjabarkan pengaturan pertumbuhan dan
perkernbangan
4. Mampumengurail<anjenispengontrolanpadaperl<embangan
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
dari embrio yang mengalami perubahan dimana plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan radikula tumbuh menjadi akar.
Berdasarkan letakkotiledon saat berkecambah ada dua tipe perkecambahan,
yaitu:
a. Perkecambahan hypogeal. Pada perkecambahan hipogeal teijadi per-
tumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul diatas tanah. Kotiledon dan endosperma
berada dalam tanah. Contohnya kacang merah dan kacang kapri.
b. Perkecambahan epigeal. Pada perkecambahan epigeal teijadi pertumbuhan
memanjang akibat kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah. Kotiledon berada diatas permukaan tanah. Contohnya kacang
hijau dan kacang tanah.
Fisiologi Perkecambahan
Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil sehingga embrio belum
dapat membuat makanan sendiri. Pada tumbuhan dikotil, makanan untuk
pertumbuhan embrio diambil dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan
monokotil diambil dari endosperma.
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air kedalam sel -
sel. Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan
enzim- enzim hidrolisa bekeija memecahkan tepung menjadi maltosa, dimana
proses ini dihidrolisis oleh maltase selanjutnya diubah menjadi glukosa.
Kemudian senyawa glukosa memasuki proses metabolisme dan dipecah
menjadi energi atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang menyusun
tubuh tumbuhan. Asam amino dirangkai menjadi protein yang berfungsi untuk
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 39
Perturnbuhan Primer
Aktivitas sel-sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang
yang disebut proses pertumbuhan primer. Pada akhir proses perkecambahan
tumbuhan membentuk aka!; batang, dan daun. Pada ujung batang dan akar
terdapat sel-sel meristem yang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan akar menurut aktivitasnya
dapat dibedakan menjadi tiga bagian:
a. Daerah pembelahan, terdapat dibagian ujung yang sel-selnya aktif membelah
dan sifatnya tetap meristem.
b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan yang
merupakan daerah dimana setiap sel memiliki aktivitas untuk membesar
dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi merupakan daerah yang sel-selnya memiliki struktur
dan fungsi khusus. Meristem ujung batang membentuk primordia daun.
Pada sudut daun dan batang terdapat sel-sel yang dipertahankan sebagai
sel-sel meristematis yang akan berkembang menjadi cabang.
Pertumbuhan Sekunder
Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer di ujung
akar dan ujung batang, juga terdapat jaringan meristem sekunder. Jaringan
meristem tersebut berupa kambium dan kambium gabus. Aktivitas kambium
dan kambium gabus mengakibatkan pertumbuhan sekunderyaitu bertambah
besamya batang dan akar tanaman.
Adapun proses pertumbuhan sekunder adalah sebagai berikut:
)- Kambium vaskuler membelah ke arah dalam membentuk xilem dan kearah
luar membentuk floem
)- Parenkim batang atau akar di antara vasis berubah menjadi kambium
intervaskuler
)- Felogen membelah ke arah luar membentuk feloderm.
40 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Proses pengaktifan satu atau kelompok operon yang spesifik akan selalu
mengarah pada satu pola perkembangan, pada satu tingkat perkembangan
dapat sangat berbeda dengan arah perkembangan pada tingkat yang lain.
2. Pengaturan Organisme
Banyak perkembangan tumbuhan diperantarai oleh rangsangan dari
dalam. Perkembangan dipengaruhi oleh hormon yaitu senyawa-senyawa
kimia yang disintesis pada suatu lokasi, kemudian ditransfortasikan ketempat
lain untuk selanjutnya beketja melalui suatu cara yang spesifik, kebutuhan
akan hormon hanya dalam konsentrasi yang sangat rendah. Hormon berperan
untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan dan metabolisme.
Beberapa kelompok hormon telah diketahui dan beberapa di antaranya
bersifat sebagai zat perangsang pertumbuhan dan perkembangan (promoter),
sedang yang lain bersifat sebagai penghambat (inhibitor), antara lain:
a. Auksin
Auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan.
Salah satu jenis auksin yang dapat diekstraksi dari tumbuhan adalah asam
indol asetat atau IAA. Auksin ditemukan oleh Friederich August Ferdinand
Went, ahli botani Belanda pada tahun 1928 dengan dalilnya "tidak mungkin
tetjadi pertumbuhan tanpa adanya zat tumbuh".
Ternpat sintesis auksin ialah di meristem apikal, misalnya ujung batang
(tunas), daun muda dan kuncup bunga. Awalnya auksin diketahui terdapat
pada ujung kecambah gandum, namun temyata diujung- ujung tumbuhan
lain juga terdapat zat yang berfungsi sama dengan auksin.
Auksin didefinisikan sebagai zat tumbuh yang mendorong elongasijaringan
koleoptil pada percobaan-percobaan bio-assay dengan Avena atau tanaman
lainnya. Indole Asetic Acid (IAA) adalah auksin endogen atau auksin yang
terdapat pada tanaman.
Sitokinin dan auksin merupakan dua golongan zat pengatur tumbuh
yang sangat penting dalam budidaya jaringan tanaman. Golongan auksin yang
lebih sering digunakan adalah 2,4-D, IAA, NM, IBA. Auksin yang paling
efektif untuk menginduksi pembelahan sel dan pembentukan kalus adalah
2,4- D dengan konsentrasi antara 0,2-2 mg/1 untuk sebagian jaringan tanaman.
NM dan 2,4 D lebih stabil dibandingkan dengan IAA, yaitu tidak mudah
terurai oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh sel atau karena pemanasan
42 FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
b. Giberelin
Senyawa ini ditemukan di Jepang ketika ekstrakjamur Giberellafujikuroi
yang menyerang tanaman padi, dapat menimbulkan gejala yang sama pada
waktu disemprotkan kembali pada tanaman yang sehat. Karakter penyakit
ini menyebabkan pemanjangan ruas-ruas yang berlebihan sehingga
menyebabkan tumbuhan mudah rebah.
Kerja utama dari giberelin merangsang pemanjangan sel. Giberellin
(asam Giberellate) dalam dosis tinggi menyebabkan gigantisme. Giberellin
berpengaruh terhadap pembesaran dan pembelahan sel, pengaruh Giberellin
ini mirip dengan auksin yaitu antara lain pada pembentukan akar. Giberellin
dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah auksin endogen.
Disamping merangsang proses pemanjangan, giberelin juga terlibat
dalam proses pembungaan. Giberelin dapat berinteraksi dengan honnon
lain seperti auksin. Interaksi mereka bersifat sinergis. Namun interaksi GA
dengan ABA bersifat antagonis (Harahap, 2007).
c. Sitokinin
Sitokinin yang pertama kali ditemukan ialah kinetin. Sitokinin mempunyai
pengaruh terhadap berbagai proses pertumbuhan, berperan penting dalam
pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis, merangsang pembelahan
sel dalam kultur sel yang diisolasi dari bagian tumbuhan. Sitokinin alami
yang telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari tumbuhan adalah zeatin,
yang diperoleh dari endosperm jagung.
FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 43
d. Etilen
Telah diketahui bahwa etilen menjadi penyebab beberapa respons tanaman
seperti pengguguran daun, pembengkakan batang, pemasakan buah dan
hilangnya warna buah. Etilen menghambat pertumbuhan ke arah memanjang
(longitudinal) dan mendorong pertumbuhan ke arah melintang (transver-
sal) sehingga batang kecarnbah terlihat membengkak. Etilen juga merubah
respons geotropisma, mendorong pengguguran daun, bunga dan buah.
e. Asam Absitat
Senyawa ini lebih berperan pada dormansi dan proses absisi pada daun.
Ditemukan oleh P. R Wareing, yang menamakan senyawa tersebut sebagai
dormin dan absisin II, yang lebih dikenal dengan nama asam absisat (ABA).
Peranan ABA sangat nyata dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. ABA berinteraksi dengan zat-zat pengatur tumbuh tanaman yang
lain pada proses tersebut, biasanya interaksi ini bersifatmenghambat (antagonisma).
3. Pengaturan Lingkungan
Banyak rangsangan lingkungan a tau ekstemal mempengaruhi perkem-
bangan tumbuhan. Rangsangan utama lingkungan yang mempengaruhi per-
kembangan tumbuhan adalah:
~ Cahaya: banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada
setiap tumbuhan, dimana cahaya dapat menguraikan auksin sehingga
menghambat pertumbuhan meninggi
~ Suhu: tumbuhan membutuhkan suhu yang optimum untuk berkembang
dengan baik, suhu paling rendah namun masih memungkinkan tumbuhan
untuk tumbuh disebut suhu minimum.
~ Gravitasi: dimana arah dari pertumbuhan bagian organ tubuh ditentukan.
~ Kelembaban
~ Nutrien
~ Air
44 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Tugas :
1. Thliskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. 1\.tnjukkan dengan gambarkan lokasi pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder sutau tumbuhan
3. Jabarkan 4 hal yang terlibat dalam pengaturan pertumbuhan dan per-
kembangan
4. Uraikan jenis pengontrolan pada perkembangan
GLOSARIUM
Auksin:
Suatu hormon tumbuhan termasuk asam indolasetat (IM) yang mem-
punyai efek berbeda- beda seperti respon fototropik melalui stimulasi
perpanjangan sel, stimulasi pertumbuhan skunder dan perkembangan
jejak daun dan buah.
Asam Absisat:
Hormon tumbuhan yang biasanya berfungsi menghambat pertumbuhan,
menggalang dormansi(keadaan tidak aktif dan membantu tumbuhan
mentolerir keadaan yang mencekam.
Asam Traumalln:
Hormon luka untuk menumbuhkan sel-sel jika teijadi luka.
Diferensiasi:
Suatu tahap pertumbuhan embrio, yang pada-waktu sel muda berdiferensiasi
menjadi sel defenitif untuk salah satu jari
Dinding Sel:
Lapisan protektif di bagian eksternal membran plasma dalam sel tumbuhan,
bakteri, fungi, dan beberapa protista. Pada sel tumbuhan dinding itu
terbentuk dari serat selulosa yang tertanam dalam suatu matriks pro-
tein - polisakarida.
Dinding Primer:
Dinding yang bersifat dan fleksibel
Dinding Skunder:
Dinding yang bersifat lebih kuat dan kaku dan merupakan bahan penyusun
utama kayu.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 45
DNA:
Suatu molekul asam nukleat berbentuk heliks dan beruntai ganda yang
mampu bereplikasi dan menentukan struktur protein sel yang diwariskan.
Korteks:
Thmbuhan yang terletak diantara lapisan stele yang mengandungjaringan
pembuluh dan epidermis.
Radikula:
Bakal akar yang akan berkembang menjadi sistem akar.
Sel Seludang Pembuluh:
Daun tumbuhan dengan kapasitas fotosintesis tinggi mempunyai beberapa
lapisan sel parenkim yang tebal disekeliling jaringan pembuluhnya.
BAB V
GERAK PADA TUMBUHAN
Ko-mpetensi Dasar:
1. Mampu membuat penggolongan gerak pada tumbuhan
2. Mampu mendesainmini research untuk mengungkapkan
jenis gerak tertentu pada nunbuhan
A. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan kadar air. Sel-sel turnbuhan
rnernpunyai kernarnpuan yang tidak sarna dalarn rnenerirna dan rnelepaskan
aimya. Jika lingkungan dalarn keadaan kering, sel-sel yang lebih cepat rnelepaskan
air akan berkerut, sernentara sel-sel yang lainnya relatif tetap. Akibatnya,
akan teijadi tarik rnenarik antara bagian yang kekurangan air dan bagian
yang normal. Kekuatan tarik rnenarikini akan rnenentukan arah gerak turnbuhan.
Contoh:
Pecahnya annulus pada sporangium paku. Annulus rnerupakan kurnpulan
sel berdinding tebal sekitar sporangium paku yang berfungsi untuk rnelepaskan
spora,
48 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
B. Gerak Etionom
Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan,
gerak etionom dapat dibedakan menjadi: gerak tropisme, gerak nasti dan
gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang,
daun, kuncup bunga atau sulur.
Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak
itu menuju sumber rangsangan dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi
sumber rangsangan. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme
dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme,
kemotropisme, tigmotropisme dan gravitroprisme.
Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
Gerak bagian tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme
positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan membelok ke arah datangnya
cahaya.
Telaah mengenai mekanisme fototropisme dimulai oleh percobaan
yang dilakukan oleh Charles Darwin dan putranya Francis. Percobaan dilakukan
dengan menghilangkan ujung pucuk batang, dan didapatkan hasil bahwa
fototropisme tidak terjadi disebabkan hilangnya pucuk tersebut. Begitu pula
ketika ujung pucuk di lapisi bahan yang tidak dapat ditembus cahaya. Namun,
fototropisme tetap terjadi ketika seluruh bagian tumbuhan dikuburkan ke
dalam pasir hitam halus dan hanya ujung pucuk yang berada di luar, yang
menyebabkan membeloknya batang. Dari percobaan ini dijelaskan bahwa,
rangsangan (cahaya) terdeteksi pada suatu tempat (ujung pucuk) dan responnya
(pelengkungan) dilaksanakan di tempat lain daerah perpanjangan).
Mekanisme fototropisme dijelaskan dari percobaan yang dilakukan oleh
Boysen dan Jensen dan disempumakan dengan penemuan tentang auksin
oleh RW. Went. Auksin memiliki peran penting dalam pembelokan batang
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 49
ke arab cahaya. Auksin merupakan zat pengatur tumbuh kimiawi yang berperan
dalam pertambahan sel dan pertumbuhan. Auksin berada pada ujung pucuk,
sehingga ketika cahaya berada di atas tumbuhan, akan terjadi distribusi
auksin dari pucuk ke daerah pemanjangan secara vertikal. Namun ketika
cahaya diberikan dari salah satu sisi batang, menyebabkan distribusi auksin
secara lateral (asimetrik) dari sisi yang mendapatkan cahaya ke sisi yang gelap.
Bagian tanaman yang tidak disinari mendapatkan konsentrasi auksin yang
lebih tinggi.
Hal ini menyebabkan sisi batang yang pada daerah gelap akan mengalami
pertumbuhan sel lebih cepat, sehingga batang seperti berbelok ke arah
datangnya cahaya. Bagian tanaman yang tidak disinari mendapatkan konsentrasi
auksin yang lebih tinggi.
Diperkirakan distribusi auksin yang asimetrik, disebabkan oleh gabungan
tiga mekanisme yang berbeda, yaitu:
• Terjadinya perusakan auksin oleh cahaya (photodestruction) pada bagian
koleoptil yang terkena cahaya.
• Meningkatnya sintesis auksin pada bagian koleoptil yang gelap
• Adanya angkutan auksin secara lateral dari bagian yang terkena cahaya
menuju ke bagian yang gelap.
Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi
(gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak
tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi)
dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar
disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif. Contoh lain dari geotropisme
adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga meka~ geraknya
menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah
teljadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat
bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian,
teljadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan
adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme
positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Keadaan auksin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman
(celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auksin akan berada
di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auksin ke arah bawah
sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh
geotropisme terhadap akumulasi auksin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 51
1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh
petunjuk bahwa auksin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan
lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari
berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi
maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan
yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi
gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh
gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbl,lhan karena rangsangan air.
Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya,
akar tanaman tumbuh bergerak menuju ternpat yang banyak aimya di tanah.
Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal
gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh ke atas air.
Respon tumbuhan tanaman ditentukan oleh stimulus gradient atau
konsentrasi air (kelembaban). Kelembaban menyebabkan membeloknya
akar ke daerah yang mengandung air dengan konsentrasi yang lebih besar.
Pengamatan terkait hidrotropisme bel urn banyak berkembang, karena
bagian tumbuhan yang mendapatpengaruh adalah akar. Tetapijika dibandingkan
dengan pengaruh gravitasi, pertumbuhan akar ke bawah lebih di mungkinkan
karena adanya rangsangan gravitasi di bandingkan rangsangan air.
I
52 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat
kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme
posistif. Misalnya gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya
menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif. Contohnya gerak
akar menjauhi racun.
Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan
sentuhan satu sisi atau persinggungan. Contoh: gerak membelit ujung batang
a tau sulur dari cucurbitaceae dan, passiflora. Contoh tanaman yang bersulur
adalah ercis, anggur, markisa, semangka dan mentimun.
Sulur akan terus tumbuh memanjang mencari struktur pendukung untuk
mengokohkan tegaknya tanaman tersebut. Sulur sangat sensitif terhadap
sentuhan. Teljadinya kontak antara sulur dengan suatu benda akan merangsang
sulur tersebut tumbuh membengkok ke arah benda yang tersentuh tadi,
disebabkan teljadi perbedaan kecepatan pertumbuhan karena di duga sel-
sel yang terkena kontak sentuhan akan memproduksi ABA yang menghambat
pertumbuhan sedangkan sisi yang berlawana menghasilkan auksin sehingga
pertumbuhannya menjadi lebih cepat. Akibatnya sulur membelok dan meliliti
sumber sentuhan. Respon sulur sebagian melibatkan perubahan turgor. Di
duga telah terjadi perubahan kandungan ATP dan fosfat anorganik yang cepat
akibat rangsangan sentuhan pada sulur.
Gravitoprisme
Gravitropisme merupakan gerak J>ertumbuhan ke arah atau menjauhi
tarikan gravitasi. Gravitropisme bersifat positif jika pertumbuhan mengarah
ke bawah dan bersifat negatif jika pertumbuhan mengarah ke atas. Bagian
tumbuhan yang dapat menerima rangsangan gravitasi adalah tudung akar
dan pucuk batang. Batang dan tangkai bunga biasanya bersifat gravitropis
negatif, namun responnya sangat beragam. Batang utama akan tumbuh 180°
dari arah gravitasi sedangkan cabang, tangkai daun, rimpang dan stolon biasanya
lebih mendatar.
Berdasarkan arah pertumbuhan terhadap gravitasi, gravitropisme terbagi
menjadi orthogravitropisme (pertumbuhan tegak lurus ke atas ataupun ke
bawah), diagravitropisme (pertumbuhan mendatar), plagiogravitropisme
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 53
2. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri,
misalnya karena perubahan tekanan turgor.
Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
cahaya. Misalnya, gerakan mekamya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
di sore hari.
I
)
Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun
tumbuhan polong-polongan akan menutup dan akan membuka keesokan
harinya ketika matahari terbit.
A.W.Galston dan kawan-kawan mendeteksi adanya perpindahan ion
kalium dari bagian atas ke bagian bawah pulvinus dan sebaliknya. Perpindahan
ion kalium telah menyebabkan perubahan potensial osmotic yang besar pada
sel-sel motor yang mengakibatkan daun bergerak ke atas atau ke bawah.
Diduga auksin terlibat dalam kegiatan ini. IAA yang diproduksi pada siang
hari terutama diangkut ke bagian bawah petiol. Ion kalium akan bergerak
ke arah di mana memiliki kandungan IAA lebih tinggi, air masuk ke bagian
bawah pulvinus dan daun bangun. Angkutan auksin berkurang pada malam
hari, terjadi reaksi sebaliknya. Auksin yang diberikan ke bagian atas atau
bagian bawah pulvinus akan menyebabkan tidur dan bangunnya daun secara
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 55
oleh aliran sejumlah ion tertentu melintasi sel parenkim (yang dihubungkan
oleh plasmodesmata) xylem dan floem, dengan kecepatan sampai sekitar
2 em s-1. Potensial ketja tidak akan melewati pulvinus dari satu anak daun
ke anak daun lainnya, kecuali bila respon kimiawi juga terlibat sehingga
hanya beberapa anak daun saja yang terlipat. Hal ini disebabkan oleh suatu
bahan yang bergerak melalui pembuluh xylem bersamaan dengan aliran
transpirasi. Bahan aktif ini dikenal sebagai turgorin.
Termonasti
Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
suhu, seperti mekarnya bunga tulip. Bunga-bunga tersebut mekar jika mendadak
mengalami kenaikan suhu dan akan menutup kembali jika suhu turun.
Haptonasti
Haptonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh sentuhan
serangga. Contohnya pada tumbuhan Dionaea (sejenis tumbuhan perangkap
lalat). Bila ada lalat yang menyentuh bagian dalam daun, daun akan segera
menutup sehingga lalat akan terperangkap di antara kedua belahan daun.
Cara kerja perangkap ini karena adanya "nerve-like signal" a tau rambut
epidermis-sensori yang dapat menimbulkan potensial kerja pada perangkap.
Potensial kerja bergerak dari rambut itu ke jaringan daun bercuping rangkap
dan mengakibatkan cuping tersebut mengatup dengan cepat dalam waktu
kira-kira setengah detik. Thmbuhan tersebut memerangkap serangga, yang
kemudian dicema oleh enzim yang dikeluarkan daun untuk menghasilkan
nitrogen dan fosfat bagi tumbuhan.
Nasti Kompleks
Merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus,
seperti karbon dioksida, pH, suhu dan kadar kalsium. Contohnya : gerak
membuka dan menutupnya stomata pada daun.
3. Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari tubuh tumbuhan
yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan.
Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan disebut taksis positif
dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif. Umumnya
terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
Kemotaksis
Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan
zat kimia. Contohnya : gerak garnet jantan berflagela (spermatozoid) yang
dihasilkan oleh anteridium lumut ke arah garnet betina (sel telur) di dalam
arkegonium. Spermatozoid bergerak karena tertarik oleh sukrosa a tau asam
malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel garnet betina.
Fototaksis
Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan
berupa .cahaya. Contohnya pada ganggang hijau yang langsung menuju
cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat,
s8 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
maka akan tercapai batas tertentu dan ganggang hijau tiba-tiba akan berbalik
arah dan berenang menuju cahaya. Sehingga terjadi perubahan yang semula
gerak fototaksis positif menjadi fototaksis negatif.
C. Gerak Enclonom
Gerak endonom adalah gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya.
Oleh karena itu ada yang menduga kalau tumbuhan itu sendiri yang meng-
gerakkannya. Misalnya pada aliran plasma sel.
Tugas:
1. Buatlah penggolongan gerak pada tumbuhan dengan menggunakan
skema
2. Desainlah sebuah mini research untuk mengungkapkanjenis gerak tertentu
pada tumbuhan
GLOSARIUM
Elastis atau Irreversible:
Jika dikaitkan dengan gerak pada tumbuhan, maka: Kelenturan sel.
Gerak yang ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan
Elastis atau Reversible:
Jika dikaitkan dengan gerak pada tumbuhan, maka: Kelenturan sel.
Gerak yang timbul karena teljadi perubahan turgor pada sel-sel tertentu.
Fototropisme:
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
Gerak Higroskopis:
Gerakan yang disebabkan oleh perbedaan kadar air.
Gerak Etionom:
Gerakan yang arah responnya berdasarkan asal rangsangan,
Gerak Tropisme:
Gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan.
Hidrotropisme:
Gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air.
Iritabilitas:
Kepekaan tumbuhan terhadap ransang dan mampu bereaksi terhadap
rangsang
Orthogravitropisme:
Pertumbuhan tegak lurus ke atas ataupun ke bawah
Diagravitropisme:
Pertumbuhan mendatar
Plagiogravitropisme:
Pertumbuhan membentuk sudut tertentu
Amiloplas:
Butir-butir pati dala sitoplasma
6o FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Nerve-Like Signal:
Rambut epidermis-sensori yang dapat menimbulkan potensial kerja
pada perangkap
Spermatozoid:
Gerak garnet jantan berflagela
BABVI
ENZIM
Kompetensi Dasar:
1. Marnpu menghu})ungkan kamkt:eriSti:ksifatenZim dengan
mekanisme ketja enzim di dalam tubuh tumbuhan
2. Mampumendiskripsikan penman enzim pada metabolisme
tubuh tumbuhan
3. Mampumei'Ilbuat klasifikasi singkat ~nggolop;gan enzim
B. Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
61
62 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Bila zat ini tidak ada maka proses-proses tersebut akan teljadi lambat atau
tidak berlangsung sama sekali. Hampir semua enzim· merupakan protein.
Enzim adalah biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi- reaksi
biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Pada reaksi yang dikatalisasi
oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah
molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk.
Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung
dengan cepat.
Menurut Kuhne (1878), enzim berasal dari kata in + zyme yang berarti
sesuatu di dalam ragi. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
enzim adalah suatu protein yang berupa molekul-molekul besar. Pada enzim
terdapat bagian protein yang tidak tahan panas yaitu disebut dengan apoenzim,
sedangkan bagian yang bukan protein adalah bagian yang aktif dan diberi
nama gugus prostetik, biasanya berupa logam seperti besi, tembaga, seng
atau suatu bahan senyawa organik yang mengandung logam.
Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yang disebut
holoenzim, tetapi ada juga bagian enzim yang apoenzim dan gugus prospetiknya
tidak menyatu. Bagian gugus prostetik yang lepas kita sebut koenzim, yang
aktif seperti halnya gugus prostetik. Contoh koenzim adalah vitamin atau
bagian vitamin (misalnya: vitamin B1, B2, B6, niasin dan biotin).
spesifik dari pada katalis anorganik atau bahkan katalis organik sintetik
dalam hal ragam reaksi yang dapat dikatalisis, sehingga reaksi dapat dikenda:Iikan
dengan terbentuknya senyawa tertentu yang yang dibutuhkan untuk kebutuhan
senyawa tertentu yang dibutuhkan untuk kehidupan. Katalisator bersifat
umum, hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi yang dapat digunakan
berulang-ulang (satu katalisator mampu mereaksikan 2 atau 3 bahkan lebih
reaksi) Enzim bersifat lebih spesifik hanya digunakan untuk satu reaksi saja
(satu enzim hanya untuk satu reaksi).
Di dalam sel enzim tidak terdistribusi merata di seluruh plasma, namun
terkonsentrasi pada organela-organela tempat terjadinya reaksi. Misalnya
enzim yang berkaitan dengan reaksi Calvin dan Krebs berkumpul di mitokondria
dan kloropas. Enzim yang dibutuhkan dalam sitesis DNA dan RNA serta untuk
proses mitosis terdalam didalam inti sel. Enzim-enzim di dalam sel akan beberja
secara berkesinambungan. Artinya produk suatu tahap reaksi akan dibebaskan
pada tempat dimana produk ini dapat segera dikonversi oleh enzim lain
berikutnya. Ada beberapa enzim yang dijumpai di luar organela, namun juga
tidak tersebar karena adanya reticulum endoplasma yang bercabang-cabang.
D. Sifat-Sifat Enzirn
Sifat -sifat enzim adalah sebagai berikut :
1. Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam reaksi biokimia
hanya sejumlah kecil enzim yang dibutuhkan untuk mengubah sejumlah
besar substrat menjadi produk hasil.
2. Enzim tidak terpengaruh oleh reaksiyang dikatalisnya pada kondisi stabil.
Karena sifat protein dan enzim, aktivitasnya dipengaruhi antara lain oleh
pH dan suhu. Pada kondisi yang dianggap tidak optimum suatu enzim
merupakan senyawa relatif tidak stabil dan dipengaruhi oleh reaksi yang
dikatalisisnya.
3. Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu reaksi, enzim tidak
mempengaruhi kesetimbangan reaksi terse but. Tanpa enzim reaksi dapat
balik yang biasa terdapat dalam sistem hidup berlangsung ke arah kese-
timbangan pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim akan menghasilkan
kesetimbangan reaksi itu pada kecepatan yang lebih tinggi.
4 . Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukkan kekhasan untuk reaksi
yang dikatalisnya. Suatu enzim yang mengkatalisis satu reaksi, tidak
akan mengkatalis reaksi yang lain.
64 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
E. Nomenklatur Enzim
Lebih dari 5000 macam enzim telah ditemukan pada organisme hid up,
dan akan bertambah terus sejalan dengan terus berlangsungnya penelitian.
Tiap enzim dinamai menurut sistem baku dan juga diberinama urnurn yang
sederhana. Pada kedua sistem tersebut, nama enzim umumnya diakhiri
dengan - ase dan mencirikan substrat yang terlibat dan jenis reaksi yang
dikatalisinya. Sebagai contoh sitokrom oksidase, suatu enzim utama dalam
respirasi, mengoksidasi (melepas elektron dari) molekul sitokrom. Asam
malat dehidrogenase : melepaskan dua atom hidrogen dari (meng-dehidrogenasi)
asam malat. Nama umum ini walaupun singkat tidak memberikan keterangan
yang cukup tentang reaksi yang dikatalisis. Contoh di atas tidak menjelaskan
siapa penerima elektron atau atom hidrogen yang dilepaskan.
Persatuan lntemasional Biokimia memberi nama lebih panjang tapi
lebih deskriptif dan baku bagi semua enzim yang telah dicirikan denganjelas.
Sebagai contoh, sitokrom oksidase dinamakan sitokrom c:O oksidoreduktase,
menunjukkan bahwa elektron dilepaskan dari sitokrom tertentu, yakni jenis
c, dan molekul oksigen adalh penerima elektron. Dehidrogenase as am malat
di sebut L-malat:NAD oksidoreduktase, menunjukkan enzim tersebut khas
untuk bentuk L-asam malat terionisasi, dan molekul yang disingkat NAD
adalah penerima atom hidrogen.
Biasanya enzim mempunyai akhiran -ase. Di depan -ase digunakan
nama substrat di mana enzim itu bekerja, atau nama reaksi yang dikatalisis.
Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi pedoman pemberian
nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini disebabkan nama tersebut
digunakan sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama terse but
sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar
Istilah Kimia Organik (1978), akhiran -ase tersebut diganti dengan -asa.
Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama
substrat yang diubah oleh enzim terse but, misalnya enzim amilase mengubah
amilum menjadi glukosa; enzim yang mengubah lemak (lipid) adalah lipase;
enzim-enzim yang mengadakan perubahan karbohidrat merupakan kelompok
karbohidrase.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 65
F. Klasifikasi Enzim
a. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya
yaitu:
1. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya,
misal:
~ Amilase
Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida)
menjadi maltosa 9 suatu disakarida).
nC12H220n
amilum maltosa
~ Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
Cl2H220n + H20
maltosa maltase
~ Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi
glukosa dan fruktosa.
~ Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan
galaktosa.
~ Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida)
menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
~ Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-
pektin.
2. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
Contoh-contohnya :
~ Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan
asam lemak.
~ Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas
asam fosfat.
3. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan
protein.
66 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Contoh-contohnya:
)- Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam
amino.
)- Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
)- Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
c. Desmolase
Yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa
ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
1. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi
asetaldehida.
2. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari
suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini
berubah menjadi suatu asam amino.
Tabel 1.
Beberapa enzim yang mengandung ion logam sebagai kofaktomya
Mg2+ Fosfohidrolase
Fosfotransferase
Fe2 + I Fe 3 + Sitolcrom
Peroksida
Katalase
Feredoksin
1. Aktifator
Aktifator dapat mempercepat jalannya reaksi karena aktifator adalah
zat penggiat, contoh aktifator enzim adalah ion Mg, Ca, zat organik seperti
KoA
2. Gugus Prostetik
Gugus Prostetik yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein,
tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim.
Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion
logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap
aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi
sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin
Dinukleotida), Sitokrom.
68 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
3. Koenzim
Dalam peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu
selain protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan
sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah gugusan kimia
tertentu ("group transferring") dan koenzim dari isomerase dan liase.
Tabel 2.
Contoh-contoh Koenzim dan Peranannya
Ada dua cara kerja enzim, yaitu: model kunci gembok dan induksi pas.
a. Model kunci gembok (block and key).
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil
yang dapat berikatan dengan substrat bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat
dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif
enzim (gembok).
70 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk
substratnya. (http://gened.emc.maricopa.edu/bio/bio 181/BIOBK/
BioBookPS.html. Diakses tanggal 2 Desember 2010)
http: / / wesgatuk.wordpress.com/2010/03/15/enzim-enzim-pada-
tumbuhan/
ES _ _,.,. E +P
E+S
+
1
El
Competitive lDh:lbition
2. Inhibitor nonkompetitif
Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan
kompleks enzim- inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.
E + S :::;::::;;;:=::~'" ES - - • • E + P
+ +
1 I
®
EI+S
® ,.
J. Sifat-Sifat Enzim
Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil; mudah rusak, hila dipanasi lebih dari suhu 60° C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada
enzim.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 73
Tugas
1. Uraikanlah hubungan karakteristik sifat enzim dengan mekanisme kelja
enzim di dalam tubuh tumbuhan
2. Jabarkan minimal3 peranan enzim pada metabolisme tubuh tumbuhan
3. Buatlah klasifikasi singkat penggolongan enzim
GLOSARIUM
Prostetik:
Gugus terikat kuat pada bagian protein.
Koenzim:
Gugus yang tidak begitu terikat kuat dengan protein.
Apoenzim:
Bagian protein dari enzim yang tidak tahan panas.
Prostetik:
Bagian aktif yang bukan protein.
Eksoenzim:
Enzim yang aktivitasnya diluar sel.
74 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Endoenzim:
Enzim yang aktivitasnya didalam sel.
Enzim Induktif:
Enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan substratatau senyawa
tertentu yang lain.
Holoenzim:
Keseluruhan kesatuan unit enzim.
BAB VII
HORMON
;;)\
75
76 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
A. Auksin
Charles Darwin dan anaknya Francis mulai membuat beberapa percobaan
di Inggris yang mendukung pemikiran daripada Sachs. Charles sangat tertarik
dalam pergerakan tanaman yang disebut tropisma. Tropisma adalah hasil
respons terhadap perangsang yang datang dari luar seperti cahaya (foto-
tropisma), gravitasai (geotropisma), sentuhan (tigma tropisma), kimia (chemo-
tropisma) dan elektris (elektro tropisma). Di samping tropisma, Charles juga
menyelidiki tentang cara melilit dari tumbuh-tumbuhan yang merambat.
Hasil-hasil studi Darwin diterbitkan pada tahun 1880 di dalam suatu buku
yang berjudul ''The Power of Movement in Plants". Di dalam studinya mengenai
fototropisma Darwin mempergunakan koleoptil dari beberapajenis rumput-
rumputan. Bila biji dikecambahkan di dalam gelap, koleoptil bertumbuh lurus.
Jika ujung koleoptil disinari secara searah, koleoptil itu membengkok kearah
datangnya sinar. Jika pangkal koleoptil disinari atau ujung koleoptil diberi
tutup yang tidak tembus cahaya lalu disinari, tidak akan terjadi pembengkokan.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Observasi Darwin ini dilakukan pada tahun 1870, tetapi baru pada tahun
1900 para ahli fisiologi tumbuhan kernbali pada rnasalah fototropisrna ini.
Pada tahun 1907 Fitting rnenunjukkan bahwa penggoresan secara lateral
di bawah ujung koleoptil tidak dapat rnencegah pernbengkokan koleoptil
ke arah datangnya sinar. Boysen Jensen rnenunjukkan jika ujung koleoptil
dipotong dan selapis gelatin atau agar disisipkan antara potongan itu, rnaka
koleoptil itu tetap turnbuh. Tetapi jika bahan yang tidak ternbus air (rnika)
yang disisipkan rnaka koleoptil itu tidak akan turnbuh.
Pada tahun 1918 Peal rnendernonstrasikan bahwajika potongan ujung
koleoptil itu diletakkan kernbali pada salah satu sisi dari tunggak koleoptil,
rnaka pertumbuhan akan lebih cepat pada sisi tersebut. Akhimya Went pada
1928 rnendernonstrasikan dengan beberapa seri percobaan bahwa ujung
koleoptil itu rnengandung zat yang dapat rnendorong elongasi dari koleoptil
yang dipotong itu.
Went rnernpergunakan koleoptil tanarnan obat Oat (Avena sativa). Percobaan-
percobaan itu dilakukan di dalan gelap. Ujung-ujung koleoptil dipotong-potong
dan diletakkan di atas lernbaran agar untuk beberapajarn. Sesudah itu ujung-
ujung koleoptil itu diangkat dari lernbaran-lernbaran agar tersebut dan dipotong
rnenjadi potongan kecil-kecil. Jika potongan agar itu diletakkan pada tunggak
koleoptil untuk beberapa jam rnaka koleoptil itu akan turnbuh sarna cepat
dengan koleoptil yang tidak dipotong. Went juga rnendernonstrasikan jika
potongan agar itu diletakkan pada salah satu sisi dari tunggak koleoptil untuk
beberapa jam rnaka koleoptil itu akan rnernbengkok, dan tingkat pernbengkokan
itu sesuai dengan konsentrasi zat turnbuh yang terdapat dalarn agar terse but.
Percoban Went ini rnenjadi dasar percobaan bio-assay untuk rnengukur aktivitas-
aktivitas auksin .
Auksin didefinisikan sebagai zat tumbuh yang rnendorong elongasi jaringan
koleoptil pada percobaan-percobaan bio-assay dengan Avena a tau tanarnan
lainnya. Indole Asetic Acid (IAA) adalah auksin endogen atau auksin yang
terdapat pada tanarnan.
Sitokinin dan auksin rnerupakan dua golongan zat pengatur tumbuh yang
sangat penting dalarn budidayajaringan tanarnan. Golongan auksin yang lebih
sering digunakan adalah 2,4-D, IAA, NAA, IBA. Auksin yang paling efektif
untuk rnenginduksi pernbelahan sel dan pernbentukan kalus adalah 2,4-D
dengan konsentrasi antara 0,2-2 rng/1 untuk sebagianjaringan tanarnan. NAA
dan 2,4 D lebih stabil dibandingkan dengan IAA, yaitu tidak rnudah terurai
oleh enzirn-enzirn yang dikeluarkan oleh sel atau karena pernanasan pada
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 79
4. Auksin Sintetik
Setelah diketemukan IAA sebagai salah satu fitohormon yang penting,
maka disintesis senyawa-senyawa serupa dan diuji keaktifan biologis dari
senyawa-senyawa tersebut. Golongan-golongan senyawa sintetik yang pertama
dibuat adalah substitusi-substitusi indol seperti propionate dan asam indol
butirat. Keduanya mempunyai keaktifan biologis dan dipergunakan sebagai
hormon akar, untuk mendorong pembentukan akar pada stek. Keduanya
mempunyai ciri-ciri indol dan gugus karboksilat pada rantai samping. Per-
bedaannya terletak pada panjang rantai samping. Jika rantai samping itu
lebih panjang dari butirat senyawa-senyawa tersebut kehilangan aktivitas
biologisnya.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai enzim yang dapat memotong
rantai samping itu sehingga dapat mengubah senyawa indol berantai samping
yang panjang yang tidak aktif menjadi senyawa indol yang aktif.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 81
a b c
Gambar : nanas dengan perlakuan: a. IAA 0,1 NAA 0, b. IAA 0,1
NAA, c. 0,2 IAA 0,2 NAA 0,2
a b
Gambar : a. Tanaman daun dewa umur 12 MST tanpa perlakuan auksin
mampu menghasilkan akar (artinya tanaman ini cukup
memiliki auksin endogen untukmenginduksi akar). b. Manggis
dengan 5 ppm IAA hanya menghasilkan 1 sampai 2 akar
B. Giberelin
Zat pengatur tumbuh (ZPT) lain yang sering ditambahkan kedalam medium
adalah Giberellin, ZPT yang dalam bentuk larutan pada temperatur tinggi
mudah kehilangan sifatnya sebagai ZPT. Giberellin (asam Giberellate) dalam
dosis tinggi menyebabkan gigantisme, sesuai dari penemuan awal yang
menunjukkan bahwa ZPT ini berefek meningkatkan pertumbuhan sampai
beberapa kali. Giberellin berpengaruh terhadap pembesaran dan pembelahan
sel, pengaruh Giberellin ini mirip dengan auksin yaitu antara lain pada
pembentukan akar. Giberellin dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
jumlah auksin endogen.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 83
C. Sitokinin
Sitokinin berperan penting dalam pengaturan pembelahan sel dan
morfogenesis. Sitokinin yang pertama sekali ditemukan adalah kinetin. Ki-
netin bersama-sama dengan auksin memberikan pengaruh interaksi terhadap
diferensiasi jaringan. Pada pemberian auksin dengan konsentrasi relatif tinggi,
diferensiasi kalus cenderung ke arah pembentukan primordia akar, sedangkan
pada pemberian kinetin yang relatif tinggi, diferensiasi kalus cenderung ke
arah pembentukan primordia batang atau tunas.
E Skoog dan C.O. Miller menemukan sesuatu zat yang dapat merangsang
pembelahan sel pada penelitian mereka. Skoog dan Miller meneliti senyawa-
senyawa pada media kultur jaringan yang dapat menumbuhkan kalus yang
berasal dari empelur tembakau. Media dasar terdiri dari hara tanaman, sukrosa,
vitamin dan glisin. Pada media dasar ini kalus tumbuh sangat lambat, tetapi
pertumbuhan ini dapat dipercepat kalau ditambah zat-zat ekstra. Media dasar
ditambah IAA hanya mendorong pertumbuhan kalus dalam waktu yang
singkat saja. Media dasar ditambahkan dengan air kelapa, ekstrak ragi dan
IAA sangat mendorong pertumbuhan kalus dalam waktu yang lama.
As am nuklet terutama RNA temyata kaya akan zat-zat yang mendorong
pertumbuhan kalus tersebut. Di dalam penelitian selanjutnya zat yang aktf
itu dapat diisolasi dan diidentifikasikan kemudian dibuat secara sintetik. Zat
tersebut diberi nama kinetin, karena menyebabkan proses pembelahan sel
(sitokinesis).
Kinetin adalah N6 - furfuril adenine suatu turunan dari basa adenine.
Senyawa sintetik yang mempunyai struktur yang serupa dengan kinetin juga
dapat mendorong pembelahan sel-sel kalus tembakau tersebut. Ahli-ahli
fisiologi tumbuhan memberi nama sitokinin yang menggambarkan fungsinya
dalam pembelahan sel (sitokinesis). Kinetin belurn pemah diisolasi darijaringan-
jaringan tanaman, tetapi dari hasil-hasil khromatografi ekstrak tanaman
diduga kinetin juga terdapat dalam tanaman dalam konsentrasi yang rendah.
Zat-zat dengan aktivitas sitokinin (diuji dengan metode kalus) dapat
diisolasi dari berbagaijenis tumbuhan. Letham mengisolasi dan mengidenti-
fikasikan sitokinin yang terdapat dalam biji jagung muda yang diberi nama
zeatin. Zeatin didapat juga dari hasil hidrolisis RNA dari kacang buncis, bayam
Amerika, gandum, umbi kentang dan lain-lain tanaman. Salah satu fraksi
RNA yaitu tRNA sangat kaya akan zeatin. Zeatin terdapat dalam bentuk trans
maupun cis, tetapi bentuk trans lebih umum. Juga bentuk nukleosida dan
nukleotida dari zeatin banyak terdapat dalam tanaman. Hal ini tidak meng-
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 87
herankan sebab cincin sitokinin yaitu adenine juga terdapat dalam bentuk
nukleosida dan nukleotida.
Sitokinin lainnya yang banyak terdapat dalam tanaman adalah isopentanil
adenine beserta turunannya isopentenil adenosine. Kedua bentuk isopentenil
ini merupakan bagian dari pada tRNA. Pada zeatin terdapat gugusan hidroksil
· (OH) pada rantai samping isopentenil sedangkan pada isopentenil adenine
tidak terdapat gugusan hidroksil pada rantai samping isopentenil. Semua
sitokinin endogen memiliki isopentenil adenine sebagai struktur dasaz: Modifikasi
hanya terdapat pada rantai samping isopentenil atau penambahan gugus
pada posisi 9 dari cincin adenine. Golongan Sitokinin yang lebih sering di-
gunakan adalah Kinetin dan Benzil amino purin dibanding dengan Zeatin
dan 2 iP.
2. Sitokinin Sintetik
Didapat sejumlah senyawa - senyawa substitusi adenine yang mempunyai
aktivitas seperti sitokinin didalam pertumbuhan kalus tembakau. 6- Benzil
adenine (BA) mempunyai struktur yang serupa dengan kinetin. BA ini sangat
aktif dalam mendorong pertumbuhan kalus tembakau. Bentuk isomemya
1 - benzil adenine mempunyai aktivitas kimia yang rendah. Untuk dapat
aktif 1 - benzil adenine harus diubah menjadi 6 - benzil adenine.
Scoog, Leonard dan kawan-kawan telah mensintesis sejumlah besar
turunan - turunan adenin yang aktif sebagai sitokinin berdasarkan pengujian
dengan kalus tembakau. Turunan-turunan adenine yang disubstitusi pada
posisi 6 (seperti BA) adalah yang paling aktif. Substitusi pada posisi lain
dari ciri-ciri adenine harus diubah ke posisi 6 untuk bisa aktif.
Benzimadazale dan adenine keduanya mempunyai aktivitas sitokinin
yang rendah sekali. Keduanya mempunyai strukturyang serupa dan keduanya
tidak mempunyai gugusan substitusi pada posisi 6 seperti BA, isopentenil
adenine dan sitokinin lainnya. Kemungkinan keduanya tidak aktif, tetapi
baru aktif setelah diubah dengan mendapat tambahan gugus substitusi
pada posisi 6. Hal ini memungkinkan karena adenine dapat diubah menjadi
isopentil adenosine pada pembentukan tRNA.
a b
Tanaman Krisan kerdil berasal dari sumber eksplan: daun dan tanpa pem-
berian BAP, b. Tanaman Krisan dengan pertumbuhan baik, berasal dari
sumber eksplan : ruas batang dan pemberian BAP 0,3 ppm
Kinetin memberikan respon yang lebih baik dari BAP dengan konsentrasi
yang sama yaitu 5 ppm untuk menginduksi tunas manggis in vitro (Harahap,
2008).
T dhiazuron merupakan sitokinin kuat, artinya dengan konsentrasi
yang rendah sudah menunjukkan respon. Namun dalam pengaplikasiannya,
eksplan- eksplan yang diberi zat pengatur tumbuh ini cenderung menunjukkan
respon berupa munculnya nodul-nodul kalus, yang mana nodul kalus ini
akan mengalami regenerasi jika dipindahkan ke media regenerasi.
D. Etilen
Efek fisiologis telah diketahui sejak 75 tahun yang lalu. Etilen adalah
suatu gas dari pembakaran gas yang tidak sempurna dari senyawa- senyawa
yang kaya akan ikatan karbon seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam.
Merupakan komponen dari asap- asap yang dikeluarkan oleh kendaraan-
kendaraan bermotor dan industri-industri yang mempergunakan bahan bakar
gas. Segera setelah diperkenalkan "illuminating gas" untuk penerangan rumah
danjalan-jalan raya, maka terlihat gejala-gejala kerusakan etilen pada tumbuhan-
tumbuhan di sekitar tempat-tempat penerangan tersebut. Gejala-gejala itu
antara lain, keguguran daun, keriting daun, hilangnya warna tajuk bunga,
pembengkakan batang, penghambatan elongasi dan penghambatan per-
tumbuhan akar. Setelah ditelusuri ternyata penyebab gejala-gejala tersebut
adalah etilen. Selanjutnyajuga diketahui bahwa tanaman sendiri memproduksi
90 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
E. Asam Absisik
Pada tahun 1955 Osbommendapatkan bahwa daun yang gugurmengandung
senyawa-senyawa organikyang mempercepat pengguguran daun yang sifat-
sifatnya berbeda dari IAA dan fitohormon lainya (sitokinin dan giberelin).
Carns, Addicott dan kawan-kawan mengisolasi beberapa senyawa organik
yang mempercepat absisi dari tanaman kapas, yang mereka beri nama absisin
I dan II. Bila dormin diberikan pada daun pohon-pohonan yang sedang tumbuh
aktif (flush) maka akan terjadi dormansi mata tunas. Kelompok peneliti
lain mengisolasi suatu zat dari tanaman lupin (Lupinus luteus) yang dapat
menggugurkan buah lupin. Akhimya diketahui bahwa dorman dan zat yang
mempercepat keguguran buah pada lupin adalah identik dengan absisik
II. Pada tahun 1967 diputuskan bahwa absisik 11/dormin untuk selanjutnya
diberi nama asam absisik (ABA).
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 91
1. Fenolik
Sejumlah besar senyawa-senyawa dapat dikelompokkan ke dalam senyawa-
senyawa fenolik terdapat di dalam tanaman. Seyawa-senyawa fenolik sangat
beragam dalam struktur kimianya, mulai dari senyawa-senyawa seperti katecol,
asam kafeik dan aeskulin sampai kepada ailthosianidin dan senyawa-senyawa
fenolik yang kompleks. Banyak fenolik merupakan wama pigmen (biru,
merah, kuning, jingga) dan berfungsi dalam pewamaan tajuk bunga, daun
danjaringanjaringan.Fenolkebanyakanterdapatdalambentukterikatdengan
gula dalam bentukglukosida (anthosianidin + gula = antosianin). Beberapa
fenol yang sederhana berfungsi sebagai fungisida dan bakterisida yang kuat
yang melindungi tanaman dari serangan cendawan dan bakteri.
Percobaan dengan berbagai jenis senyawa-senyawa fenolik sintetik
(eksogen) menunjukkan bahwa senyawa- senyawa fenolik menghambat
pembelahan sel, pembesaran sel, pertumbuhan dan perkecambahan biji.
Apakah senyawa-senyawa fenolik endogen mempunyai pengaruh yang serupa,
masih terus diadakan penelitian ke arah itu.
2. Vitamin
Sebagian sudah diuraikan pada bab media kultur jaringan. Vitamin
digolongkan ke dalam vitamin yang larut dalam air dan dalam lemak. Vita-
min yang larut dalam air termasuk vitamin C (asam askorbat) dan golongan
vitamin B yang terdiri dari vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (riboflavin),
vitamin B6 (pyrodoxine), asam folat, nicotianamide, asam pantetonat, vi-
tamin B12 (kobalamin) dan biotin. Termasuk vitamin yang larut dalam lemak
adalah vitamin A (carotene), vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin Q
(ubiquinone) dan vitamin E
Fungsi dari vitamin tersebut pada hewan cukup jelas. Golongan vita-
min B merupakan komponen penting dari koenzim - koenzim yang penting
dalam metabolisme sel-sel, thiamin pirofosfat adalah bagian yang aktif
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 93
3. Cyclitols
Steward dkk, mempelajari komposisi air kelapa, didapat bahwa fraksi
dari air kelapa mengandung beberapa jenis cyclitols yaitu myoinositol dan
suelonositol dalam jumlah yang cukup tinggi. Inositol secara tersendiri tidak
dapat mendorong pertumbuhan kalus dari wortel, tetapi bersama-sama
dengan fraksi air kelapa yang aktif, inositol dapat mendorong pertumbuhan
kalus tersebut. Inositol juga dapat mendorong pertumbuhan tanaman kalus
lainnya, jika diberi tambahan auksin, kinetin dan vitamin. Tidak diketahui
apakah semua jenis kalus memerlukan inositol, tetapi sekurang-kurangnya
beberapa jenis kalus mutlak memerlukan inositol.
Peranan inositol di dalam pertumbuhan kalus belum diketahui sampai
saat ini. Penemuan-penemuan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa inosi-
tol ikut berperan di dalam beberapa proses metabolisme penting yang
berhubungan dengan pertumbuhan sel. Inositol adalah suatu bahan antara
dalam mengubah glukosa menjadi asam glukoronat dan asam galakturonat,
kedua asam ini adalah bahan-bahan penyusun dinding sel primer.
4. Bassinolide
Beberapa tahun lalu John W. Mitchell dari USDA Beltsville, Maryland,
mengawali suatu program yang menyelidiki tepung sari tanaman sebagai
zat tumbuh tanaman. Ekstrak dari tepung sari bunga "rape" (B. napus) temyata
dapat mendorong pertumbuhan kecambah kacang buncis. Bassinolide menaikkan
hasil dari beberapajenis tanaman seperti lobak, kentang, kacang buncis, selada
jika tanaman tersebut disemprot bassinolide dengan konsentrasi rendah.
5. Tiacontanal (TRIA)
Pada tahun 1977 S.K. Ries dari Michigan State Universitymendapatkan
bahwa pemberian bubuk daun alfalfa ke dalam media tanah dapat mendorong
pertumbuhan dan menaikkan hasil tanaman kedelai, jagung, gandum, padi,
tomat dan wortel. Beliau dan kawan-kawannya selanjutnya menemukan
94 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
bahwa bahan aktif dalarn daun alfalfa itu adalah suatu alkohol alifatik
berantai panjang yaitu 1- hidroksi triacontane.
6. Hormon Bunga
Pembungaan dapat dikontrol oleh suatu zat yang mendorong pembungaan
yang ditranslokasi di dalam tanarnan. M. Kh. Chailakan seorang ahli fisiologi
tumbuhan Uni Sovyet memberikan nama florigen untuk zat tersebut. Beberapa
peneliti mendapatkan bahwa ada ekstrak (florigen) yang dapat mendorong
pembungaan tetapi belurn dapat mengisolasi dan mengidentifikasi zat tersebut.
Percobaan-percobaan dengan ekstrak tanaman sukar untuk membuktikan
adanya florigen endogen, oleh karena itu florigen sampai saat ini dianggap
suatu hal yang tentative.
pertumbuhan spesies tanaman yang lain, yang dikenal dengan istilah alelopati
(allelopathy). Zat alelopati ini dapat dilepaskan dalam bentuk senyawa-
senyawa yang mudah menguap atau dalam bentuk yang mudah larut. Senyawa-
senyawa tersebut dapat dilepaskan dalam bentuk aktif atau bentuk non
aktif, tetapi di udara atau di tanah zat- zat yang tidak aktif dapat di konversikan
ke dalam bentuk yang aktif. Naringenin adalah suatu flavonine yang diisolasi
dari mata tunas yang dorman dari tanaman Peach dan diperkirakan zat ini
berperan dalam proses dormansi mata tunas tersebut. Dormansi mata tu-
nas dari kebanyakan tanaman dikendalikan oleh asam absisit. Tidak jelas
apakah asam absisit dan naringenin bekerja sama dalam mengendalikan
dormansi mata tunas tanaman Peach tersebut. Naringenin adalah suatu
ikatan polifenolik dan sangat menghambat pertumbuhan koleoptil avena.
Gambar rumus bangun beberapa Zat Pengatur Thmbuh (ZPT) tertera
dibawah ini.
Auksin yang sering digunakan dalam Kultur Jaringan Tanaman adalah
(atas kebaikan beberapa ternan):
1). IAA (Indole Acetik Acid) dengan berat molekul 175.19
____,/
......,_
CH2COOH
N
I
H
Cl
C l - d - 0 CH2 COOH
CH2COOH
o:J
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
CH2CH2CH2COOH
"'l------1/
::::::......
I
N
I
H
OCH2COOH
ro
6). 4- CPA (4- Chlorophenoxy Acetic Acid), berat molekul 186.60
Cl
C l - o - 0 CH2 COOH
/""
Cl
b-COOH
""- Cl
FISIOLOGJ TUMBUHAN: Suatu Pengantar 97
9). Pidoram (4- Amino- 3,5,6,- Trichloro Picolinic Acid), berat molekul241
Cl 1
Cl COOH
10). IAA conjugate: IAA sp (Indole Acetylaspartic Acid).
COOH
I
N-CH
I
H CH2
I
H COOH
I
H
2). Zeatin (3- methyl- trans- 2- butenyl amino purine), berat molekul219.25
~ ASIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
/CH3
CH2-CH=C "-..
I CH20H
NH
(Jc) N N
I
H
3). 2iP (N6- 2- isopentanyl adenine) atau 6- (t,t- dirnetyl allyl amino pu-
rine), berat molekul 203.21
/CH3
CH2-CH=C "-..
I CH3
NH
cXN>N N
I
H
4). BAP/ BA (6- benzyl amino purine I 6- benzyl adenine), berat inolekul22526
~H>-a
NH
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 99
Cl
ONHCONH-o
7). 2,6 - C 1- 4 PU: N (2,6- dichloro- 4 pyridyl)- N- pnenylurea, berat
molekul 282.13
Cl
Nb_NHCONH-o
Cl
8). Thidiazuron (N- phenyl- N-1,2,3- thiadiazol- 5- yL- urea), berat molekul
220.25
N
II~
~s_)J'-NHCONH-o
100 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Ancymidol
AM0-1618
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar • 101
QH
HO:Q; _,,,OH
' 2
s 3
HO'',. 4 .,,'OH
OH
6. Zat Pengatur 1\.unbuh 200 px Cloro Indole Acetic Acid
HO
HO,.,
HO"'
Pertanyaan:
1. Ada dikenal 5 golongan fitohormon dalam mendukung pertumbuhan
tanaman yaitu, kecuali :
a. Auksin
b. Sitokinin
c. Giberelin
d. Hormon
(Kunci Jawaban : D, Tipe Soal C2)
2. Senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah yang kecil
(10- 6 - 10-s mM) yang disintetiskan pada bagian tertentu dari tanaman
dan pada umumnya diangkut ke bagian lain tanaman dimana zat tersebut
menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis.
Hal itu merupakan pengertian dari :
a. Zat Tanaman
b. Hormon Tanaman
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 103
GLOSARIUM
Auksin:
Suatu hormon tumbuhan termasuk asam indolasetat (IAA) yang mem-
punyai efek berbeda- beda seperti respon fototropik melalui stimulasi
perpanjangan sel, stimulasi pertumbuhan skunder dan perkembangan
jejak daun dan buah.
Etilen:
Gas yang tidak berwarna dan mudah menguap biasanya digunakan untuk bius.
Hormon:
Pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel
Tropisma:
Hasil respon terhadap peransang yang dating dari luar seperti cahaya
(foto-tropisma, gravitasi (geotropisma), sentuhan, kimia, dan elektris)
Meristem Apical:
Meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Mer-
istem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.
Absisi:
Lapisan sel pada daerah absisi yang dapat memisahkan bagian-bagian
tumbuhan satu sama lainnya misal daun, cabang, bunga, atau buah
Herbisida:
Senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk
menekan a tau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan
hasil (gulma)
104 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Gigantisme:
Kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan
besar yang di atas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah
hormon pertumbuhan
Partenokarpi:
Merupakan gejala terbentuknya buah tanpa melalui proses pembuahan
inti generatif terhadap sel telur
Dormansi:
Suatu keadaan berhenti turnbuh yang dialami organisme hidup atau
bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal
Morfogenesis:
Semua perubahan bentuk dan letak Ookasi) dari sebuah a tau sekelompok
sel atau jaringan.
Khromatografi:
Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan
antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan
Etilen:
Suatu gas dari pembakaran gas yang tidaksempurna dari senyawa-senyawa
yang kaya akan ikatan karbon seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam
Inositol:
Suatu bahan antara dalam mengubah glukosa menjadi asam glukoronat
dan asam galakturonat, kedua asam ini
Alifatik:
Senyawa organik yang tidak mempunyai gugus fenil
Allelopati:
Suatu fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan
mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke
lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan organisme lain di sekitarnya
Multiplikasi:
Kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media
Gynogenesis:
Embrio yang berasal dari ovary yang belum dibuahi
Androgenesis:
Proses terbentuknya embrio dari kultur anther atau mikrospora
BAB VIII
FOTOSINTESIS
Kornpetensi Dasar:
1. Mampu menghubungkan karakteristikproses fotosintesis
untuk kehidupan mahluk hidup
2. Mampu merrdiskripsikan proses reaksi terang dan gelap
3. Mampu mengwaikan faktoryang mempengaruhi proses
fotosintesis.
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata Foton cahaya, sintesis penyusunan.
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik
(air, karbondioksida) dengan pertolongan energi cahaya matahari. Karena
bahan baku yang dipergunakan adalah zat karbon (karbondioksida), maka
dapat juga disebut asimilasi zat karbon.
Proses Fotosintesis
Pada dasamya, proses fotosintesis merupakan kebalikan dari pemapasan.
Proses pemapasan bertujuan memecah gula menjadi karbondioksida, air
dan energi. Sebaliknya proses fotosintesis mereaksikan (menggabungkan)
karbondioksida dan air menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan
yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya.
105
106 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
batang muda, buah-buah belurn matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan
pabrik fotosintesis yang sebenamya pada tumbuhan. Irisan melintang dari
daun yang khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang
berbeda-beda.
Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis
atas. Sel-sel ini sedikit a tau tidak memiliki kloroplas. Karena itu agak transparan
dan membiarkan sebagian cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di
bawahnya. Sel-sel tersebut juga mengeluarkan suatu zat yang transparan
seperti lilin yang dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang
berfungsi sebagai penghalang lembab dipermukaan atas daun tersebut, jadi
mengurangi hilangnya air dari daun.
Dibawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel
yang membentuk lapisan palisade. Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun
sedemikian hingga sumbu panjang tegak lurus pada bidang daunnya. Setiap
sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis
paling banyak di dalam daun.
Di bawah lapisan palisade terdapat lapisan bunga karang. Sel-selnya
tidak beraturan bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi
sedikit kloroplas, fungsi utamanya penyimpan sementara molekul-molekul
makanan yang dihasilkan sel-sellapisan palisade. Juga membantu pertukaran
gas diantara daun dan sekitamya. Selama siang hari sel-sel ini mengeluarkan
oksigen dan uap air ke ruang udara diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling
berhubungan dan akhimya ke bagian luar daun-daun melalui pori-pori khusus
yang dinamai stomata.
•:• Kloroplas
Kloroplas adalah plastida berwama hijau, umumnya berbentuk lensa,
terdapat di dalam sel tumbuhan lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.
Garis tengah dari lensa tersebut 2-6 mm, sedangkan tebalnya 0,5-1,0 mm.
jika dilihat dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat,
kloroplas sering kelihatan berbentuk butir.
Bagian-bagiannya yang kelihatan berwama tua disebut grana, sedangkan
bagian-bagian yang kelihatan berwama muda disebut stroma. Sejajar dengan
permukaannya yang lebar, di dalam kloroplas terdapat lamella. Secara urnurn
suatu sel mesofil daun mengandung 30-500 butir kloroplas yang berbentuk
cakram atau gelendong.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 107
j!lringM spans
stoma
- - - - -
C17 group CH2CH2CO CH=CHCO CH2 CH2CO CH=CHC CH2CH2CO
0-Phytyl OH 0-Phytyl OOH 0-Phytyl
C17-C18
Single Double Single Double Single
bond
(CHp) + Hp + 2S
Ia berpendapat bahwa pada tumbuhan hijau, energi cahaya menyebabkan
air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Kemudian atom hydrogen dipakai
untuk mereduksi C02 dalam serangkaian reaksi gelap.
Jika teori ini benar, kesimpulannya ialah bahwa oksigen yang dihasilkan
dalam fotosintesis berasal dari air seperti halnya seluruh sulfur yang diperoleh
110 FISIOLOGI TU BUHAN: Suatu Pengantar
Fotosistem I
Energi yang diperoleh pigmen- pigmen antena pada fotosistem I ditransfer
ke molekul P100 • Eiektron pada P700 ditingkatkan keposisi yang sedemikian
tingginya (kira-kira 0,6 volt) hingga dapat mereduksi akseptor elektron
yang tampak pada ,g ambar sebagai X.
Sebenamya substansi x menyumbangkan elektronnya kepada NADP+,
kemudian mereduksinya dan membentuk NADPH yang diperlukan untuk
reaksi - reaksi gelap. Dengan ,cara ini, cahaya yang diabsorpsi oleh fotosistem
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 111
Fotosistem II
Absorpsi cahaya oleh fotosistem II mengarah kepada oksidasi P680 dalam
suatu cara yang sama dengan caranya fotosistem I. Namun P680 terokSidasi
merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700 • dengan potensial
redoks yang lebih besar daripada + 0.82 volt, hal itu cukup elektronegatif
untuk memperoleh elektron-elektron dari (dan oleh sebab itu direduksi oleh)
molekul-molekul air. Langkah-langkah tepat yang terlibat masih bel urn pasti,
tetapi untuk setiap 4 elektron yang diperoleh P680 • maka molekul oksigen
dilepaskan.
Reaksinya:
CAHAYA
CAHAYA nnn
~ ~
r
~
I
L
4e·
~ 4lr
Pada reaksi terang ini terjadi dalam 2 bagian yaitu Fotosistem I (non
siklik) dan Fotosistem II (siklik)
Perbedaannya antara lain:
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 113
Fotosistem I Fotosistem II
4 photons
1ADP 2 photons
Digunakan 1 group Phosphate 1ADP
1 H20 1 group Phosphate
1 NADP+
1ATP
Produk 1 NADPH + H+ 1ATP
%02
Menangkap energi dalam
Menangkap energi
pembentukan ATP dan NADPH;
Dalam reaksinya dalam pembentu-
transfer hydrogen (seperti
kanATP
NADPH) ke reaksi gelap
p P 680 dan P700 P700
2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap pada fotosintesis itu sebenamya merupakan serangkaian
reaksi yang melibatkan pengambilan C02 oleh tumbuhan dan reduksi C02
oleh atom hydrogen. Dr. calvin dan rekan-rekannya di Universitas Califor-
nia bertahun-tahun menyelidiki urutan langkah demi langkah reaksi-reaksi
kimia yang terlibat.
Prosedur percobaan dasamya ialah mengekspos suspensi ganggang
hijau uniseluler terhadap cahaya dan karbon dioksida radioaktif. Penggunaan
karbon radioaktif (1 4C) pada karbon dioksida "membuntuti" atom tersebut
sehingga memungkinkan meneliti transformasi kimianya.
Untuk menentukan substansi mana, jika ada yang terpisah pada kromato-
gram itu yang radioaktif, maka sehelai film sinar X ditempatkan dekat
kromatogram. Jika muncul titik-titik hitam pada film itu (karena ada radiasi
yang dipancarkan oleh atom-atom 14C), maka posisinya dapat dikorelasikan
dengan posisi zat kimia pada kromatogram.
Dengan teknik autoradiografi ini, Calvin menemukan bahwa 14C muncul
dalam molekul-molekul glukosa 30 detik setelah dimulainya fotosintesis.
Bila ini dibiarkan fotosintesis itu hanya berlangsung lima detik, dia menemukan
radioaktivitas itu pada molekul-molekullain yang lebih kecil.
Secara bertahap, lintasan fiksasi karbon dapat ditentukan. Salah satu
substansi penting dalam proses ini ialah gula lima karbon yang difosforilasi
yaitu ribulosafosfat.
114 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Bila dim.asukkan ke dalam molekul itu gugus fosfat kedua oleh ATP,
maka senyawa yang dihasilkan ialah ribulosa difosfat, yang dapat bergabung
dengan col. Lalu molekul gula enam karbon yang terbentuk itu pecah
menjadi dua molekul asam 3-fosfogliserat.
Masing-masing menerima gugus fosfat yang ked ua (dari molekul ATP),
sehingga terbentuklah 2 molekul asam 1,3-difosfogliserat (DPGA). Kemudian
zat ini direduksi menjadi 3-fosfogliseraldehidaa (PGAL). Dalam proses tersebut,
dikeluarkan gugus fosfat.
Agen pereduksinya ialah bentuk tereduksi koenzim NADP. NADP ini
sama seperti NAD kecuali pada gugus fosfat yang ketiga. Sebagaimana
NAD, koenzim itu dapat direduksi dengan perolehan dua elektron bentuk
tereduksi itu yang kita sebut NADPH karena (sebagaimana NAD), hanya
satu proton yang menyertai reduksi itu. Bila teroksidasi, itu harus dispesifikasi,
maka akan tampak sebagai NADP+ .
Fakta mengenai reaksi-reaksi gelap fotosintetik yaitu dari asam 3-
fosfogliserat ke PGA, langkah-langkahnya merupakan kebalikan yang tepat
dari langkah-langkah pada glikolisis.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 115
6 molekul
J~phosphoglyceric acid (JC)
3 molekul
Ribulosa biphosphat (RUBp)
(5C)
~D
6molekul
1,3-diphosphog)yceric acid
JADP (PGA)(3C)
~ '-----...
$------~
5 molekul
glyceraldehyda phosphate
(PGAL) (JC)
6P
6 molekul
glyceraldehyda phosphate
(PGAL)(3C)
_
lmolekul
'---g-ly-ce-r-al-de_h_y-da_p_h-os_p_h_•t_e
(PGAL) (3C)
__..,
q [. Glukosa dan gula lain ]
.
Tugas:
1. Uraikan secra singkat hubungan khas proses fotosintesis dengan kehidupan
mahluk hidup.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 117
GLOSARIUM
Absorbsi:
Penyerapan
Asimilasi:
Pengambilan bahan an organik di alam untuk diolah tubuh jadi bahan
yang bermolekul lebih kompleks.
Biokimia:
Ilmu kimia tubuh makhluk hidup.
Feredoksin:
Salah satu komponen dari sistem transfer elektron fotosintesis.
Fikoxantin:
Pigmen coklat pada gangang
Fikosianin:
Pigmen biru pada ganggang
Felem:
Jaringan gabus; penghasillapisan gabus pada kulit batang pohon yang
sudah tua.
Fotosintesis:
Peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (ail; karbon-
dioksida) dengan pertolongan energi cahaya matahari.
Fotorespirasi:
Satu jalur metabolik yang mengkonsumsi oksigen, membebaskan C02
tidak menghasilkan A1P dan menurunkan keluaran fotosintesis umumnya
tejadi pada hari- hari panas, cerah dan kering ketika stomata menutup
dan konsentrasi oksigen dalam daun melebihi konsentrasi karbondioksida.
Granula sekresi:
Vakuola sekresi yang mengandung granula bahan yang mau digetahkan
sel.
Reaksi Terang
Tahapan reaksi dalam fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari
Reaksi Gelap
Tahapan reaksi dalam fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya matahari
BAB IX
RESPIRASI
Kompetensi Dasar:
1. Mampu menjelaskan pengertian respirasi.
2 . Mampu menjabarkan energi yang diproleh dari respirasi
aerob lebih besar dari respirasi an aerob.
3. Mahasiswa mampu menjabarkan reaksi pa.da tahap
glikolisis.
.. 6C02 + 6Hp + E
--•
118
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 119
Energi yang ditangkap dari proses oksidasi sempuma beberapa senyawa dapat
digunakan untuk mensintesis molekullain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Laju respirasi meningkat sebagai akibat dari permintaan pertumbuhan, tapi
dari beberapa senyawa yang hilang dialihkan ke dalam beberapa reaksi sintesis
dan tidak pemah muncul sebagai C02 •
Respirasi Anaerob.
Respirasi anaerob dapat berlangsung di dalam udara yang bebas, tetapi
proses ini tidak menggunakan 0 2 yang tersedia di dalam udara itu. Respirasi
anaerob juga lazim disebut fermentasi, meskipun tidak semua fermentasi
itu anaerob. Thjuan fermentasi sama dengan tujuan respirasi yaitu untuk
memperoleh energi. Energi yang didapat melalui fermentasi lebih sedikit
dibandingkan dengan respirasi biasa.
Fermentasi banyak tetjadi pada peragian alkohol atau alkoholisasi.
Meskipun pembuatan minuman keras itu telah dikenal sejak permulaan sejarah
manusia, namun baru pada abad ke 19 diketahui orang bahwa alkohol
yang timbul itu disebabkan oleh mikroorganisme bersel satu yang disebut
ragi (Saccharomyces) peristiwa ini ditemukan oleh Pasteur (1857). Kemudian
Buchner (1896) membuktikan bahwa alkoholisasi tidak mutlah dilakukan
oleh sel-sel ragi yang masih hid up. Temyata sel-sel yang sudah mart dapat
juga melangsungkan peristiwa tersebut. Dengan demikian jelaslah bahwa
ragi-ragi itu mengandung zat-zat yang menyelenggarakan alkoholisasi tersebut
yang disebut dengan zil1}ase.
Sel-sel ragi merupakan mikroorganisme yang mendapatkan energi
yang dibutuhkan dengan cara respirasi anaerob. Substrat yang terbongkar
berupa heksosa namun heksosa ini tidak terurai menjadi H2 0 dan C02 •
persamaannya dituliskan sebagai berikut :
RRR
dari sikap akar dan rhizoma dari Nymphea advena dan beberapa tanaman
air Jainnya yangmampumengadakan kedua macam respirasi menurut kebutuhan.
Pada umumya dapatlah dikatakan, bahwa jaringan ataupun
mikroorganisme yang dapat melangsungkan respirasi anaerob itu lebih
mengutamakan respirasi aerob jika ada kesempatan, sebab dengan respirasi
aerob dapat diperoleh lebih banyak energi daripada dengan jalan respirasi
anaerob. Perubahan sikap yang demikian ini disebut efek Pasteur.
Sebenarnya pengubahan heksosa menjadi C02 dan H 20 atau menjadi
etanol maupun menjadi asam susu itu tidak berlangsung sekali jadi, melainkan
bertingkat - tingkat.
Daftar diatas ini dipetik dari Kostychev, Plant Resoiration, C.J. Lyon, ad. P. blakieton's
Son and Co Philadelphia, 1927, p.S.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 123
p~~-?.·~·~;.~-~~-#.~.--·.-_-_] i
l ~~~-~;_?.·¥."~-~]
~?.-~~~-~:~~-~-_-]
I,
D~-~-~-ib-S£~ 1
L- ·~·-·· ····• ···················-·-···········!
~~~~~~<:] t ~!:1:2.?.]
~:~=-~~~~~~~~~~::~~~!-~~~~~~~::~~~]
lfA:S:lii1-'Pn--uv-;~: ·----········1
L----------------------1
a.-XMoP~~nt~e
~. n....a s- S*nt (l).u'~).
128 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Perubahan dapat balik 3 asam pertama dari siklus Krebs yaitu asam si11a
konitat, dan asam isositrat, dikatalisis oleh enzim yang sama yaitu akotinase.
Reaksi pertama adalah hidrasi asam sitrat membentuk asam sisakonitat.
Reaksi kedua adalah dehidrasi asam sis-akonitat mengasilkan isositrat.
Reaksi selanjutnya adalah asam isositrat diubah menjadi asam oksalosinat
dengan bantuan asam isositrat dehidrogenase dan NAD. Reaksi siklus Krebs
selanjutnya adalah dekarboksilase asam oksalosuksinat membentuk asam
a-ketoglutarat dikatalisis enzim karboksilase.
Oksidasi asam a-ketoglutarat dengan oksidase asam piruvat. Untuk
dekarboksilasi diperlukan tiamin piropospat dan dibentuk suksinat sumialdehida
yang membentuk kompleks dengan asam lipoat. Gugus suksinil dari kompleks
dengan asam lipoat teroksidasi. Gugus suksinil dari kompleks ini dipindahkan
ke KoASH, membentuk suksinil SKoA dan asam lipoat tereduksi. Asam lipoat
tereduksi dioksidasi oleh enzim yang mengandung NJ\D sehingga NAD direduksi
dalam proses tersebut. Kompleks enzim yang mengkatalisis reaksi secara
kolektif disebut a-ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi terakhir adalah oksidasi
kedua siklus krebs. Suksinil SKoA diubah oleh suksinat tiokinase menjadi asam
suksinat dasn KoASH. Pada reaksi tiokinase energi yang tersimpan dalam
tioester dari suksinil-SKoA digunakan untuk mengubah ADP + Ip menjadi
ATP.
Oksidase asam suksinat membentuk asam fumarat tidak menggunakan
nukleotida piridin. Sebaliknya, asam suksinat didehidrogenasi oleh feriflovo-
protein suksinat dehidrogenase. Dua elektron dan dua ion hidrogen diambil
dari asam suksinat dan digunakan untuk mereduksi FAD dari enzim suksinat
dehidrogenase. Oksidasi asam suksinat merupakan aksidasi ketiga daur krebs.
Hasil reaksi ini adalah asam fumarat, kemudian mengalami hidrasi menjadi
asam malat oleh enzim fumarase.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 129
Pada oksidasi keempat siklus krebs asam malat diubah menjadi asam
oksaloasetat oleh malat dehidrogenase. Dalam proses ini NAD direduksi
menjadi NADH 2. Jadi degenerase asam oksalosetat melengkapi siklus. Dalam
keempat oksidasi, empat pasang ion H + dan empat pasang elektron diambil
dari senyawa antara siklus. Tiga dari pasangan ion H+ dan elektron digunakan
untuk mereduksi piridin nukleotida dan sepasang ion H+ dan elektron digunakan
untuk mereduksi gugus prostetik FAD dari suksinat dehidrogenase.
~ Karboksilase
Enzim ini dapat membantu perubahan asam organik secara bolak-balik.
Perubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dengan bantuan karboksilase
piruvat. Perubahan asam oksalosuksinat menjadi asam a -ketoglutarat,
berlangsung karena bantuan karboksilase dan ion-ion Mn 2 +
~ Hidrase
Enzim ini berupa penambahan dan pengurangan air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan perubahan terurainya senyawa tersebut. Enolase,
fumarase, akonitase adalah enizim-enzim yang termasuk dalam golongan
hidrase.
~ Dehidrogenase
Enzim ini berupa pemindahan hidrogen dari zat yang satu ke zat yang
lain. Dehidrogenase dapat menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu meng-
ambil hidrogen dari zat yang satu serta menambahkan zat tersebut ke
zat yang lain. Zat yang memberikan hidrogen disebut donor sedangkan
yang menerima disebut acseptor.
~ Oksidase
Enzim oksidase berupa suatu protein yang mengandung besi atau tembaga.
Tirosinase dan oksidase asam askorbin mengandung tembaga sebagai
koenzim sedangkan oksidase sitokrom dapat berupa besi a tau tembaga.
Fungsi oksidase adalah mempergiat penggabungan 0 2 dengan suatu
substrat, sedangkan pada saat itu mereduksi 0 2 sehingga terjadi Hp.
~ Peroksidase
Enzim ini mempunyai besi sebagai gugus prostetiknya. Fungsi enzim
ini adalah membantu mengoksidasikan senyawa-senyawa fenolat. Oksigen
yang digunakan diambil dari Hp 2 .
~ Katalase
Enzim ini terdapat pada sel-sel tanaman maupun hewan. Katalase mem-
punyai gugus prostetik berupa besi. Enzim ini dapat dipereleh dalam
bentuk hablur. Fungsi katalase adlah membantu pengubahan hidrogen-
per-oksida menjadi air dan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Tugas
1) Thliskan pengertian respirasi
2) Mengapa energi yang diproleh dari respirasi aeroblebih besar dari respirasi
an aerob, jelaskan secara ringkas
3) Buatlah skema reaksi pada tahap glikolisis
GLOSARIUM
Asam Piruvat:
Suatu senyawa 3C diubah menjadi senyawa 2C (Asetil- koA) dengan
melepaskan C02 •
Daur Sitrat:
Senyawa 2C yang dihasilkan pada tahap dekarboksilasi oksidatif piruvat
diuraikan menjadi C0 2 •
Glikolisis:
Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat.
Respirasi Anaerob:
Respirasi yang prosesnya tidak menggunakan 0 2 yang tersedia di dalam
udara itu. Respirasi anaerob juga lazim disebut fermentasi
Karboksilase:
Enzim yang membantu perubahan asam organik secara bolak-balik
dengan bantuan enzim karboksilase piruvat.
Desmolase:
Enzim yang membantu pemindahan atau penggabungan ikatan-ikatan
karbon.
BABX
FOTORESPIRASI
Kompetensi Dasar:
1. Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian fotorespirasi.
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu
menuliskan perbedaan tumbuhan C3 dan C4.
Setelah mengikuti perkuliahan mab:asiswa mampu
menjabarkan proses fotorespirasi pada tumbuhan C4.
133
134 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
lebih besar dari titik kompensasi C02-nya. Masih banyak cara-cara lain untuk
menetapkan fotorespirasi.
Tabel
Beberapa ciri yang membedakan tumbuhan C4 dan C3
mengandung karbon dalam bentuk 12C yang lebih banyak dari pada 13C (rasio
13
C/ 12 C-nya lebih rendah dari pada C02 atmosfir).
Berdasarkan penemuan ini (O'Leary, 1987) rasio 13C/12C dalam senyawa-
senyawa yang mengandung karbon dalam tumbuhan C4 adalah lebih tinggi
(berkisar dari 0,01102 sampai 0,01100). Perbedaan yang sangat kecil dari
ratio isotop karbon yang stabil dalam senyawa-senyawa karbon hanya dapat
dideteksi dengan teknik analisis khusus dengan menggunakan spectrom-
eter massa dengan rancangan yang khusus.
Konsentrasi yang lebih tinggi dari atom 13C dalam senyawa-senyawa
karbon dari tumbuhan C4 berkaitan dengan kenyataan bahwa enzim fiksasi
C0 2 dalam tumbuhan C4 tidak sama dengan tumbuhan C3, masing-masing
enzim mempunyai efek terhadap perbandingan karbon isotop yang berbeda.
Suatu akibat yang menarik dari efek isotop ini adalah sifat gula alam dalam
tebu (tumbuh di daerah tropika), mempunyai rasio 13 C/12C lebih tinggi
dari pada dalam bit gula (suatu jenis tanaman c3 yang tumbuh di daerah
beriklim sedang). Rasio 13C/12C biasanya dinyatakan dalam satuan 13 C, sebagai
berikut:
sample 13C Pc
13
8 C (satuan satu per seribu) = 13 12 -lxl 000
standar Cl C
Reaksi Karboksilasi:
C0 2 di tambahkan kepada atom karbon ke-2 dari RuBP. Bersamaan
dengan penambahan C02 tersebut terjadi pergeseran potensi dari electron
valensi yang berasosiasi dengan atom karbon 2 dan 3. Kemudian ikatan antara
atom karbon 2 dan 3 dari intermediat yang dipostulatkan (dalam kurung
putus pada reaksi 2), dan unsure-unsur dari !flOlekul air yang ditambahkan
akan terikat pada ikatan-ikatan yang terputus dan membentuk dua molekul
asam-3-fosfogliserat :
lintasan fentosa fosfat menjadi gula dan produk-produk lain dari fotosintesis.
Akhimya produk-produk fotosintesis ini di angkut keluar sel seludang pembuluh
dan masuk ke dalam jaringan pembuluh, di mana mereka ditranslokasikan
ke bagian lain dari tumbuhan.
Pola pergerakan C02 dalam fotosintesis tumbuhan C-4 ini dari atmosfir
luar ke sel mesofil dan kemudian ke kloroplas sel seludang pembuluh, berkaitan
dengan sifat anatomi daun yang dimiliki tumbuhan C4 • Telah disinggung
sebelumnya bahwa sel seludang pembuluh dikelilingi sel mesofil. Sel mesofil
mengandung enzim yang berperan pada awal fiksasi C0 2 dari siklus asam
karboksilat C4; enzim karboksilasi dalam lintasan ini adalah PEP karboksilase.
Di lain pi.hak, enzim lintasan pentosa fotosintetik terletak dalam kloroplas
sel seludang pembuluh; enzim karboksilasi dalam lintasan ini adalah RuBP
karboksilase. Jadi pengaturan aliran karbon dari sel mesofil ke sel seludang
pembuluh bergantung pada penempatan reaksi-reaksi dalam kedua macam
sel tersebut.
Salah satu dari peibedaan penting antara kedua enzim karboksilase tersebut
adalah afinitasnya terhadap C02 • PEP karboksilase mempunyai afinitas yang
lebih besar terhadap C02 dari RuBP karboksilase.
Sebagai akibatnya tumbuhan C4 mempunyai laju fotosintesis netto yang
lebih tinggi dari pada tumbuhan C3 , terutama apabila konsentrasi C02 sangat
rendah (Gambar 5).
Konsentrasi C02 yang rendah biasanya terdapat dalam ruang antar sel
jika stomata tertutup. Keadaan ini dapat teijadi dalam tumbuhan di lapangan
selama periode keadaan air rendah. Di bawah cekaman ("stress") lingkungan
yang demikian, tumbuhan C-4 jauh lebih mampu untuk tumbuh dari pada
tumbuhan C3 • Hanya apabila konsentrasi C02 sangat tinggi, lebih tinggi dari
300 ppm yang biasanya terdapat dalam udara, laju fotosintesis dalam tumbuhan
C3 menjadi sama dengan tumbuhan C4 (Gambar 5).
Afinitas yang tinggi dari PEP karboksilase terhadap C02 menyebabkan
tumbuhan C4 mempunyai kemampuan yang besar dibandingkan dengan
tumbuhan ~ untukmenyerap C02 dari atmosfir hun: Ini dapat didemonstrasikan
dengan peralatan yang sederhana.
Thmbuhan c3dan c4 ditempatkan bersama dalam suatu tabung gelas
kecil yang diisi dengan udara dan ditutup rapat. Apabila tumbuhan diberi
sinar, konsentrasi C02 dalam tabung gelas akan turun dengan cepat sampai
mencapai titikkompensasi C02 dari tumbuhan C3 (Tabell). Jadi tumbuhan
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 145
Tugas:
1. 1\.tliskan pengertian fotorespirasi ?
2. 1\.tliskan 4 perbedaan tumbuhan c3 dan c4?
3. Uraikan proses fotorespirasi pada umbuhan C4
GLOSARIUM
Fotorespirasi:
Satu jalur metabolik yang mengkonsumsi oksigen, membebaskan C02
tidak menghasilkan ATP dan menurunkan keluaran fotosintesis umumnya
terjadi pada hari-hari panas, cerah dan kering ketika stomata menutup
dan konsentrasi oksigen dalam daun melebihi konsentrasi karbondioksida.
Daur Sitrat:
Senyawa 2C yang dihasilkan pada tahap dekarboksilasi oksidatif piruvat
diuraikan menjadi C02 •
Glikolisis:
Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat.
Respirasi Anaerob:
Respirasi yang prosesnya tidak menggunakan 0 2 yang tersedia di dalam
udara itu. Respirasi anaerob juga lazim disebut fermentasi.
146 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Karboksilase:
Enzim yang membantu perubahan asam organik secara bolak-balik dengan
bantuan enzim karboksilase piruvat.
Desmolase:
Enzim yang membantu pemindahan atau penggabungan ikatan-ikatan
karbon.
BABXI
FIKSASI DAN METABOLISME
NITROGEN
Kompetensi Dasar:
1. Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian fiksasi nitrog~n.
2. Setelah mengik:uf perkuliahan, mahasiswa mampu
menuliskan bakteri bakteri yang mampu melakukan
fiksasi nitrogen.
3. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu
menjabarkan proses fiksasi nitrogen.
4. Setelah mengikuti perkuliahan, mah~siswa mampu
menjelaskan ptoses reduksi nitrat.
Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen merupakan proses yang menggabungkan nitrogen bebas
dengan unsur lain secara kimia yang disebut penambatan nitrogen. Salah
satu caranya ialah melalui kegiatan organisme bersimbiosis yang dapat
mengubah nitrogen dari atmosfer menjadi amonia (kebalikan dari denitrifikasi).
Pemfiksasi N2 utama adalah bakteri tanah yang hidup bebas, Cyanobakteri
(ganggang hijau-biru) yang be bas hid up pada permukaan tanah atau dalam
air. Cyanobakteri yang bersimbiosis denganjamur pada lumut kerak, paku,
lumut hati, lumut jantung, serta bakteri a tau mikroba lain yang berasosiasi
secara simbiosis dengan aka1; terutama tumbuhan polong-polongan. Beberapa
spesies tumbuhan bukan polong-polongan yang melakukan fiksasi N2 pada
akamya telah diidentifikasi.
Pada polong-polongan yang berperan adalah spesies bakteri dari ge-
nus Rhizobium. Rhizobium adalah bakteri yang bertahan sebagai saprofit
147
148 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
dalam tanah hingga menginfeksi akar rambut atau merusak sel epidermis.
Respon rambut akar oleh invasi Rhizobium biasanya adalah mengelilingi
bakteri dengan struktur seperti benang yang disebut benang infeksi, namun
pada beberapa polong-polongan benang tersebut tidak terdeteksi.
- -~ kort.•'k•
--- '="'*'-.e.'h
~ -~o,l. erto11<.
c
....... \, ......
'"' '- t. qw \.•
..
Gambar 1. Perkembangan bintil akar dalam tanaman kacang kedelai. a dan b
bakteri Rhizobium yang mengadakan kontak dengan akar rambut
yang peka, membelah dan setelah berhasil menginfeksi rambut akar,
menyebabkan rambut akar melengkung. c. benang infeksi yang
mengandung bakteri yang sedangmembelah, termodifikasi dan tampak
sebagai bakteroid. d bintil matang. (Purwaningsih.Sri., 2005)
Metabolisme Nitrogen
Sebagian besar tumbuhan mengandung 1 - 25 % Nitrogen dari berat
keringnya. Nitrogen dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk antara lain asam
amino, protein, arnida, klorofil, alkaloida dan basa nitrogen (Purin dan Pirirnidin).
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 149
Nitrogen yang terdapat dalam tanah sebagian besar berupa organik hasil
pembusukan organisme (tumbuhan, hewan dan lain lain), sedangkan lainnya
berasal dari pelarutan bantuan, air hujan (dalam bentuk Nitrat dan Amonia)
serta aktivitas dari gunung berapi.
Sebagian besar tumbuhan menyerap Nitrogen dalam bentuk tertentu
dari dalam tanah. Bentuk-bentuk N yang tersedia bagi tumbuhan dapat dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu Nitrat, Amonia, Nitrogen organik dan molekul
Nitrogen.
Sangat sedikit tumbuhan, (bakteri dan ganggang tertentu) mampu meng-
gunakan keempat bentuk Nitrogen itu. Meskipun sebagian besar tumbuhan
menggunakan nitrat, beberapa tumbuhan dapat mengasimilasi amoniak dan
bentuk-bentuk Nitrogen organik tertentu.
A. Anabolisme
A.l. Pembentukan Nitrogen
~ Amonifikasi
Terjadi karena pembongkaran asam amino oleh mikroorganisme.
150 FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
~ Nitrifikasi
Terjadi karena pertolongan bakteri-bakteri nitrit dan bakteri-bakteri
nitrat.
Dengan proses sebagai berikut :
nitrosomonas
nitrosococcus
bakteri nitrat
2NH02 + 0 2 - - •
.. 2HN0 + Energi
3
nitrobacter
B. Katabolisme
B.l. Proses Reduksi Nitrat
Proses keseluruhan reduksi No-3 menjadi NH4 + bergantung pada energi.
Dengan reaksi :
Reduksi nitrat terjadi dalam dua reaksi yang berbeda, yang dikatalisis
oleh enzim yang berlainan. Reaksi pertama dikatalisis oleh nitrat reduktase
(NR), enzim yang mengangkut dua elektron dari NADPH, atau pada beberapa
spesies dari NADPH. Hasilnya berupa nitrit (NO;), NAD+ (atau NADP+)
dan~O:
NR (Nitrat Reduktase)
N0-3 + NADPH + H+ ., NO; + NAD+ + Hp
FISIOlOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 151
Reaksi ini teijadi dalam sitosol di luar setiap organela. NR terdiri dari
dua sub unit rantai polipeptida yang kembar, masing-masing disandi oleh
inti sel. NR yang mengandung FAD, besi dalam gugus prostetik heme, dan
molibdenum, yang kesemuanya selanjutnya tereduksi dan teroksidasi sejalan
dengan pengangkutan elektron dari NADPH ke atom nitrogen dalam N0- 3 •
klorofil juga hilang dari daun saat protein dirombak, dan nitrogen di dalam
molekul tersebut kemungkinan diangkut ke organ reproduktif. Pada tanaman
serea1ia dan tumbuhan setahun lainnya yang tidak menambat N2, pengangkutan
nitrogen dari bagian vegetatifke biji kadang- kadang lebih besar dibandingkan
dengan yang berlangsung pada tumbuhan kacangan, walaupun bijinya
mengandung protein dalam persentase yang lebih rendah, misalnya daun
gandum dapat kehilangan sampai dengan 85 % nitrogennya (dan fosfat
dalam persentase yang sama) sebelum mati.
Pengalihan nitrogen yang tinggi dari organ vegetatif ke bunga dan biji
ini diikuti dengan penurunan laju pengambilan nitrogen tanah, yang teljadi
pada awal pertumbuhan reproduktif. Jadi, gandum dapat menyerap 90 %
nitrogen (dan fosfat) yang diperlukan untuk pematangan selama separuh
pertama umumya.
Perlu diingat bahwa, pengangkutan nitrogen dari organ vegetatif teljadi
sebagian akibat perombakan rubisko. Perombakan ini lebih menghambat
pertumbuhan pada tumbuhan C-3 dibandingkan dengan tumbuhan C-4, sebab
tumbuhan C-4 mengandung enzim rubisko hanya 10% dari yang terdapat
pada tumbuhan C-3. sel mesofil tumbuhan C-4 tidak mengandung rubisco.
Aminasi
Aminasi adalah peristiwa penggabungan gugusan amin (NH2) pada
suatusubstratyang memerlukan pertolongan enzim. Asam glutamat memegang
peranan penting dalam penyusunan asam amino.
Asam amino disintesis menurut dua cara, yaitu reaksi aminasi dan reaksi
transaminasi. Aminasi yaitu peristiwa penggabungan gugusan amin (NH2)
kepadasuatusubsttaty.mgmemerlukan pertolongan enzim. Didalam penyusunan
asam amino, asam glutamat memegang peranan penting. Hal ini terbukti
dari suatu percobaan dengan tanaman tomat yang diberi (NH4)2S04, dimana
N radio aktif (N15). Setelah 12 jam, maka kebanyakan N15 terdapat didalam
asam glutamat dan sedikit yang berada pada asam-asam amino yang lain.
Orang menyangka bahwa asam glutamat itu terbentuk karena reaksi
asam amino a ketoglutarat dengan NH3, yang mana peristiwa ini memerlukan
pertolongan enzim dehidrogenase glutamat serta koenzim DPN. Berikut
ini akan ditunjukkan persamaan reaksinya :
Dehidrogenase Glutamat
Asam a ketoglutarat ~ Asam Glutamat
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 153
Transaminasi
Transarninasi adalah suatu asam amino yang kehilangan gugusan arnin
akibat berpindahnya amin ke molekullain, sehingga molekul yang terakhir
terganti menjadi asam amino.
Adakalanya asam amino kehilangan gugusan arnin dikarenakan arnin
itu berpindah ke molekullain, sehingga molekul yang terakhir inilah berganti
menjadi asam amino. Peristiwa ini disebut transaminasi. Thmsaminsi ditemukan
pada kecarnbah sejenis gandurn, dirnana asam glutarnat dan asam oksaloasetat
berubah menjadi asam ketoglutarat dan asam aspartat. Pernindahan arnin
dari asam glutamat ke asam aspartat ditolong oleh enzim transaminase.
Beberapa transaminase memerlukan bantuan koenzirn berupa pospat piridosa
yang berasal dari piridoksin, suatu vitamin dari B kompleks.
COOH COOH
NC- NH2 COOH Transaminase C=O COOH
~
.
CH2 + C=O CH2 +HC-NH2
CH2 CH2 CH2 CH2
COOH COOH COOH COOH
Asam Glutamat, Asam Oksaloasetat, Asam a Ketoglutarat,
Asam Aspartat
Tugas:
1 Jelaskan pengertian fiksasi nitrogen !
2 Thliskan minimal3 bakteri yang mampu melakukan fiksasi nitrogen
3 Uraikan secar ringkas proses fiksasi nitrogen !
4 Buatlah skema proses reduksi nitrat ?
GLOSARIUM
Aminasi:
Aminasi adalah peristiwa penggabungan gugusan amin (NH2) pada
suatu substrat yang memerlukan pertolongan enzim.
Transaminasi:
Suatu asam amino yang kehilangan gugusan amin akibat berpindahnya
amin ke molekul lain,
Amonifikasi:
Asam amino yang sudah terbentuk dikonversi menjadi ammonia (NH 3 ).
Nitrifikasi:
Proses oksidasi ion amonium menjadi nitrat (N0 3-) yang dilakukan
dilakukan oleh bakteri autotrof.
Denitrifikasi:
Proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen.
BAB XII
DORMANSI
Kompetensi Dasar:
1. Mampu menguraikan fuiigsi fisiologis dormansi bagi
tumbuhan.
2. Mampu melakukan ana1isis pada mekanisme ~matahan
doml:apsi yang melibatkan kegi~tan metabolism~ dan
enzim.
155
156 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
tersebut terlepas dari tanaman induknya. Dormansi pada benih dapat di-
sebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis dari embrio
atau bahkan kombinasi dari kedua keadaan tersebut.
Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenamya hidup tetapi
tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum
dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan. Dormansi
pada benih berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan sampai
beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dari dormansinya
(Sutopo,2004).
Masih sangat minim kepustakaan mengenai hubungan antara ukuran
atau bobot benih dengan masa hid up benih yang dilakukan melalui percobaan
penyimpanan. Akan tetapi penelitian yang memperlihatkan keunggulan benih
berat dan masak terhadap benih ringan dan belum masak melalui uji daya
kecambah, vigor dan panennya, telah banyak dilakukan. Meski demikian
penelitiannya mendukung pendapat bahwa kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada benih belum masak juga terdapat pada benih kecil (Justice
dan Bass, 1990).
Biji-biji dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap.
Biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Nampaknya ada dua himpunan
tekanan ekologis yang mempengaruhinya. Pertama, biji-bijian dari banyak
tanaman-tanaman pengganggu, seperti halnya berbagai macam spesies
chenopodium yang merupakan ciri dari tanah dan mungkin terkubur pada
kedalaman tertentu karena pengolahan tanah nampaknya memerlukan kondisi
yang baik untuk mengatasinya bila mereka tidak berkecambah sampai mereka
dapat kembali muncul ke permukaan (Andani dan Purbayanti, 1991).
Pengurangan kandungan lengas biji, serta suhu dan kelembaban relatif
di tempat biji disimpan, memperpanjang umur penyimpanan kebanyakan
biji. Laju perkecambahan menurun dengan menurunnya potensiallengas tanah
dan untukjagung, berhenti pada 1,25 Mpa. Suhu tanah 26o- 30o C adalah
optimum untuk perkecambahan dan pertumbuhan semai awal (Tohari, 1999).
Zat-zat penghambat perkecambahan yang diketahui terdapat pada
tanaman antara lain adalah ammonia, abscisis acid, benzoic acid, ethylene,
alkaloid, alkaloids lactone Cantara lain coumarin). Coumarin diketahui meng-
hambat kelja enzim. Enzim penting dalam perkecambahan (Sutopo, 2004).
Perkecambahan mencapai puncaknya sebesar 72% pada tahun ketujuh.
Setelah panen, pendinginan di laboratorium dengan larutan KN0 3 merangsang
perkecambahan hampir seluruh biji (Gardner dkk, 1991).
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 157
1. Pengertian Dormansi
Dormansi dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan pertumbuhan
dan metabolisme yang terpendam, dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang tidak baik atau oleh faktor dari dalam tumbuhan itu sendiri. Seringkali
banyak tumbuhan yang dorman gagal tumbuh meskipun berada dalam kondisi
yang ideal.
Dormansi merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan diri
terhadap suhu yang sangat rendah (membeku) pada musim dingin, atau
kekeringan di musim panas yang merupakan bagian penting dalam peijalanan
hidup tumbuhan tersebut. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu
reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat
bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi.
Banyak biji tumbuhan budidaya yang menunjukkan perilaku ini. Penanaman
benih secara normal tidak menghasilkan perkecambahan a tau hanya sedikit
perkecambahan. Perlakuan tertentu perlu dilakukan untukmematahkan dormansi
sehingga benih menjadi tanggap terhadap kondisi yang kondusif bagi
pertumbuhan. Bagian tumbuhan yang lainnya yang juga diketahui berperilaku
dorman adalah kuncup.
A. Dormansi Primer
Dormansi primer adalah dormansi yang paling sering terjadi, terdiri
dari dua sifat:
1) Dormansi eksogenous yaitu kondisi dimana komponen penting
perkecambahan tidak tersedia bagi benih dan menyebabkan kegagalan
dalam perkecambahan. Tipe dormansi tersebut berhubungan dengan
sifat fisik dari kulit benih serta faktor lingkungan selama perkecambahan
2) Dormansi endogenous yaitu dormansi yang disebabkan karena sifat-
sifat tertentu yang melekat pada benih, seperti adanya kandungan in-
hibitor yang berlebih pada benih, embrio benih yang rudimenter dan
sensitivitas terhadap suhu dan cahaya.
B. Dormansi Sekunder
Dormansi sekunder adalah sifat dormansi yang terjadi karena dihilang-
kannya satu atau lebih faktor penting perkecambahan. Dormansi sekunder
disini adalah benih-benih yang pada keadaan normal maupun berkecambah,
tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan yang tidak menguntungkan
selama beberapa waktu dapat menjadi kehilangan kemampuannya untuk
berkecambah. Kadang-kadang dormansi sekunder ditimbulkan bila benih
diberi semua kondisi yang dibutuhkan untuk berkecambah kecuali satu.
Misalnya kegagalan memberikan cahaya pada benih yang membutuhkan
cahaya.
160 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
A. Dormansi Fisik
Dorrnansi fisik disebabkan oleh pembatasan struktural terhadap
perkecambahan biji, seperti kulit biji yang keras dan kedap sehingga menjadi
penghalang mekanis terhadap masuknya air atau gas-gas ke dalam biji.
Dengan kata lain, dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan
oleh organ biji itu sendiri.
Beberapa penyebab dormansi fisik adalah:
1. Imperrneabilitas Kulit Biji Terhadap Air
Benih-benih yang termasuk dalam type dormansi ini disebut sebagai
"Benih keras" karena mempunyai kulit biji yang keras dan struktumya
terdiri dari lapisan sel-sel serupa palisade berdinding tebal terutama
di permukaan paling luar. Dan bagian dalamnya mempunyai lapisan
lilin dan bahan kutikula.
2. Resistensi Mekanis Kulit Biji Terhadap Pertumbuhan Embrio
Disini kulit biji cukup kuat sehingga menghalangi pertumbuhan embrio.
Jika kulit biji dihilangkan, maka embrio akan tumbuh dengan segera.
3. Perrneabilitas yang Rendah dari Kulit Biji Terhadap Gas-gas
Pada dormansi ini, perkecambahan akan teljadi jika kulit biji dibuka
atau jika tekanan oksigen di sekitar benih ditambah. Pada benih apel
misalnya, suplai oksigen sangat dibatasi oleh keadaan kulit bijinya
sehingga tidak cukup untuk kegiatan respirasi embrio. Keadaan ini
teijadi apabila benih berimbibisi pada daerah dengan temperatur hangat.
B. Dormansi Fisiologis
Dorrnansi Fisiologis dapat disebabkan oleh sejumlah mekanisme, tetapi
pada umumnya disebabkan oleh zat pengatur tumbuh, baik yang berupa
penghambat maupun perangsang ttimbuh.
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengaritar 161
5. Bentuk-bentuk Dormansi
a. Kulit biji impermeabel terhadap air/ 0 2
• Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus,
pericarp, endocarp
• Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam
substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.
• Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun
lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan
dengan skarifikasi mekanik.
• Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil,
kulit biji, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanisme higroskopiknya
diatur oleh hilum.
• Keluar masuknya 0 2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam
kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya 0 2 melalui
kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi
dan pemberian larutan kuat.
musim gugur, melampaui satu musim dingin, dan baru berkecambah pada
musim semi berikutnya. Dormansi karena kebutuhan biji akan suhu rendah
ini dapat dipatahkan dengan perlakuan pemberian suhu rendah, dengan
pemberian aerasi dan imbibisi (Anonim, 2008).
Ciri-ciri biji yang mempunyai dormansi ini adalah:
• jika kulit dikupas, embrio tumbuh
• embrio mengalami dormansi yang hanya dapat dipatahkan dengan suhu
rendah
• embrio tidak dorman pada suhu rendah, namun proses perkecambahan
biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi
• perkecambahan teljadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai
tumbuh kerdil
• akar keluar pada musim semi, namun epikotyl baru keluar pada musim
semi berikutnya (setelah melampaui satu musim dingin)
d. Kuantitas Cahaya
Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan
gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya
perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman
yang tidak toleran terhadap penaungan. Cahaya sendiri memiliki suatu
intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh
primemya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundemya pada morfogenetika
pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar
(Zhamal, 2008).
Cahaya dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan perkecambahan
pada biji-biji yang positively photoblastic (perkecambahannya dipercepat
oleh cahaya); jika penyinaran intensitas tinggi ini diberikan dalam durasi
waktu yang pendek. Hal ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively
photoblastic (perkecambahannya dihambat oleh cahaya) (Elisa, 2006).
Biji positively photo blastic yang disimpan dalam kondisi imbibisi dalam
gelap untukjangka waktu lama akan berubah menjadi tidak responsif terhadap
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 165
cahaya, dan hal ini disebut skotodormant. Sebaliknya, biji yang bersifat
negatively photoblastic menjadi photodormant jika dikenai cahaya. Kedua
dormansi ini dapat dipatahkan dengan temperatur rendah (Elisa, 2006).
e. Kualitas Cahaya
Yang menyebabkan teijadinya perkecambahan adalah daerah merah
dari spektrum (red; 650 nm), sedangkan sinar infra merah (far red; 730
nm) menghambat perkecambahan. Efek dari kedua daerah di spektrum ini
adalah mutually antagonistic (sama sekali bertentangan): jika diberikan
bergantian, maka efek yang teijadi kemudian dipengaruhi oleh spektrum
yang terakhir kali diberikan. Dalam hal ini, biji mempunyai 2 pigmen yang
photoreversible (dapat berada dalam 2 kondisi altematif):
P650 : mengabsorbir di daerah merah ,
P730 : mengabsorbir di daerah infra merah
Jika biji dikenai sinar merah (red; 650 nm), maka pigmen P650 diubah
menjadi P730. P730 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang
menyebabkan teijadinya perkecambahan. Sebaliknyajika P730 dikenai sinar
infra merah (far-red; 730 nm), maka pigmen berubah kembali menjadi
P650 dan terhambatlah proses perkecambahan (Elisa, 2006).
f. Photoperiodisitas
Respon dari biji photoblastic dipengaruhi oleh temperatur:
Pemberian temperatur 10-20°C: biji berkecambah dalam gelap
Pemberian temperatur 20-30°C: biji menghendaki cahaya untuk
berkecambah
Pemberian temperatur >35°C: perkecambahan biji dihambat dalam
gelap atau terang
8. Absisi
Absisi yang terjadi pada daun dan buah merupakan contoh senesen
yang jelas. Daun tidak rontok demikian saja pada waktu mati. Suatu daerah
pembelanan sel yang disebut daerah absisi, berkembang dekat pangkal
tangkai daun, sehingga sejumlah dinding sel melintang tegak lurus terhadap
sumbu panjang tangka:i daun terbentuk.
Pektinase dan selulase dirangsang pembentukannya pada sel-sel di
daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang
FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar 169
tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus
akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa, yaitu suatu zat sejenis 'gum'
dan dilapisi sel-sel gabus. Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu
pembelahan sel dan induksi hidrolase. Kedua proses ini merupakan proses
metabolisme yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram
dalam perkembangan tumbuhan.
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan permulaan kembali pertumbuhan tumbuhan
embrio di dalam biji. Yang diperlukannya ialah suhu yang cocok, banyaknya
air yang memadai, dan persediaan oksigen yang cukup. Periode dormansi
juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan banyak biji, sebagai contoh,
biji buah apel hanya dapat berkecambah setelah masa dingin yang lama.
Ada bukti bahwa pencegah kimia terdapat di dalam bijinya ketika terbentuk.
Pencegah ini lambat laun dipecah pada suhu rendah sampai tidak lagi memadai
untuk menghalangi perkecambahan ketika kondisi lainnya menjadi baik.
Bagi banyak tumbuhan Angiospermae di gurun pasir mempunyai pencegah
yang telah terkikis oleh air dalam tanah. Dalam proses ini lebih banyak air
diperlukan daripada yang harus ada untuk perkecambahan itu sendiri.
Terbuka terhadap cahaya untuk waktu yang sesuai juga merupakan
persyaratan bagi perkecambahan untuk beberapa kasus. Biji-biji beberapa
tumbuhan yang terdapat di tempat-tempat berawa hanya akan berkecambah
setelah lama terkena cahaya matahari. Sebaliknya, perkecambahan biji
tumbuhan gurun pasir tertentu justru terhalang kalau terlalu lama terkena
cahaya (Kimball, 1996).
Tugas:
1. Uraikan fungsi fisiologis dormansi bagi tumbuhan dialam.
2. Buatlah suatu analisis kritis anda untuk menjabarkan mekanisme
pematahan dormansi yang melibatkan kegiatan metabolisme dan enzim
dalam tumbuhan
170 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
GLOSARIUM
Dormansi:
Suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau
bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal.
Coumarin:
Zat yang menghambat kelja enzim
Immative Embrio:
Proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak!
belum matang.
Thermodormancy:
Proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu
Mter Ripening:
Sebagai setiap perubahan pada kondisi fisiologis benih selama penyimpanan
yang mengubah benih menjadi mampu berkecambah '"
Skarifikasi:
Cara untuk mengkikir/menggosokkulit biji dengan kertas amplas, melubangi
kulit biji dengan pisau, memecah kulit biji maupun dengan perlakuan goncangan
untuk benih-benih yang memiliki sumbat gabus
DAFTAR PUSTAKA
171
172 FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
Spermatozoid
Stomata
taksisi
Termonasti
Tigmotropisme
Tigmonasti
Transpor pasif
Thrgor: (21, 32, 40, 43, 45, 46)
Vakuola
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Pribadi
Nama Lengkap dan Gelar : Dr: Fauziyah Harahap, M.Si.
Tempat I tanggallahir : Yogyakarta, 28 Juli 1966
Nama
No Judul penelitian Stambuk
Mahasiswa
1 Oktavia Eka Aklimatisasi Tanaman Nanas 2004
dengan Media Tumbuh yang
Berbeda
2 RaniSilaen Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh 2005
BA terhadap Pertumbuhan
Tunas Manggis In Vitro
3 Efry Induksi Pertumbuhan Tunas 2006
Lumbangaol Manggis In Vitro dengan pem-
berian Zat Pengatur Tumhuh BAP
4 Juliana Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh 2008
Siallagan BAP terhadap Pertumbuhan
Tunas Manggis (Garcinia mang-
ostana) In Vitro
5 Rohyana Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh 2008
BAP terhadap Pertumbuhan
Tunas Manggis (Garcinia mang-
ostana) In Vitro
Jenjang
No Program Studi Jumlah
Pendidikan
1 S1 Biologi dan Pendidikan Biologi 47 orang
UNIMED
2 S2 Pendidikan Biologi PPs UNIMED 36 orang
Pendidikan Dasar PPs UNIMED
3 S3 Agronomi USU 1 orang
t8o FISIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
5. Pengalaman Riset
Pengalaman Penelidan
B. Makalah!Poster
7. Tugas Tambahan :
• Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi S2 PPs UNIMED
• Penyunting Jurnal Pendidikan Biologi PPs UNIMED
• Assesor Sertifikasi Guru
• Instruktur PLPG
• Assesor PPK
• Reviewer Penelitian
8. Himpunan Profesi:
• Anggota Perhimpunan Hortikultura Indonesia
• Anggota Perhimpunan Biologi Indonesia
186 ASIOLOGI TUMBUHAN: Suatu Pengantar
9. Pengbargaan:
• Memperoleh IP= 4 selama 3 semester berturut-turut (tahun 2000-
2001) di IPB
• Dosen Berprestasi I UNIMED Tahun 2009
• Dosen Berprestasi Nasional Non Finalis Tahun2009
• Presenter Terbaik m Seminar Hasil Penelitian Research Grant 2010