Anda di halaman 1dari 6

p-ISSN: 1411-8912

e-ISSN: 2714-6251
http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika

ARSITEKTUR HIBRIDA:
KOMBINASI UNTUK MENGHASILKAN KARYA ARSITEKTUR YANG LEBIH BAIK
Gan Gan Muhamad Rum ABSTRAK
Mahasiswa Program Doktor Arsitektur, Pentingnya konsep dalam arsitektur melatarbelakangi muncul dan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah berkembangnya berbagai ide konsep baru untuk menghasilkan karya
Mada, Yogyakarta arsitektur yang berkualitas. Arsitektur hibrida merupakan konsep
ganganmr@gmail.com arsitektur yang mengkombinasikan elemen arsitektur yang berbeda
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu konsep baru dengan
Ikaputra kualitas yang lebih baik dari elemen penyusunnya. Hibridisasi dalam
Associate Professor, Program Studi arsitektur tidak mempunyai program khusus, oleh sebab itu baik
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas elemen bentuk, fungsi, struktur atau hal lain dalam arsitektur bisa
Gadjah Mada, Yogyakarta dikombinasikan. Metode studi literatur digunakan untuk
Ikaputra_2001@yahoo.com mendefinisikan, menentukan ruang lingkup, membuat kerangka
teori dan tujuan serta menemukan hasil dari arsitektur hibrida. Hasil
dari studi menjelaskan bahwa arsitektur hibrida mampu
menghasilkan bentuk, fungsi dan struktur dengan kualitas yang lebih
baik.

KATA KUNCI: arsitektur hibrida, kombinasi, konsep baru, kualitas

PENDAHULUAN berbeda. Berikut ini akan diuraikan pengertian hibrida


berdasarkan maknanya (Cambridge Dictonary, n.d.):
Konsep arsitektur hibrida terus berkembang sampai 1) “A plant or animal that has been produced by
saat ini. Konsep ini mengkombinasikan elemen crossbreeding from two different types of plant or
arsitektur berbeda dengan tujuan untuk animal, especially to get better characteristics”.
menghasilkan konsep arsitektur baru dengan kualitas Dalam ilmu biologi hibrida merupakan persilangan
lebih baik dari elemen penyusunnya. Inilah sebabnya dua genetik yang berbeda dengan tujuan untuk
mengapa menjadi sangat penting untuk mengetahui menghasilkan karakteristik yang lebih baik;
hasil karya arsitektur agar dapat dibandingkan 2) “Something that is a mixture of two very different
sehingga didapat kesimpulan konsep mana yang things”. Pengertian ini dapat diartikan bahwa
mempunyai kualitas lebih baik. hibrida adalah sesuatu yang merupakan campuran
Menurut Douglas (1996), kualitas bangunan dari dua hal yang berbeda;
dapat diukur melalui beberapa indikator seperti: daya 3) “Something that is a combination of two different
tahan, fungsionalitas ruang, akses, lokasi, kualitas, things, so it has qualities relating to both of
fleksibilitas dan efisiensi biaya, efisiensi energi, biaya them”. Pengertian ini dimaknai bahwa hibrida
restorasi, perubahan total ukuran, citra, adalah sesuatu yang merupakan gabungan dari
telekomunikasi, keamanan dan keselamatan dalam dua hal yang berbeda, sehingga menghasilkan
penggunaan. Masalah utama yang dibahas adalah kualitas yang berkaitan dengan keduanya.
bagaimana konsep hibrida mempengaruhi hasil karya Kata hibrida ini sangat umum digunakan untuk
arsitektur. Tujuannya adalah untuk menunjukkan menjelaskan solusi canggih berdasarkan
bahwa konsep hibrida memiliki kelebihan untuk penggabungan berbagai properti untuk menciptakan
menghasilkan karya arsitektur yang berkualitas. sesuatu yang baru dan lebih baik (Burazor, 2012).
Selain itu Burazor juga mengatakan bahwa konsep
TINJAUAN PUSTAKA hibrida diaplikasikan pada dua atau lebih tipologi
struktur yang berbeda untuk menghasilkan struktur
Hibrida yang optimal. Dalam industri otomotif hibrida dikenal
Kata hibrida tersebar luas penggunaannya dalam sebagai kemajuan teknologi di mana penggabungan
berbagai hal. Secara etimologi hibrida mempunyai sumber tenaga yang berbeda menghasilkan jenis
pengertian penggabungan beberapa aspek yang kendaraan baru. Kendaraan hibrida mempunyai

SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021 | 107


Arsitektur Hibrida: Kombinasi Untuk Menghasilkan Karya Arsitektur Yang Lebih Baik

motor listrik dan mesin pembakaran yang disatukan Sebagai hasil dari persilangan, pencampuran
sehingga menghasilkan tenaga yang digunakan secara atau penggabungan antara elemen yang serupa dan
individu atau bersamaan (Masse, 2015). Menurut atau berbeda, terlepas dari bidang ilmunya,
Ningsar & Erdiono (2012) hibrida dapat merupakan hibridisasi mempunyai tujuan untuk melahirkan jenis
persilangan, pencampuran, atau penggabungan baru yang lebih baik.
antara dua hal yang berbeda atau saling
bertentangan (binari oposisi) di mana keduanya akan Arsitektur
saling mendominasi dan mengkontaminasi satu sama Dalam bahasa Yunani arsitektur berasal dari kata
lain. “archee” berarti yang utama, awal atau asli dan
Dari skema Gambar 1. ada tiga kemungkinan “tectoon” berarti kokoh, stabil atau tidak roboh.
keturunan yang dihasilkan. Apabila A lebih dominan Sehingga “archeetectoon” memiliki arti original dan
maka kemungkinan hasil keturunannya mempunyai kokoh (Mangunwijaya, 2009). Sedangkan menurut
karakteristik A dan sebaliknya apabila B lebih Vitruvius yang dibahas oleh Surasetja (2000)
dominan maka kemungkinan hasil keturunannya akan mengatakan bahwa arsitektur merupakan
mempunyai karakteristik B. Tetapi apabila A dan B keseimbangan serta koordinasi antara unsur estetika,
tidak ada yang lebih dominan atau mempunyai kekuatan dan fungsi. Ketiga unsur tersebut memiliki
kekuatan hampir sama maka akan menghasilkan peran yang sama penting sehingga tidak ada satu
keturunan baru yang mempunyai karakteristik A dan unsur yang lebih menonjol dari unsur lainnya, seperti
B. yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 1. Persilangan, pencampuran, penggabungan pada


hibrida
(sumber: Ningsar & Erdiono, 2012) Gambar 3. Arsitektur menurut Vitruvius
Dari beberapa definisi hibrida di atas dapat (sumber: Penulis, 2020)
diambil kesimpulan bahwa hibrida merupakan hasil
persilangan atau pencampuran atau penggabungan Arsitektur hibrida
elemen fisik atau non fisik yang memiliki kualitas yang Definisi hibrida berkembang di dunia arsitektur.
lebih baik dari elemen pembentuknya, seperti pada Menurut Joseph Fenton (1985) bangunan juga telah
skema Gambar 2. disilangkan seperti halnya tumbuhan dan hewan
sehingga menghasilkan arsitektur hibrida. Dalam
Pratama & Purwantiasning (2020) Charles Jenks
menjelaskan bahwa hibrida adalah sebuah metoda
untuk menciptakan sesuatu dengan pola lama
(sejarah), tetapi dengan bahan serta teknik baru,
sedangkan menurut Kisho Kurokawa arsitektur
hibrida berarti mencampurkan atau menggabungkan
berbagai unsur budaya terbaik yang berbeda-beda,
baik antara budaya masa lalu dengan budaya masa
sekarang (diakronik) atau di antara budaya masa
sekarang itu sendiri (sinkronik). Jadi menurut
Kurokawa arsitektur hibrida menerima penggunaan
referensi sejarah dan lintas budaya yang majemuk.
Arsitektur hibrida merupakan suatu metoda
perencanaan yang mulai muncul pada masa post
modern, yaitu dengan cara mencampurkan,
menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau
lebih jenis unsur arsitektur yang berbeda sehingga
Gambar 2. Skema definisi hibrida dapat menciptakan adanya kemungkinan sesuatu hal
(sumber: Penulis, 2020) yang baru (Cantona & Antaryama, 2016).

108 | SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021


Gan Gan Muhamad Rum, Ikaputra

Lebih lanjut Ikhwanuddin (2005) menjelaskan


metode hibrida dilakukan dengan melalui tahap
quotation, manipulasi dan penggabungan.
1. Quotation, yaitu menelusuri serta memilih
perbendaharaan bentuk dan elemen dari masa
lalu yang dianggap memiliki potensial untuk
diangkat kembali. Kode dan makna dari bentuk
dan elemen arsitektur tersebut diasumsikan dapat
diterima dan dipahami oleh masyarakat.
2. Manipulasi dan modifikasi, hasil dari quotation
selanjutnya dimodifikasi dengan cara mengubah,
menggeser dan atau memutarbalikkan makna
yang sudah ada. Beberapa teknik modifikasi
adalah:
- Reduksi, yaitu mengurangi bagian yang dianggap
tidak penting;
- Simplikasi, yaitu menyederhanakan bentuk Gambar 4. Skema definisi arsitektur hibrida
dengan membuang bagian yang dianggap tidak (sumber: Penulis, 2020)
atau kurang penting;
Dari skema Gambar 4. di atas dapat disimpulkan
- Repetisi, yaitu mengulangi elemen hasil
bahwa arsitektur hibrida adalah konsep arsitektur
quotation, sesuatu yang tidak terdapat pada
yang merupakan hasil dari kombinasi dari dua atau
referensi;
lebih elemen arsitektur yang berbeda yang
- Distorsi bentuk, yaitu merubah bentuk dari menghasilkan suatu konsep baru dengan kualitas
bentuk asalnya, misalnya dengan cara dipuntir yang lebih baik dari elemen penyusunnya.
(rotasi), dicembungkan, dicekungkan, ditekuk
atau mengganti bentuk geometrinya; METODA PENELITIAN
- Disorientasi, yaitu merubah arah atau orientasi
suatu elemen dari tatanan atau pola asalnya; Penelitian ini menggunakan metode studi literatur.
- Disporsisi, yaitu merubah sistem proporsi Sumber pengumpulan datanya diperoleh dari pustaka
dengan tidak mengikuti proporsi referensi atau atau dokumen yaitu buku, artikel jurnal, laporan
model; penelitian dan sumber internet. Menurut Zed (2004)
studi literatur ialah serangkaian kegiatan yang
- Dislokasi, yaitu merubah posisi atau letak
berkenaan dengan metode pengumpulan data,
elemen di dalam suatu model referensi sehingga membaca dan mencatat serta mengolah bahan
sudah tidak lagi pada posisinya. penelitian.
3. Penggabungan (unifikasi), menggabungkan atau Langkah pertama, dalam penelitian ini literatur
menyatukan beberapa elemen yang telah digunakan untuk mendefinisikan dan menentukan
dimodifikasi ke dalam desain yang telah ruang lingkup arsitektur hibrida. Definisi dicari dari
ditetapkan ordernya. makna akar kata ‘arsitektur’ dan ‘hibrida’, kemudian
Dari ilmu biologi hingga ilmu bangunan, menggabungkannya sebagai sebuah frase sehingga
hibridisasi didorong oleh kemajuan dan inovasi. didapatkan sebuah kerangka teori yang utuh
Adanya kebebasan penggabungan konsep merupakan mengenai makna dan tujuan arsitektur hibrida.
keuntungan arsitektur dalam menciptakan hasil Langkah kedua, literatur dari penelitian-penelitian
karyanya yang belum pernah ada sebelumnya. yang sesuai dengan teori dan tujuan arsitektur hibrida
Memanfaatkan berbagai kemampuannya, arsitektur dikelompokkan berdasarkan kategori elemen
hibrida dapat merevitalisasi tampilan dan arsitektur, yaitu: bentuk, fungsi dan struktur. Langkah
meningkatkan kualitasnya. Tipologi baru mungkin ketiga, menemukan hasil yang diperoleh dari literatur
muncul untuk menciptakan hasil yang jauh lebih penelitian-penelitian tersebut dan dielaborasi
responsif terhadap fungsi dan peka terhadap kesesuaiannya dengan prinsip dan tujuan arsitektur
aktivitas. Dalam arsitektur hibrida, kekuatan dari hibrida serta ditarik kesimpulan.
beberapa program dapat ditransfer ke program yang
lain dalam entitas yang sama sehingga berbagai
aktivitas bekerja sebagai satu kesatuan.

SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021 | 109


Arsitektur Hibrida: Kombinasi Untuk Menghasilkan Karya Arsitektur Yang Lebih Baik

PEMBAHASAN bangunan tradisional jawa. Sementara pengaruh


budaya barat tampak pada tiang-tiang besar yang
Arsitektur hibrida tidak memiliki program yang merupakan gaya bangunan pada zaman Romawi atau
khusus. Ini berarti hibridisasi dalam arsitektur bisa Yunani.
berarti bentuk hibrida, fungsi hibrida, struktur
hibrida, atau hal lain yang menjadi elemen dalam
arsitektur. Arsitektur hibrida berarti
mengkombinasikan elemen arsitektur yang berbeda
dengan tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru
yang lebih baik.
Hasil hibridisasi akan memunculkan sesuatu
yang baru dan berbeda, namun ada kemungkinan
hasilnya tidak lebih baik dari elemen penyusunnya,
sehingga diperlukan kecermatan dan ketelitian pada
proses kombinasinya. Gambar 6. Bangunan Institut Teknologi Bandung
(sumber: www.ideaonline.co.id)
Bentuk hibrida
Konsep arsitektur hibrida dalam penerapannya dapat Contoh lain konsep arsitektur hibrida bisa
mengkombinasikan dua gaya arsitektur yang terlihat pada bangunan Gedung Sate Bandung.
berbeda, misalnya pada bangunan bersejarah yang Menurut Meidiria (2017) konsep arsitektur Gedung
dialihfungsikan sebagai museum menyajikan Sate merupakan perpaduan antara arsitektur barat
kombinasi antara gaya arsitektur kolonial dan dengan arsitektur nusantara. Konsep ini
arsitektur modern. Penerapan arsitektur hibrida menginspirasi para arsitek dalam merancang
dalam merestorasi bangunan bersejarah dapat bangunan agar tidak monoton dan dibatasi pada satu
melestarikan budaya arsitektural yang melekat pada langgam yang digunakan.
bangunan tersebut (Pratama & Purwantiasning,
2020). Dan di sisi lain merestorasi bangunan
bersejarah akan menghemat biaya restorasi.

Gambar 7. Gedung Sate Bandung


(sumber: www. dirgantaracarrental.com)
Gambar 5. Hotel Balairung Jakarta
(sumber: Reny Oktora Wijayanti, Anisa, 2018) Fungsi hibrida
Konsep perencanaan perkotaan sebelum adanya
Contoh lain terlihat pada Gambar 5. yaitu pada revolusi industri didasarkan pada kepentingan
bangunan bangunan Hotel Balairung di Jakarta, di penguasa (raja dan bangsawan), kelompok agama,
mana arsitektur modern dapat mengusung konsep militer, masyarakat atau perpaduan diantaranya.
tradisional dengan mengambil gaya atap arsitektur Sesudah revolusi industri, penataan dan perencanaan
Minang (Wijayanti et al., 2018). Penggabungan gaya kota mulai mempertimbangkan aspek keilmuan yang
arsitektur berbeda akan memperkaya konsep dalam didasarkan oleh kepentingan masyarakat yang
perancangan arsitektur. mendiami wilayah tersebut (Ghiffari, 2012). Eskalasi
Gaya arsitektur Indis merupakan salah satu nilai tanah di wilayah perkotaan dan meningkatnya
contoh hasil gaya arsitektur baru yang dihasilkan dari tekanan terhadap pengembang untuk
kombinasi dua gaya arsitektur yang berbeda yaitu mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbangun
dari unsur budaya barat terutama Belanda dengan semakin mengubah cara pandang arsitek dalam
unsur budaya Indonesia terutama Jawa. Contoh perencanaan perkotaan. Dewasa ini, untuk
bangunan dengan gaya arsitektur Indis yang hingga merevitalisasi kota ide arsitektur lebih didorong ke
saat ini kokoh berdiri yaitu bangunan Institut arah kepadatan (density), keanekaragaman (diversity)
Teknologi Bandung (Gambar 6.) yang memiliki atap dan intensitas (intensity) sehingga ruang kota dapat
joglo limasan yang merupakan ciri khas dari dimanfaatkan secara efisien.

110 | SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021


Gan Gan Muhamad Rum, Ikaputra

Arsitektur hibrida saat ini mempunyai fokus dan masing-masing sekitar 28 m2. Bangunan memiliki
perhatian dengan menggabungkan banyak ide dalam ventilasi alami di beberapa kantor dan AC buatan di
satu infrastruktur. Penggabungan yang dihasilkan dari beberapa tempat lainnya.
program dan fungsi yang berbeda dapat Dalam penelitian lain yang berjudul Hybrid
menghasilkan situasi baru yang merangsang dan ventilation for low energy building design in south
merevitalisasi bangunan dan lingkungannya serta China telah dilakukan penelitian yang mendukung
menghemat ruang. Menggabungkan beberapa fungsi bahwa sistem ventilasi hibrida lebih hemat energi
bangunan memungkinkan penghuninya dapat dibandingkan dengan sistem tradisional. Sistem
melakukan aktivitas pada waktu yang bersamaan, ventilasi hibrida mampu mengurangi konsumsi energi
sehingga secara waktu aktivitas dapat dilakukan lebih hingga 30-35% serta membuat kualitas udara di
efisien. Dalam Kurnia (2019) yang menggabungkan dalam ruangan menjadi lebih baik (Ji et al. (2009).
fungsi pusat perbelanjaan, fungsi ruang kerja (co- Pada konstruksi juga mengadopsi konsep
working space) dan fasilitas-fasilitas penunjang hibrida. Salah satu contoh terbaru adalah
lainnya seperti masjid, cinema, game zone, foodcourt, penggunaan polimer yang diperkuat serat yang
food retail, departement store, restaurant tematik, banyak digunakan pada konstruksi. Upaya lain
ruang pameran, salon, meeting point, retail store, dan dilakukan untuk menerapkan sistem sandwich beton
fungsi lainnya dalam satu lokasi dapat memberikan ringan FRP pada bangunan. Sebuah eksperimen
keuntungan karena mampu memberi kemudahan dilakukan untuk membandingkan beton bertulang
konektivitas, aksesibilitas dan sirkulasi para pengguna tradisional dengan konstruksi beton ringan FRP
dan pengunjungnya. hibrida (Schaumann, 2008). Dia menemukan bahwa
konstruksi hibrida ini memiliki karakteristik yang lebih
Struktur hibrida baik dalam hal pengurangan bobot, kekuatan yang
Dalam arsitektur, material merupakan bagian dari lebih tinggi, dan kebebasan yang lebih baik dalam
struktur. Ketika mendeskripsikan material hibrida pembentukan. Keuntungan lain dari polimer adalah
(hybrid materials) akan sama halnya dengan dengan tidak menimbulkan korosi dalam artian bertahan
mendeskripsikan material pintar (smart materials). lebih lama pada tulangan baja. Perbedaan antara
Ada banyak contoh penggunaan material ini dalam pelat beton bertulang klasik dan sistem pelat hibrida
konstrusi bangunan. Dalam Burazor (2012) Mike hanya pada bahan yang di pakai. Dengan hibrida,
Davies mempopulerkan istilah “polyvalent wall” yang beton ringan digunakan bersama dengan FRP dan
digambarkan sebagai fasad yang mampu melindungi campuran ini memungkinkan menahan gaya yang
bangunan dari sinar matahari, hujan dan angin serta lebih besar. Ini berarti bahwa bentang yang lebih
memiliki kemampuan insulasi termal dan besar dimungkinkan ketika menerapkan jenis
memungkinkan ventilasi yang meneruskan cahaya konstruksi ini. Kekurangannya adalah biayanya lebih
alami. Sifat hibrida juga dapat ditemukan dalam mahal daripada tradisional dan ini adalah salah satu
turunan yang dihasilkan saat menggabungkan alasan utama mengapa konstruksi ini tidak digunakan
komponen biologis dan sintetis. Saat ini di bidang secara luas. Sejalan dengan cara para ahli konstruksi
arsitektur ada banyak penelitian telah dilakukan pada yang melakukan hibridisasi, para arsitek juga memiliki
bahan isolasi termal yang dikombinasikan dengan potensi dalam mengembangkan jenis bangunan baru.
bahan lain yang menghasilkan sifat yang luar biasa.
Misalnya “Vacuum Insulating Panels (VIP)” yang KESIMPULAN
sudah dapat ditemukan di pasaran atau “Switchable
Thermal Insulation (STI)” yang dikembangkan oleh Hasil penelusuran dari beberapa literatur, arsitektur
pusat penelitian ZAE Bayern di Jerman. hibrida menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga
Penggabungan ventilasi alami dan buatan arsitektur hibrida perlu terus dikembangkan. Tabel
(mekanis) merupakan salah satu cara untuk berikut merupakan kesimpulan dari beberapa hasil
memperoleh efisiensi konsumsi energi pada hibridisasi elemen arsitektur.
bangunan. Penelitian yang dilakukan oleh De Oliveira
Veloso et al. (2015) yang berjudul Evaluation of Table 1. Kesimpulan
electric power consumption of non-residential Arsitektur
Hasil
buildings in the city of Belo Horizonte-correlation with Hibrida
design decisions in a study case of a hybrid building Bentuk Memunculkan gaya arsitektur baru
menunjukkan bahwa bangunan yang menggunakan hibrida sehingga memperkaya bentuk pada karya
sistem ventilasi hibrida dapat menghemat konsumsi arsitektur dan menginspirasi dalam
energinya hingga 36% per meter perseginya. Studi perancangan bangunan, menghemat
kasus dilakukan pada sebuah bangunan 11 lantai di biaya restorasi bangunan
Brazil yang memiliki 66 ruang kantor dengan luas

SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021 | 111


Arsitektur Hibrida: Kombinasi Untuk Menghasilkan Karya Arsitektur Yang Lebih Baik

Arsitektur Ji, Y., Lomas, K. J., & Cook, M. J. (2009). Hybrid


Hasil
Hibrida ventilation for low energy building design in
Fungsi Dengan penggabungan beberapa fungsi south China. Building and Environment, 44(11),
hibrida bangunan dapat menghasilkan situasi 2245–2255.
baru yang merangsang dan merevitalisasi Kurnia, D. (2019). Penerapan Arsitektur Hybrid Pada
bangunan dan lingkungannya, Pusat Perbelanjaan Kota Bandung. Repsitory
menghemat lahan, memberi kemudahan Tugas Akhir Prodi Arsietktur Itenas, 4(9).
konektivitas, aksesibilitas dan sirkulasi Mangunwijaya, Y. B. (2009). Wastu Citra. PT.
serta menghemat waktu aktivitas. Gramedia Pustaka Utama.
Struktur Material hibrida lebih mampu bertahan Masse, V. D. (2015). Hybridity is Dead. Long Live
hibrida terhadap perubahan lingkungan serta Hybridity! Carleton University Ottawa, Ontario.
memiliki kemampuan insulasi termal dan Meidiria, I. G. A. C. C. (2017). Gedung Sate, Keindahan
memungkinkan ventilasi yang Ornamen Arsitektur Indo-Eropa. Seminar Ikatan
meneruskan cahaya alami. Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1,
Ventilasi hibrida mampu mengurangi A321–A326.
konsumsi energi dan kualitas udara di https://doi.org/10.32315/sem.1.a321
dalam ruangan lebih baik. Ningsar, & Erdiono, D. (2012). Komparasi Konsep
Konstruksi hibrida memiliki kualitas yang Arsitektur Hibrid Dan Arsitektur Simbiosis. Jurnal
lebih baik dalam pengurangan bobot, Arsitektur DASENG, 1(1), 7–14.
kekuatan, ketahanan terhadap korosi dan Pratama, A. P., & Purwantiasning, A. W. (2020). Kajian
proses pembentukan yang lebih mudah. Arsitektur Hybrid pada Bangunan Museum Tai
Kwun Hongkong. Jurnal Arsitektur Arsir, 4(1),
DAFTAR PUSTAKA 35-43. https://doi.org/10.32502/arsir.v4i1.2333
Schaumann, E. (2008). Hybrid FRP-Lightweight
Burazor, M. (2012). Specific Aspects of Sustainability Concrete Sandwich System for Engineering
in the Design of Hybrid Buildings. Green Design Structures. EPFL.
Conference. Surasetja, R. I. (2000). Teori-teori Arsitektur Dunia
Cambridge Dictonary. (n.d.). Retrieved November 15, Barat. FPTK UPI
2020, from Veloso, A. C. de O., Souza, R. V. G. de, & Koury, R. N.
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/eng N. (2015). Evaluation of electric power
lish/hybrid consumption of non-residential buildings in the
Cantona, H., & Antaryama, I. G. N. (2016). Penerapan city of Belo Horizonte - Correlation with design
Metode Hybrid Architecture dalam Perancangan decisions in a study case of a hybrid building.
Pasar. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(2), 222–225. Energy Procedia, 78, 747–752.
Douglas, J. (1996), Building performance and its https://doi.org/10.1016/j.egypro.2015.11.086
relevance to facilities management, Facilities, Wijayanti, R. O., Anisa, & Satwikasari, A. F. (2018).
14(3), 23-32. Penerapan Arsitektur Hybrid pada Redesain
Fenton, J. (1985). Hybrid Buildinggs. In Pamphlet Taman Sriwedari di Surakarta. PURWARUPA
Architecture No. 11. Jurnal Arsitektur, 4(1), 9-16
Ikhwanuddin. (2005). Menggali Pemikiran Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan.
Posmodernisme Dalam Arsitektur. Gadjah Mada Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
University Press.

112 | SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, Vol. 18 No. 2, Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai