A. PENDAHULUAN : Penggunaan herbal sebagai obat adalah bentuk perawatan
kesehatan tertua yang dikenal umat manusia dan telah digunakan di semua budaya sepanjang sejarah (Barnes et al., 2007). Dipimpin oleh naluri, rasa, dan pengalaman, pria dan wanita primitif mengobati penyakit dengan menggunakan tumbuhan, bagian hewan, dan mineral yang bukan bagian dari makanan mereka yang biasa. Orang primitif belajar dengan coba- coba untuk membedakan tanaman yang bermanfaat dengan efek menguntungkan dari tanaman yang beracun atau tidak aktif, dan juga kombinasi atau metode pengolahan mana yang harus digunakan untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan optimal
B. METODE : Menggunakan metode analitis dan analitik kuantitatif yang paling
tepat dengan kromatogram yang menyertainya
C. PEMBAHASAN : Ini melibatkan penyesuaian sediaan obat herbal dengan
kandungan tertentu dari suatu konstituen atau sekelompok zat dengan aktivitas terapeutik yang diketahui dengan menambahkan eksipien atau dengan mencampur obat herbal atau sediaan obat herbal. Ekstrak botani yang dibuat langsung dari bahan tumbuhan mentah menunjukkan variasi substansial dalam komposisi, kualitas, dan efek terapeutik. Ekstrak standar adalah ekstrak berkualitas tinggi yang mengandung tingkat senyawa tertentu yang konsisten, dan mereka mengalami kontrol kualitas yang ketat selama semua fase proses penanaman, pemanenan, dan pembuatan.
D. KESIMPULAN : Bahan tanaman digunakan di seluruh negara maju dan
berkembang sebagai pengobatan rumahan, produk obat bebas, dan sebagai bahan baku industri farmasi, dan mewakili sebagian besar pasar obat global. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan pedoman yang diakui secara internasional untuk menilai kualitas mereka. Penggunaan alat analisis modern dalam menguji berbagai parameter kualitas untuk kontrol kualitas produk herbal yang efektif tidak dapat terlalu ditekankan. Jaminan keamanan dan kemanjuran obat herbal memerlukan pemantauan kualitas produk mulai dari pengumpulan hingga pemrosesan hingga produk jadi yang dikemas.