DATE:
Auditee :
No. NCR
BUKTI
No. Kriteri KRITERIA INTERPRETASI N/A C
TEMUAN M/m
a
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1 Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, Perusahaan membuat kebijakan K3 secara
bertanggal dan secara jelas menyatakan tertulis, bertanggal, isinya mencakup tujuan
tujuan dan sasaran K3 serta komitmen dan sasaran K3 serta pernyataan tertulis
perusahaan terhadap peningkatan K3 komitmen perusahaan mengenai
pelaksanaanK3 di tempat kerjanya
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat
dan/atau pengurus setelah melalui yang membahas perumusan isi kebijakan
proses konsultasi dengan wakil tenaga dimana peserta rapat dapat berasal dari
kerja anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Proses
konsutasikomunikasi dapat dilihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat
kebijakan K3 kepada seluruh tenaga melalui: penempelan poster, pembacaan
kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan saat briefing pagi, kartu pengenal visitor,
pemasok dengan tata cara yang tepat lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi
tamu, papan pengumuman di pintu masuk,
pelatihan pengenalan (induction training) dll.
4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi
K3 yang bersifat khusus tingkat resiko perusahaan atau terkait
dengan lintas departemen (tidak wajib harus
ada), contoh kebijakan mengenai
penggunaan bahan peledak, radiasi, alcohol
& drug, dll.
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi
lainnya ditinjau ulang secara berkala kebijakan secara berkala misal melalui rapat
untuk menjamin bahwa kebijakan tsb. management review meeting tahunan, rapat
mencerminkan perubahan yang terjadi P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan
dalam perusahaan dan dalam peraturan nama perusahaan, manajemen, visi, dll.
perundang-undangan maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal
waktu tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan
dalam dokumen kebijakan.
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk
Bertindak
6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk Ada dokumen yang menjelaskan tanggung
mengambil tindakan dan melaporkan jawab dan wewenang seseorang yang
kepada semua personil yang terkait disahkan oleh pengurus perusahaan, seperti
dengan perusahaan yang telah dalam hal ini penunjukan ahli K3 untuk
ditetapkan telah disebar luaskan dan mengambil tindakan dan melapor mengenai
didokumentasikan K3, salah satu bentuk dokumen yaitu Job
description/tanggung jawab K3 yang tertuang
dalam manual K3, dll.
Harus dipastikan personil yang terkait
mengetahui hal ini.
7 1.2.2 Penunjukan penanggungjawab K3 harus Ada beberapa penanggung jawab K3 yang
sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundangan yaitu:
Sekretaris P2K3/Ahli K3–Permenaker
No.Per.04/MEN/187
Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja-
Permenaker - No.Per.01/MEN/ 1976
Paramedis-Permenaker No.Per.01/ MEN/1979
Page 1 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 2 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 3 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
plan)
25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan Pembentukan kelompok kerja K3
dipilih wakil-wakil tenaga kerja yang disesuaikan dengan kondisi di dalam
ditunjuk sebagai penanggung jawab atas perusahaan terkait dengan efektifitas
K3 di tempat kerjanya dan kepadanya penerapan SMK3 itu sendiri, khususnya
diberika pelatihan yang sesuai dengan dalam hal pembentukan tim tanggap darurat
peraturan di setiap unitkerja/departemen dan bila
penerapan SMK3 di lokasi terpisah misalnya
kegiatan konstruksi.
Pelatihan yang diberikan kepada anggota
kelompok kerja K3 terkait dengan kegiatan
kelompok masing-masing, misalnya regu
kebakaran, resque, P3K, cofined space/gas
free sertificate, safety patrole, dll.
26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja yang Pembentukan tersebut harus diikuti dengan
telah terbentuk didokumentasikan dan pengecekan kepada pekerja dengan
diinformasikan kepada teaga kerja wawancara apakah mereka mengetahui
mengenai struktur kelompok kerja tsb.
2 PEMBUATAN DAN
PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 Rencana Strategi K3
27 2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi Terdapat rencana atau program kegiatan
untuk identifikasi potensi bahaya, untuk mengendalikan risiko yang
penilaian, dan pengedalian risiko K3 diidentifikasi. Bentuk dokumen dapat berupa
program/rencana K3 atau manajemen
program. Untuk penerapannya dapat dilihat
dari pemantauan/monitoring program kerja
yang berkaitan dengan pengendalian risiko
tsb.
28 2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, Ada petugas/personil/tim yang melakukan
dan pengendalian risiko K3 sebagai manajemen risiko di tempat kerja.
rencana strategi K3 dilakukan oleh Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat
petugas yang berkompeten pelatihan baik internal/eksternal) dan
pengalamanan kerjanya dan dilihat dari hasil
kerjanya yaitu dokumen risk mangement
yang ada sesuai dengan tata cara yang telah
ditetapkan melalui prosedur atau acuan
terkait.
29 2.1.3 Rencanaan strategi K3 sekurang- Terdapat rencana atau program kegiatan
kurangnya berdasarkan tinjauan awal, untuk mengendalikan risiko yang
identifikasi bahaya, penilaian, diidentifikasi dan perhatikan detail rencana
pengendalian risiko, dan peraturan serta tsb. apakah berkaitan dengan dokumen
informasi K3 lain baik dari dalam tinjauan awal, identifikasi bahaya yang
maupun luar perusahaan dilakukan, pengendalian risiko berdasarkan
penilaian yang telah dilakukan sesuai
peraturan serta informasi K3 baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan.
30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah Dilihat pada detail dari rencana/ program K3
ditetapkan digunakan untuk yang mencakup tujuan/sasaran, siapa
mengendalikan risiko K3 dengan pelaksananya, jangka waktu pelaksanaan,
menetapkan tujuan dan sasaran yang sumber daya (termasuk fasilitas) serta
dapat diukur dan menjadi prioritas serta prioritasnya (dilihat dari hasil penilaian
menyediakan sumber daya manajemen risiko)
31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 .
berkaitan dengan produk, proses, proyek Rencana khusus ini lebih dikaitkan dengan
atau tempat kerja tertentu telah dibuat hasil modifikasi/perancangan.
dengan menetapkan tujuan dan sasaran Contoh manajemen program yang berkaitan
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 4
Page 4 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
yang dapat diukur, menetapkan waktu dengan hasil pengendalian risiko dimana
pencapaian dan menyediakan sumber ruang lingkupnya terpisah dari program kerja
daya yang telah tersusun. Biasanya bersifat proyek
dengan perencanaan jangka panjang
32 2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana Rencana atau program kegiatan untuk
sistem manajemen perusahaan mengendalikan risiko yang diidentifikasi yang
tertuang dalam dokumen berupa
program/rencana K3 yang diharmonikan
secara integral dengan manajemen
perusahaan dalam programnya.
2.2 Manual SMK3
33 2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, Dokumen berupa manual SMK3 atau
rencana, dan prosedur K3, instruksi dokumen level-I yang mencakup kebijakan,
kerja, formulir, caatan dan tanggung tujuan, rencana kerja, dapat dalam bentuk
jawab serta wewenang tanggung jawa matrik. Korelasi prosedur K3 serta job desc
K3 untuk semua tingkatan dalam sesuai struktur organisasi yang ada.
perusahaan
34 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan Dokumen dalam bentuk manual
dengan produk, proses, atau tempat khusus/SOP/WI (misal manual untuk
kerja tertentu pengelolaan bahan kimia, limbah, ergonomi,
penanganan bahan peledak, dll)
35 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh Manual disimpan pada lokasi yang mudah
semua personil dalam perusahaan sesuai diakses oleh personil perusahaan, untuk
kebutuhan membuktikan nya dapat dilihat dari lembar
distribusi manual.
2.3 Peraturan dan Persyaratan Lain
dibidang K3
36 2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi Terdapat petunjuk dan informasi bagi setiap
untuk mengidentifi kasi, memperoleh, tenaga kerja yang memerlukan berkaitan
memelihara dan memahami peraturan , untuk memperoleh dan memahami
standar, pedoman teknis, dan peraturan, standar, pedoman teknis dan
persyaratan lain yang relevan dibidang persayaratan yang relevan dengan K3 untuk
K3 untuk seluruh tenaga kerja di memudahkan bagi setiap tenaga kerja guna
perusahaan menerapkan dalam pekerjaannya.
37 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara Terdapat personil yang ditunjuk dan diberi
dan mendistribusikan informasi terbaru tanggung jawab dalam memelihara dan
mengenai peraturan, standar, pedoman mendistribusikan setiap informasi K3 terbaru
teknis, dan persyaratan lain telah untuk sampai kepada setiap tenaga kerja
ditetapkan yang memerlukannya.
38 2.3.3 Persyaratan pada peraturan, standar, Persayaratan K3 dan persyaratan lain yang
pedoman teknis, dan persayarat lain relevan baik yang berasal dari peraturan,
yang relevan dibidang K3 dimasukkan standar, pedoman teknis dll. dipastikan
pada prosedur-prosedur dan petunjuk- masuk dalam prosedur dan petujuk kerja.
petunjuk kerja
39 2.3.4 Perubahan pada peraturan, standar, Persayaratan K3 dan persyaratan lain yang
pedoman teknis, dan persayaratan lain relevan baik yang berasal dari peraturan,
yang relevan dibidang K3 digunakan standar, pedoman teknis dll. digunakan
untuk peninjauan prosedur-prosedur untuk peninjauan terhadap prosedur dan
dan petunjuk-petunjuk kerja petunjuk kerja.
2.4 Informasi K3
40 2.4.1 Iinformasi yng dibutuhan mengenai Bentuknya dapat berupa (tulisan, lisan,
kegiatan K3 disebarluaskan secara tanda) papan pengumuman, foto-foto,
sistimatis kepada seluruh tenaga kerja, poster, label, verbal dalam rapat,
tamu, konstraktor, pelanggan, dan briefing/apel, e’mail, dll. Tata caranya dapat
pemasik dilihat dari prosedur komunikasi.
Ada bagian/personil yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab.
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 5
Page 5 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 6 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 7 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 8 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 9 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 10 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 11 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 12 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan Jika sebagai pelanggan (6.6.2) maka dapat
melalui kontrak, dan pelayanan tunduk dilihat pada elemen 5 (pada prosedur
pada standar dan peraturan perundang- pembelian) dimana sudah didetailkan
undangan mengenai K3, maka perlu spesifikasi K3 ini dalam pembelian barang
disusun prosedur untuk menjamin dan jasa. Spesifikasi ini dapat berupa surat
bahwa pelayanan memenuhi penujukan PJK3 dari Kemenakertrans RI.
persyaratan Pada 6.6.2 perusahaan diminta memiliki
prosedur seleksi dan evaluasi subkontraktor
dimana aspek K3 menjadi prasyarat di
dalamnya. Bukti rekaman dapat dilihat dari
rekaman kegiatan seleksi dan evaluasi.
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan
Darurat
96 6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan
dan/atau di luar tempat kerja telah darurat yang mungkin terjadi (fire, spill,
diidentifikasi dan prosedur keadaan ledakan, banjir, huru-hara, dll). Hal ini
darurat telah didokumentasikan dan dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis
diinformasikan agar diketahui oleh berupa prosedur keadaan darurat
seluruh orang yang ada di tempat kerja perusahaan. Lihat potensi keadaan darurat
di dalam prosedur keadaan darurat dan
bandingkan dengan kondisi yang ada
mengacu pada catatan manajemen risiko.
97 6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur Prosedur tsb harus dilakukan simulasi (ada
keadaan darurat berdasarkan hasil rekaman uji coba) untuk mengatahui sesuai
identifikasi dan diuji serta ditinjau secara atau efektif diterapkan. Jadwal simulasi
rutin oleh petugas yang kompeten dan paling tidak dilakukan 1x dalam setahun atau
berwenang mengacu pada frekwensi pelaksanaan dalam
prosedur keadaan darurat itu sendiri.
Prosedur keadaan darurat dievaluasi/ditinjau
ulang oleh petugas yang kompeten (dapat
oleh personil dari bagian K3 atau pihak luar,
misal kerja sama dengan Dinas Kebakaran
setempat jika berkaitan dengan masalah
kebakaran atau konsultan profesional K3.
Evaluasi mecakup kesesuain terhadap
skenario prosedur, kesiapan peralatan dan
target kecepatan dan ketetapan untuk setiap
prosedur keadaan darurat.
98 6.7.3 Tenaga kerja mendapatkan instruksi dan Perusahaan telah membuat instruksi
pelatihan mengenai prosedur keadaan keadaan darurat dan telah dikomfirmasikan
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko kepada seluruh tenaga kerja perusahaan dan
memberikan pelatihan dalam bentuk
evakuasi drill. Bukti rekaman adalah catatan
evakuasi drill untuk setiap tenaga kerja
mengacu kepada prosedur keadaan darurat
yang sesuai dengan tingkat risiko yang ada di
perusahaan.
99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat Khusus petugas darurat telah diberi
ditetapkan dan diberikan pelatihan pelatihan spesifik darurat sesuai dengan
khusus serta diinformasikan kepada peran dan tugasnya (damkar/P3K). Rekaman
seluruh orang yang ada di tempat kerja dapat berupa daftar hadir dan atau sertifikat
pelatihan serta catatan pelatihan terkait.
Untuk tim kebakaran dapat mengacu pada
Kep.Menaker No.Kep.186/MEN/1999.
100 6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi
hubungan keadaan darurat diperlihatkan di lapangan dengan bukti rekaman yaitu
secara jelas dan menyolok serta instruksi keadaan darurat, peta evakuasi,
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 13
Page 13 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
diketahui oleh seluruh tenaga kerja di terdapat arah panah menuju pintu keluar
perusahaan terdekat & aman, menuju titik berkumpul
(muster/asembly point) yang terlihat dengan
jelas dan terang pada jarak 20m,mempunyai
penerangan minimum 10 lux. Instruksi tsb
jelas, singkat dan semua tenaga kerja
mengetahui dan memahaminya. Dan
hubungan keadaan darurat (nomor kontak
telpon, tanda exit, tanda pintu darurat, dll)
101 6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya Lihat pada catatan-catatan inspeksi,
keadaan darurat disediakan, diperiksa, pengujian dan sertifikat hasil pengujian dan
diuji dan dipelihara secara berkala sesuai laporan maintenance-nya beserta
dengan peraturan perundang-undangan, penjadwalannya (rekaman kegiatan hasil
standar dan pedoman teknis yang pemeriksaan dan pengujian lengkap dengan
relevan jadwalnya), seperti pemeriksaan dan
pengujian peralatan hydrant, sprinkle, fire
ditector, fire alarm, APAR, emergency lamp,
emergency shower, breathing apparatus, dll.
102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudah Posisi alat darurat (APAR, hydrant, kotak P3K,
an untuk mendapatkan alat keadaan dll) jelas dilihat, tidak terhalang dan bertanda
darurat telah sesuai dengan peraturan yang mudah dipahami oleh tenaga kerja,
perundang-undangan atau standar dan termasuk ketepatan dalam spesifikasi alat
dinilai oleh petugas yang kompeten dan keadaan darurat yang disediakan
berwenang berdasarkan potensi bahayanya. Peralatan
keadaan darurat sesuai dengan
standar/peraturan perundangan yang
berlaku dan diperiksa, diuji, dinilai oleh
petugas yang kompeten dibidangnya
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
103 6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi
dan menjamin bahwa sistem P3K yang isi dari kotak P3K, biasanya berupa cheklist
ada memenuhi peraturan perundang- tentang kelengkapan obat, jumlah
undangan, standar dan pedoman teknis pemakaian, penggantian, dll. Ada kegiatan
pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak
P3K, biasanya berupa cheklist tentang
kelengkapan obat, jumlah pemakaian,
penggantian, dll.
104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan
sesuai dengan peraturan perundang- perusahaan. Petugas tsb dapat dari
undangan lingkungan pekerja atau personil medis di
klinik. Pelatihan P3K bagi petugas yang
ditunjuk sesuai dengan Per.Menaker
No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja jo. Per.
Menakertrans No. Per.15/MEN/VIII/2008
tantang P3K di Tempat Kerja.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan
Darurat
105 6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi
tenaga kerja maupun sarana dan
peralatan produksi yang mengalami
kerusakan telah ditetapkan dan dapat
diterapkan sesegera mungkin setelah
terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
7 STANDARD PEMANTAUAN
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 14
Page 14 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
106 7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi. Dapat
kerja dan cara kerja dilaksanakan secara dilihat pada tabel jadwal atau proseur
teratur inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang
telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya.
Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada
job analysis dan inspeksi tempat kerja dapat
mengacu kepada housekeeping.
107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil
petugas`yang kompeten dan berwenang pengurus dan wakil tenaga kerja dengan
yang telah memperoleh pelatihan syarat telah mengikuti pelatihan identifikasi
mengenai identifikasi bahaya potensi bahaya. Bukti dapat dilihat dari
rekaman hasil inspeksi, siapa yang
melakukan dan posisinya
108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada
dari tenaga kerja yang melakukan tugas cheklist tetapi juga memberi ruang masukan
di tempat yang diperiksa diluar cheklist. Dapat dilihat dari catatan
inspeksi apakah terdapat masukan dari
petugas yang melakukan tugas di tempat
yang diperiksa.
109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat
telah disusun untuk digunakan pada saat kerja sesuai dengan kondisi tempat kerjanya.
inspeksi
110 7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi Lihat tembusan/cc laporan inspeksi dengan
rekomendasi untuk tindakan perbaikan mengacu pada prosedur inspeksi.
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3
sesuai dengan kebutuhan
111 7.1.6 Pegusaha atau pengurus telah
menetapkan penanggung jawab untuk
pelaksanaan ytindakan perbaikan dari
hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan
pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk
menentukan efektifitasnya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan
Kerja
113 7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan Adanya dokumentasi/laporan hasil
kerja dilaksanakan secara teratur dan pemantauan lingkungan kerja. interval waktu
hasilnya didokumentasikan, dipelihara pelaksanaannya disesuaikan dengan
dan digunakan untuk penilaian dan ketentuan/ standar yang berlaku, dapat
penendalian risiko melalui UKL dan UPL.
114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan Lihat laporan hasil pemantauan/monitoring
kerja meliputi faktor fisik, kimia, lingkungan kerja:
biologis, radiasi dan psikologis Faktor fisik yang mengacu pada Kep.
Menaker No. Kep.51/MEN/1999 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
(kebisingan, suhu kerja, getaran,
gelombang mikro dan radiasi ultraviolet);
Faktor kimia yang mengacu pada Per.
Menaker No. Per.13/MEN/X/2011 tentang
NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja dan Kep.Menaker No.
Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
115 7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan
kerja dilakukan oleh petugas atau pihak
yang berkompeten dan berwenang dar
dalam dan/atau luar perusahaan.
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 15
Page 15 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 16 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 17 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
dan meninjau ulang cara pengendalian tindakan pengendali- an risiko dari laporan
risiko yang berhubungan dengan risk assesment diterapkan di tempat kerja.
penanganan secara manual dan mekanis Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring dari
program kerja dari pengendalian risiko yang
diambil.
135 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan Terdapat prosedur tertulis untuk
bahan meliputi metode pencegahan penanganan terhadap kemungkin- an
terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kerusakan, tumpahan dan kebocoran
kebocoran (clinker, dll.)
9.2 Sistem Pengangkuran, Penyimpanan
dan Pembuangan
136 9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin Semua kriteria ini dapat ditunjukan dengan
bahwa bahan disimpanan dan suatu prsedur dan penerapannya mengenai
dipindahankan dengan cara yang aman penanganan bahan agar teratur dan rapi
sesuai dengan peraturan perundang- dalam penyimpanan (housekeeping).
undangan yang berlaku
137 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan Prosedur tsb mencakup penanganan
persyaratan pengendalian bahan yang terhadap sifat bahan, khususnya
dapat rusak atau kadaluarsa kedaluwarsa bahan (seperti pengaturan
pengeluaran dan pencatatan masa kode
bahan), penempatan bahan sesuai dengan
sifat bahan, bahan dalam konsisi siap pakai.
138 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin Bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara
bahwa bahan dibuang dengan cara yang yang aman (seperti untuk pembuangan
aman sesuai dengan peraturan limbah oli dipersyaratkan kepenampung
perundang-undangan yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI), dll.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
(BKB)
139 9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan Ada prosedur terulis mengenai kegiatan-
dan menerapkan prosedur mengenai kegiatan tsb untuk bahan berbahaya, dapat
penyimpanan, penanganan dan berupa prosedur atau instruksi kerja terkait
pemindahan BKB sesuai dengan dengan penggunaan bahan kimia tsb.
persyaratan peraturan perundang- Peraturan yang mengatur tentang
undangan, standar dan pedoman teknis pengendalian bahan kimia berbahaya yaitu
yang relevan Kep. Menaker No. Kep.187/MEN/1999.
140 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB Lembar data ini dikenal dengan MSDS
(material safety data sheets) meliputi (material safety data sheet). Seharusnya di
keterangan menganai keselamatan tempat kerja mempunyai/menyimpan MSDS
bahan sebagaimana diatur pada ini, dan dapat didapatkan dari pihak suplier
peraturan perundang-undangan dan bahan kimia (dipersyarat kan pada elemen 5
dengan mudah da[at diperoleh dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini
harus dapat ditemukan baik di tempat yang
menyiman maupun yang menggunakan
bahan. MSDS sebaiknya bersifat komunikatif,
artinya dimengerti oleh yang membaca
(misalnya dalam bahasa Indonesia).
141 9.3.3 Terdapat sistim untuk mengidentifikasi Ada pelebelan pada wadah bahan kimia,
dan pemberian label pada bahan kimia yang penting lebel ini maksudnya diketahui
berbahaya oleh para user/pengguna bahan kimia. Bukti
penerapan di lapangan yaitu semua wadah
bahan kimia mempunyai lebel yang berisi
nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan
tindakan bila keadaan darurat.
142 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpampang Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya
sesuai dengan persyaratan peraturan dari bahan kimia yang ada di tempat kerja,
perundang-undangan dan/atau standard misalnya rambu sifat bahan tsb seperti
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 18
Page 18 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 19 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 20 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya Perusahaan menyediakan fasiitas pelatihan
memadai untuk pelaksanaan pelatihan dan sumber daya untuk kegiatan pelatihan
yang efektif (khususnya bila pelatihan bersifat internal).
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus Catatan pelatihn seperti daftar hadir, jadwal,
mendokumentsikan dan menyimpan dll disimpan dan diarsipkan (flie) termasuk
catatan seluruh pelatihan daftar riwayat pelatihan per pekerja.
159 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara Setiap selesei perogram pelatihan sebaiknya
teratur untuk menjamin agar tetap dibuat lembar evaluasi terhadap pelaksanaan
relevan dan efektif pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan Manajemen senior terlibat dalam kegiatan
pengurus berperan serta dalam pelatihan K3. Terlibat disini termasuk ikut
pelatihan yang mencakup penjelasan serta dalam pelatihan, minimal pelatihan
tentang kewajiban hukum dan prinsip- tentang penjelasan tentang kewajiban
prinsip serta pelaksanaan K3 hukum dan prinsip-prinsp serta pelaksanaan
K3. Dokumen yang dilihat yaitu catatan
pelatihan, sertifikat (jika ada) atau kegiatan
yang diikuti seperti seminar, dll.
161 12.2.2 Manajer dan penyelia menerima Pelaihan dissinin bukan haanyaa pelatihan K3
pelatihan yang sesuai dengan peran dan yang sesuai dengan peran dan tugasnya
tanggung jawab mereka namun juga yang berhubungan dengan
kopetnsi pekerjaannya. Kesesuaiannya dapat
dilihat dari job qualificationnya dan atau
matriks pelatihan mereka.
Bukti penerapannya dapat dilihat pada
rekaman pelatihan dan sertifikat atau daftar
riwayat pelatihan mereka.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua Setiap tenaga kerja baru mendapatkan
tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru pelatihan bagaimana bekerja dengan aman
dan yang dipindahkan agar mereka termasuk pengenalan mengenai K3, begitu
dapat melaksanakan tugasnya secara pula dengan tenaga kerja yang dipindahkan
aman ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur
pelatihan dan catatan pelatihan.
163 12.3.2 Pelatihan dibrikan kepada tenaga kerja Perubahan sarana produksi atau proses
apabila di tempat kerjanya terjadi dapat menimbulkan bahaya baru, maka
perubahan serana dprduksi atau proses tenaga kerja harus diinformasikan mengenai
bahaya tsb.
164 12.3.3 Pengusaha ata pengurus memberikan Pelatihan penyegaran ini tergantung
pelatihan penyegaran kepada semua kebutuhan/pesyaratan yang ada, misalnya
tenaga kerja pelatihan darurat dilakukan setahun sekali,
pelatihan P3K, pelatihan penanganan bahan
kimia, dll.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan
Untuk Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi
persyaratan untuk memberikan taklimat tenaga kerja. lihat pada materi pelatihan,
(briefing) kepada pengunjung dan mitra jadwal pelatihan dan absensi pelatihan
kerja guna menjamin K3 pengenalan K3.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
166 12.5.1 Perusahaan memunyai sistem untuk Perusahaan melakukan identifikasi terhadp
manjamin kepatuhan terhadap kebutuhan pelatihan yang memang
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dipersyaratkan dalam peraturan
dengan peraturan perundang-undangan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks
untuk melaksanakn tugas khusus, pelatihan yang ada. Beberapa pelatihan tsb
melaksanakan pekerjaan atau yaitu:
megoperasikan peralatan Ahli K3 Umum/Kimia/Konstruksi/ Pesawat Uap
Update : 28/11/21 Auditor : Auditee : 21
Page 21 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 22 of 22