P1 P2 F2 BC1 BC2
13 13 12 14 12
13 12 13 14 13
14 13 14 15 14
14 14 15 16 16
16 15 12 17 14
13 13 12 13 13
16 12 13 12 13 1
13 13 14 11 12
12 16 17 13 11
16 17 16
12
15
16
17
15
14
14
13
17
16
A. Heritabilitas
Hasil pengamatan keragaman pada karakter jumlah baris dalam satu tongkol didapatkan bahwa, nilai heritabilitas
pada arti sempit dan nilai heritabilitas pada arti luas sama-sama menunjukkan nilai yang positif yaitu 0,177911
pada heritabilitas arti luas dan 0,143088 heritabilitas arti sempit. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat. Iryana
(2010), menjelaskan bahwa nilai heritabilitas menentukan kemajuan seleksi, dan apabila nilai heritabilitas arti
sempit pada suatu tanaman itu rendah maka semakin kecil kemajuan seleksi yang diperoleh dan semakin lama
varietasunggul baru diperoleh. Nilai duga heritabilitas tinggi menunjukkan bahwa faktor lingkungan kurang
berperan terhadap penampian suatu karakter. Sebaliknya, karakter dengan nilai heritabilitas rendah menunjukkan
pengaruh lingkungan lebih berperan dibanding faktor genetik (Fehr, 1987)).
Data B
Data Pengamatan Rerata Tinggi Tanaman
Genotipe U1 U2
UBJ11 14.12 13.89
UBJ12 18.67 18.12
UBJ13 13.98 12.89
UBJ14 14.78 14.21
UBJ15 12.89 12.99
UBJ16 18.89 18.97
Total 93.33 91.07
Tabel Anova
Sumber db JK
Ulangan 3 0.612146
Genotip 5 142.2955
Galat 15 1.941579
Total 23 144.8492
FK = 5673.068
a. Variasi lingkungan =
b. Variasi genetik =
c. Variasi fenotipe =
d. Heritabilitas =
heritabilitas
0,177911
t. Iryana
ilitas arti
akin lama
n kurang
nunjukkan
Daftar Pustaka
Aryana, I. G. P. M. 2010. Uji Keragaman, Heritabilitas dan Kemajuan Genetik GalurPadi Beras Merah
Hasil Seleksi Silang Balik di Lingkungan Gogo. Crop Agro. 3(1): 12-19.
Jameela, H., A. N. Sugiharto, A. Sugianto. 2014. Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter
Komponen Hasil pada Populasi F2 Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Hasil Persilangan Varietas Introduksi
dengan Varietas Lokal. J. produksi Tanaman. 2(4): 324-329.
Fehr, W. R. 1987. Principles of Cultivar Develovment. New York: Mac. Millan Publishing
Company. 536 pp.
Komponen Hasil pada Populasi F2 Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Hasil Persilangan Varietas Introduksi
dengan Varietas Lokal. J. produksi Tanaman. 2(4): 324-329.
Fehr, W. R. 1987. Principles of Cultivar Develovment. New York: Mac. Millan Publishing
Company. 536 pp.
tan Rerata Tinggi Tanaman Ulangan = 4
Total
U3 U4
14.34 14.67 57.02
18.54 18.56 73.89
12.99 13.11 52.97
15.10 14.11 58.20
13.13 12.11 51.12
18.94 18.99 75.79
93.04 91.55 368.99
0.129439
7.082414
7.211852
0.982052
asil perhitungan hritabilitas jumlah baris dalam satu tongkol tanaman jagung
pendugaan anova, diperoleh nilai heritabilitas yang tinggi yaitu 0,982052. Nilai
nggi menunjukkan bahwa keragaman yang muncul untuk karakter tinggi tanaman
ngaruhi oleh faktor genetik daripada faktor lingkungannya (Jameela et al., 2014).
di Beras Merah
s Karakter
arietas Introduksi
Publishing
arietas Introduksi
Publishing
Data Pengamatan Rerata Tinggi Tanaman Ulangan = 4
No. Total
Genotipe U1 U2 U3 U4
1 UBJ11 176.89 176.42 175.45 177.65 706.41
2 UBJ12 222.87 221.55 221.87 212.78 879.07
3 UBJ13 158.98 157.99 155.98 165.99 638.94
4 UBJ14 167.98 165.32 167.21 159.54 660.05
5 UBJ15 152.78 151.76 154.98 153.23 612.75
6 UBJ16 245.78 239.76 243.98 243.55 973.07
Tabel Anova
db JK KT Fhitung Ftabel (0,05) F tabel (0,01)
Sumber
Ulangan
Genotip
Galat
Total
FK =