Sajak
Oleh: Riska Widiana
KEPADAMU LELAKIKU
Untukmu yang kusebut ayah SEBAB SAKIT AKU
alam adalah sahabatmu
kau letakkan dulu bahagiamu di sini MENUMBUHKAN DURI
juga keinginanmu yang menggebu
kau tahan dulu Tak ada lagi rindu itu berserak
di lantai rumah ataupun di halaman yang basah
sebelum melegakan dada kami kenangan sudah kurapikan dengan baik
yang dipenuhi mimpi dalam lemari ingatan
lalu kau datang membawa seribu harapan itu kututup semua itu dengan bijak
memberikannya pada kami meski ngilu masih pandai mencari celah
hendak berbuat ulah
meski letih dan perih sebab ingatan itu bukan di kertas yang bisa dihapus
saat menjelajah rimba begitu saja
namun yang sering terlihat namun ia di kepala
harapanmu telah layu di pojok tak bisa ditiadakan
begitu saja
kau lupa apa inginmu namun, aku telah kuat
hingga seluruh harapan itu lenyap seketika bersahabat dengan seluruh pergerakan waktu
yang diingat, bagaimana cara sehingga tumbuh menjadi mawar yang berduri
melapangkan dada anak-anaknya menciptakan jarak sendiri
agar tak sembarang pemetik memiliki
agar tak disempitkan oleh segala keinginan jika hendak bersungguh
yang kian tumbuh berhati-hatilah dalam meraih
oh Ayah, kelak semoga agar tak tertusuk duri yang menancap
surga tempatmu beristirahat
Riau, 2021