Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan memproduksi , pengusaha pengusaha terlebih
dahulu harus memperlihatkan keadaan dipasar barang, yaitu dengan
melakukan suatu pengamatan , dimana pengamatan tersebut akan
menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan oleh konsumen.
Dewasa ini, masih banyak dari kita yang mempertanyakan
mengapa suatu perusahaan dapat menetapkan upah para
pekerjanya. Berbagai masalah sosial sering terjadi misalnya
menentukan upah tenaga kerja menurut perbedaan kemampuan ,
pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan bisa mengatur
antara upah tenaga kerja serta tingkat produktivitasnya maka ,
perusahaan bisa memperoleh keuntungan maksimal.
Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana
menentukan upah tenaga kerja dalam hubungannya dengan tingkat
produktivitasnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menentukan harga berdasarkan faktor
produksi,melalui permintaan terhadap faktor faktor produksi
C. Tujuan Penulisan
 Untuk menjelaskan cara menentukan harga berdasarkan faktor
produksi melalui permintaan terhadap faktor faktor produksi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Produktivitas Marginal


Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang
paling maksimum apabila ongkos produksi tambahan yang
dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil penjualan
tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan
oleh faktor produksi tersebut.
1. Menentukan jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Pada tinngkat penggunaan faktor produksi tertentu,produsen
telah mencapai keuntungan maksimum. Apabila penggunaan faktor
produksi terus bertambah , keuntungan juga akan berkurang.
2. Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa
permisalan,yaitu:
Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga
barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.
 Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya
dapat diubah ubah misalnya tenaga kerja.
 Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami
perubahan itu dalam pasar faktor produksi yang bersifat
persaingan sempurna.
Berdasarkan pemisalan tersebut, hubungan diantara banyaknya faktor produksi
yang digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut:

2
3. Tingkat Produksi dan hasil penjualan
Pertambahan produksi dinamakan produksi fisik marginal atau
MPP(Marginal Physical Product). Sedangkan jumlah produksi fisik
adalah TPP atau total physical product. Hasil penjualan produksi total
adalah total revenue product (TRP). Hasil penjualan produksi marginal
yaitu marginal revenue product (MRP).

Kurva TPP,MPP DAN MRP

3
4. Jumlah Faktor Produksi yang digunakan
Ditinjau dari sudut penggunaan faktor faktor produksi, seseorang
produsen akan memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan
kegiatan produksi sampai pada tingkat dimana hasil penjualan
marginal sama dengan harga faktor atau MRP=W, dalam kasus ini,
Wage (W) merupakan upah tenaga kerja.

2.2 Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan ke Atas Faktor Produksi

4
1. Permintaan Faktor : contoh angka
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga
akan menjadi semakin rendah pada tingkat produksi / penjualan
barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin rendah ini
menyebabkan hasil penjualan dan hasil penjualan marginal pada
setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang
terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Angka angka dalam
tabel berikur akan membuktikan kebenaran pernyataan tersebut:

2. Grafik Permintaan Faktor


Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan
tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil
penjualan produksi marginal didalam persaingan sempurna. Keadaan
ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang

5
tinggi , harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap tingkat
penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar
persaingan tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh
dalam pasar persaingan sempurna.
2.3 Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
a. Permintaan Terkait
Permintaan seseorang pengusaha ke atas faktor faktor produksi
mempunyai sifat berbeda beda . Permintaan tersebut dipengaruhi
oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan barang barang yang
akan dijual ke pasar untuk memenuuhi kebutuhan konsumen, Selama
pertambahan penggunaan suatu faktor produksi akan menambah
keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan
digunakannya . Oleh karena permintaan pengusaha ke atas sesuatu
faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersbut
untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan
menguntungkan, permintaan ke atas faktor faktor produksi
dinamakan permintaan terkait / Derived Demand.
b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor
Kurva permintaan ke atas faktor produksi menurun dari kiri
atas menuju kanan bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa
makin tinggi harga faktor produksi, makin sedikit permintaan ke atas
faktor produksi tersebut. Kurva permintaan ke atas sesuatu faktor
pada umumnya menurun ke bawah karena:
- Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli &
perubahan pendapatan riel ini selanjutnya mempengaruhi
permintaannya.
- Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan
barang itu jika dibandingkan dengan barang lain .
Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan oleh
kurva yang menurun ke bawah disebabkan oleh:

6
- Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga
barang yang dihasilkannya , maka harga barang tersebut akan naik
dan permintaannya berkurang, yang selanjutnya menimbulkan
pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.
- Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor
produksi yang menjadi relatif mahal kepada faktor produksi yang
relatif murah.
- Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin
berkurang.
2.4 Pergeseran kurva pemintaan faktor produksi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
produsen ke atas faktor faktor produksi :
- Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya
- Perubahan harga dari faktor produkdi lain yang digunakan.
2.5 Elastisistas Permintaan Faktor Produksi
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan
akibat yang berlainan ke atas perubahan jumlah berbagai faktor
produksi yang digunakan.
- Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan ,
makin besar pula elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.
- Perbandingan diantara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi
Dengan Ongkos Total
Makin besar faktor faktor produksi total yang dibayarkan kepada
sesuatu faktor produksi makin lebih elastis permintaan ke atas faktor
produksi tsb.
- Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis
permintaan ke atas faktor produksi yang bersangkutan.
2.6 Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi

7
a. Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya
Kita misalkan dua faktor produksi yang digunakan oleh sautu
perusahaan adalah modal dan tenaga kerja. Produk fisik marjinal dari
modal adalah MPPC dan produk fsik marjinal dari tenaga kerja adalah
MPPL. untuk menunjukkan syarat untuk meimumkan biaya, akan
diperhatikan dua keadaan berikut :
1. Syarat untuk harga faktor yang sama.
Syarat ini adalah masing-masing produksi harus digunakan
sehingga mencapai tingkat dimana MPPC=MPPL. Aritnya pada
waktu MPPC > MPPL lebih banyak modal yang harus digunakan,
dan sebaliknya. Sehingga keadaan MPPC=MPPL dapat terwujud.
2. Syarat untuk harga faktor produksi berbeda
Syarat ini dapat dirumuskan penggunaan faktor-faktor produksi
akan menimimumkan biaya apabila setiap rupiah yang
dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi
marjinal yang sama besarnya. Produk fisik marjinal dari modal
dan dari tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
* MPP per rupiah dari modal = MPPC / PC
* MPP per rupiah dari tenaga kerja = MMPL / PL
Dimana PC adalah harga per unit modal dan P L harga per unit
tenaga kerja. Maka syarat peminimuman biaya dapat
dinyatakan :
MPPc / PC = MPPL / PL.

b. Gabungan Faktor yang memaksimumkan Keuntungan


Penggunaan faktor faktor produksi akan memaksimumkan
keuntungan apabila harga faktor produksi sama besarnya dengan
hasil penjualan produksi marjinal. Produksi fisik marginal dari modal
tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
a) MPP per rupiah dari modal = PC = MRPC atau MRPC / PC = 1
b) MPP per rupiah dari tenaga kerja = PL = MRPL atau MPPL / PL = 1

8
Karena MPPL / PL = 1 dan MRPC / PC = 1, maka dari kedua
persamaan itu dapat disimpulkan bahwa untuk memaksimumkan
keuntungan syarat yang harus dipenuhi adalah :
MPPC / PC = MPPL / PL = 1

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam teori produksi konvensional masalah penentuan harga ini berkaitan dengan
upaya pencapaian tingkat keuntungan perusahaan. Dengan kata lain, masalah pokok dari

9
factor pricing ini adalah bagaimana menentukan harga dan kuantitas faktor-faktor
produksi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang
maksimum.
Produktifitas marginal suatu faktor produksi semakin lama akann semakin menurun
sejalan dengan penambahan faktor produksi tersebut. Dengan kata lain, produktifitas
marjinal ini mengikuti hukum tambahan hasil yang semakin menurun atau low of
diminishing marginal product.

Dalam penentuan harga faktor produksi konsep produktifitas marginal memang


amat mempunyai peranan yang amat penting, sebab ia merupakan ukuran harga faktor
produksi yang paling efisien yaitu harga faktor produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimum bagi produsen. Pendekatan ini memiliki benyak keterbatasan
dalam aplikasi pada dunia nyata sehingga banyak dikritik oleh ekonom-ekonom
konvensional sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

- Sadono Sukirno. 2013. MikroEkonomi Teori Pengantar. Edisi


Ketiga

10
- http://dinnirwanrusti20.blogspot.co.id/2014/04/permintaan-
terhadap-faktor-faktor.html
- http://bonjoer.blogspot.co.id/2014/01/penentuan-harga-faktor-
faktor-produksi.html

11

Anda mungkin juga menyukai