Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JAMUR

Disusun Oleh :

Nama : Dinda Safira Lestari


NPM : 19.156.01.11.011
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan ( IDK )

PROGRAM STUDI STRATA 1 KEPERAWATAN


STIKES MEDISTRA INDONESIA
Tahun 2019/2020
Jl. Cut Mutia No. 88A, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat
17113
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmatNyalah akhirnya
makalah ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan “ .Makalah ini
disusun agar mahasiswa atau para pembacanya dapat mengetahui tentang JAMUR . Dalam proses
penyusunan makalah ini, penyusun berupaya mengumpulkan informasi dari berbagai referensi
agar dapat merumuskan pokok-pokok bahasan tentang JAMUR.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa ataupun para
pembacanya tentang JAMUR. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, kami selalu
menanti saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi kedepannya.

Bekasi, 5 April 2020

Penyusun

ILMU DASAR KEPERAWATAN ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………....2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...............3
2.1 Struktur jamur , siklus hidup jamur dan factor yang mempengaruhi
transmisi jamur..…………………………………………………………………...….2
A. Struktur jamur ………………………………………….……..……………….3
B. Siklus hidup jamur………………………………….………………………….4
C. factor yang mempengaruhi transmisi jamur….………………………………..5
2.2 Proses infeksi jamur, proses transmisi jamur dan pencegahan
transmisi jamur…………………...………………………...…………………….5
A. Proses Infeksi jamur...…….…………………………………………………..5
B. Proses Transmisi jamur….………………………………...……………….....6
C. Pencegahan transmisi jamur..…………………………………………………6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..7
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………..7
3.2 Saran………………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...8

ILMU DASAR KEPERAWATAN iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil,
namunmemiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit
atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa
makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran
hewan.Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya
merugikan media yang ditempelinya.Pada dasarnya jamur bisa tumbuh di berbagai tempat,
namun sebagian besar jamur akantumbuh subur bila berada di daerah yang lembab dan bersuhu
dingin. Reproduksi jamur dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif biasanya dilakukan dengan membentuk spora, membelah diri, serta
pembentukan kuncup.Sementara perkembangbiakan generatif dilakukan melalui pembentukan
spora askus, konjugasi,dan menggunakan hifa yang akan menghasilkan zigospora.

Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.Selain
memiliki berbagai macam cara untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari anekamacam jenis
baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang
dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur konsumsi yang bisa
dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat.Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, atausaprofit.

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1


Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur
berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme.Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasidengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit,
dankebanyakan dari kelas Oomycetes.

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana struktur jamur, siklus hidup jamur dan faktor yang mempegaruhi
transmisi jamur ?

2. bagaimana proses infeksi jamur , proses transmisi jamur dan pencegahan


transmisi jamur

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana struktur jamur , siklus hidup jamur dan faktor yang
mempegaruhi transmisi jamur

2. Untuk mengetahui bagaimana proses infeksi jamur, proses transmisi jamur dan
pencegahan transmisi jamur

ILMU DASAR KEPERAWATAN 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur jamur , siklus hidup jamur dan faktor yang mempengaruhi transmisi
jamur
A. Struktur Tubuh Jamur

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,misalnyo khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besaryang ukurannya mencapai satu
meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa.
Hifa membentuk jaringan yang disebutmiselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah. Hifaadalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dankadangkala
inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yangtidak bersepta atau hifa
senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan olehpembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanamandapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungandan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup didarat, beberapa jamur ada yang hidup di air
dan berasosiasi dengan organismeair. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, danke banyakan dari kelas Oomycetes

ILMU DASAR KEPERAWATAN 3


B. Siklus hidup jamur

Siklus Hidup Jamur melewati beberapa tahap atau fase. Kehidupan jamur berawal dari
spora (Basidiospora) yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa benang-
benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh. Kemudian dari kumpulan
hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan
bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan
dikenal dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia.

Simpul ini akan membesar dan disebut ilah kancing kecil (small button). Selanjutnya
stadia kancing kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg).
Pada stadia ini yang tadinya tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung universal mulai
membesar. Selubung tercabik, kemudian diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan (volva)
pada stadia ini terpisah dengan tudung (pillueus) karena perpanjangan tangkai (stalk). Stadia
terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah.

Pada stadia kancing yang telah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang akan
memproduksi basidia dan Basidiospora, kemudian tudung membesar. Pada waktu itu, selubung
universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung akan terangkat
keatas karena memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang sobek akan tertinggal
di bawah dan disebut cawan. Tipe perkembangan tubuh buah seperti ini disebut tipe angiocarpic.

Pada tipe perkembangan yang lain, yaitu gymnocarpic, lapisan universal tidak terbentuk.
Sisi dari pembesaran tudung dihubungkan dengan batang oleh selubung dalam. Pada waktu bilah
membesar, selubung dalam tercabik dan melekat melingkari batang membentuk cincin atau
anulus. Sebagai organisme yang tidak berklorofil, jamur tidak dapat melakukan proses
fotosintetis seperti halnya tumbuh-tubuhan. Dengan demikian jamur tidak dapat memanfaatkan
langsung energi matahari. Jamur mendapat makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa, glukosa,
lignin, protein dan senyawa pati. Bahan makanan ini tidak akan diurai dengan bantuan enzim
yang diproduksi oleh hifa menjadi tumbuh senyawa yang dapat diserap dan dignakan untuk
tumbuh dan berkembang. Semua jamur yang edibel (dapat dimakan) bersifat saprofit, yaitu hidup
dari senyawa organik yang telah mati.

ILMU DASAR KEPERAWATAN 4


C. Faktor yang mempengaruhi transmisi jamur

Faktor yang mempengaruhi penyebaran mikroba di tanah yaitu Kelembaban tanah


diartikan sebagai aktifitas air di dalam tanah (water activity). Rasio aktifitas air ini disebut juga
kelembaban relatif (relatif humidity).Ketersediaan air di lingkungan sekitar jamur dalam bentuk
gas sama pentingnya dengan ketersediaan air dalam bentuk cair. Hal ini menyebabkan hifa jamur
dapatmenyebar ke atas permukaan yang kering atau muncul di atas permukaan substrat

2.2 Proses infeksi jamur, proses transmisi jamur dan pencegahan transmisi jamur
A. Proses infeksi jamur

Mekanisme infeksi jamur Pada keadaan normal kulit memiliki daya tangkis yang baik
terhadap kuman dan jamurkarena adanya lapisan lemak pelindung dan terdapatnya flora bakteri
yang memelihara suatukeseimbangan biologis. Akan tetapi bila lapisan pelindung tersebut rusak
atau keseimbanganmikroorganisme terganggu, maka spora-spora dan fungi dapat dengan mudah
mengakibatkaninfeksi. Terutama pada kulit yang lembab, misalnya tidak dikeringkan dengan
baik setelahmandi, karena keringat, dan menggunakan sepatu tertutup.Penularan terjadi oleh
spora-spora yang dilepaskan penderita mikosisbersamaan denganserpihan kulit.

Spora ini terdapat dimana-mana, seperti di tanah, debu rumah dan juga di udara,di lingkungan
yang panas dan lembab, dan di tempat dimana banyak orang berjalan tanpa alaskaki, infeksi
dengan spora paling sering terjadi misalnya di kolam renang, spa, ruang olahraga,kamar ganti
pakaian, dan kamar madi.Setelah terjadi infeksi, spora tumbuh menjadi mycellium sengan
menggunakan serpihankulit sebagai makanan. Benang-benangnya menyebar ke seluruh arah
sehingga lokasi infeksi meluas. Enzim yang fungi menembus ke bagian dalam kulit dan
mengakibatkan suatu reaksi peradangan. Peradangan tersebut terlihat seperti bercak-bercak
merah bundar dengan batas-batastajam yang melepaskan serpihan kulit dan menimbulkan rasa
gatal-gatal.

ILMU DASAR KEPERAWATAN 5


B. Proses transmisi jamur

Jamur bereproduksi dengan melepaskan spora. Spora tersebut kemudian dapat masuk ke
tubuh melalui kontak langsung maupun melalui udara yang dihirup. Itulah kenapa, infeksi jamur
umumnya menyerang kulit, kuku, dan paru-paru. Jamur juga bisa masuk meresap ke dalam kulit
dan menyerang organ-organ dalam tubuh. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan terjadinya
infeksi sistemik yang menyeluruh.

C. Pencegahan transmisi jamur

 Jaga kulit tetap bersih dan kering, terutama di area lipatan-lipatan kulit.

 Rajin cuci tangan, terutama setelah menyentuh binatang atau orang lain.

 Jangan gunakan handuk orang lain dan barang-barang pembersih pribadi lainnya.

 Gunakan alas kaki saat berada di tempat umum, seperti ruang loker di pusat kebugaran,
tepi kolam renang, atau kamar mandi umum.

 Bersihkan perlengkapan olahraga sebelum dan sesudah memakainya

ILMU DASAR KEPERAWATAN 6


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidakberklorofil, tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasituntuk memenuhi kebutuhan pangannya. Jamur
atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit
asam, dan tidak begitu memerlukan cahayamatahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga
hidupnya bersifa theterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsidari
organisme lain.

3.2 Saran

Bagi seluruh Civitas Akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai
fungi/jamur. Sebagai manusia, kita perlu membudidayakan jamur yang bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan pangan.

ILMU DASAR KEPERAWATAN 7


DAFTAR PUSTAKA

id.scribd.com/doc/82507859/makalah-jamur

www.academia.edu/21000924/Makalah_tentang_Fungi_Jamur

www.academia.edu/21000924/Makalah_tentang_Fungi_Jamur

www.e-jurnal.com/2013/04/siklus-hidup-jamur.html?m=1

www.academia.edu/3791250/Penyebaran_Mikroba

www.sehatq.com/penyakit/infeksi-jamur

ILMU DASAR KEPERAWATAN 8

Anda mungkin juga menyukai