Anda di halaman 1dari 2

Timun Mas

Timun Mas bercerita tentang seorang wanita tua bernama Mbok Sarni yang hidup
sendiri di tengah hutan. Ia begitu kesepian dan ingin memiliki anak.

Suatu hari saat berdoa meminta anak, ada raksasa yang lewat dan mendengarnya.
Ia lalu berkata akan mengabulkan permintaan Mbok Sarni dengan sebuah syarat.

"Tapi ada syaratnya. Nanti saat dia berusia enam tahun, aku akan menjemputnya
dan menyantapnya. Jadi, uruslah dia dengan baik-baik," kata raksasa itu.

Mbok Sarni tak punya pilihan dan setuju. Raksasa lalu memberikannya segenggam
biji timun dan meminta Mbok Sarni untuk menanamnya.

Beberapa bulan kemudian, timun-timun itu tumbuh subur. Mbok Sarni lalu melihat
seorang bayi perempuan cantik di dalam salah satu timun yang berwarna emas.
Bayi itu lalu digendongnya dan diberi nama Timun Mas.

Saat Timun Mas menginjak usia enam tahun, raksasa kembali dan menagih janjinya
pada Mbok Sarni. Raksasa berteriak dan meminta Timun Mas diserahkan padanya.

"Kembalilah dua tahun lagi. Saat ini, dia masih kecil dan kurus," kata Mbok Sarni.

Raksasa pun kesal, tapi dia tak punya pilihan karena tak ingin menyantap anak
kurus. Ia pun setuju untuk kembali dua tahun lagi.

Mbok Sarni dan Timun Mas terus berdoa untuk mencari jalan keluar. Suatu hari,
keduanya bertemu seorang pertapa yang melintasi hutan. Mbok Sarni lalu
menceritakan kisahnya pada pertapa itu.

"Jika raksasa itu datang, larilah dengan kencang. Terimalah empat bungkusan ini
dan lemparkan satu per satu saat kau lari," kata pertapa itu kepada Timun Mas.

Dua tahun kemudian, raksasa itu datang kembali dan Timun Mas segera melarikan
diri. Raksasa marah dan mengejarnya.
Timun Mas lalu membuka bungkusan dari pertama dan melempar isinya, yakni biji
timun. Biji-biji timun itu kemudian berubah menjadi ladang timun membuat raksasa
sulit berjalan karena terjerat batang-batang pohon timun.

Isi bungkusan kedua adalah jarum yang berubah menjadi pohon bambu yang lebat.
Meski tubuhnya terluka pohon bambu, raksasa itu tak menyerah dan terus mengejar
Timun Mas.

Panik, Timun Mas lalu melemparkan isi bungkusan yang ketiga berisi garam. Garam
itu lalu berubah menjadi lautan yang luas. Raksasa tak menyerah dan berhasil
menyeberangi sungai.

Timun Mas akhirnya melemparkan isi bungkusan terakhir yang berisi terasi. Terasi
lalu berubah menjadi lautan lumpur panas yang membuat raksasa terperosok dan
tidak mampu mengejar Timun Mas.

"Aduh, panas...panas!" teriak raksasa.

Timun Mas pun berlari dan kembali ke rumahnya. Sejak saat itu, raksasa tidak
pernah lagi muncul dan mengganggu hidup Timun Mas dan Mbok Sarni.

Timun Mas merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah, Bunda. Dari
cerita ini, si Kecil dapat belajar untuk berani dan tidak takut menghadapi kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai