Kel 3 Deteksi Bu Daris Pertemuan 8
Kel 3 Deteksi Bu Daris Pertemuan 8
Dosen Pembimbing :
Daris Yolandasari, S.ST.,M. keb
DISUSUN OLEH
Hilamtul Azizah
Sherlyani Desianti Basri
Tia Febriani
Prodi : D3 Kebidanan
Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENYULIT YANG
MENYERTAI KEHAMILAN”
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah deteksi
Dini. Selain itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan pengetahuan tentang
penyulit yang menyertai kehamilan salah satunya hipertensi gestational
Dalam menyusun makalah ini penulis tidak dapat lepas dari kesalahan namun berkat
dorongan, didikan dan bimbingan dari semua pihak, maka kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Deteksi Dini, Ibu Daris Yolandasari, S. SSt.,M. Keb yang telah membimbing dalam
mata kuliah ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini di masa yang akan datang agar lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................4
A. Definisi Hipertensi Gestational.........................................................................4
B. Penyebab Hipertensi Gestational......................................................................5
C. Komplikasi Hipertensi Gestational...................................................................5
D. Diagnosis Hipertensi Gestational......................................................................6
E. Pengobatab Hipertensi Gestational..................................................................7
F. Pencegahan Hipertensi Gestational..................................................................7
G. Penatalaksanaan Hipertensi Gestational.........................................................8
BAB III...........................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menjaga dan memelihara kesehatan ibu mulai dari kehamilan, persalinan dan nifas
merupakan prioritas dalam pelayanan kebidanan. Salah satu penyakit pada kehamilan
yang mendapat perhatian dunia adalah hipertensi dalam kehamilan (Manuaba, 2015).
Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2016, angka kejadian
hipertensi dalam kehamilan di seluruh dunia berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara
berkembang, angka kejadian hipertensi dalam kehamilan berkisar antara 5-6%.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Masih terjadinya kematian ibu, hal ini disebabkan karena masih banyaknya
bumil risti (ibu hamil dengan risiko tinggi) yang salah satunya adalah terkena hipertensi
dalam kehamilan (hipertensi gestasional (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Proporsi penyebab utama kematian ibu karena hipertensi gestasional di Indonesia sejak
tahun 2014 sampai tahun 2017 selalu meningkat berbeda dengan penyebab kematian
lainnya yaitu perdarahan dan infeksi yang cenderung menurun. Pada tahun 2014,
hipertensi gestasional berkontribusi sebesar 21,5%, tahun 2015 sebesar 24,7%, tahun
2016 sebesar 26,9% dan tahun 2017 naik menjadi 27,1% (Kementerian Kesehatan RI,
2018).
Penyakit hipertensi mempengaruhi 5 hingga 10 kehamilan bersama perdarahan dan
infeksi, mereka membentuk suatu tria yang mematikan, yang berperan besar pada angka
kesakitan dan kematian ibu. WHO mengevaluasi kematian ibu diseluruh dunia secara
sistematis. Dinegara maju 16 % kematian ibu disebabkan oleh penyakit hipertensi.
Presentase ini lebih besar dari tiga penyebab utama kematian lain. Kematian terkait
hipertensi sebenarnya dapat dicegah. Bagaimana saat kehamilan memicu atau
memperburuk hipertensi saat ini masih belum diketahui, bahkan penyakit hipertensi yang
belum terpecahkan didunia obstetrik (Cunningham, 2013).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit kehamilan dan cukup tinggi.
Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan
yang masih ditangani oleh petugas non medik dan system rujukan yang belum sempurna.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga
1
pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-benar di
pahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah.
Hipertensi gestasional adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih setelah
kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan tekanan
sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal. Hipertensi
dalam kehamilan secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu gestasional,
preeklampsia, dan eklampsia (Manuaba, 2015).
Penyebab hipertensi gestasional hingga kini belum diketahui dengan jelas
(Prawirohardjo, 2014). Sedangkan menurut Marmi (2014) terdapat beberapa faktor risiko
penyebab hipertensi dalam kehamilan yaitu hamil di usia tua (di atas 35 tahun), obesitas
(kegemukan), pengentalan darah saat hamil, berlebihan dalam mengonsumsi kafein,
kurang olahraga, mengonsumsi garam berlebihan, merokok, kebiasaan mengonsumsi
minuman alkohol, stres berlebihan, kurangnya asupan nutrisi, memiliki riwayat hipertensi
kronis, mengidap gangguan ginjal dan faktor genetik. Nutrisi merupakan salah satu faktor
risiko penyebab hipertensi dalam kehamilan.
Hipertensi gestasional dapat berakibat buruk bagi ibu dan janinnya. Sehinga hipertensi
gestasional perlu dicegah baik secara farmakologis maupun non farmakologis karena
dampaknya dapat berisiko seperti kurangnya aliran darah ke plasenta sehingga
pertumbuhan janin lambat dan berat lahir rendah, abrupsi plasenta yaitu dimana plasenta
terpisah dari dinding dalam rahim sebelum persalinan, kelahiran prematur dan bedampak
pada penyakit jantung (Marmi, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi gestational ?
2. Apa tanda gejala hipertensi gestational?
3. Apa penyebab hipertensi gestational?
4. Bagaimana pengobatan hipertensi gestational ?
5. Bagaimana pencegahan hipertensi gestational ?
6. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi gestasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi gestational
2. Untuk mengetahui tanda gejala hipertensi gestational
2
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi gestational
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi gestational
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi gestational
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan hipertensi gestasional
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sebelum hamil, yang kemudian berlanjut pada saat hamil, kondisi tersebut tergolong
sebagai hipertensi kronis.
Hipertensi gestasional adalah salah satu bagian dari jenis-jenis hipertensi dalam
kehamilan. Pada kasus yang cukup parah, penderita memiliki kemungkinan untuk
mengalami preeklampsia dan eklampsia.Keduanya adalah bentuk hipertensi lain pada
kehamilan. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini berisiko membahayakan ibu dan calon
bayi. Mengutip dari Children Hospital of Philadelphia (CHOP), sekitar 6 persen ibu hamil
mengalami kenaikan tekanan darah, atau sekitar 3 kasus dalam 50 kehamilan. Sebanyak
sepertiga ibu hamil dengan kondisi ini menunjukkan gejala-gejala preeklampsia yang juga
jenis lain dari hipertensi saat hamil. Hipertensi gestasional dapat diatasi dengan cara
mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada.
5
4. Ibu dan bayi kehilangan nyawa.
Mempertimbangkan risiko komplikasi tersebut, tim medis mungkin akan
mengharuskan ibu hamil melahirkan bayi lebih cepat, yaitu sebelum 37 minggu. Bahkan,
meski tekanan darah kembali ke tingkat normal setelah melahirkan, ibu memiliki peluang
untuk menderita tekanan darah tinggi lagi di kehamilan berikutnya.
2. Tes urine
Dokter atau petugas kesehatan akan melakukan tes urine dan darah setiap konsultasi
untuk pemeriksaan kehamilan. Tes urine juga berfungsi untuk mengetahui adanya gagal
fungsi ginjal atau tidak. Ini akan menunjukkan apakah kondisi hipertensi semakin parah
atau justru membaik. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan
tambahan, yaitu:
Memeriksa adanya pembengkakan yang tidak wajar.
Pemeriksaan berat badan lebih sering.
Tes fungsi hati dan ginjal
Tes penggumpalan darah
Tekanan darah dapat dikatakan tinggi apabila berada di angka sistolik dan diastolik
tertentu. Angka sistolik merupakan angka yang menunjukkan tekanan saat jantung
memompa darah. Sementara angka diastolik menunjukkan tekanan ketika jantung
6
beristirahat dan tidak memompa darah. Penghitungan tekanan darah biasanya
dikategorikan sebagai berikut, mengutip dari Mayo Clinic:
Tekanan darah naik (prehipertensi): Angka sistolik berada di kisaran 120-129 mmHg
dan angka diastolik di bawah 80 mmHg. Kondisi ini belum tergolong dalam
hipertensi.
Hipertensi tahap 1: Jika angka sistolik berada di kisaran 130-139 mmHg atau diastolik
berada di angka 80-89 mmHg, kemungkinan Anda menderita hipertensi tahap 1.
Hipertensi tahap 2: Jika angka sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik
mencapai 90 mmHg atau lebih, Anda mungkin menderita hipertensi tahap 2.
Pada hipertensi gestasional, kenaikan tekanan darah biasanya terjadi setelah janin
berusia 20 minggu lebih. Selain itu, biasanya tekanan darah tinggi pada ibu hamil
dapat dikategorikan sebagai gestasional apabila tekanan darah menurun 3 bulan
setelah ibu melahirkan.
7
tetapi ada juga yang tidak. Namun, dokter biasanya akan minta mengubah pola makan dan
lebih banyak olahraga untuk mencegah hipertensi gestasional, seperti:
Banyak istirahat
Gunakan garam sedikit hanya untuk penambah rasa
Tingkatkan jumlah protein dan kurangi makanan goreng-gorengan
Tidak minum minuman mengandung kafein (kopi dan teh)
Dokter akan memberi resep sebagai suplemen tambahan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko
morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Preeklampsia/eklampsia dan
hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar.
Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia,
hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai preeklampsia, dan
hipertensi gestational.
Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan dan laktasi terdiri dari dua jenis yaitu
Penatalaksanaan Non Farmakologis dan Penatalaksanaan Farmakologis.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki .makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nuraeni, Rina. Evitasari, Desi (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
Gestasional Pada Ibu Hamil Di UPTD Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Edusia : PROSIDING
SENANTIAS 2020 Vol. 1 No. 1, Desember 2020. Diakses dari
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Senan/article/view/8389
https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/hipertensi-gestasional/?amp=1
10