Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYULIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN


Tugas Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Deteksi
Dini

Dosen Pembimbing :
Daris Yolandasari, S.ST.,M. keb
DISUSUN OLEH
Hilamtul Azizah
Sherlyani Desianti Basri
Tia Febriani
Prodi : D3 Kebidanan

POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENYULIT YANG
MENYERTAI KEHAMILAN”
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah deteksi
Dini. Selain itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan pengetahuan tentang
penyulit yang menyertai kehamilan salah satunya hipertensi gestational
Dalam menyusun makalah ini penulis tidak dapat lepas dari kesalahan namun berkat
dorongan, didikan dan bimbingan dari semua pihak, maka kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Deteksi Dini, Ibu Daris Yolandasari, S. SSt.,M. Keb yang telah membimbing dalam
mata kuliah ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini di masa yang akan datang agar lebih baik.

Purwakarta, 18 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................4
A. Definisi Hipertensi Gestational.........................................................................4
B. Penyebab Hipertensi Gestational......................................................................5
C. Komplikasi Hipertensi Gestational...................................................................5
D. Diagnosis Hipertensi Gestational......................................................................6
E. Pengobatab Hipertensi Gestational..................................................................7
F. Pencegahan Hipertensi Gestational..................................................................7
G. Penatalaksanaan Hipertensi Gestational.........................................................8
BAB III...........................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjaga dan memelihara kesehatan ibu mulai dari kehamilan, persalinan dan nifas
merupakan prioritas dalam pelayanan kebidanan. Salah satu penyakit pada kehamilan
yang mendapat perhatian dunia adalah hipertensi dalam kehamilan (Manuaba, 2015).
Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2016, angka kejadian
hipertensi dalam kehamilan di seluruh dunia berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara
berkembang, angka kejadian hipertensi dalam kehamilan berkisar antara 5-6%.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Masih terjadinya kematian ibu, hal ini disebabkan karena masih banyaknya
bumil risti (ibu hamil dengan risiko tinggi) yang salah satunya adalah terkena hipertensi
dalam kehamilan (hipertensi gestasional (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Proporsi penyebab utama kematian ibu karena hipertensi gestasional di Indonesia sejak
tahun 2014 sampai tahun 2017 selalu meningkat berbeda dengan penyebab kematian
lainnya yaitu perdarahan dan infeksi yang cenderung menurun. Pada tahun 2014,
hipertensi gestasional berkontribusi sebesar 21,5%, tahun 2015 sebesar 24,7%, tahun
2016 sebesar 26,9% dan tahun 2017 naik menjadi 27,1% (Kementerian Kesehatan RI,
2018).
Penyakit hipertensi mempengaruhi 5 hingga 10 kehamilan bersama perdarahan dan
infeksi, mereka membentuk suatu tria yang mematikan, yang berperan besar pada angka
kesakitan dan kematian ibu. WHO mengevaluasi kematian ibu diseluruh dunia secara
sistematis. Dinegara maju 16 % kematian ibu disebabkan oleh penyakit hipertensi.
Presentase ini lebih besar dari tiga penyebab utama kematian lain. Kematian terkait
hipertensi sebenarnya dapat dicegah. Bagaimana saat kehamilan memicu atau
memperburuk hipertensi saat ini masih belum diketahui, bahkan penyakit hipertensi yang
belum terpecahkan didunia obstetrik (Cunningham, 2013).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit kehamilan dan cukup tinggi.
Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan
yang masih ditangani oleh petugas non medik dan system rujukan yang belum sempurna.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga

1
pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-benar di
pahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah.
Hipertensi gestasional adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih setelah
kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan tekanan
sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal. Hipertensi
dalam kehamilan secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu gestasional,
preeklampsia, dan eklampsia (Manuaba, 2015).
Penyebab hipertensi gestasional hingga kini belum diketahui dengan jelas
(Prawirohardjo, 2014). Sedangkan menurut Marmi (2014) terdapat beberapa faktor risiko
penyebab hipertensi dalam kehamilan yaitu hamil di usia tua (di atas 35 tahun), obesitas
(kegemukan), pengentalan darah saat hamil, berlebihan dalam mengonsumsi kafein,
kurang olahraga, mengonsumsi garam berlebihan, merokok, kebiasaan mengonsumsi
minuman alkohol, stres berlebihan, kurangnya asupan nutrisi, memiliki riwayat hipertensi
kronis, mengidap gangguan ginjal dan faktor genetik. Nutrisi merupakan salah satu faktor
risiko penyebab hipertensi dalam kehamilan.
Hipertensi gestasional dapat berakibat buruk bagi ibu dan janinnya. Sehinga hipertensi
gestasional perlu dicegah baik secara farmakologis maupun non farmakologis karena
dampaknya dapat berisiko seperti kurangnya aliran darah ke plasenta sehingga
pertumbuhan janin lambat dan berat lahir rendah, abrupsi plasenta yaitu dimana plasenta
terpisah dari dinding dalam rahim sebelum persalinan, kelahiran prematur dan bedampak
pada penyakit jantung (Marmi, 2014).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi gestational ?
2. Apa tanda gejala hipertensi gestational?
3. Apa penyebab hipertensi gestational?
4. Bagaimana pengobatan hipertensi gestational ?
5. Bagaimana pencegahan hipertensi gestational ?
6. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi gestasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi gestational
2. Untuk mengetahui tanda gejala hipertensi gestational

2
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi gestational
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi gestational
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi gestational
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan hipertensi gestasional

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Hipertensi Gestational


Hipertensi adalah masalah medis yang umum ditemui selama kehamilan (terjadi pada
6-8% kehamilan). Hipertensi dalam kehamilan menyebabkan morbiditas dan mortalitas
ibu serta janin. Perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan adalah penyebab utama
kematian ibu di negara berkembang. Berdasarkan klasifikasi yang direkomendasikan oleh
NHBEP (The National High Blood Pressure Education Program) Working Group on High
Blood Pressure in Pregnancy, gangguan hipertensi selama kehamilan dibagi menjadi 4
kategori:
1. Hipertensi kronik
2. Preeklampsia-Eklampsia
3. Preeklampsia superimposed (dengan hipertensi kronis)
Hipertensi gestasional (hipertensi sementara pada kehamilan atau hipertensi kronis
yang teridentifikasi pada paruh terakhir kehamilan) Diagnosis hipertensi pada semua jenis
hipertensi dalam kehamilan dapat ditegakkan jika tekanan darah sistolik ≥140 mm Hg dan
diastolik ≥90 mm Hg pada dua kali pengukuran dengan jeda waktu 4 jam. Hipertensi
kronik adalah hipertensi yang sudah ada sebelum umur kehamilan 20 minggu
(midpregnancy) atau kondisi hipertensi muncul setelah umur kehamilan 20 minggu, tetapi
menetap sampai 3 bulan pascapersalinan. Sekitar 20-25% perempuan degan hipertensi
kronik akan mengalami preeklampsia pada saat hamil. Preeklampsia adalah kondisi
hipertensi yang didapatkan pada usia kehamilan setelah 20 minggu yang disertai dengan
proteinuria dan dengan atau tanpa edema patologis. Eklampsia adalah preeklampsia yang
disertai dengan kejang. Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang didapatkan pertama
kali saat kehamilan, tanpa disertai proteinuria, dan kondisi hipertensi menghilang 3 bulan
pasca persalinan.
Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang didapatkan pertama kali saat kehamilan,
tanpa disertai proteinuria, dan kondisi hipertensi menghilang 3 bulan pasca persalinan.
Hipertensi gestasional adalah kondisi ketika tekanan darah lebih tinggi dari normal pada
saat hamil dan akan menghilang setelah melahirkan. Kondisi ini terjadi ketika usia
kehamilan memasuki 20 minggu atau lebih dan tidak mengalami proteinuria. Sebuah
kondisi protein terkandung di dalam urine. Apabila tanda-tanda hipertensi sudah ada

4
sebelum hamil, yang kemudian berlanjut pada saat hamil, kondisi tersebut tergolong
sebagai hipertensi kronis.
Hipertensi gestasional adalah salah satu bagian dari jenis-jenis hipertensi dalam
kehamilan. Pada kasus yang cukup parah, penderita memiliki kemungkinan untuk
mengalami preeklampsia dan eklampsia.Keduanya adalah bentuk hipertensi lain pada
kehamilan. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini berisiko membahayakan ibu dan calon
bayi. Mengutip dari Children Hospital of Philadelphia (CHOP), sekitar 6 persen ibu hamil
mengalami kenaikan tekanan darah, atau sekitar 3 kasus dalam 50 kehamilan. Sebanyak
sepertiga ibu hamil dengan kondisi ini menunjukkan gejala-gejala preeklampsia yang juga
jenis lain dari hipertensi saat hamil. Hipertensi gestasional dapat diatasi dengan cara
mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada.

B. Penyebab Hipertensi Gestational


Hipertensi gestasional adalah kondisi kesehatan yang belum diketahui apa penyebab
pastinya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
untuk mengalami kondisi ini. Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu
terjadinya hipertensi gestasional:
1. Hamil untuk pertama kalinya
2. Hamil di bawah usia 20 tahun atau di atas 40 tahun.
3. Hamil lebih dari satu bayi, seperti kembar dua atau tiga.
4. Menderita diabetes.
5. Menderita penyakit ginjal.
6. Menderita hipertensi sebelum hamil, atau pada kehamilan sebelumnya.

C. Komplikasi Hipertensi Gestational


Tekanan darah yang tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah Anda. Kondisi ini
dapat mengurangi aliran darah ke organ-organ tubuh, seperti hati, ginjal, otak, rahim, dan
plasenta. Apabila tidak segera diatasi, hipertensi gestasional dapat mengakibatkan
terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Kedua kondisi tersebut merupakan kenaikan
tekanan darah pada ibu hamil yang jauh lebih serius. Selaian itu, berbagai komplikasi
kesehatan yang mungkin dapat terjadi adalah:
1. Solusio plasenta, ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir.
2. Terganggunya tumbuh kembang janin.
3. Bayi mati di dalam kandungan (stillbirth).

5
4. Ibu dan bayi kehilangan nyawa.
Mempertimbangkan risiko komplikasi tersebut, tim medis mungkin akan
mengharuskan ibu hamil melahirkan bayi lebih cepat, yaitu sebelum 37 minggu. Bahkan,
meski tekanan darah kembali ke tingkat normal setelah melahirkan, ibu memiliki peluang
untuk menderita tekanan darah tinggi lagi di kehamilan berikutnya.

D. Diagnosis Hipertensi Gestational


Dokter akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk memastikan adanya masalah
atau potensi komplikasi sebelum Anda mengalami tanda melahirkan. Pemeriksaannya
yaitu:
1. Pemeriksaan janin
Hipertensi gestasional tidak hanya berdampak pada ibu hamil, tetapi juga janin. Beberapa
yang harus diperiksa yaitu:
 Menghitung gerakan janin (seberapa sering ia bergerak dan menendang).
 Pemeriksaan nonstress untuk mengukur detak jantung bayi sebagai respon
gerakannya.
 Pemeriksaan biofisik yang menggabung tes nonstress dengan USG.
 Pemeriksaan gelombang suara untuk mengukur darah bayi melalui pembuluh darah
 Pemeriksaan pada janin sangat penting untuk memantau perkembangannya.

2. Tes urine
Dokter atau petugas kesehatan akan melakukan tes urine dan darah setiap konsultasi
untuk pemeriksaan kehamilan. Tes urine juga berfungsi untuk mengetahui adanya gagal
fungsi ginjal atau tidak. Ini akan menunjukkan apakah kondisi hipertensi semakin parah
atau justru membaik. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan
tambahan, yaitu:
 Memeriksa adanya pembengkakan yang tidak wajar.
 Pemeriksaan berat badan lebih sering.
 Tes fungsi hati dan ginjal
 Tes penggumpalan darah
Tekanan darah dapat dikatakan tinggi apabila berada di angka sistolik dan diastolik
tertentu. Angka sistolik merupakan angka yang menunjukkan tekanan saat jantung
memompa darah. Sementara angka diastolik menunjukkan tekanan ketika jantung

6
beristirahat dan tidak memompa darah. Penghitungan tekanan darah biasanya
dikategorikan sebagai berikut, mengutip dari Mayo Clinic:
 Tekanan darah naik (prehipertensi): Angka sistolik berada di kisaran 120-129 mmHg
dan angka diastolik di bawah 80 mmHg. Kondisi ini belum tergolong dalam
hipertensi.
 Hipertensi tahap 1: Jika angka sistolik berada di kisaran 130-139 mmHg atau diastolik
berada di angka 80-89 mmHg, kemungkinan Anda menderita hipertensi tahap 1.
 Hipertensi tahap 2: Jika angka sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik
mencapai 90 mmHg atau lebih, Anda mungkin menderita hipertensi tahap 2.
 Pada hipertensi gestasional, kenaikan tekanan darah biasanya terjadi setelah janin
berusia 20 minggu lebih. Selain itu, biasanya tekanan darah tinggi pada ibu hamil
dapat dikategorikan sebagai gestasional apabila tekanan darah menurun 3 bulan
setelah ibu melahirkan.

E. Pengobatab Hipertensi Gestational


Terdapat beberapa obat tekanan darah tinggi yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Namun sebaiknya, ibu hamil menghindari obat-obatan angiotensin-converting enzyme
(ACE) inhibitors, angiotensin II receptor blockers, serta renin inhibitors. engobatan
hipertensi gestasional sangatlah penting agar terhindar dari risiko serangan jantung, stroke,
dan penyakit lainnya. Selain itu, tekanan darah yang terlampau tinggi juga berbahaya bagi
kesehatan janin. Pengobatan di rumah untuk hipertensi gestasional :
 Rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
 Minum obat antihipertensi sesuai dengan resep dokter
 Aktif berkegiatan fisik sesuai dengan kondisi.
 Makan makanan bernutrisi, rendah garam, dan rendah lemak.
 Minum air putih sebanyak 8-12 gelas sehari.
 Istirahat yang cukup.
 Hindari rokok, alkohol, dan selalu konsultasikan dokter mengenai konsumsi obat-
obatan bebas (over-the-counter).

F. Pencegahan Hipertensi Gestational


Sebenarnya, tidak ada cara spesifik yang bisa mencegah kondisi ini terjadi pada ibu
hamil. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol tekanan darah tinggi,

7
tetapi ada juga yang tidak. Namun, dokter biasanya akan minta mengubah pola makan dan
lebih banyak olahraga untuk mencegah hipertensi gestasional, seperti:
 Banyak istirahat
 Gunakan garam sedikit hanya untuk penambah rasa
 Tingkatkan jumlah protein dan kurangi makanan goreng-gorengan
 Tidak minum minuman mengandung kafein (kopi dan teh)
 Dokter akan memberi resep sebagai suplemen tambahan.

G. Penatalaksanaan Hipertensi Gestational


Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan dan laktasi terdiri dari dua jenis yaitu
Penatalaksanaan Non Farmakologis dan Penatalaksanaan Farmakologis.
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis terdiri dari Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH), melakukan olahraga atau aktifikas fisik, mengurangi asupan
natrium, hindari konsumsi alkohol, berhenti merokok, faktor psikologi dan stress, dan
kalsium.
2. Sedangkan Penatalaksanaan Farmakologis terdiri dari pemberian antihipertensi lebih
dari 140/80 mmHg, apabila tekanan darah terlalu rendah maka turunkan perfusi
uteroplasenta, target penurunan tekanan darah pada kehamilan adalah 140/90 mmHg
dan tidak ada keuntungan yang didapatkan dengan menurunkan tekanan darah lebih
rendah lagi, tekanan darah lebih dari 170/110 mmHg akan dianggap suatu kedaruratan
medis dan dianjurkan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit dimana tekanan
darah harus diturunkan secepat mungkin,

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko
morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Preeklampsia/eklampsia dan
hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar.
Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia,
hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai preeklampsia, dan
hipertensi gestational.
Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan dan laktasi terdiri dari dua jenis yaitu
Penatalaksanaan Non Farmakologis dan Penatalaksanaan Farmakologis.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki .makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nuraeni, Rina. Evitasari, Desi (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
Gestasional Pada Ibu Hamil Di UPTD Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Edusia : PROSIDING
SENANTIAS 2020 Vol. 1 No. 1, Desember 2020. Diakses dari
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Senan/article/view/8389
https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/hipertensi-gestasional/?amp=1

10

Anda mungkin juga menyukai