Anda di halaman 1dari 28

PERAN DAN FUNGSI

MAJELIS
PERTIMBANGAN KODE
ETIK
BY
(C) DR. Ai Yeyeh S.Si.T. MKM
Etika ??????

• Etika merupakan aplikasi atau


penerapan teori tentang filosofi
moral kedalam situasi nyata dan
berfokus pada prinsip-prinsip dan
konsep yang membimbing manusia
berpikir dan bertindak dalam
kehidupannya yang dilandasi oleh
nilai-nilai yang dianutnya.
KODE ETIK ??????

Ciri profesi yang bersumber dari


nilai-nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu dan
merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang
memberikan tuntunan bagi
anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
Tujuan kode etik profesi adalah
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan
citra profesi
2. Untuk menjunjung tinggi dan memelihara
kesejahteraan para anggotanya
3. Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi

Sehubungan dengan pelaksanaan kode
etik profesi, bidan di bantu oleh suatu
lembaga yang disebut Majelis
Pertimbangan Kode Etik Bidan
Indonesia dan Majelis Pertimbangan
Etika Profesi Bidan Indonesia. Dalam
organisasi IBI terdapat Majelis
Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan
Majelis Pembelaan Anggota
(MPA).
Kode Etik
• Norma-norma yg hrs diindahkan oleh setiap
profesi didalam melaksanakan tugas
profesinya dan didalam hidupnya
dimasyarakat
• Ciri profesi yg bersumber dari nilai2 internal &
eksternal suatu disiplin ilmu
• Mrpkn pengetahuan komprehensif suatu
profesi yg memberikan tuntunan bagi
anggotanya dlm melaksanakan profesi
PENGERTIAN MEP
• Majelis Etika Profesi merupakan badan
perlindungan hukum terhadap para bidan
sehubungan dengan adanya tuntutan dari
klien akibat pelayanan yang diberikan dan
tidak melakukan indikasi penyimpangan
hukum.
• Realisasi majelis etika profesi bidab adalah
dalam bentuk MPEB (Majelis Pertimbangan
Etika Bidan) dan MPA (Majelis Pembelaan
Anggota).
LATAR BELAKANG
Latar belakang dibentuknya MPEB
(Majelis Pertimbangan Etika Bidan)
adalah adanya unsur–unsur pihak yang
terkait :
1.Pemeriksaan pelayanan untuk pasien
2.Sarana pelayanan kesehatan
3.Tenaga pemberi pelayanan yaitu
bidan
Dasar penyusunan Majelis Pertimbangan Etika Profesi
adalah Majelis Pembinaan dan Pengawasan Etika
Pelayanan Medis (MP2EPM), yang meliputi :
1. Kepmenkes RI no554/menkes/Per/XII/1982 Memberikan
pertimbangan, pembinaan dan melaksanakan pengawasan
terhadap semua profesi tenaga kesehatan dan sarana
pelayanan medis.
2. Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 Bab V Pasal 11
Pembinaan dan Pengawasan terhadap dokter, dokter gigi
dan tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya
dilakukan oleh Mentri Kesehatan atau pejabat yang
ditunjuk.
3.Surat Keputusan Mentri Kesehatan No.
640/Menkes/per/XI/1991 tentang pembentukan
MP2EPM.
TUJUAN MPEB
• Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan
yang diberikan oleh bidan dalam masyarakat
sesuai dengan mengamalkan ketentuan kode
etik bidan Indonesia
• Kode etik ini merupakan norma yang berlaku
bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek
profesi sebagai bidan
• Untuk dipatuki ketentuan dalam kode etik
bidan. Peraturan dalam kode etik bidan perlu
dibentuk MPEB yang akan bertugas
melaksanakan praktek profesi
Keberadaan MPEB bertujuan
• Meningkatkan citra IBI dalam meningkatkan
mutu pelayanan yang diberikan bidan
• Terbentuknya lembaga yang akan menilai ada
tidaknya pelanggaran terhadap kode etik Bidan
Indonesia
• Meningkatkan kepercayaan diri anggota IBI
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap bidan dalam memberikan pelayanan
LINGKUP
Lingkup Majelis Etika Kebidanan meliputi :
I.Melakukan peningkatan fungsi pengetahuan sesuai dengan
standar profesi pelayanan bidan
II.Melakukan supervise lapangan, termasuk tentang teknis dan
pelaksanaan praktek termasuk penyimpangan yang terjadi.
Apakah pelaksanaan praktek bidan sesuai dengan standar
praktek bidan, standar profesi dan standar pelayanan
kebidanan, juga batas–batas kewenangan bidan.
III.Membuat pertimbangan bila terjadi kasus–kasus dalam
praktek kebidanan.
IV.Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang hukum
kesehatan, khususnya yang berkaitan atau melandasi praktik
bidan.
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Majelis Etika Kebidanan adalah sebagai berikut:
a)Majelis Etika Kebidanan merupakan lembaga orgabisasi yang mandiri,
otonom dan non structural
b)Majelis Etika Kebidanan dibentuk di tingkat provinsi dan pusat
c)Majelis Etika Kebidanan pusat berkedudukan di ibukota Negara dan Majelis
Etika Kebidanan Profinsi berkedudukan di ibukota provinsi
d)Majelis Etika Kebidanan pusat dab profinsi dibantu oleh sekretaris
e)Jumlah angggota masing–masing terdiri dari lima orang
f)Masa bakti anggota Majelis Etika Kebidanan selama tiga tahun dan
sesudahnya, jika berkedudukan evaluasi masalah memenuhi ketentuan yang
berlaku maka anggota tersebut dapat dipilih kembali.
g)Anggota Majelis Etika Kebidanan diangkat dan diberhentikan oleh Mentri
Kesehatan.
h)Susunan organisasi Majelis Etika Kebidanan
KEANGGOTAAN
Keanggotaan MPEB dan MPA terdiri
dari:
1.Ketua dengan kualifikasi mempunyai
kompetensi tambahan dibidang hukum
2.Sekretaris merangkap anggota
3.Bendahara
4.Anggota majelis etik bidan
PERAN
Majelis Pertimbangan Etika Bidan
(MPEB) dan Majelis Pembelaan
anggota (MPA) secara internal
berperan memberikan saran, pendapat
dan buah pikiran tentang masalah pelik
yang sedang dihadapi khususnya yang
menyangkut pelaksanaan kode etik
bidan dan pembelaan anggota.
FUNGSI
Dewan Pertimbangan Etika Bidan (DPEB) dan
Majelis Pembelaan Anggota (MPA) memiliki
fungsi antara lain :
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan
bidan sesuai dengan ketetapan Pengurus Pusat
Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan
bidang dan tugasnya secara berkala
Memberikan saran dan pertimbangan yang
perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat
Membentuk Tim Teknis sesuai dengan
kebutuhan.
Majelis Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia dan
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan Indonesia

Tugasnya secara umum ialah:


•merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang
sesuai dengan ketetapan pengurus pusat.
•melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya secara
berkala.
•memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam
rangka tugas pengurus pusat.
•membentuk tim teknis sesuai kebutuhan,tugas dan
tanggung jawabnya ditentukan pengurus.
Tugas Majelis Etika Kebidanan adalah meliputi :
• Meneliti dan menentukan ada dan tidaknya kesalahan atau
kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang dilakukan oleh
bidan
• Penilaian didasarkan atas permintaan pejabat, pasien dan
keluarga yang dirugikan oleh pelayanan kebidanan
• Permohonan secara tertulis dan disertai data-data
• Keputusan tingkat propinsi bersifat final dan bisa konsul ke
Majelis Etik Kebidanan pada tingkat pusat
• Sidang Majelis Etik Kebidanan paling lambat tujuh hari, setelah
diterima pengaduan. Pelaksanan sidang menghadirkan dan minta
keterangan dari bidan dan saksi-saksi.
• Keputusan paling lambat 60 hari, dan kemudian disampaikan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
• Biaya dibebankan pada anggaran pimpinan pusat IBI atau
pimpinan daerah IBI di tingkat propinsi.
• MPEB dan MPA dibentuk merupakan
komponen struktur organisasi IBI
berdasarkan AD/ART BAB III pasal 9
ayat C
• Dibentuk pada acara kongres nasional
IBI di Provinsi Bali pada tanggal 24
September 1998
MPEB dan MPA
1. Anggota MPEB dan MPA
a. Mantan pengurus IBI yang potensial
b. Anggota yang mempunyai perhatian tinggi untuk mengkaji
berbagai aspek dan perubahan serta pelaksanaan kode etik
bidan, pembelaan anggota dan yang menyangkut hak serta
perlindungan anggota
c. Anggota yang berminat dibidang hukum
Lanjutan
• Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi, dan kode etik
bidan
• Menyusun pedoman pembinaan etik bagi bidan
• Meningkatkan penerapan kode etik bidan melalui pelatihan
dan seminar
• Membina, mengembangkan dan mengawasi penerapan kode
etik secara berkala/berkesinambungan
• Mengkaji pelaksanaan etika profesi dan kode etik bidan
• Menindak lanjuti masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh
MPEB Provinsi
• Menelaah laporan penyimpangan kode etik bidan dari PD/PC
IBI
MPA di ingkat nasional
• Mempelajari standar pelayanan kebidanan
• Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan, ketentuan
kebijakan dibidang hukum yang berkaitan dengan praktek
bidan
• Memberikan perlindungan/pengayoman kepada anggota IBI
dari sanksi hukum yang tidak adil
• Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi anggota IBI
untuk memberi pembelaan
• Mengidentifikasi dan bekerja sama dengan pengacara yang
memahami pelaksanaan praktek kebidanan
• Melakukan pembelaan terhadap anggota IBI yang tidak
melanggar ketentuan standar praktek kebidanan
• Menganalisa laporan yang telah diselesaikan melalui
pengadilan
MPA di ingkat Daerah
• Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi,
dan kode etik bidan
• Meningkatkan penerapan kode etik bidan
melalui pelatihan dan seminar
• Membina dan mengawasi penerapan kode etik
secara berkala/berkesinambungan
• Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika
profesi dan kode etikbidan, segera melaporkan
ke MPEB tingkat pusat
• Mempelajari standar pelayanan kebidanan
Lanjutan
• Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan,
ketentuan kebijakan dibidang hukum yang berkaitan
dengan praktek bidan
• Memberikan saran dan pendapat kepada MPEB
khususnya yang menyangkut hak dan perlindingan
anggota
• Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi
anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkat pusat
• Melakukan koordinasi dengan fihak terkait
• Mendaklanjuti kasus hukum sesuai dengan
kewenangan dankemampuan majelis
MPA di tingkat Cabang
• Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi,
dan kode etik bidan
• Meningkatkan penerapan kode etik bidan
melalui pelatihan dan seminar
• Membina dan mengawasi penerapan kode etik
secara berkala/berkesinambungan
• Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika
profesi dan kode etikbidan, segera melaporkan
ke MPEB tingkat pusat
• Mempelajari standar pelayanan kebidanan
MPA di tingkat Cabang
• Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan,
ketentuan kebijakan dibidang hukum yang berkaitan
dengan praktek bidan
• Memberikan saran dan pendapat kepada MPEB
khususnya yang menyangkut hak dan perlindingan
anggota
• Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi
anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkat pusat
• Melakukan koordinasi dengan fihak terkait
• Mendaklanjuti kasus hukum sesuai dengan
kewenangan dankemampuan majelis
Mengkonsep statuta
kebidanan
• Adalah anggaran dasar suatu organisasi (misalnya Ikatan bidan
Indonesia)
• Masuk ke situs IBI
• https://www.ibi.or.id/id/article_list/004/unduh.html/5
• Tugas menelaah AD/ART IBI terbaru
• Dibagi menjadi VIII kelompok untuk menelaah VIII BAB dalam
AD/ART IBI simpulkan artinya
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai