Anda di halaman 1dari 23

PERAN DAN

FUNGSI
MAJELIS
ETIKA
PROFESI
BIDAN
ANGGOTA KELOMPOK
3:
Sayyidati lailatul Jannah (216001)
Annastasya aura (216002)
Rhenda ainkarisma ifyan (216003)
Firly walidaini (216004)
Rida rahmawati (216005)
Rieza junava saffrilia (216006)
Afidatus titik zahrotul mufidah (216007)
Ine febriyanti suswardani (216008)
Izki millah nafisah (216009)
1
PENGERTIAN
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Pengertian majelis etika profesi
merupakan badan perlindungan
hukum terhadap para bidan
sehubungan dengan adanya tuntutan
dari klien akibat pelayanan yang
diberikan dan tidak melakukan
indikasi penyimpangan hukum.
Realisasi Majelis Etika Profesi Bidan
adalah dalam bentuk MPEB dan
Majelis Pembelaan Anggota (MPA).
2
LATAR BELAKANG
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Kemajuan IPTEK

Mutu Pelayanan Kebidanan

Tantangan bidan untuk mengembangkan kompetensi & profesionalisme


dalam menjalankan praktek & memberikan pelayanan

Pelaksanaan tugas bidan dibatasi norma, etika & agama diperlukan


wadah untuk menentukan standar profesi, prosedur yang baku & kode
etik

Majelis Etika Profesi Bidan


3
TUJUAN
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
 Memberikan
perlindungan yang
seimbang dan objektif
kepada bidan dan
penerima pelayanan
kebidanan
4
TUJUAN
KEBERADAAN
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Keberadaan MPEB bertujuan:
• Meningkatkan citra IBI dalam
meningkatkan mutupelayanan yang
diberikan bidan
• Terbentuknya lembaga yang akan
menilai ada atau tidaknya pelanggaran
terhadap Kode Etik
BidanIndonesiaMeningkatkan
kepercayaan diri anggota IBI
• Meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap bidandalam
memberikan pelayanan
MPEB dan MPA dibentuk
merupakan komponen
dalam struktur organisasi IBI
berdasarkan AD/ART BAB III
Pasal 9 Ayat C
Dibentuk pada acara
Kongres Nasional IBI di
Propinsi Bali tanggal 24
September 1998
Pertimbangan membuat MPEB dan MPA
Karena :
1. Bidan dalam melaksanakan tugas profesi nya
kadang kala diprotes oleh keluarganya atau
masyarakat bahwa bidan telah membuat
kesalahan/ kelalaian yang mendatangkan
kerugian bagi pasien yang ditolongnya.
2. Kemungkinan kesalahan dan kelalaian dari
keluarganya pasien itu sendiri seperti
pertolongan keluarga sebelum pergi ke bidan.
3. Perubahan norma sosial budaya dalam
masyarakat juga perkembangannya ilmu dan
pengaruh lingkungan akan merupakan faktor
yang dapat memacu timbulnya pelanggaran
etik untuk mencegah timbulnya pelanggaran
etik profesi.
5
PERAN
Majelis Pertimbangan Etika Profesi
Bidan
Majelis Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis
Pembelaan Anggota (MPA) secara internal berperan
memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang
masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang
menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan
anggota.
6
FUNGSI MPEPB
Dewan Pertimbangan Etika Bidan (DPEB) dan Majelis
Pembelaan Anggota (MPA) memiliki fungsi, antara lain:

Merencanakan dan
Memberikan saran dan
melaksanakan
pertimbangan yang
kegiatan bidan sesuai
perlu dalam rangka
dengan ketetapan
tugas pengurus pusat
pengurus pusat

Membentuk Tim
Melaporkan hasil
Teknis sesuai dengan
kegiatan sesuai dengan
kebutuhan
bidang dan tugasnya
secara berkala
7
ISI
Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Lingkup Majelis Etika Kebidanan Meliputi :
1. Melakukan peningkatan fungsi pengetahuan sesuai
standar profesi pelayanan bidan (Permenkes No.
1464/Menkes/PER/2010/tahun2010).
2. Melakukan suvei lapangan, termasuk tentang teknis
dan pelaksanaan praktik, termasuk penyimpangan yang
terjadi. Apakah pelaksanaan praktik bidan sesuai dengan
Standar Praktik Bidan, Standar Profesi dan Standar
Pelayanan Kebidanan, juga batas-batas kewenangan bidan.
3. Membuat pertimbangan bila terjadi kasus-kasus dalam
praktikkebidanan.
4. Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang umum
kesehatan, khususnya yang berkaitan atau melandasi
praktik bidan.
8
CONTOH KASUS
Majelis Pertimbangan Etika Profesi
Bidan
CONTOH KASUS
Kasus :
Bidan melanggar kode etik bidan dikarenakan mementingkan komisi dari pada sebuah nyawa ibu
dan bayi.
Kronologi: Pada sebuah desa di kabupaten Malang ada seorang ibu mau melahirkan dibantu oleh
seorang bidan "A" untuk bersalin. Proses persalinannya ini telah lama karena lebih 24 jam bayi
belum juga keluar dan keadaan ibu nya sudah mulai lemas dan kelelahan karena sudah terlalu lama
mengejan. Bidan "A" tetap bersikukuh untuk menolong persalinan Ibu tersebut karena takut
kehilangan komisi, walaupun asisten bidan itu mengingatkan untuk segera di rujuk saja. Setelah
bayi keluar, terjadilah perdarahan pada ibu, baru kemudian bidan merujuk ibu ke RS. Ketika di
jalan, ibu tersebut sudah meninggal. Keluarganya menuntut bidan tersebut.
Penyelesaian :MPEB memiliki peran untuk melakukan sidang dalam kasus ini, MPEB akan
meminta keterangan dari bidan dan saksi (asisten bidan). Setelah asisten bidan mengatakan yang
sebenarnya bahwa bidan menahan rujukan karena alasan takut kehilangan komisi.Maka MPEB
mengeluarkan keputusan untuk memberikan sanksi mencabut izin bidan SIPB dan keputusan
MPEB ini adalah final.
KESIMPULAN

Majelis pertimbangan etik bidan (MPEB) merupakan suatu badan perlindungan hukum
terhadap para bidan sehubungan dengan adanya tuntutan dari klien akibat pelayanan yang
diberikan dan tidak melakukan indikasi penyimpangan hukum, dengan bertujuan untuk
memberikan perlindungan yang seimbang dan objektif kepada bidan dan penerima
pelayanan.
Majelis pertimbangan etik bidan merupakan majelis independen yang berkonsultasi
dan berkoordinasi dengan pengurus inti dalam IBI tingkat nasional. MPEB secara internal
memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik yang dihadapi
khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan.
Lanjutan..
Dasar penyusunan Majelis Pertimbangan Etika Profesi adalah Majelis Pembinaan dan
Pengawasan Etik Pelayanan Medis (MP2EPM), yang meliputi:
1.Kepmenkes RI no. 1464/Menkes/X/2010
2. Peraturan Pemerintah no. 1464 Tahun 2010 BAB V Pasal 21
3. Surat keputusan Menteri Kesehatan no. 640/Menkes/Per/X/1991, tentang pembentukan
MP2EPM.

Dasar Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan atau MDTK adalah sebagai berikut:
1. Pasal 14 Ayat 1 UUD 1945
2. UU no. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. KEPRES tahun 1995 Tentang Pembentukan MDTK.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik

Anda mungkin juga menyukai