Latar belakang dibentuknya majelis pertimbangan Etika Bidan atau MPEB adalah adanya
unsur unsur pihak pihak terkait :
c. Majelis Etik Kebidanan pusat berkedudukan di Ibukota negara dan Majelis Etik
Kebidanan propinsi berkedudukan di ibukota propinsi.
f. Masa bakti anggota Majelis Etik Kebidanan selama tiga tahun dan sesudahnya,jika
berdasarkan evaluasi masih memenuhi ketentuan yang berlaku,maka anggota tersebut dapat
dipilih kembali.
g. Anggota Majelis Etik Kebidanan diangkat dan diberhentikan oleh Mentri Kesehatan.
Sususunan organisasi Majelis Etik Kebidanan terdiri dari :
a. Meneliti dan menentukan ada dan tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam menetapkan
standar profesi yang dilakukan oleh bidan.
d. Keputusan tingkat propinsi bersifat final dan bisa konsul ke Majelis Etik Kebidanan
pada tingkat pusat.
e. Sidang Majelis Etik Kebidanan paling lambat tujuh hari,setelah diterima pengaduan.
Pelaksanaan sidang menghadirkan dan minta keterangan dari bidan dan saksi-saksi.
g. Biaya dibebankan pada anggaran pimpinan pusat IBI atau pimpinan daerah IBI di
tingkat propinsi.
c. Bidan 10 orang.
c. Berkelakuan baik.
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri.
e. Gangguan kesehatan.
b. Mengadakan rapat pleno,dikatakan sah bila dihadiri separuh tambah 1 unsur pimpinan
harian.
e. Ketua konsil,wakil ketua konsil,ketua komite registrasi dan ketua komite peradilan
profesi merupakan unsur pimpinan harian konsil.
Badan pertimbangan kesehatan merupakan badan independen, yang memiliki tugas, fungsi
dan wewenang di bidang kesehatan, dan berkedudukan di pusat dan daerah, badan
pertimbangan kesehatan pusat dinamakan badan pertimbangan kesehatan nasional
selanjutnya disingkat BPKN berkedudukan di ibu kota Negara Repoblik Indonesia.
sedangkan badan pertimbangan kesehatan daerah selanjutnya disingkat BPKD berkedudukan
di profinsi kabupaten/kota. kedudukan BPKNdan BPKD ini berada sampai pada tingkat
kecamatan.
BPKN dan BPKD berperan membantu pemerintah dan masyarakat dalam
bidang kesehatan sesuai dengan lingkup dan tugas masing masing, dengan tugas
dan wewenang antara lain:
e. melakukan advokasi tentang alokasi dan penggunaan dana dari semua sumber agar
pemanfaatannya efektif, efesien dan sesuai dengan strategi yang ditetapkan