Anda di halaman 1dari 15

SUPERVISI

KELOMPOK 1
• Salwa Khairunnisa
• Indriana Basari
• Ika Permatasari
• Riska Nur Rahayu
• Nur Latipatul
• Zelianti Ardiana
• Sherlyani Desianti Basri
• Dea Haniwi Maringgit
• Desi Fitriani
• Ro’an Jaeni
• Hildah Maulidah Azhar
• Luke Kirana Syahrani
Pengertian Supervisi
Supervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam dunia kerja, jabatan supervisi seringkali
diartikan sebagai jabatan yang berada di atas karyawan biasa, namun masih lebih rendah daripada jabatan “bos”.
Sebenarnya, apa definisi dari supervisi?

Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori. Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa
Inggris supervision. Super berarti di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/ melihat. Jika diartikan secara bebas,
maka supervision dapat pula dimaknai sebagai melihat dari atas.

Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai kegiatan melihat orang lain dari atas, namun
lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi ke orang yang
memiliki jabatan lebih rendah
Jenis Kegiatan
Supervisi
01 Research : Penelitian

Kegiatan supervisi ini bertujuan supaya supervisor dapat merumuskan problem melalui data
yang ada selama ini. Dengan cara ini, supervisor dapat mengumpulkan berbagai fakta dan opini
sebagai bahan pertimbangan. Kegiatan supervisi ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
misalnya observasi wawancara dan angket.Jika data telah terkumpul, supervisi dapat
menggunakan data tersebut untuk melakukan pengolahan data yang biasanya dibantu dengan
perhitungan statistik. Setelahnya, supervisi dapat menarik kesimpulan mengenai bagaimana
keadaan sebenarnya dari situasi yang ada di perusahaan tersebut.
Selanjutnya…

02 Evaluation : Penilaian
Setelah berhasil melakukan penelitian, supervisi wajib melakukan evaluasi atau penilaian
secara kooperatif dengan karyawan yang ada di bawahnya. Kegiatan evaluasi tersebut
antara lain:
1. Bersama-sama mencari aspek-aspek positif (kebaikan-kebaikan, kemajuan-kemajuan) yang
telah dicapai;
2. Bersama-sama meninjau aspek-aspek negatif (kelemahan-kelemahan, kekurangan-
kekurangan, atau hambatan-hambatan) yang masih ada;
3. Bersama-sama menganalisa sebab-sebab masih adanya kekurangan-kekurangan/hambatan-
hambatan yang dialami.
Selanjutnya…
Improvement :
03 Perbaikan

 Melalui hal ini, supervisi dapat melakukan perbaikan yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik ke depannya.
Tahap improvement dalam supervisi mencangkup:
1. Bersama-sama mencari cara untuk mengatasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-
hambatan yang dialami;
2. Bersama-sama mencari jalan mempertahankan yang sudah baik, bahkan meningkatkannya
agar lebih baik lagi.
Selanjutnya…
Assistence :
04 Bimbingan

Supervisi memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan dan bimbingan (guidence) dan
penyuluhan (counseling) kepada karyawan yang ada di bawah jabatannya. Berdasarkan
jenis kegiatan ini, supervisi bertugas untuk:
1. Menyediakan waktu dan tenaganya untuk membantu mengadakan perbaikan-perbaikan
2. Mengikhtiarkan sumber-sumber, baik sumber-sumber material maupun personil serta
menunjukkan jalan ke arah perbaikan;
3. Memberi bimbingan (guidence) dan penyuluhan (counseling) ke arah perbaikan situasi.
Selanjutnya…

05 Cooperation : Kerjasama

Selain memberikan bantuan, salah satu kegiatan supervisi adalah menciptakan iklim kerjasama
dan gotong-royong secara kekeluargaan di antara supervisor dan “supervisee” (orang yang
disupervisi). Kegiatan supervisi ini tentunya bertujuan untuk membawa supervisee ke arah
perbaikan situasi yang lebih baik.
Prinsip Supervisi
UpayaPerbaikan
UpayaPerbaikan
Mut
Mutuu

Prinsip
Prinsip Sistematisdan
Sistematisdan
Kesinambung
Kesinambung Supervisi Terarah
Supervisi Terarah

BerbasisData
Supervisi Pelaksanaan Pelayanan
Kebidanan
Supervisi Fasilitatif

 Supervisi merupakan terjemahan dari supervisi yang berasal dari dua suku kata "super" (lebih) dan
vision "(pandangan).
 Supervisi adalah instrumen manajemen yang digunakan oleh petugas yang lebih tahu (bidan
koordinator) untuk memastikan bahwa petugas dibawahnya (bidan di desa) melakukan pelayanan
sesuai standar yang ditetapkan.
 Supervisi mempunyai perhatian terhadap pemenuhan standar masukan (input) dan proses.
Supervisi Fasilitatif
● adalah suatu proses pengarahan, bantuan dan pelatihan yang mendorong peningkatan kinerja dalam
pelayanan yang bermutu
● Penyeliaan fasilitatif dilakukan secara terarah. Hal ini berarti kegiatan penyeliaan membutuhkan alat
bantu berupa daftar tilikpenyeliaan sehingga proses penyeliaan dapat dilakukan secara terurut dan
sistematis.
● Daftar tilik adalah kumpulan syarat esensial yang diterima/disepakati untuk mengukur tingkat
kepatuhan terhadap standar (harapan) tertentu.
● Daftar tilik tidak ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur standar dipenuhi, namun pada
syarat esensial dari prosedur tersebut. Dengan demikian , daftar tilik berisi syarat terpenting atau
penanda (marker) dari standar tertentu ( terutama standar input dan proses)
● Perubahan peningkatan mutu pelayanan dapat dirasakan dan diukur dengan baik. Penetapan dan
pembandingan tingkat kinerja individu dan fasilitas dapat dilakukan dengan sederhana
Kualifikasi tim Supevisi fasilitatif
 Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Pengelola program KIA dan unit yang bertugas di puskesmas
 Koordinator program KIA di kabupaten/kota dan yang masih bekerja di dinas kesehatan kabupaten / kota.
Dinas kesehatan kabupaten / kota yang tidak mempunyai bidan maka dapat ditunjuk salah satu bidan
puskesmas atau melibatkan organisasi profesi (IBI) / bidan yang bertugas di RSUD. Selain itu juga unit
terkait seperti bagian imunisasi
 Mampu dan terampil dalam pelaksanaan klinis profesi bidan dan manajemen program KIA (perencanaan,
pemanatauan, evaluasi)
 Dapat bekerja dalam tim
Supervisi Tradisional
 Kegiatansupervisi telah dilakukan sejak lama dalam manajemen pelayanan kesehatan.Namun,kegiatan
supervisi yang berlangsung selama ini ternyata mempunyai beberapa kelemahan:
 1. Hasil pengamatan dangkal.
 2. Sering menghakimi.
 3. Terfokus pada individu, bukan pada proses
 4. Melihat apa yang sudah terjadi, bukan pada perbaikan mendatang.
 5. Tidak berkesinambungan
Daftar Pustaka
http://ciputrauceo.net/blog/2016/7/11/pengertian-
supervisi-dan-jenis-kegiatan-supervisi

https://id.scribd.com/presentation/441185340/Superv
isi-dan-monitoring-bidan-1-ppt
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai