Referensi Sentrifugal 1
Referensi Sentrifugal 1
Kelompok:
KELAS F
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
RESUME JUURNAL
Diagram Alir:
Pada penelitian ini dilakukan pencatatan volume minyak yang terbentuk
serta pengujian terhadap sifat – sifat fisik dan kimia minyak kelapa murni yang
dihasilkan. Pengujian ini mengacu pada standar internasional (Codex Stan 19-
1981(rev.2-1999). Pengujian Densitas, Viskositas, dan Kadar asam lemak jenuh
yang terkandung.
Penambahan kecepatan sentrifuge tidak mempengaruhi kadar air dalam
minyak kelapa. Kadar air dalam minyak kelapa tergantung pada jenis kelapa yang
digunakan. Untuk mengurangi kadar air yang ada dalam minyak, minyak yang
terbentuk divakum selama 1 jam. Analisa kadar air menggunakan oven.
Penambahan kecepatan sentrifuge tidak mempengaruhi indeks bias minyak.
Karena indeks bias minyak tergantung pada penyaringan dan pemvakuman
minyak. Penyaringan dan pemvakuman minyak bertujuan agar zat pengotor yang
masih ada didalam minyak dapat dihilangkan. Analisa indeks bias menggunakan
refraktormeter.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut, Volume VCO yang dihasilkan tergantung pada kecepatan putaran
sentrifuge, temperatur santan dan lama putaran. Semakin cepat putaran sentrifuge,
semakin dingin santan,dan semakin lama perputaran sentrifuge maka VCO yang
dihasilkan semakin banyak. Penambahan kecepatan sentrifuge tidak
mempengaruhi densitas VCO. Karena tidak ada penambahan zat kimia yang dapat
mempengaruhu densitas. Semakin cepat putaran sentrifuge maka viskositas VCO
semakin menurun. Karena viskositas berbanding terbalik dengan laju
pengendapan. Semakin cepat putaran sentrifuge semakin banyak protein yang
terendap maka viskositas VCO akan turun. Pada Kecepatan putaran sentrifuge
3500 rpm didapat kandungan asam laurat tertinggi yaitu 48,56 % yang telah
memenuhi standar baku mutu.
APLIKASI SENTRIFUGASI
Hydrocyclone
Tubular Bowl
Chamber Bowl
Imperforate Basket
Disk Stack Separator
Disk-bowl centrifuge
Decanter
Centrifuge Batch
Hydrocyclone
Prinsip dan cara pada hydrocyclone ialah kurang lebih sebagai berikut :
Desain paling sederhana adalah mangkuk tertutup, yang berisi disk stack,
dengan padatan mengumpul di bagian luar mangkuk, dari mana mereka harus
dihilangkan secara manual setelah menghentikan rotasi. Padatan dikeluarkan dari
mangkuk dengan sejumlah metode , termasuk penggunaan dasar nozel, yang
terbuka terus menerus. Dalam desain yang lebih rumit nozel valved terbuka secara
otomatis ketika kedalaman solid dalam mangkuk mencapai nilai tertentu, dan
kemudian tutup lagi ketika sebagian besar padatan telah habis.
Disk-Bowl Centrifuge
1. Cylindroconical bowl
2. Helical extraction screw (scroll)
3. Feed
4. Distributor
5. Ring space
6. Settled product
7. Liquid level
8. Drying zone
9. Clarified liquid
10. Adjustable tresholds
Decanter
Centrifuge Batch
Centrifuge Batch digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan dalam suatu
aliran. Pengguna dapat menghubungkan satu atau dua aliran pencuci Batch
Centrifuge. Arus ini akan menggantikan jumlah pakan cairan dari cake (lapisan).
Model dirancang sehingga dapat menghasilkan operasi batch sebagai berikut :
bubur pakan , merupakan makanan sampai tingkat padatan tertentu dan beban
mencapai titik yang telah ditetapkan, dan aliran kemudian berhenti. Bagian yang
sangat penting pada mesin ini adalah poros. Poros merupakan komponen mesin
yang berfungsi menghasilkan putaran bolak balik,sehingga beban yang diterima
pada sebagaian poros akan berbeda. Pada bagian-bagian kritisnya tidak hanya
menerima beban tunggal melainkan beban kombinasi dengan sifat-sifat
pembebanan dinamis yang berfluktuasi. Batch centrifugal banyak digunakan oleh
industri-industri gula di Indonesia pada umumnya, termasuk di Pabrik Gula (PG).
Prinsip kerja alat ini memisahkankristal sukrosa dengan tetes,sehingga kristal
sukrosa dalam bentuk kering dapat siap dikemas dalam karung.
PT ISM BOGASARI
Bahan yang bersifat lengket dalam pemrosesan tidak dapat diayak dengan
saringan biasa. Perlu adanya perlakuan khusus untuk bisa memisahkan bahan
yang bersifat lengket tersebut. Caranya yakni dengan menghempaskan bahan
tersebut sehingga bahan akan terhambur menjadi bagian-bagian yang gembur dan
tertekan sehingga bahan yang berukuran lebih kecil akan tersaring melewati
saringan tanpa harus menempel pada ayakan karena adanya tekanan sentrifugal
tersebut. Selain digunakan untuk proses penyaringan, mesin vibro finisher ini juga
dapat digunakan untuk pengecilan ukuran. Pengecilan ukuran ini berasal dari
prinsip kerja mesin yang tidak hanya menyaring, namun juga memukul atau
beating. Pemukulan/beating dalam hal ini menekan bahan yang bukan hanya
karena efek dari gaya sentrifugal tetapi juga adanya komponen beater di dalamnya
sehingga bahan yang belum memenuhi ukuran saringan menjadi lebih kecil dan
dapat melewati saringan. Demikianlah mesin vibro finisher sebagai aplikasi dari
prinsip sentrifugal yang digunakan di PT ISM Bogasari.
PT INDOLAKTO
Contoh lain dari penerapan gaya sentrifugal adalah pada mesin pompa
sentrifugal yang digunakan oleh PT Indolakto. Mesin ini digunakan untuk
mengalirkan bahan dalam proses pencucian. Pompa sentrifugal tergolong ke
dalam pompa rotodinamik. Pompa ini cocok untuk fluida dengan kekentalan
rendah dan tanpa partikel. Prinsip pemompaan menggunakan tenaga putaran
impeler untuk melempar cairan yang ditransformasi menjadi energi kinetik fluida
(berakhir dalam bentuk kecepatan dan/atau tekanan). Pompa ini paling banyak
digunakan di industri pangan karena paling ekonomis secara investasi dan
perawatan. Pompa sentrifugal yang digunakan memiliki kapasitas 20 m 3 per jam.
Pipa tempat mengalirkan larutan pencuci memiliki diameter 2.5 inchi. Dengan
demikian diperoleh kecepatan aliran larutan pencuci sebesar 1.97 m/s. Kecepatan
aliran ini cukup untuk memperoleh efek pembersihan yang memadai.
PT PETROKIMIA GRESIK
PT DHARMAPALA SUKSES
Terdapat juga aplikasi lain yaitu mesin centrifuge batch. Mesin ini
digunakan oleh PT Dharmapala Usaha Sukses pada proses pemisahan bahan. Pada
saat proses sentrifugasi tersebut terjadi pemisahan gula kristal dan molasses
menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan dari putaran agigator. Gaya
sentrifugal tersebut membuat kristal gula terlempar menjauhi titik pusat dan
tertahan pada saringan sedangkan molasses yang berbentuk cair menembus
saringan. Dengan demikian molasses akan terpisah dari kristal gula. Pada akhir
proses sentrifugasi dilakukan pencucian menggunakan hot water. Hot water
berfungsi mnghilangkan lapisan molasses yang masih tersisa pada kristal gula.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat pencucian adalah waktu yang tepat sehingga
molasses yang masih tersisa dapat dipisahkan. Keterlambatan pencucian dapat
menyebabkan molasses mengering sehingga sulit dipisahkan. Gula yang
dihasilkan dari proses sentrifugasi disebut gula centri. Gula centri kemudian
dibawa oleh screw conveyor menuju rotary dryer dan selanjutnya masuk proses
pengeringan
Pada proses pemisahan kristal dari larutan proses kristalisasi. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal seperti batu yang di ikat dengan
tali. Di pabrik ini terdapat 2 metode pemutaran yaitu :
a. Stasiun putaran High Grade (HGF)
b. Stasiun Puteran Low Grade (LGF)
DAFTAR PUSTAKA