Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITA SASYABILA

NIM : 043049441

Di era persaingan global saat ini, organisasi tidak akan bisa menghindari
berbagai isu dan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Perubahan
tersebut memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
upaya, salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi sumber daya.
Efisiensi sumber daya seringkali disandingkan dengan efektivitas sebagai
pencapaian tujuan dalam organisasi.
Walaupun pada kenyataannya efisiensi tidak selalu sejalan dengan
efektivitas, bila tidak dikelola organisasi dengan cara yang tepat.
Pengertian Efisiensi
efisiensi merupakan hubungan atau perbandingan antara keluaran (output)
atau hasil barang dan jasa yang dihasilkan dengan masukan (input) yang
langka dalam satuan unit kerja atau ketetapan cara (usaha, kerja) dalam
melakukan sesuatu (tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya).
Dari definisi tersebut efisiensi pada dasarnya membandingkan antara sumber
yang digunakan (input) dengan keluaran yang dihasilkan (output). Dan pada
prinsipnya, efisiensi mengutamakan penghematan dan ketepatan cara
pengelolaan sumber daya, sehingga tidak membuang-buang waktu, tenaga
dan biaya.

Efisiensi dalam organisasi memiliki beberapa manfaat, antara lain:

 Menghemat dan mengurangi penggunaan sumber daya.


 Mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga tidak terbuang
percuma.
 Meningkatkan kinerja unit kerja dalam organisasi sehingga
menghasilkan output optimal.
 Meningkatkan kualitas output kinerja.
 Mengoptimalkan keuntungan atau laba yang didapatkan dari proses
produksi.
 Memangkas potensi pemborosan dan penyelewengan/penyalahgunaan
sumber daya.
Pengertian Efektivitas
efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran
yang harus dicapai. Dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai
tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan hasil (outcome) dari
keluaran (output) dalam mencapai tujuan. Semakin besar jangkauan outcome
dan kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif proses kerja suatu organisasi. Indikator efektivitas juga
dihitung berdasarkan persentase dari perbandingan realisasi dengan target
kinerja, di mana nilai ≥90% dikatakan efektif
Walaupun memiliki arti yang berbeda, akan tetapi efektivitas menjadi ukuran
berhasilnya upaya efisiensi. Ketika organisasi melakukan efisiensi sumber
daya, maka ukuran keberhasilannya adalah apakah tujuan efisiensi itu dapat
tercapai. Capaian tujuan efisiensi inilah yang dimaksud dengan efektivitas.
Efektivitas dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain produktivitas,
keuntungan atau laba, pertumbuhan, stabilitas, adaptasi, kepuasan kerja,
semangat kerja, dan berbagai perspektif lainnya sesuai dengan karakteristik
organisasi.
Intinya ketika dilakukan efisiensi maka diharapkan berbagai perspektif pada
efektivitas dapat tercapai. Organisasi yang melakukan efisiensi harus benar-
benar memperhitungkan agar efisiensi dilakukan dengan cara yang tepat.
Idealnya kurva efisiensi dan efektivitas akan terus meningkat hingga
mencapai suatu titik tertentu. Bila organisasi lalai maka kurva efisiensi akan
terus bergerak naik, akan tetapi kurva efektivitas akan bergerak turun. Atau
bahkan bisa terjadi keduanya akan bergerak turun, yang artinya upaya
efisiensi tidak ada hasilnya sama sekali.
Efisiensi untuk Mencapai Efektivitas
Dalam mencapai efektivitas, organisasi perlu memberikan kompensasi untuk
mengimbangi upaya efisiensi sumber daya yang dilakukannya. Misalnya
ketika organisasi melakukan efisiensi tenaga kerja dan biaya, maka untuk
mencapai efektivitas harus diimbangi dengan upaya menyederhanakan
prosedur dan memangkas birokrasi atau dengan mengurangi beban kerja dan
target kinerja. Peningkatan kompetensi dan pemberdayaan juga merupakan
bentuk kompensasi pada efisiensi tenaga kerja.
Tenaga yang kompeten dalam pekerjaan walaupun jumlahnya terbatas, akan
tetap menghasilkan output yang lebih optimal. Organisasi juga bisa
melakukan upaya peningkatan dan penggunaan teknologi, sehingga peran
manusia bisa dikurangi dan digantikan dengan sistem otomasi yang
komprehensif.
Efisiensi sebaiknya dilakukan secara terencana dan dikomunikasikan dengan
baik kepada semua unsur organisasi. Manajemen perlu menjelaskan mengapa
efisiensi perlu dilakukan, apa tujuan dan manfaatnya bagi organisasi.
Manajemen juga perlu memberikan motivasi dalam bentuk coaching,
mentoring dan empowering untuk mendukung semua unsur organisasi
mencapai tujuan yang sama.
Efisiensi vs Efektivitas
Efisiensi tidak sejalan dengan efektivitas ketika diberlakukan tanpa
kompensasi dan tujuan yang jelas. Organisasi hanya terkesan menuntut
kinerja terbaik, tanpa memberikan penghargaan dan fasilitas yang memadai.
Apalagi bila ditambah dengan minimnya komunikasi dan informasi tentang
program yang ingin dicapai. Efisiensi seperti ini akan memicu munculnya
sikap apatis, frustrasi, dan demotivasi, yang akan mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi.
Lingkungan kerja menjadi tidak sehat dan hal ini tentunya mempengaruhi
efektivitas dalam perspektif kepuasan kerja, semangat kerja, dan cepat atau
lambat juga akan mempengaruhi produktivitas dan perspektif lainnya. Bila
terjadi dalam jangka panjang bukan tidak mungkin organisasi akan kolaps,
mengalami kerugian besar. Organisasi akan kehilangan potensi-potensi
sumber daya terbaiknya. Dan karena kelalaiannya, organisasi juga akan
kehilangan nilai-nilai baik dan citra positif yang dimilikinya.
Sumber : Materi Inisiasi III
Modul EKMA4157
https://www.integrasi-edukasi.org

Anda mungkin juga menyukai