225 363 1 SM
225 363 1 SM
Abstract
The solid waste at PT Kertas Leces Probolinggo has not been properly handled as it is
just ended in the waste landfill. Composting is a method to process the solid waste with
a high organic content. In that process the organic agent is degraded by micro organism
that driving to stabilize the organic content. In this research effective micro organism
(EM4) was used as a disspator organism in some range of concentrate (2,4,6,8,10) (%)
v/b and observed in 5,10,15,20,25 days composting time. The best result was reached
on the concentrate of 2 % EM4 & 25 days decomposting time, with the rasio C/N =
14,11 (most land has rasio indicator C/N closed to 10) comparing to the previous grade
= 33,24.
Key words : C/N ratio , effective microorganisms, decomposting time, the solid waste.
N.D. Siswati, H. Theodorus dan P.W. Eko. S / Buana Sains Vol 9 No 1: 63-68, 2009
N.D. Siswati, H. Theodorus dan P.W. Eko. S / Buana Sains Vol 9 No 1: 63-68, 2009
- Pada umumnya berwarna hitam demikian dan apabila tidak ada nitrogen
tergantung dari bahan dasar yang yang tersedia dalam jumlah yang cukup,
dipakai tanaman dapat menderita defisiensi
- C/N rendah nitrogen, harus ada nitrogen tambahan
- Terjadi perubahan berat dari pupuk.
Berdasar pada temperatur Selain untuk nutrisi tanaman,
pengomposan dibedakan atas nitrogen perlu untuk merangsang
pengomposan Mesophilic yaitu aktivitas mikroorganisme yang
pengomposan dengan mikroorganisme bersangkutan dalam dekomposisi itu.
yang hidup pada temperatur 15-40oC, Pemberian nutrisi memang tidak hanya
dan pengomposan Termophilic yaitu sekedar memenuhi kebutuhan tanah
pengomposan dengan mikroorganisme akan nitrogen akan tetapi juga
yang hidup pada temperatur 45-65oC. kebutuhan akan unsur hara lainnya.
Pada awal proses bakteri Pembenaman bahan organik segar
mesophilic akan tampak yaitu saat dengan rasio C/N tinggi, seperti batang
terjadi kenaikan temperatur. Fungi jagung (40) dan jerami (80) yang
mesophilic akan tampak setelah 5-10 kemudian segera diikuti dengan
hari dan actinomycetes menjadi jelas pembenaman memerlukan nitrogen
saat sebelum temperatur puncak tambahan.
tercapai. Pada temperatur 60-70oC Alternatif lain waktu tanam di
bakteri, fungi, actinomycetes tidak aktif, tunda dulu agar dekomposisi
beberapa pathogen mati. berlangsung lebih lanjut. Bahan organik
Pada akhir fase thermophilic yang segar dengan rasio C/N kecil seperti
ditunjukkan dengan penurunan kotoran manusia (10-12) bias lebih baik
temperatur, jenis actinomycetes akan dan tanahnya dapat langsung ditanami.
tampak lagi yang ditandai dengan
tinbulnya warna putih atau abu-abu Metode Penelitian
pada material limbahnya. Disinilah
diperoleh hasil akhir yaitu kompos/ Bahan dan alat
humus yang terbebas dari pathogen dan Bahan utama penelitian ini adalah
cukup terjamin kesehatannya (Soepardi, limbah padat (sludge) PT. Kertas Leces
1983). (Persero) Probolinggo. Komposisi
Rasio C/N merupakan indikator bahan limbah disajikan pada Tabel 1.
yang menunjukkan tingkat dekomposisi Beberapa bahan analisis yang digunakan
dari bahan organik tanah. Makin lanjut antara lain aquadest, K2Cr2O7, H2SO4
tingkat dekomposisinya, makin kecil pekat, H3PO4 85 %, NaF,
rasio C/N. jika rasio C/N dari bahan diphenilamine, alkohol, Fe2SO4 1 N,
organik segar yang dibenamkan kedalam selenium, NaOH 30 %, NaOH 0,1 N,
tanah lebih besar dari 10, indikator bromokreysol hijau, indikator
mikroorganisme yang terlibat di dalam metil merah, molases 1 % dan urea 0,1
proses dekomposisi tersebut biasanya % sebagai nutrisi dan EM4 sebagai
sulit memperoleh nitrogen yang mikroorganisme pengurai.
memadai dari bahan organik itu sendiri, Alat yang digunakan antara lain
sehingga mereka harus mengambil erlenmeyer, oven, labu distilasi,
nitrogen yang tersedia di sekitarnya. desikator, statif dan buret, pH meter,
Tanaman akan kalah dalam persaingan thermometer, cawan petri, labu kjeldal
66
N.D. Siswati, H. Theodorus dan P.W. Eko. S / Buana Sains Vol 9 No 1: 63-68, 2009
Tabel 1. Komposisi limbah padat (sludge) dari PT. kertas Leces (Persero) Probolinggo.
N.D. Siswati, H. Theodorus dan P.W. Eko. S / Buana Sains Vol 9 No 1: 63-68, 2009
N.D. Siswati, H. Theodorus dan P.W. Eko. S / Buana Sains Vol 9 No 1: 63-68, 2009
25.0 EM4 2%
EM4 4%
22.5
EM4 6%
Rasio C/N
20.0 EM4 8%
EM4 10%
17.5
15.0
12.5
10.0
5 10 15 20 25
Waktu Dekomposisi (hari)