Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OBAT ASLI INDONESIA


SUMBER BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL

Disusun Oleh

Kelompok 6

( KELAS C2 )

AFRIANA ABDULLAH (51821011001)


VIRA AYU VOLANTIKA (51821011008)
CHELINE AUDRIANA SALAMA K. (51220011071)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui sumber bahan baku obat

tradisional.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman yang saya

miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Makassar, Oktober 2021


DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Rumusan Masalah ....................................................................................

C. Tujuan penulis ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

A. Bahan Alam............................................................................................

B. Tumbuhan Liar......................................................................................

C. Tanaman Budidaya………….................................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................

A. KESIMPULAN............................................................................................

B. SARAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional di Indonesia telah berlangsung sejak ribuan

tahun dan salah satunya tercatat dalam relief seperti di Candi Borobudur.

Iklim tropis di Indonesia menjadikan keanekaragaman hayati yang tinggi

terbesar kedua di dunia dengan potensial bahan alam untuk dijadikan obat

tradisional oleh masyarakat di Indonesia. Obat tradisional merupakan ramuan

bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral yang secara temurun

digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Dewoto, 2007).

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari atau galenik atau

campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Wasito, 2011:1). Tanaman obat

tradisional adalah bahan atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan

yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan

pengalaman (Nursiyah, 2013:9).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health

Organization) memperkirakan sekitar 75-90% masyarakat dunia yang tinggal

di pedesaan masih menggantungkan dirinya terhadap tumbuhan obat sebagai

pilihan utama dalam pengobatan dan merawat kesehatan. Barwa (2004) dalam

Syamsul Hidayat, menyatakan lebih dari 21.000 spesies tanaman di dunia

dipakai dalam perawatan kesehatan dan kecantikan. Hal ini menunjukkan


betapa pentingnya spesies tumbuhan berkhasiat obat. Peran pengobatan

tradisional dengan menggunakan keanekaragaman spesies tumbuhan sebagai

bahan dasar ramuan obat bagi masyarakat pedesaan terutama di negara-negara

berkembang semakin meningkat. Peran tumbuhan obat bagi masyarakat

tradisional hampir tidak tergantikan oleh obat-obatan modern (Hidayat,

2012:1).

Tanaman obat sendiri memiliki ribuan jenis spesies. Dari total sekitar

40.000 jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya

disinyalir berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman

obat yang terdapat di wilayah Asia. Dari jumlah tersebut, 25% diantaranya

atau sekitar 7.500 jenis sudah diketahui memiliki khasiat herbal atau tanaman

obat. Namun hanya 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk

bahan baku obat-obatan herbal atau jamu (Salim dan Munadi, 2017:1).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana defenisi dasar bahan baku obat tradisional?


2. Bagaimana persyaratan obat tradisional?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui defenisi dasar bahan baku obat tradisional
2. Untuk mengetahui persyaratan obat tradisional
BAB II

PEMBAHASAN

Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun
sintesis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif
(profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit
pada manusia maupun hewan. Namun zat aktif tersebut tidak dapat
dipergunakan begitu saja sebagai obat, terlebih dahulu harus dibuat dalam
bentuk sediaan seperti pil, tablet, kapsul, sirup, suspensi, supositoria, salep dan
lain–lain (Jas, 2007).
Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga
orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun.
Obat itu bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu
penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah
digunakan dalam pengobatan atau dengan dosis yang berlebihan maka akan
menimbulkan keracunan. Dan bila dosisnya kecil maka kita tidak akan
memperoleh penyembuhan (Anief, 1991).
Untuk menghasilkan efek farmakologi atau efek terapi, obat harus
mencapai tempat aksinya dalam konsentrasi yang cukup untuk menimbulkan
respon. Tercapainya konsentrasi obat tergantung pada keadaan dan kecepatan
obat diabsorpsi dari tempat pemberian dan distribusinya oleh aliran darah ke
bagian yang lain dari badan (Anif, 1990).

A. BAHAN BAKU OBAT


Bahan baku adalah semua bahan, baik yang berkhasiat (zat aktif)
maupun tidak berkhasiat (zat Nonaktif/eksipien), yang berubah maupun
tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak
tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan
(Siregar, 2010).
Menurut Dirjen POM (2006), bahan (zat) aktif adalah setiap
bahan atau campuran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
sediaan farmasi dan apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi
zat aktif obat tersebut. Dalam pengertian lain, bahan (zat) aktif adalah
bahan yang ditujukan untuk menghasilkan khasiat farmakologi atau
efek langsung lain dalam diagnosis, penyembuhan, peredaan,
pengobatan atau pencegahan penyakit, atau untuk mempengaruhi
struktur dan fungsi tubuh.
Zat aktif senyawa kimia murni tunggal jarang diberikan langsung
sebagai sediaan obat. Akan tetapi, sediaan obat yang diformulasikan
hampir selalu diberikan. Sediaan obat ini dapat beragam dari larutan
yang relatif sederhana sampai ke sistem sediaan obat yang rumit,
dengan menggunakan zat tambahan atau eksipien dalam formulasi
untuk memberikan fungsi farmasetik yang berbeda–beda sesuai
dengan tujuan yang dimaksudkan (Siregar, 2010).
Disain dan formulasi suatu bentuk sediaan yang tepat
mensyaratkan pertimbangan karakteristik fisika, kimia, dan biologi
semua zat aktif dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan suatu
produk.
1. Syarat-syarat bahan baku

BAB III
PENUTUP.

A. Kesimpulan
Sebagai suatu negara dengan keanekaragaman hayati yang
melimpah, Indonesia mempunyai peluang yang amat besar dalam
mengembangkan potensi yang dimilikinya tersebut dalam bidang obat
bahan alami.
Untuk mengembangkan potensi tersebut tentunya pertamakali
harus mengetahui terlebih dahulu beberapa efek samping dari bahan alami
yang tadinya akan dijadikan obat bahan alami, dan cara meminimalsir
kadar efek samping tadi.
Dalam upaya meningkatkan peran tanaman obat asli Indonesia
sebagai bahan baku obat alami yang diakui keabsahannya secara medis
oleh pemerintah dan masyarakat di dalam dan di luar negeri perlu
melibatkan partisipasi aktif yang terintegrasi dari berbagai pihak yang
terkait .

B. Saran
Perlu dipelajari lebih lanjut terkait tahapan sumber bahan baku
obat tradissional mulaai dari pemanfatan tanaman liar dan budidaya
tanaman obat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Puslitbangtri-Departemen Pertanian (1992). Sepuluh Tahun Pusat


Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 1982-1991. Sumbangan
Penelitian dalam Pembangunan Perkebunan Rakyat, Bogor.
Fellows, L (1992). The Lancet, 339, 130.

Meijer, W (1982). Indonesia Cycle, 25, 1710

Padmawinata, K (1995). Potensi, Peluang dan Kendala Pengembangan


Agroindustri Tanaman Obat. BALITRO.

Sidik (1998). Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Indonesia.


Makalah seminar pengobatan tradisional, FK Unpad.

Wijesekera, R. O. B (1991). Plant-Derived Medicines and Their Role in Global


Health in the Medicine Plant Industry, Wijesekera (Ed), CRC Press, Inc.,
Florida.

Anda mungkin juga menyukai