Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan ridho-Nya penulis tidak akan
mampu menyelesaikan tugas makalah Ilmu Negara mengenai “Tujuan Negara” ini dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya
kelak kita nantikan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
ADRIANUS BAWAMENEWI, S.H., M.H. pada Mata Kuliah Ilmu Negara. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang isi dan ajaran dari teori-teori
mengenai Tujuan Dan Fungsi Negara. Kami juga dari kelompok III juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak ADRIANUS BAWAMENEWI , S.H., M.H. selaku dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Negara yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dan juga kepada pembaca yang telah meluangkan waktu untuk
membaca makalah ini. kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Padang,

Gunungsitoli, 22 September 2021


Penulis,

Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik dan bahkan menjadi pokok
dari kekuasaan politik. Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan
menertibkan gejalagejala kekuasaan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, negara
mempunyai karakter untuk dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama itu. Untuk mencapai hal itu, maka negara menetapkan cara-cara dan batas-batas
sampai di mana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama itu.
Dengan demikian, negara dapat mengintegrasikan dan membimbing kegiatan-
kegiatan sosial dari warganya untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan bersama tersebut
menjadi dasar dari segenap aparatur negara dalam menjalankan tugas. Tujuan negara
menjadi kompos penunjuk jalan bagi pemerintah negara tersebut dan juga menjadi
barometer bagi pengukur sejauh mana pemerintah berhasil menjalankan pekerjaannya.1
Setiap negara, pasti memiliki tujuan tertentu.
Tujuan negara inilah yang menjadi pedoman bagaimana negara disusun serta
bagaimana kehidupan rakyatnya diatur. Tujuan dari tiap-tiap negara dipengaruhi oleh
tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.
Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat mengetahui sifat organisasi
negara dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.
Berdasarkan teori-teori yang berkembang, teori mengenai tujuan negara ini dapat
dikelompokkan menjadi dua teori menurut jamannya. Yakni teori tujuan negara tua, dan
teori tujuan negara modern. 1 Isharyanto. 2006. Ilmu negara. Oase Pustaka. Karanganyar.
Hlm.82-83 4 Tokoh-tokoh dari teori tujuan negara tua ini beberapa diantaranya adalah
Shang Yang, Machiavelli dan Dante, sedangkan tokoh dari teori-teori tujuan negara
jaman modern adalah Immanuel Kant, Thomas Aquinas, Agustinus dan masih banyak
lagi.Namun, dalam makalah ini penulis hanya akan menjelaskan mengenai teori tujuan
negara jaman tua yang mana tokohnya adalah Shang Yang, Machiavelli dan Dante.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
ditemukan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Shang Yang
2. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Machiavelli
3. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Dante

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat ditemukan
tujuan dari penulisan makalah ini yakni sebagai berikut.
1. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut
Shang Yang
2. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut
Machiavelli
3. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut
Dante
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isi dan Ajaran Teori Tujuan Negara menurut Shang Yang Lord Shang atau yang juga
dikenal dengan Shang Yang merupakan pemikir Tiongkok yang hidup sekitar abad ke-3
hingga abad ke-4. Shang Yang juga merupakan seorang perdana menteri Tiongkok yang
berasal dari sebuah daerah yang bernama Yang, oleh karena itu teori yang
dikemukakannya juga disebut dengan “Teori Shang Yang”. Buku hasil karyanya yang
terkenal dalam bahasa inggris dinamakan “ A Clasical of the Chinese School of Law”.
Pendapat-pendapat dari Lord Shang itu dipaparkan oleh Prof. Denyvendak dalam
bukunya yang bernama “Book Lord of Shang”. 2 Menurut Lord Shang tujuan utama dari
negara adalah satu pemerintahan yang berkuasa penuh terhadap rakyat dengan jalan
melemahkan dan membodohkan rakyat. Teori ini didasarkan atas pendapat bahwa
menurut Lord Shang pada setiap negara selalu terdapat dua subjek yang saling
berhadapan dan saling bertentangan, yaitu pemerintah dan rakyat, artinya kalau rakyat
yang kuat, kaya dan pintar, maka negara akan lemah, sedangkan sebaliknya bila rakyat
lemah, bodoh dan miskin, negara akan kuat. Ia menyatakan bahwa dalam bahasa asing “a
week people means a strong state and a strong state means a weak people. There fore a
country, wich has the right way, a concerned with weaking people” (rakyat lemah berarti
negara kuat dan negara kuat berarti rakyat lemah. Dari itu nagara mempunyai tujuan yang
betul, hendaklah bertindak melemahkan rakyat). Tujuan ini hanya bisa dicapai dengan
hanya menyiapkan militer yang kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala
kemungkinan. Di balik itu, kebudayaan adalah merupakan neraka, apabila dalam suatu
negara terdapat hal-hal yang berikut ini, yakni adat istiadat, musik, nyanyian, sejarah,
kebaikan, moral kesusilaan, hormat pada orang tua, kewajiban persaudaraan,
kebijaksanaan, maka raja tidak akan dapat lagi mengerahkan rakyat, bencana kehancuran
negara tidak bisa dihindarkan. Sebaliknya menurut Lord Shang korbankanlah
“kebudayaan rakyat”, untuk kekuasaan negara. Jadi, inti dari ajaran Shang Yang adalah
tujuan negara itu sendiri adalah mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya.
Selanjutnya menurut Shang Yang perbedaan yang tajam antara negara dan rakyat akan
membentuk kekuasaan negara. Yang dimana tujuan itu dapat dicapai dengan menyiapkan
tentara yang kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala bentuk ancaman.
B. Isi dan Ajaran Teori Tujuan Negara Menurut Nicollo Machiavelli Teori Machiavelli
tentang tujuan negara dikemukakan dalam bukunya “II Princip” (Kepala Negara).
Menurut Machiavelli, tujuan negara adalah untuk memupuk kekuasaan guna mencapai
kemakmuran rakyat, Pemerintah atau Raja sebagai teknik memupuk dan menggunakan
kekuasaan. Kekuasaan raison d’etere dari negara. Obsesinya terhadap “negara absolut”
suatu hal yang mutlak. Dalam usaha memupuk kekuasaan, raja atau pemimpin negara
harus mempunyai sifat-sifat sebagai harimau, singa atau sifat-sifat sebagai kancil.
Raja harus mempunyai sifat-sifat harimau agar ditakuti oleh rakyat dan musuh-
musuhnya yang lebih lemah. Bersifat sebagai kancil yang cerdik, licik agar dapat
menguasai rakyat dan menerobos lubang-lubang jaring atau perangkap yang dipasang
oleh lawan-lawan politiknya yang lebih kuat. Negara boleh mengadakan perjanjian
dengan negara-negara lain, tetapi tidak perlu mentaati perjanjian itu, yang penting rakyat
tidak dirugikan dan kesejahteraan bisa dicapai.
Selain itu Inti dari ajaran Machiavelli sebagai seorang ahli pemikir besar pada
masa jaman renaissance tentang tujuan Negara adalah mengusahakan terselenggaranyaIsi
dan Ajaran Teori Tujuan Negara Menurut Nicollo Machiavelli Teori Machiavelli tentang
tujuan negara dikemukakan dalam bukunya “II Princip” (Kepala Negara). Menurut
Machiavelli, tujuan negara adalah untuk memupuk kekuasaan guna mencapai
kemakmuran rakyat, Pemerintah atau Raja sebagai teknik memupuk dan menggunakan
kekuasaan. Kekuasaan raison d’etere dari negara. Obsesinya terhadap “negara absolut”
suatu hal yang mutlak. Dalam usaha memupuk kekuasaan, raja atau pemimpin negara
harus mempunyai sifat-sifat sebagai harimau, singa atau sifat-sifat sebagai kancil. Raja
harus mempunyai sifat-sifat harimau agar ditakuti oleh rakyat dan musuh-musuhnya yang
lebih lemah. Bersifat sebagai kancil yang cerdik, licik agar dapat menguasai rakyat dan
menerobos lubang-lubang jaring atau perangkap yang dipasang oleh lawan-lawan
politiknya yang lebih kuat. Negara boleh mengadakan perjanjian dengan negara-negara
lain, tetapi tidak perlu mentaati perjanjian itu, yang penting rakyat tidak dirugikan dan
kesejahteraan bisa dicapai.
Selain itu Inti dari ajaran Machiavelli sebagai seorang ahli pemikir besar pada
masa jaman renaissance tentang tujuan Negara adalah mengusahakan terselenggaranya 3
I Dewa Gede Atmadja, Ilmu Negara Sejarah, Konsep dan Kajian Kenegaraan, ketertiban,
keamanan dan ketentraman dan untuk mencapai tujuan tersebut seorang raja harus
mempunyai kekuasaan yang absolute dan Negara harus mengejar tujuan dan
kepentingannya dengan cara-cara yang paling tepat bahkan bila perlu dengan cara yang
sangat licik sekalipun, untuk itu ajaran Machiavelli menekankan dilepasnya
pemikiranpemikiran moral dan kesusilaan dalam konteks azas-azas kenegaraan.
Machiavelli berpendapat bahwa arah mendapatkan dan menghimpun kekuasaan yang
sebesarbesarnya di tangan raja dengan cara-cara licik dan absolute hanya merupakan
sarana karena tujuan akhir yang lebih tinggi adalah kemakmuran bersama. Tentang
kenapa Machiavelli memisahkan antara azas moral kesusilaan dan azas kenegaraan
adalah karena menurutnya moral dan kesusilaan adalah das sollen atau sesuatu yang
diharapkan sedangkan kenegaraan adalah das sein atau suatu kenyataan. Menurutnya lagi
antara das sollen dan das sein adalah selalu berbeda, karena antara harapan dan kenyataan
dalam kehidupan yang sebenarnya terdapat perbedaan besar atau dengan kata lain antara
sesuatu yang dikatakan tidak selalu sama dengan apa yang diperbuatnya. Walaupun
demikian, dalam pandangan Machiavelli terdapat pro dan kontra dari ahli pemikir Negara
yang lain, misalnya van schmid, ia mengatakan bahwa ajaran Machiavelli bukan kurang
tepat menggambarkan kenyataan dan telah menentukan cara bertindak yang salah akan
tetapi Machiavelli telah menolak ajaran yang oleh jaman pertengahan dianjurkan pada
umat manusia sebagai cita-cita dan pedoman, dengan ajarannya Machiavelli telah
melukai perasaan kesusilaan yang tinggi dari banyak orang. Pendapat berbeda lainnya
dari pemikir Van Mohl, Ranke dan Macaulay yang mengatakan bahwa perlu ada
penafsiran dan alam pemikiran yang berbeda tentang ajaran Machiavelli, sebab
machiavelii menghendaki hal yang baik, bukan yang jahat, 8 sesungguhnya kejahatan
yang ada dalam seorang raja hanyalah alat atau sarana dan bukan tujuan. Tujuan yang
sesungguhnya adalah kebaikan dan kemakmuran bersama.
C. Isi dan Ajaran Teori Tujuan Negara Menurut Dante Alghieri Dante adalah seorang ahli
filsafat (filosof) dan penyair. Hidup antara tahun 1265- 1321, kelahiran kota Florence di
Italia. Sebagai penyair ia juga mempunyai pengaruh politik di negaranya, Dante seorang
anti Paus dan berpendirian Paus hanya berdaulat dalam bidang kerohanian saja, sekalipun
diakuinya bahwa negara juga bertugas menganjurkan keagamaan. Teori Dante mengenai
tujuan negara, ditulis dalam bukunya yang berjudul “Die Monarchia” dimana dikatakan
bahwa tujuan negara adalah: “menciptakan perdamaian dunia”. Dengan jalan
menciptakan undang-undang yang seragam bagi seluruh umat manusia. Kekuasaan
sebaliknya berada ditangan raja atau berpusat ditangan raja atau kaisar, supaya
perdamaian dan keamanan terjamin. Menurut Dante, perlu dihindari setiap peperangan
dan perpecahan guna memperoleh ketentraman. Dan secara tersirat sesungguhnya, tujuan
negara bagi Dante adalah menciptakan “Kerajaan Dunia” (World Emperium). Inti dari
ajaran Dante, tujuan negara adalah menciptakan perdamaian dunia. Karena itu,
diperlukan undang-undang yang seragam bagi umat manusia guna mencapai tujuan
tersebut.4 4 Isharyanto. 2006. Ilmu negara. Oase Pustaka. Karanganyar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori tujuan negara terbagi menjadi dua jaman, yakni jaman tua dan jaman
modern. Tokoh teori yang mengemukakan tujuan negara pada jaman tua adalah Shang
Yang, Nicollo Machiavelli dan Dante. Inti dari ajaran shang yang adalah tujuan negara
itu sendiri adalah mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Selanjutnya
menurut Shang Yang perbedaan yang tajam antara negara dan rakyat akan membentuk
kekuasaan negara. Yang dimana tujuan itu dapat dicapai dengan menyiapkan tentara
yang kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala bentuk ancaman. Inti dari ajaran
Machiavelli sebagai seorang ahli pemikir besar pada masa jaman renaissance tentang
tujuan Negara adalah mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan dan
ketentraman dan untuk mencapai tujuan tersebut seorang raja harus mempunyai
kekuasaan yang absolute dan Negara harus mengejar tujuan dan kepentingannya dengan
cara-cara yang paling tepat bahkan bila perlu dengan cara yang sangat licik sekalipun,
untuk itu ajaran Machiavelli menekankan dilepasnya pemikiran-pemikiran moral dan
kesusilaan dalam konteks azas-azas kenegaraan. Inti dari ajaran Dante, tujuan negara
adalah menciptakan perdamaian dunia. Karena itu, diperlukan undang-undang yang
seragam bagi umat manusia guna mencapai tujuan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Isharyanto. 2006. Ilmu negara. Oase Pustaka. Karanganyar. Hlm.84 I Dewa Gede
Atmadja, Ilmu Negara Sejarah, Konsep dan Kajian Kenegaraa.
BAB II

PEMBAHASAN

Negara merupakan suatu bentuk organisasi kekuasaan yang dibentuk guna


melaksanakan tugas-tugas tertentu. Negara adalah sebuah wilayah atau daerah yang berada
di permukaan bumi yang memiliki kekuasaan baik dalam bentuk politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun kekuatan militer yang pelaksanaan kekuasaan tersebut dilakukan oleh
pemerintahan.Dalam suatu negara tersebut pastilah memiliki fungsi negara yang merupakan
suatu gambaran terkait hal-hal apa saja yang dilakukan oleh negara sebagai tujuannya.fungsi
negara biasanya merujuk pada pemikiran beberapa pemikir social, filsuf dan ahli bidang tata
negara. seperti Bung Karno sebagai pendiri negara Indonesia yang berdaulat pernah berujar
dalam autobiografinya bahwa negara Indonesia didirikan untuk mengabdi kepada Tuhan.
Fungsi Negara Secara Umum Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk
melaksanakan ketertiban dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi
pertahanan dan keamanan serta fungsi menegakkan keadilan. Berikut merupakan penjelasan
fungsi-fungsi negara secara umum.

1. Melaksanakan Penertiban (Law And Order) Fungsi negara yang pertama adalah fungsi
pengaturan dan ketertiban. Fungsi ini sangat penting, terutama dalam mencegah
bentrokan-bentrokan maupun pertikaian dan penyebab tawuran yang mungkin timbul
dalam masyarakat yang menjadi salah satu faktor penghalang proses tercapainya tujuan-
tujuan negara.

2. Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan Fungsi ini semakin penting seiring berjalannya
waktu, terutama bagi negara yang menganut paham negara kesejahteraan (welfare staat).
Maknanya negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang
ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu, negara melakukan berbagai macam upaya
seperti pembangunan di segala bidang serta berusaha untuk selalu menciptakan kondisi
perekonomian yang selalu stabil.

3. Fungsi Pertahanan dan Keamanan Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan
terjadinya serangan dari luar. Fungsi negara yang satu ini sangat penting karena
menyangkut keberlangsungan sebuah negara tersebut.Negara wajib nampu melindungi
rakyatnya, wilayah dan pemerintahannya dari berbagai ancaman, tantangan, serangan dan
gangguan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, penting bahwa
negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan serta personil keamanan yang terlatih dan
tangguh.

4. Fungsi Keadilan Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum, khususnya
badan-badan peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa
adanya unsur kepentingan tertentu menurut hak dan kewajiban yang telah di
kontribusikan kepada bangsa dan negara.

Fungsi Negara Menurut Para Ahli Salah satu cara untuk mewujudkan fungsi ini
adalah dengan membentuk berbagai badan peradilan. Dari penjelasan dari ke-empat
fungsi di atas. Para ahli di bidangnya juga memberikan pendapatnya secara umum
tentang fungsi-fungsi negara. Contohnya dari John Locke, Montesquieu dan Van
Vollenhoven sebagai berikut. Macam-macam fungsi negara menurut John Locke
Menurut john Locke sebagai seorang filsuf dari Inggris, yang membagi fungsi negara
menjadi tiga bagian sebagai berikut, Fungsi legislatif: membuat undang-undang Fungsi
eksekutif membuat peraturan dan mengadili Fungsi federatif: mengurus urusan luar
negeri serta urusan perang dan damai Fungsi Negara Menurut Montesquieu Pemikir
politik asal Prancis, Montesquieu yang terkenal dengan sebutan Trias Politica, membagi
fungsi negara dalam tiga tugas pokok atau fungsi negara antara lain sebagai berikut,
Fungsi legislatif: membuat undang-undang Fungsi eksekutif: melaksanakan undang-
undang Fungsi yudikatif: mengadili dan mengawasi agar setiap peraturan ditaati Fungsi
Negara Menurut Van Vollenhoven Menurut Van Vollenhoven seorang antropolog
Belanda yang dijuluki sebagai “Bapak Hukum Adat” ini berpendapat fungsi negara
dibagi menjadi empat yang dikenal dengan catur praja, berikut penjelasannya, Bestuur,
yaitu fungsi menyelenggarakan pemerintahan Rechtsprak, yaitu fungsi
mengadiliRegeling, yaitu fungsi membuat peraturan Politie, yaitu fungsi ketertiban dan
keamanan Dan secara umum pula, fungsi negara bisa dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi internal, yaitu dengan cara memelihara perdamaian, ketertiban, ketentraman, serta
perlindungan terhadap hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang Fungsi Eksternal, yaitu
dengan upaya mempertahankan kemerdekaan negara. Dengan kata lain negara harus
berupaya agar dapat mengatasi segala ancaman atau serangan yang berasal dari luar negeri.
Fungsi fakultatif, yaitu fungsi negara yang dapat diwujudkan dengan cara peningkatan
kesejahteraan umum baik dari segi ekonomi, sosial, moral, maupun intelektual. Dengan
adanya fungsi negara, pemerintah mengharapkan rakyatnya untuk sadar diri dan mematuhi
peraturan perundang-undangan atau aturan yang berlaku serta turut berpartisipasi dalam
kehidupan pemerintahan guna mewujudkan fungsi–fungsi negara.

Demikian ulasan terkait dengan fungsi negara secara umum dan penjelasnnya dari para
ahli di bidangnya. Semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasanmu tentang fungsi
negara sehingga turut pertisipasi untuk mewujudkan fungsi negara secara baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk melaksanakan ketertiban
dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi pertahanan dan keamanan
serta fungsi menegakkan keadilan.Dapat kita simpulkan bahawa dari fungsi Negara yang
hakikatnya adalah untuk membangun kehidupan masyarakat yang bertumpu pada nilai-
nilai kemanusian yang adil dan beradab untuk mewujudkan prinsip keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam


Melindungi Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1,
2018. Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak
Pidana, Deepublish, Yogyakarta, 2015. Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan
Anak Dari Tindakan Human Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat,
Volume 4, Nomor 1, 2016. Laurensius Arliman S, Problematika Dan Solusi Pemenuhan
Perlindungan Hak Anak Sebagai Tersangka Tindak Pidana Di Satlantas Polresta
Pariaman, Justicia Islamica, Volume 13, Nomor 2, 2016.

Anda mungkin juga menyukai