Anda di halaman 1dari 1

RESUME

JUDUL : SEJARAH MUNCULNYA ORIENTALIS DALAM AL-QUR’AN

Makna Orientalis
Jika secara leksikal, Orientalisme didefinisikan sebagai Scholarly knowledge of eastern
cultures, languages, and people maka, bisa disimpulkan sementara, bahwa Orientalisme adalah
kajian kesarjanaan Barat tentang “wawasan ketimuran”. Namun nampaknya, obyek ketimuran ini
kemudian mengerucut, pada bahasan tentang Islam. Penyempitan definisi ini lebih mudah
ditransparasikan, melalui realita kajian Orientalis akhir-akhir, yang memang, lebih terfokus pada
wacana ke-Islam-an. Apalagi, jika menilik pada job discriptions yang selalu mereka sepakati
dalam setiap konferensi Orientalisme internasional. Tampak jelas di sana, bahwa gerakan
Orientalisme memang berporos pada misi utama; “penghadangan” laju Islam dalam kompetisi
peradaban. Dapat dipastikan kemudian, bahwa misi ini akan selalu berorientasi pada agenda
prioritas, untuk melakukan review terhadap dasar-dasar Islam terlebih dahulu, khususnya, telaah
terhadap sumber-sumber pokok agama ini (baca: al-Qur’an dan Hadis).

Unsur – Unsur yang Melatar Belakangi Orientalis di Dunia Barat


1. Politik, yakni para negara penjajah meletakkan kedutaan atau konsulatnya dibekas negara
jajahannya. Tujuan dari itu adalah untuk memata-matai aktivitas politik negara tersebut
lewat jasa intelejen yang mereka buat.
2. Ekonomi. Dari sekian faktor yang ada, faktor ekonomi merupakan faktor yang paling kuat
untuk melahirkan Orientalis. Karena dengan menguasai ilmu ketimuran lewat para
cendikiawannya, Barat dengan mudah memiliki data kekayaan negeri-negeri yang ada di
Timur. Namun sebenarnya tujuan yang lebih jauh dari itu adalah menguasai pasar dunia.

Kesalahan Orang Barat dalam Penafsiran Al-Qur’an


Orientalis meyakini bahwa Al-Qur‘an bukanlah firman Allah, namun merupakan buatan
Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan sejarah panjang umat Kristen dan islam yang mana dalam
perang salib kala itu umat muslim memperoleh kemenangan. Sebagai akibatnya ketika umat
Kristen membenci agama islam sebagai bentuk syariat atau legislasi Tuhan, hal ini secara tidak
langsung mereka juga benci terhadap kitab suci umat islam. Jika ditinjau kembali, memang ada
beberapa ayat al-Qur’an yang mengkritisi doktrin-doktrin Kristiani yang jelas mematahkan
paham yang selama ini umat kristiani anut. Dan membuat kalangan Kristiani marah dan geram.
Oleh sebab itu, umat kristiani menganggap al-Qur‘an sama sekali bukan kalam Ilahi. Bible
sebagai kitab suci utama umat kristiani dijadikan acuan pembanding terhadap al- Qur‘an.
Sehingga bilamana isinya tidak mendukung isi bible maka dianngap salah. Sebabnya bagi
mereka Bibel adalah God‘s Word, yang tidak mungkin salah dan karena al-Qur‘an berani
mengkritik dengan sangat tajam kata-kata Tuhan di dalam Bibel, maka al-Qur‘an bersumber dari
sesuatu yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai