Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Cerebral palsy adalah gabungan dari dua kata, yakni cerebral yang berasal
dari kata cerebrum yang dapat diartikan sebagai otak dan palsy berarti kekakuan.
Sehingga dapat diartikan cerebral palsy memiliki arti kekakuan yang dikarenakan
oleh hal-hal yeng terletak di dalam otak. (Abdul Salim, (2007:170). Berbagai
perubahan yang tidak normal di fungsi motorik yang dikarenakan adanya kerusakan
berupa cacat, luka atau penyakit yang terjadi pada jaringan di dalam rongga
tengkorak. (A. Salim, 1996: 13), Kerusakan ini biasa terjadi saat masih bayi atau awal
dilahirkan dengan gambaran klinis yang bisa berubah seperti menunjukan perubahan
pada sikap dan pergerakan, kelainan pada neurologis yang berupa spastis, gangguan
pada ganglia basalis dan kelumpuhan ( Ngastiyah, 2000).Hal ini menyebabkan
gangguan gerak dan postur yang muncul pada janin dan anak usia dini yang sifatnya
non progresif dan menyebabkan terbatasnya aktivitas. Umumnya penderita cerebral
palsy sering mengalami gangguan motorik, gangguan sensasi, persepsi, kognisi,
komunikasi, perilaku, epilepsi, dan gnagguan atau masalah pada muskuloskeletal
(Rethlefsen, Ryan, & Kay, 2010) kelainan Cerebral palsy umumnya terdapat pada
motoriknya terkadang disertai pula dengan gangguan penyerta seperti gangguan
emosi, bicara, kecerdasan, maupun sensorik. (Efendi, 2006: 118).Gangguan pada
gerak tubuh yang berhubungan dengan kerusakan otak yang menetap yang dapat
mengakibatkan otak tidak berkembang. tetapi ini tidak termasuk dalam penyakit yang
progresif. (Sugiarmin & Ahmad Toha M, 996: 68)

Dalam jurnal Cerebral Palsy Tipe Spastik Quadriplegi Pada Anak Usia 5 Tahun,
(2018) Mayang C.S menyebutkan bahwa Cerebral palsy diklasifikasikan berdasarkan
kerusakan gerakan yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Spastik
Merupakan keadaan dimana penderitanya mengalami bentuk kekakuan
otot ataupun ketegangan otot yang membuat sebagian otot menjadi kaku serta
membuat pergerakan menjadi tidak leluasa, kaku, serta lambat ( Abdul Salim,
2007). Berdasarkan ekstrimitas yang terkena Cerebral Palsy, spastik dibagi
menjadi berikut :
a. Monoplegi
Apabila hanya mengenai 1 ekstremitas saja, biasanya mengenai pada
bagian lengan
b. Diplegia
Apabila menyerang dua ekstrimitas, yang umum terkena dalah bagian
kaki ( kedua kaki)
c. Triplegia
Apabila mengenai tiga bagian ekstremitas, umumnya yang paling
banyak yakni kedua kaki dan satu tangan
d. Quadriplegia
Apabila mengenai pada empat ekstrimitas ( tangan kanan dan kiri, kaki
kanan dan kiri)
e. Hemiplegia
Mengenai salah satu dari sisi tubuh ( kanan atau kiri)

2. Atetoid / Diskinetik
Merupakan bentuk cerebral palsy yang punya karakter yakni gerakan yang
tidak terkontrol dikenal juga dengan istilah diskinetik atau gerak yang
gerakannya sukar terkontrol dan sikapnya abnormal serta bersifat involunteer
(Dorlan, 2005)
3. Ataksia
Merupakan kelainan yang terjadi pada bagian cerebellum, hal ini
mengakibatkan pasien penderita ataksia mengalami gangguan berupa
pengendalian diri terkait keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh (Azizah,
2005)

4. Campuran
Merupakan bentuk campuran dari klasifikasi diatas. Bentuk campuran yang
umumnya dijumpai adalah spastik dan gerakan athetoid tetapi kombinasi lain
masih mungkin dijumpai. (Hendi, 2002)

Rethlefsen, S.A. Ryan, D.D. & Ray, R.M. (2010). Clasification System in Cerebral
Palsy. Orthopedic Clinics of Na, 41(4). 457-467

Abdul Salim. (2007). Pediatri dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.

Sugiarmin & Ahmad Toha M (1996). Ortopedi Dalam Pendidikan Anak Tunadaksa.
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi.

Mohammad Efendi. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:


Bumi Aksara.

Salim, A. (1996). Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti.
Soetjiningsih, Hendy. Palsi serebral . Dalam: Tumbuh Kembang Anak
Edisi 2. Jakarta: EGC; 2012.

Nur Azizah (2005) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak cerebral palsy.


Jurnal Pendidikan Khusus Vol 1 : Yogyakarta

Ngastiyah, 2000,Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta

Dorlan, 2005. Kamus Kedokteran; Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai