Anda di halaman 1dari 2

2.

- Kurangnya ketersediaan dana pendidikan

Contohnya Biaya untukmembayar properti dan fasilitas seperti buku, alat tulis,
seragam, dan transportasi juga termasuk ke dalamnya
 Minimnya bahan belajar mengajar
Contohnya Tidak ada perpustakaan atau bahan belajar gratis hal itu dapat
menghambat proses pembelajaran, seorang guru yang tidak memiliki bahan ajar
yang berkualitas dan sesuai kurikulum terbaru sedang berlaku.
 Rendahnya kualitas tenaga pendidik
Contohnya seorang guru yang tidak memiliki kemampuan khusus dalam mengajar

 Tidak tersedia fasilitas yang memadai


Contohnya fasilitas pendidikan yang perlu disediakan, misalnya, papan tulis, meja,
kursi, peralatan laboratorium, atau alat elektronik. Bayangkan jika fasilitas tersebut
rusak, pasti akan mengganggu proses belajar mengajar.
3. Konsep tentang investasi sumber daya manusia (human investment) yang dapat
menunjang pertumbuhan ekonomi telah semakin mendapat pengakuan. manusia
diposisikan sebagai suatu bentuk kapital sebagaimana bentuk-bentuk kapital
lainnya (seperti teknonologi, mesin, tanah, uang,dsb.) yang sangat menentukan
terhadap pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya sendiri
seseorang dapat memperluas alternatif untuk memilih profesi, pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan lain sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Human capital ini dapat diaplikasikan melalui berbagai bentuk investasi sumber
daya manusia diantaranya pendidikan,peningkatan kesehatan dan gizi, program
kependudukan, dan sebagainya.
4. Iya ,karena Implementasi desentralisasi selama ini menunjukkan bahwa tujuan
desentralisasi pendidikan masih jauh dari harapan. Sekalipun telah memasuki era
desentralisasi, pengelolaan pendidikan masih kuat di tangan birokrasi
pemerintahan kabupaten dan kota daripada di sekolah. Birokrasi pemerintahan
bergeser dari pusat ke provinsi dan dari provinsi ke kabupaten dan kota. Pergeseran
kewenangan yang diikuti oleh pergeseran sumber daya manusia tidak diikuti oleh
perubahan pola pikir, sikap dan perilaku yang kondusif. Bahkan terdapat
kecenderungan terlahir nya “ raja raja kecil “ di daerah daerah
1. Program wajib belajar 9 tahun telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 1994
dan direncanakan tuntas pada 2tahun 2008. Suksesnya wajib belajar 9 tahun
tersebut ditandai dengan tercapainya target angka partisipasi pada tahun 2008
sebesar 95 persen. Program wajib belajar 9 tahun merupakan suatu hal yang amat
penting bagi kehidupan bangsa. Sebab program itu terkait erat dengan upaya
meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan. Pendidikan itu
diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi
pembangunan. Pembangunan dalam bidang pendidikan melalui program wajib
belajar itu diharapkan dapat mengurangi jumlah manusia Indonesia yang buta
huruf. Melek huruf menjadi kunci bagaimana maju mundurnya seseorang atau
kelompok orang dalam kehidupan. Melek huruf memungkinkan manusia untuk
mampu mengatasi tantangan kehidupan yang dari waktu ke waktu semakin
kompleks dan berat. Paparan berikut menguraikan bagaimana kebijakan wajib
belajar yang dicanangkan pemerintah berlangsung dari tahun 1994-2001. Paparan
yang disajikan dalam tulisan diawali dari kebijakan yang didalamnya terdapat latar
belakang kebijakan dan bentuk kebijakannya. Selanjutnya dipaparkan
implementasi kebijakan yang dilihat dari aspek tenaga pendidik (guru), peserta
didik(siswa), kurikulum, sarana dan prasarana.
5. Menurut pendapat saya tidak ada salah nya jika seseorang yang hanya tamatan
smp atau sma/smk menjadi seorang guru di daerah nya yang termasuk daerah
terpencil, jika dia mampu dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan
profesional

Anda mungkin juga menyukai