Anda di halaman 1dari 3

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

TUGAS I

Nama : Amylia Algi Syahputri


NIM : 041285508
Kode/Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen

1. Lingkungan organisasi  dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu eksternal dan internal. Sebutkan dan
Jelaskan masing-masing lingkungan tersebut.

2. Perencanaan dalam organisasi dengan berbagai variasinya ditujukan untuk membantu mencapai tujuan
organisasi  secara maksimal. Sebutkan dan jelaskan masing-masing Jenis-jenis Perencanaan dan Proses
Perencanaan  dalam sebuah organisasi.

--Selamat Mengerjakan—
Jawaban!

1. Lingkungan internal adalah faktor-faktor atau kondisi umum yang berada di dalam suatu
organisasi. Lingkungan internal memiliki 4 ruang lingkup, diantaranya:
 Pemilik/ Pemegang Saham, adalah orang-orang yang memiliki hak milik hukum terhadap
bisnis tersebut. Pemilik dapat berupa seseorang yang mendirikan dan menjalankan suatu bisnis
kecil, partner yang secara bersama-sama memiliki bisnis, atau investor yang memiliki saham
(pemegang saham).
 Dewan Direksi, yaitu mereka yang dipilih oleh para pemegang saham dan bertanggung jawab
untuk mengawasi manajemen perusahaan secara umum, untuk memastikan bahwa perusahaan
telah dijalankan dengan cara yang paling memuaskan kepentingan pemegang saham.
 Karyawan/ Pekerja, yaitu individu-individu yang dipekerjakan oleh organisasi. Karyawan bisa
membentuk serikat pekerja yang saat ini mempunyai bargaining power yang cukup besar
sehingga dapat mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu, manajer perlu membina hubungan
yang baik dengan karyawan atau serikat pekerja.
 Lingkungan Kerja Fisik, yaitu berupa fasilitas-fasilitas fisik yang disediakan organisasi untuk
menunjang operasi organisasi tersebut.
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin
mempengaruhinya. Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Lingkungan Umum (disebut juga lingkungan yang tidak berpengaruh langsung kepada
organisasi (indirect environment) yaitu serangkaian dimensi dan kekuatan yang luas yang
berada di sekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi). Contohnya:
 Dimensi Ekonomi, adalah kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi di
mana organisasi beroperasi. Apabila kondisi ekonomi mengalami guncangan, maka akan
berpengaruh secara langsung kepada organisasi. Faktor-faktor ekonom yang terutama
sangat penting bagi bisnis adalah pertumbuhan ekonomi secara umum, inflasi, tingkat
bunga, dan tingkat penggangguran.
 Dimensi Teknologi, dimensi ini merefleksikan metode-metode yang tersedia untuk
mengubah sumber daya menjadi produk atau jasa. Perubahan teknologi akan
mempengaruhi cara organisasi mengubah sumber daya tersebut.
 Sosial Budaya, dimensi ini meliputi sikap, norma, adat, gaya hidup, nilai, kebiasaan, dan
karakteristik demografi masyarakat di mana organisasi berada.
 Politik-Hukum, berupa peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum antara
bisnis dan pemerintah. Undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan
pemerintah bisa memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi.
 Internasional, yaitu pengaruh bisnis; politik; dan kebijakan negara lain khususnya untuk
organisasi-oganisasi multinasional memberikan dampak yang sangat besar bagi organisasi
tersebut.
2) Lingkungan Tugas (disebut juga lingkungan yang berpengaruh langsung kepada organisasi
(direct environment) yaitu unsur-unsur luar organiasi yang secara spesifik berpengaruh secara
langsung kepada organisasi). Contohnya:
 Kompetitor/ pesaing, adanya pesaing yang memperebutkan sumber daya termasuk
konsumen, atau yang menawarkan produk atau jasa tandingan. Organiasasi juga akan
bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya.
 Pelanggan, yaitu individu atau organisasi yang membeli barang atau jasa suatu organisasi.
Pelanggan mempengaruhi organisasi secara langsung karena mereka membeli dan
memakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
 Pemasok, yaitu pihak-pihak yang memberikan input berupa sumber daya kepada
organisasi yang diperlukan untuk menjalankan usahanya. Input dapat berupa bahan baku,
bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan
organisasi.
 Regulator, biasanya adalah pemerintah yang mengatur dan mempengaruhi kebijakan dan
praktek sebuah organisasi.
 Partner Strategis, yaitu dua organisasi atau lebih yang bekerjasama dalam joint venture
atau kemitraan lainnya.
2. Jenis-jenis perencanaan yang ada dalam sebuah organisasi :
a) Perencanaan Strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat umum dan
di dalamnya mencakup pengembangan missi organisasi, serta tujuan-tujuan pokok yang akan
dicapai organisasi secara keseluruhan. Top Level Manajer adalah yang bertanggung-jawab dan
berkepentingan dengan perencanaan ini.
b) Perencanaan Taktis merupakan perencanaan yang menjabarkan Perencanaan Strategik
menjadi perencanaan dengan target-target spesifik yang harus dicapai oleh setiap divisi. Oleh
karenanya memuat tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan
siapa yang bertanggungjawab pada setiap divisinya. Yang bertanggungjawab untuk
mengidentifikasikan tindakan-tindakan taktis spesifik yang harus disusun dalam perencanaan
taktis ini adalah Manajer tingkat menengah yang membawahi divisi-divisi spesifik.
c) Perencanaan Operasional merupakan perencanaan jangka pendek atau rencana tahunan yang
merupakan jabaran lebih rinci dari Perencanaan Strategik per-unit kerja. Perencanaan
Operasional adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam satu
tahun kerja, oleh karenanya juga disebut sebagai Perencanaan Sekali Pakai (Single-use
Plans) . Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal
kerja, penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk
dalam katagori ini
d) Perencanaan Kontijensi merupakan perencanaan yang dikembangkan sebagai antisipasi jika
rencana semula yang telah dibuat ternyata gagal mencapai tujuan atau bahkan tidak dapat
dilaksanakan kerena berbagai sebab. Organisasi-organisasi besar biasanya memiliki
perencanaan kontinjensi, karena bagaimanapun telitinya seorang manajer dalam
mempertimbangkan berbagai aspek dalam perencanaannya, situasi lingkungan bisa berubah.
e) Contuinuining or Ongoing Plans, adalah suatu bentuk perencanaan yang dibuat untuk
kepentingan beberapa tahun dengan kemungkinan revisi atau pembaruan secara periodik.

Berikut merupakan urutan proses perencanaan dalam sebuah organisasi :


1) Perumusan sasaran. Langkah perumusan sasaran ini sangat penting bahkan merupakan
bagian yang terpenting dalam proses perencanaan strategis. Sasaran yang dipilih akan
melibatkan sebagian besar sumber daya yang dimiliki organisasi dan akan menentukan banyak
kegiatan untuk jangka waktu yang panjang.
2) Pengenalan pada tujuan dan strategis yang ada saat ini. Langkah kedua ini berarti sebagai
pemimpin organisasi harus berusaha memberikan pengenalan atau penyesuaian tujuan dan
strategis yang sudah ada. Jika sudah ada tujuan dan strategis, tinggal disesuaikan dengan
langkah pertama tadi. Artinya rumusan sasaran tadi itu yang harus diperkenalkan pada tujuan
dan strategis organisasi.
3) Analisis lingkungan. Tujuannya adalah untuk menentukan cara bagaimana perubahan dalam
ekonomi, teknologi, sosial, budaya, politik, dan hukum suatu organisasi dapat secara tidak
langsung mempengaruhi organisasi.
4) Analisis sumber daya. Setelah melakukan analisis lingkungan, maka perlu dilakukan analisis
sumber daya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumber daya organisasi yang
dimiliki. Sumber daya itu selain sumber daya manusia, juga sumber daya keuangan (sumber
dana) juga sumber daya lainnya yang berpengaruh pada organisasi.
5) Mengenali kesempatan dan ancaman strategis. Kesempatan dan ancaman dapat timbul dari
banyak faktor. Bahkan lingkungan yang sama dalam organisasi merupakan ancaman bagi
suatu organisasi dapat menjadi kesempatan bagi orang lain. Karena itu, mengenali kesempatan
dan ancaman strategis merupakan keharusan dalam penyusunan perencanaan strategis.
6) Menentukan sejauh mana perubahan strategis dibutuhkan. Hal ini untuk mengantisipasi
jika terjadi perubahan kondisi lingkungan atau situasi organisasi berubah saat melakukan
kegiatan. Ini untuk mencegah terjadi kekacauan dalam organisasi dan dapat menjadi alternatif
untuk mencapai tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai