Anda di halaman 1dari 3

Khusnatul Mawaddah Arief 011613143017

28 Oktober 2021, penguji Dr. Dwi Aprilawati, dr, MKes.,Sp.GK

7. a. Sebutkan kegiatan rutin di KIA!


- kunjungan antenatal care,
- screening ibu hamil dengan komplikasi
- pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
- perawatan masa nifas
- perawatan neonatus dengan komplikasi
- pemberian ASI eksklusif
- kunjungan neonatus
- pelayanan balita sakit/MTBS
- cakupan KB

b. Apa yang harus dilakukan oleh puskesmas dalam 9 bulan kehamilan ibu?

Upaya kesehatan masyarakat KIA-KB fokus terhadap kesehatan ibu dan anak, berupa:
Ibu hamil (antenatal care)
Puskesmas melayani kunjungan antenatal ibu (dikenal dengan K1-K4).
“K” artinya adalah kunjungan. Kunjungan berdasarkan usia kehamilan:
- K1= Kunjungan pertama
· Bisa saat usia kehamilan <12 minggu atau kunjungan pertama (terlepas dari usia
kehamilan)
· Menanyakan anamnesis obstetric (riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat
keguguran, jumlah anak sehat, dukung keluarga, dukungan finansial)
· Menanyakan anamnesis penyakit infeksi (HIV, hepatitis B, sifilis, TORCH, infeksi menular
seksual)
· Menanyakan nutri ibu (pola makan, menu makanan, keteraturan makan) · Memeriksa janin
dengan USG (menentukan usia kehamilan)
· Skrining penyakit infeksi (HIV, hepatitis B, sifilis, TORCH, infeksi menular seksual)
· Skrining skor Pudjiyanti (apakah ada kegawatan dan perlu rujukan)
· Memberikan tablet asam folat dan Fe 90 hari
· Edukasi tanda bahaya, pantangan, hubungan seksual, kebersihan diri, dan rekomendasi
bagi ibu hamil
· Memberikan dan menjelaskan buku pink KIA kepada ibu hamil

- K4= Kunjungan lengkap 1-1-2


Trimester 1: Minimal 1x kunjungan
Trimester 2: Minimal 1x kunjungan
Trimester 3: Minimal 2x kunjungan
· Memeriksa dan follow up ibu hamil
· Mendeteksi dini kelainan pada janin
· Mengevaluasi kondisi ibu hamil
· Skrining eclampsia pada usia kehamilan >= 20 minggu
· Promosi ASI eksklusif dan KB post-partum
· Edukasi pasien dan keluarga tentang akses kesehatan, persiapan persalinan, pantangan

- Program 10 T ANC
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
2. Tekanan darah diukur
3. Status gizi dinilai (melalui lingkar lengan atas, normal >23,5 cm)
4. Tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Tetanus: skrining status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT jika diperlukan
7. Tablet Fe diberikan
8. Test lab sederhana (Hb, protein urin) atau berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis, HIV,
malaria, TB)
9. Tatalaksana masalah
10. Temu wicara (konseling)

8. a. Apa fungsi puskesmas?

1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan → memantau dan melaporkan kegiatan


pembangunan di wilayahnya serta dampaknya dalam dunia kesehatan; mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif

2) Pusat pemberdayaan masyarakat → mengupayakan masyarakat berperan aktif dalam


memperjuangkan kepentingan kesehatan dan ikut memantau pelaksanaan program kesehatan

3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama --> bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, baik kesehatan perorangan (pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, serta pemulihan kesehatan) dan kesehatan masyarakat (promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa, dsb) Upaya pelayanan kesehatan puskesmas dibagi
menjadi upaya pelayanan kesehatan wajib dan upaya pelayanan kesehatan pengembangan

b. Sebutkan kegiatan di masyarakat secara rinci

A. Upaya palayanan kesehatan wajib: ADA 6 → Upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta KB, Upaya perbaikan Gizi, Upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan

1) Upaya Promosi Kesehatan

a. Pengembangan desa siaga → desa siaga terbentuk, tumbuh, kembang, paripurna, aktif

b. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS → 10 indikator PHBS (persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di dalam rumah
seminggu sekali, makan buah sayur setiap hari, aktivitas fisik, tidak merokok dalam rumah)
c. Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → posyandu (pratama, madya,
purnama, mandiri)

2) Upaya Kesehatan Lingkungan → penyehatan air, pengawasan sarana air bersih, akses terhadap air
bersih, penyehatan makanan dan minuman, klinik sanitasi, pembinaan tempat-tempat umum

3). Upaya Kesehatan Ibu dan Anak → kunjungan antenatal care, screening ibu hamil dengan
komplikasi, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, perawatan masa nifas, perawatan
neonatus dengan komplikasi, pemberian ASI eksklusif, kunjungan neonatus, pelayanan balita
sakit/MTBS, cakupan KB

4). Upaya Pelayanan Gizi:

· Suplementasi:
− Pemberian kapsul vit A dosis tinggi (dosis 100.000 IU kapsul biru 1x pertahun pada anak usia 6-11
bulan; dan dosis 200.000 IU kapsul merah 2x pertahun pada anak 1-4 tahun)
− Suplementasi besi pada bumil sampai 3 bulan pasca persalinan
− Asam folat sejak sebelum hamil

· Penanganan Gangguan Gizi


− Perawatan balita gizi buruk
− MPASI usia 6-24 tahun
− Pemberian makanan tambahan balita gizi buruk
− Cakupan konsumsi garam iodium

· Pemantauan Status Gizi

− Penimbangan balita tiap bulan → jumlah balita yg ditimbang, kenaikan BB

5). Upayapencegahandanpemberantasanpenyakitmenular → imunisasi, surveillance epidemiologi,


penanganan diare/kusta/TB/DBD/PMS dan HIV

6). Upaya pengobatan → visit rate, contact rate, pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil, pasien
TB, pasien DBD

B. Upaya pelayanan kesehatan pengembangan: Upaya kesehatan sekolah, kesmas, kerja, gigi mulut,
jiwa, mata, usia lanjut, pengobatan tradisional

Anda mungkin juga menyukai