Soal
1. Perhatikan paragraf berikut:
Aku terhenyuh. Melihat Pak Rahman meraung di atas makam anaknya. Bulir-bulir air
mata deras turun. Bagai air terjun di pegunungan yang deras turun tanpa henti. Tak
sampai hati aku melihatnya. Sampai tak terasa, beberapa bulir air mata menetes dari
mataku.
Perasaan atau suasana hati yang dideskripsikan oleh paragraf itu adalah …
2. Deskripsikanlah keadaan ruang kamarmu!
Dari sample yang dianalisis adalah pada mata pelajaran matematika kelas VII
materi Teks Deskrifsi. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes uraian, sebanyak
2 butir soal. Instrumen ini diujicobakan pada 32 siswa. Dari hasil uji coba diperoleh :
Nilai terkecil = 0
Nilai terbesar = 80
Dari 32 siswa yang memiliki nilai diatas KKM berjumlah 11 siswa dan 21 siswa
memiliki nilai di bawah KKM. Batas ketercapaian kompetensi adalah nilai 69, dari
hasil uji coba diperoleh 11 siswa tercapai dan 21 siswa belum tercapai.
Hasil analisis butir-butir soal adalah sebagai berikut :
a. Daya pembeda
Rumus Daya Pembeda:
JB A −JB B
D= Sugiyono (2011)
JS A . SMI
Keterangan:
D : Daya Pembeda
JBA : Jumlah skor dari kelompok atas
JBB : Jumlah skor dari kelompok bawah
JSA : Jumlah siswa kelompok atas/bawah (27% dari jumlah seluruh peserta tes)
SMI: Skor maksimal ideal
Tabel 1
Klasifikasi Daya Pembeda
Besarnya DP Interpretasi
0,00 < DB ≤ 0,20 Daya beda butir tes kurang
0,20 < DB ≤ 0,40 Daya beda butir tes cukup
0,40 < DB ≤ 0,70 Daya beda butir tes baik
0,70 < DB ≤ 1,0 Daya beda butir tes baik sekali
Arikunto (Hendriana dan Sumarmo, 2014:64)
Dari hasil pengolahan data, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2
Perhitungan dan Interpretasi Daya Pembeda Tiap Butir Soal
No
JBA JBB JSA SMI D Interpretasi
soal
1 32 0 9 4 0,89 Baik Sekali
2 20 0 9 4 0,56 Baik
3 34 0 9 4 0,94 Baik Sekali
4 21 0 9 4 0,58 Baik
5 30 0 9 4 0,83 Baik Sekali
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari lima butir soal yang telah dihitung daya
pembedanya hanya terdapat tiga butir soal yang memiliki interpretasi baik sekali dan dua
butir soal yang memiliki interpretasi baik.
b. Tingkat kesukaran/kesulitan
Rumus Indeks Kesukaran:
JB A +JB B
IK = Sugiyono (2011)\
2 JS A . SMI
Keterangan:
IK : Indeks Kesukaran
JBA : Jumlah skor dari kelompok atas
JBB : Jumlah skor dari kelompok bawah
JSA : Jumlah siswa kelompok atas/bawah (27% dari jumlah seluruh peserta tes)
SMI : Skor maksimal ideal
Tabel 3
Kriteria indeks kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Sangat sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK < 1,00 Mudah
IK ≥ 1,00 Sangat mudah
Arikunto (2010)
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari lima butir soal yang telah dihitung indeks
kesukarannya terdapat tiga butir soal yang termasuk soal dengan interpretasi sedang dan
dua butir soal termasuk soal dengan interpretasi sukar.