Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM

PENCEMARAN LINGKUNGAN

(PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN)

NUR SRY AYULIANI

850 738 348

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPBJJ MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Nur Sry Ayuliani


Nim : 850 738 348
Program Studi : S1- PGSD
Nama Sekolah : UPTD SPF SDN 31 TELLANG

DATA TUTOR (PGSD) / INSTRUKTUR ( PGSM)

Nama / Gelar : Rafiuddin, S.Pd., M.Pd


NIP/ Id lainnya : 80002098
Institusi asal : Universitas Muslim Maros
Nomor HP : 085 255 725 606
Alamat Email : rafimudri@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : Nur Sry Ayuliani
NIM : 850 738 348
Program Studi : S1- PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Watansoppeng, 03 November 2021


Yang membuat pernyataan

Nur Sry Ayuliani

LAPORAN PRATIKUM

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


1. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
2. Alat dan Bahan
 Kacang hijau (100 biji)
 7 botol air mineral yang ukuran 1,5 liter(botol aqua) bekas
 14 buah gelas bekas
 Kardus
 Tissu secukupnya
 Deterjen
 1 buah sendok makan
 1 buah wadah ai(ember,baskom)
 Kertas label
 Spidol
 Penggaris ( skala : mm)
 Air ledeng
 1 buah lidi
 Gelas takaran(gelas kimia 1000 ml) 1 buah
3. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah.Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji
karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air
kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:


1.  Faktor internal:      
     a. Gen
     b. Hormon
2.  Faktor eksternal:    
     a. Air
     b. cahaya
     c. suhu
     d. nutrisi
     e. ph
     f. ketinggian tempat
     g. O2
     h. CO2
     i. kelembapan
     j. angin
   Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium
dari asam sulfonat
4. Prosedur Percobaan
 Sediakan botol aqua bekas yang ukuran 1,5 liter
 Tiap botol diukur dari bawah ke atas dengan ukuran 18 cm(diberi tanda) dan
botol tersebut diukur lagi sampai 9 cm(diberi tanda)
 Botol bekas yang sudah diukur dipotong bagian atasnya setidaknya 2 cm dsari
ukuran 18 cm
 Tiap botol diberi label dan ditulis :
Label I = 100 %
Label 2 = 50 %
Label 3 = 25 %
Label 4 = 12,5 %
Label 5 = 6,25 %
Label 6 = 3,1 %
Label 7 = kontrol
 Begitupun dengan gelas bekasnya diberi label sesuai dengan label pada
botol.Tiap botol berpasangan dengan du gelas yang sesuai dengan label yang
ditulis pada botol
 Botol yang 100 % diberi deterjen 1 sdm dan diisi air sampai 1000 ml (18 cm)
kemudian diaduk dengan lidi,lanjut botol kedua (50%) diisi air deterjen dari
botol yang pertama(100%) sampai 500 ml ( 9 cm) kemudian ditambah air
ledeng sampai 1000 ml.Dari botol kedua airnya dituang lagi kebotol ketiga
( 25%) sampai 500 ml air kemudian diisi dengan air ledeng sampai dengan 1000
ml.lanjut botol ke 4 (12,5%) diisi dengan air yang ada dibotol ke 3 dengan
takaran 500 ml dan air yang ada dibotol 4 selanjutnya dituangkan lagi air leeng
sampai 1000 ml.Botol ke lima (6,25 %) disi air dari botol ke 4 sebanyak 500 ml
kemudian botol kelima yang sudah ada air deterjennya dituangkan lagi air
ledeng sampai 1000 ml.Botol ke 6 (3,1 %) diisi air dari botol ke 5 sebanyak 500
ml dan botol ke6 ini dituangkan lagi air ledeng sampai 1000 ml.Dan terakhir
botol control diisi dengan air ledeng sebanyak1000 ml.
 Gelas bekas yang sudah diberi label diisi air deterjen sampai ½ gelas sesuai
dengan botol yang sama dengan labelnya
 Ambil 15 biji kacang hijau dan dimasukkan kedalam gelas masing – masing
 Tunggu sekitar 5 menit, jika ada kacang hijau yang mengapung buanglah dan
kacang hijau yang tenggelam yang dipilih dalam melakukan percobaan ini
 Sediakan gelas yang tadi tidak terpakai dan lipatlah tissue dan masukkan
kedalam gelas bekas
 Setelah itu pada gelas bekas beri air pada tissue sampai basah sesuai dengan
label yang tertera pada gelas dan botol
 Ambillah kacang hijau pada masing – masing gelas sebanyak 10 biji.Tiap
kacang hijau diambil dari gelas dan disimpan pada gelas yang satu kita susun
kacang hijau sesuai dengan label pada gelas
 Simpanlah gelas tersebut didalam kardus yang gelap
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam .Pada setiap pengamatan
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas.kacang hijau yang tidak
tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar 0 mm.jika pada pengamatan
dua hari tidak tumbuh akarnya dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10 dibelakang modul
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi selama 24 jam
dan 48 jam(grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda.
5. Hasil Pengamatan

Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

Konsentrasi Larutan Deterjen


Hari ke 1(24 jam)
NO
100% 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1% KONTROL
1 - 1 mm - 1 mm 0,5 mm 2 mm 2 mm
2 - 1 mm 1 mm 2 mm 1 mm 1 mm 2 mm
3 - _ 1mm 1 mm 1 mm 2 mm 2 mm
4 - - - 0,5 mm 1 mm 1 mm 2 mm
5 - - - 0,5 mm 0,5 mm 1 mm 2 mm
6 - - - 1 mm 1 mm 1 mm 2 mm
7 - 1 mm - 1 mm 0,5 mm 1 mm 2 mm
8 - 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm 2 mm 2 mm
9 - 1 mm 1 mm 2 mm 0,5 mm 1 mm 2 mm
10 - - 1 mm 1 mm 1 mm 2 mm 2 mm
Jumlah 0 5 5 11 8 14 20
Rata-rata 0 0,5 0,5 1,1 0,8 1,4 2
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
NO
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1 % KONTROL
1 - 2 mm - 2 mm 1 mm 3mm 3mm
2 - 2mm 2mm 3 mm 2mm 2 mm 4 mm
3 - _ 2mm 2 mm 2 mm 3 mm 3 mm
4 - - - 1 mm 2mm 2 mm 4 mm
5 - - - 1 mm 1 mm 2 mm 2, 5 mm
6 - - - 2 mm 2 mm 2 mm 3 mm
7 - 2 mm - 2mm 1 mm 2 mm 3 mm
8 - 2 mm 2 mm 2 mm 2 mm 3 mm 3 mm
9 - 2mm 2 mm 3mm 1 mm 2 mm 2,5 mm
10 - - 2 mm 2 mm 2 mm 3 mm 3 mm
Jumlah 0 10 10 20 17 24 31
Rata-rata 0 1 1 2 1,7 2,4 3,1

Grafik 2.2
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24
jam
40
35
30
25
20
15
10
5
0
100 75 50 25 0

konsentrasi 1 konsentrasi 2 konsentrasi 3

6. Pertanyaan-pertanyaan
 Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
 Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
 Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas harrus ditutup dengan kertas
timah?
7. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut
Pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah
tidak mengalami perkecambahan. larutan 50% rata-rata panjangnya 1 mm , larutan 25% 1 mm,
untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 1 mm dan larutan 3,1%
panjangnya 1 mm. sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air ledeng sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 2 mm.
  Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan kecuali larutan 100 % tidak mengalami perkecambahan.
larutan 50% dari 1 mm menjadi 2 mm dan pada larutan 25% panjangnya 2 mm. larutan 12,5%
yang semula 1mm menjadi 2 mm begitu juga dengan larutan 6,25%. sedangkan larutan 3,1%
panjangnya 3 mm dari 1 mm. dan untuk larutan kontrol menjadi 4 mm.

8. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.
9. Jawaban Pertanyaan
 Fungsi larutan 0 (kontrol) : sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen
 Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul)
 Untuk mengurangi intensitas cahaya ,karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya
juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang
tidak mendapat cahaya.

10. Daftar Pustaka


Rumanta,Maman dkk.2020.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

11. Kesulitan yang di Alami


Alhamdulillah untuk pratikum ini tidak ada kendala namun masih ada kacang hijau
yang tidak mengalami perkecambahan.

12. Foto / Video Pratikum

Tahap Awal / Pembukaan

(Mempersiapkan bahan

pratikum)
Proses Kegiatan

(melakukan pratikum)

Tahap Akhir

(membuat laporan

pratikum)

Anda mungkin juga menyukai