Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imron Hadi

NIM : B1D018116

Kelas : 6B1

Metode Fertilisasi In Vitro pada Ternak

Dalam prosedur fertilisasi in vitro terdapat 7 tahapan, yakni sebagai


berikut :

1. Koleksi ovarium dan aspirasi oosit, koleksi ovarium dapat diambil dari
rumah potong hewan, selanjutnya melakukan aspirasi yaitu penyedotan di
folikel ovarium untuk memperoleh sel telur (ukuran 2-3 mili) dimana
ketika di aspirasi sel telur tersebut belum mature/masak oleh karena itu
harus dilakukan maturasi oosit.
2. Evaluasi oosit, dilakukan untuk memastikan sel telur yang diselimuti
kumulus, jika tidak maka tidak bisa dilakukan untuk proses selanjutnya.
3. Maturasi oosit, setelah mendapatkan hasil aspirasi maka dilanjutkan pada
proses maturasi.
4. Preparasi oosit dan spermatozoa, spermatozoa ketika digunakan untuk
preparasi sperma, digunakan sperma beku/segar, baik sperma beku
ataupun segar harus mengalami pematangan dikarenakan proses tersebut
tidak terjadi didalam tubuh (sperma tidak melewati organ-organ
reproduksi betina) sehingga pada saat mencapai fertilisasi in vitro
diharapkan betul-betul mature. Proses pematangan sperma dilakukan di
dalam laboratorium dengan masa inkubasi yang berdasarkan hasil
penelitian cukup dengan 30 menit dalam tabung reaksi. Adapun kategori
mateng disini ialah motilitas menjadi lebih progresif.
5. Fertilisasi in vitro dan kultur embrio, fertilisasi embrio dapat dilakukan
pada cawan petri dengan cara membuat roset-roset/sumur kecil di pinggir
petri, dihubungkan dengan torehan saluran ke roset besar di pusat cawan
dan ditutup parafin oil.
- Siapkan oosit yang telah dimaturasi pada setiap roset (1 oosit/roset).
- Masukkan 50 mikro larutan sperma ke dalam roset besar, maka
spermatozoa akan berenang ke masing-masing roset kecil melalui
saluran penghubung.
- Inkubasi/kultur di dalam inkubator CO2 5% selama 24 jam agar terjadi
fertilisasi dan cleavage.
6. Evaluasi embrio, sebelum ditransfer atau dimanipulasi dan disimpan,
embrio dievaluasi apakah telah terjadi fertilisasi atau tidak. Apakah
embrio telah mengalami pembelahan sesuai ketentuan/fase cleavage dalam
24 jam atau tidak. Setelah 24 jam petri diambil dan digoyang perlahan
agar embrio tampak lebih jelas. Oosit yang terbuahi akan mengalami
cleavage secara normal menjadi 2 sel embrio dalam 24 jam. Jika tidak
membelah, berarti tidak terjadi pembuahan atau dibuahi tetapi tidak
membelah. Embrio siap ditransfer disimpan beku.
7. Embrio siap ditransfer dan/ disimpan beku, proses terakhir yakni
pentransferan embrio yang dapat dilakukan dengan tiga metode mulai dari
transfer embrio segar, transfer embrio beku langsung, dan transfer embrio
beku bertahap.

Anda mungkin juga menyukai