PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perhitungan tetesan infuse
2. Untuk mengetahui tujuan dari menghitung tetesan infus
3. Untuk mengetahui cara menghitung tetesan infuse
BAB II
PEMBAHASAN
Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering
dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya infeksi yang akan
menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus
akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah
ditetapkan, sehingga kejadian infeksi atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus
intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan
Meliputi tiang infus, label untuk botol infus dan selang IV, plester, penyangga lengan, set
infus, penyaring dan alat pengatur aliran. Label yang membuat informasi seperti beriku :
nama pasien dan nomer identifikasi jumlah larutan utama dan jumlah total: kecepatan
aliran, tanggal persiapan dan kadaluarsa, syarat penyimpanan (jika dapat disimpan), nama
orang yang menyiapkan dan mengganti infus. Setiap selang juga harus diberi label dengan
informasi mengenai tanggal dan waktu penggantungan dan nama inisial orang yang
menggantung selang.
a) Memilih Set pemberian Pemilihan set IV tergantung pada kebutuhan ada situasi
tertentu.
b) Ukuran tetesan T Tabung tetesan memberikan tetesan mikro (60tts/ml) atau tetesan
makro (10-15tts/ml) sistem tetesan makro harus dipilih bila diperlukan jumlah larutan
yang banyak atau tetesan yang cepat.
c) Vent
Vent memungkinkan udara untuk masuk kedalam botol yang vakum dan untuk
menggantikan larutan karena larutan mengalir keluar. Tidak seperti botol kaca yang
kaku, wadah IV yang fleksibel tidak memerlukan Vent selang yang tepat harus di pilih
untuk botol IV yang fleksibel atau kaku.
d) Port IV
Port di perlukan untuk memberikan infus dan obat-obat sekunder. Set aliran kontinue di
design dengan katup pemeriksaan balik (Back check valve) yang menungkinkan
piggyback bekerja dan mulai diinfuskan kembali setelah piggyback lengkap.
e) Tabung Volumetrik
Tabung volumetrik set IV digunakan untuk memberikan obat atau cairan dalam dosis
yang kecil selama priode waktu yang ditentukan. Tabung volumetrik sering digunakan
pada anak-anak dan diruang perawatan intensif ICU untuk mengurangi resiko sejumlah
besar cairan di infuskan terlalu cepat.
f) Pertimbangan penyaring IV
Flebitis yang berhubungan dengan infus umm terjadi dan dapat akibat dari partikel-
partikel dan mikroba-mikroba dalam sistem IV atau iritasi yang disebabkan oleh kateter
IV. Penyaring IV didesign untuk menyaring partikel-partikel yang sangan kecil dan
mimroba-mikroba dari infus IV.
5) Prosedur Pelaksanaan
1. Membaca program dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan larutan yang
benar
a) Benar Pasien
b) Benar Obat
c) Benar Dosis
d) Benar Cara
e) Benar Waktu
f) Benar Dokumentasi
2. Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set infuse (sesuai petunjuk
pada bungkus)
Tetes mikro (mikrodrip):1cc=60 tetes
Tetes makro (makrodrip) - 1 cc = 15 tetes - 1 cc = 20 tetes Memilih salah satu
rumus berikut
Rumus untuk mengetahui beberapa tetes per menit
N = ( Jumlah cairan yang diperlukan x Faktor tetesan) Waktu dalam menit
N = Jumlah tetesan dalam menit
Rumus untuk mengetahui beberapa ml per jam ml / jam = ( tetes x 60 ) factor tetes
Rumus untuk mencari beberapa ml / 24 jam ml / 24 jam = ( tetes x 24 x 60 ) factor
tetes
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menghitung tetesan infuse adalah Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan
atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan
menggunakan infus set. Tindakan ini dilakukan pada klien dengan dehidrasi, sebelum
transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan
dan minum melaui mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Heriana,palpina. 2014 .kebutuhandasarmanusia. Kalimantan barat : binarupaaksara publisher.
Nurachmah, elly. 2000. Prosedurkeperawatan medical-bedah. Jakarta: EGC.