1 /APRIL 2015
1)
Sri Gati Hutomo, 2)Joko Winarno
ABSTRACT
This study aimed to investigate the process of pyrolysis of scrap tires is no higher temperatures to produce gas fuel
alternatives. The study focused on the process of pyrolysis of used tires in a fixed-bed reactor pad temperatures
of 500 ° C - 700 ° C to determine the optimum conditions that produce pyrolysis gas fraction maximum. The
study was also conducted to determine the effect of pyrolysis temperature on the reaction time, the formation of
liquid products (tar) and solid (char). Product gas obtained from the pyrolysis process then dikarakerisasi for
physical and chemical analysis. Characterization of the pyrolysis product gas is waged with mennggunakan Gas
Chormatography / Mass Spectroscopy (GC / MS. The results showed that the higher the temperature pyrolysis,
the time needed to convert used tires into liquid products, solid and gas is getting shorter with the distribution of
pyrolysis products fluctuates . The products of pyrolysis gas showed a downward trend with increasing temperature
pyrolysis, while the composition of tar products is quite high. The optimum conditions for yielding maximum gas
product is achieved at a temperature of 600 oC.
berbagai dampak buruk bagi lingkungan. Di penelitian ini, pirolisis komponen tunggal ban
samping itu metode landfill dan open dump karet bekas akan dikaji secara teoritis dan
tidak mampu mengurangi volume sampah eksperimental di dalam reaktor pirolisis skala
jenis rubbish (tidak mudah membusuk) seperti laboratorium. Reaktor pirolisis yang digunakan
plastik, karet, kaleng, besi, kaca dan bahan- adalah Batch Type Pyrolizer (BTP) dan produk-
bahan lainnya. Berdasarkan kartakteristik produk hasil dari proses pirolisis yang diperoleh
sampah jenis rubbish (tidak mudah membusuk), akan dianalisis dengan menggunakan Gas
terbanyak berwujud sampah plastik, sampah Chormatography/Mass Spectroscopy (GC/MS).
jenis ini tidak dapat teruraikan seiring dengan Dalam studi ini, parameter pirolisis yang
waktu (non-biodegradable waste), sehingga dikaji adalah temperatur akhir pirolisis dengan
berdampak pada peningkatan timbunan sampah. variasi temperatur 500 oC, 600 oC dan 700
Teknologi alternatif yang telah o
C. Parameter lain yang mempengaruhi proses
dikembangkan untuk mengurangi jumlah pirolisis dibuat konstan, yakni laju pemanasan
volume sampah buangan, khususnya sampah direncanakan dan waktu penahanan. Variabel
jenis rubbish, di antaranya teknologi daur ulang ukuran partikel dari sampel yang diuji dibuat
dan teknologi transformasi thermal. Proses konstan, yakni dengan ukuran 5 mm x 5 mm.
transformasi thermal selanjutnya terbagi menjadi Sampel ban karet bekas yang digunakan dalam
tiga macam pengolahan, yaitu pembakaran studi ini adalah ban bekas mobil.
(combustion), gasification dan pyrolysis
dan pirolisis merupakan salah satu alternatif TINJAUAN PUSTAKA
pengolahan sampah kota yang dipandang Ban adalah bagian penting dari kendaraan
cukup prospektif untuk dikembangkan karena bermotor seperti sepeda motor dan mobil. Ban
memiliki beberapa keuntungan di antaranya memiliki bahan dasar karet yang merupakan
memiliki rasio konversi yang tinggi, produk- salah satu jenis polimer sintetis (polistiren).
produknya memiliki kandungan energi yang Polistiren adalah molekul yang memiliki
tinggi, produk-produk yang dihasilkan dapat berat molekul ringan, terbentuk dari monomer
ditingkatkan menjadi bahan dasar keperluan sirena yang berbau harum (Damayanthi dan
lain serta pengontrolan proses yang lebih mudah Martini, 2007). Karet yang dibuat untuk ban
bila dibandingkan dengan proses insenerasi adalah karet butadiene. Karet ini dibuat secara
(Himawanto dkk., 2010). kopolimerisasi antara butadiena dan stirena
Meskipun penelitian mengenai karakteristik (Surdia dan Saito, 2005).
produk-produk pirolisis sampah kota telah Ban kendaraan bermotor yang telah lama
banyak dilakukan, namun penelitian mengenai dipakai akan aus akibat gesekan dengan jalan.
karakteristik fraksi gas hasil proses pirolisis Ban yang telah aus ini harus segera diganti
sampah kota, khususnya sampah rubbish, karena dapat membahayakan pengendara.
masih jarang dilakukan. Penelitian yang sering Tingkat keausan pada ban berbeda-beda
dilakukan umumnya lebih terfokus pada produk- tergantung komposisi penyusun dari ban.
produk pirolisis fraksi padat dan cairan. Oleh Menurut Ko et.al. (2004) komposisi penyusun
karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan ban bervariasi sesuai dengan spesifikasi
studi terhadap karakteristik dekomposisi yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
(pirolisis) ban bekas pada temperatur tinggi untu Namun demikian, Galvagno et.al. (2002)
mendapatkan bahan bakar gas sebagai bahan menyatakan bahwa secara umum senyawa
bakar alternatif. Studi yang akan dilakukan komposisi dari ban dapat dilihat pada table
mencakup analisis terhadap karakateristik dan 1. Karbon hitam yang merupakan komposisi
komposisi kimia dari gas hasil pirolisis. Dalam terbanyak dalam penyusunan ban digunakan
Dari hasil kajiannya juga diketahui bahwa cairan dan formasi char juga akan dilakukan
kecenderungan yang umum terjadi adalah pengkajian yang mendalam untuk mendapatkan
semakin tinggi temperatur pirolisis, maka kondisi operasi yang menghasilkan produk gas
prosentase produk pirolisis fraksi cairan dan maksimum. Reaktor pirolisis yang digunakan
fraksi gas akan mengalami peningkatan. Hasil adalah Foxed-Bed Batch Reactor dan analisis
yang sama juga diperoleh oleh Suhanya et.al. produk pirolisis gas dan cair yang diperoleh
(2013). akan dianalisis dengan menggunakan Gas
Islam, et.al. (2010) melakukan studi Chormatography/Mass Spectroscopy (GC/MS)
inovasi pirolisis ban bekas, yakni dengan dan produk char akan dilakukan uji proximate.
menggunakan reaktor pirolisis fixed-bed fire- Material yang digunakan dalam penelitian
tube. Sampah padat berupa ban bekas dipirolisis ini adalah ban bekas kendaraan bermotor dari
di dalam reaktor dalam kondisi atmosferik N2. berbagai merk. Ban bekas mula-mula dipotong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk kecil-kecil hingga ukuran mendekati 0,5 x 1
tertinggi hasil pirolisis yang berupa cairan cm kemudian dicuci dan dikeringkan. Sebelum
pada temperatur pirolisis 475 oC untuk ukuran proses pirolisis dimulai, sebagian sampel
sampel 4 cm3 dengan waktu tinggal 5 detik. ban bekas dipisahkan untuk dilakukan uji
Hasil uji properti menunjukkan bahwa cairan proksimasi dan elemental. Instalasi peralatan
hasil pirolisis mengandung campuran organik untuk proses pirolisis dirancang seperti tampak
yang kompleks dari C5 – C16 dan berpotensi pada gambar 1.
menggantikan bahan bakar cair konvensional.
Pradhan dan Singh (2011) melakukan
pirolisis terhadap ban bekas sepeda
menggunakan reaktor Batch. Laju pemanasan
yang digunakan adalah 20 oC/menit dengan
jangkauan temperatur 450 oC hingga 600
o
C dengan ukuran sampel 1 cm. Pengaruh
laju pemanasan terhadap laju reaksi pirolisis
dianalisis menggunakan Thermogravimetric
Analysis (TGA). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil optimum produk cair diperoleh pada
temperatur 600 oC. Dari hasil penelitaannya
juga diketahui bahwa berdasarkan analisis Gambar 1. Instalasi peralatan pengujian
chromatography, produk cair hasil pirolisis
dapat digunakan sebagai bahan bakar cair Instalasi peralatan pengujian ini diadoptasi
dengan nilai kalor 34.61MJ/Kg dengan rumus dari penelitiaan Setyawan (2010), yang terdiri
kimia secara empiris CH1.32N0.01S0.02O0.42. dari atas tungku pemanas yang dilengkapi
dengan thermocontroller dengan pembacaan
METODE PENELITIAN temperatur sampai dengan 1000 oC. Reaktor
Dalam studi ini, akan dikaji pirolisis untuk proses pirolisis diletakkan pada sebuah
terhadap ban bekas secara eksperimental di furnace dan dililiti elemen pemanas dengan
dalam reaktor pirolisis skala laboratorium. panjang dari dasar furnace. Pada bagian
Studi difokuskan pada temperatur pirolisis atas tabung reaktor terdapat saluran untuk
500 oC – 700 oC pada tekanan lingkungan. mengalirkan gas hasil pirolisis ke sistem
Pengaruh dari temperatur pirolisis dan laju pendingin.
pemanasan terhadap waktu reaksi, produk gas,
Setiawan, Y., 2010, Karakteristik Char Sampah July 2013, 81-90, © Impact Journals.
Organik Dan Anorganik Hasil Sumarni dan Purwanti, A., 2008, Kinetika
Pirolisis, Prosiding Seminar Nasional Reaksi Pirolisis Plastik Low Density
Teknik Mesin UMY, Yogyakarta. Poliethylene (LDPE), Jurnal
Suhanya, M., Thirumarimurugan, M., & Teknologi, Vol. 1 No. 2, Desember
Kannadasan, T., 2013, Recovery Of 2008, 135 – 140.
Oil From Waste Tyres Using Pyrolysis Surdia, T., dan S. Saito. 2005. Pengetahuan
Method: A Review, International Bahan Teknik. Pradnya Paramita,
Journal of Research in Engineering & Jakarta.
Technology (IJRET) Vol. 1, Issue 2,