Anda di halaman 1dari 7

JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO.

1 /APRIL 2015

STUDI KARAKTERISTIK DEKOMPOSISI TERMAL


TEMPERATUR TINGGI BAN BEKAS UNTUK MENDAPATKAN
BAHAN BAKAR GAS ALTERNATIF

1)
Sri Gati Hutomo, 2)Joko Winarno

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra


1) 2)

Jl. TR. Mataram No. 55 – 57 Yogyakarta 55231 Telp./Fax : (0274) 543676


E-Mail : hjwinarno25@yahoo.com

ABSTRACT
This study aimed to investigate the process of pyrolysis of scrap tires is no higher temperatures to produce gas fuel
alternatives. The study focused on the process of pyrolysis of used tires in a fixed-bed reactor pad temperatures
of 500 ° C - 700 ° C to determine the optimum conditions that produce pyrolysis gas fraction maximum. The
study was also conducted to determine the effect of pyrolysis temperature on the reaction time, the formation of
liquid products (tar) and solid (char). Product gas obtained from the pyrolysis process then dikarakerisasi for
physical and chemical analysis. Characterization of the pyrolysis product gas is waged with mennggunakan Gas
Chormatography / Mass Spectroscopy (GC / MS. The results showed that the higher the temperature pyrolysis,
the time needed to convert used tires into liquid products, solid and gas is getting shorter with the distribution of
pyrolysis products fluctuates . The products of pyrolysis gas showed a downward trend with increasing temperature
pyrolysis, while the composition of tar products is quite high. The optimum conditions for yielding maximum gas
product is achieved at a temperature of 600 oC.

Keywords : used tires, pyrolysis, fixed-bed reactor, temperature pyrolysis

PENDAHULUAN sampah untuk dimusnahkan. Aktivitas utama


Saat ini masalah sampah telah menjadi pemusnahan sampah di TPA adalah dengan
masalah umum di berbagai tempat, terutama landfilling. Landfilling adalah pengelolaan
di kota-kota besar yang mempunyai jumlah sampah dengan cara menimbunnya di dalam
penduduk relatif lebih padat dengan lahan tanah. Dapat dipastikan bahwa yang digunakan
untuk pembuangan sampah yang relatif di Indonesia adalah bukan landfilling yang
terbatas. Permasalahan sampah ini menjadi baik, karena hampir seluruh TPA di kota-kota di
semakin serius seiring dengan meningkatnya Indonesia hanya menerapkan apa yang dikenal
produksi sampah di perkotaan dari tahun ke sebagai open-dumping, yang sebetulnya
tahun. Pada umumnya pengelolaan sampah tidak layak disebut sebagai sebuah cara yang
di kebanyakan kota di Indonesia sampai saat sistematis, dan sama sekali sulit pula disebut
ini masih terbatas pada pengolahan sampah sebagai sebuah bentuk teknologi penanganan
secara konvensional, yakni hanya diangkut sampah (Damanhuri, 2003).
dari tempat-tempat pengumpulan sampah ke Dalam perkembangannya, penge-lolaan dan
tempat pembuangan sementara, kemudian penanganan sampah dengan metode landfill dan
diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) open dump kurang disukai karena menimbulkan

40 ISSN 2088 - 3676


Studi Karakteristik ........ Alternatif Sri Gati Hutomo, Joko Winarno

berbagai dampak buruk bagi lingkungan. Di penelitian ini, pirolisis komponen tunggal ban
samping itu metode landfill dan open dump karet bekas akan dikaji secara teoritis dan
tidak mampu mengurangi volume sampah eksperimental di dalam reaktor pirolisis skala
jenis rubbish (tidak mudah membusuk) seperti laboratorium. Reaktor pirolisis yang digunakan
plastik, karet, kaleng, besi, kaca dan bahan- adalah Batch Type Pyrolizer (BTP) dan produk-
bahan lainnya. Berdasarkan kartakteristik produk hasil dari proses pirolisis yang diperoleh
sampah jenis rubbish (tidak mudah membusuk), akan dianalisis dengan menggunakan Gas
terbanyak berwujud sampah plastik, sampah Chormatography/Mass Spectroscopy (GC/MS).
jenis ini tidak dapat teruraikan seiring dengan Dalam studi ini, parameter pirolisis yang
waktu (non-biodegradable waste), sehingga dikaji adalah temperatur akhir pirolisis dengan
berdampak pada peningkatan timbunan sampah. variasi temperatur 500 oC, 600 oC dan 700
Teknologi alternatif yang telah o
C. Parameter lain yang mempengaruhi proses
dikembangkan untuk mengurangi jumlah pirolisis dibuat konstan, yakni laju pemanasan
volume sampah buangan, khususnya sampah direncanakan dan waktu penahanan. Variabel
jenis rubbish, di antaranya teknologi daur ulang ukuran partikel dari sampel yang diuji dibuat
dan teknologi transformasi thermal. Proses konstan, yakni dengan ukuran 5 mm x 5 mm.
transformasi thermal selanjutnya terbagi menjadi Sampel ban karet bekas yang digunakan dalam
tiga macam pengolahan, yaitu pembakaran studi ini adalah ban bekas mobil.
(combustion), gasification dan pyrolysis
dan pirolisis merupakan salah satu alternatif TINJAUAN PUSTAKA
pengolahan sampah kota yang dipandang Ban adalah bagian penting dari kendaraan
cukup prospektif untuk dikembangkan karena bermotor seperti sepeda motor dan mobil. Ban
memiliki beberapa keuntungan di antaranya memiliki bahan dasar karet yang merupakan
memiliki rasio konversi yang tinggi, produk- salah satu jenis polimer sintetis (polistiren).
produknya memiliki kandungan energi yang Polistiren adalah molekul yang memiliki
tinggi, produk-produk yang dihasilkan dapat berat molekul ringan, terbentuk dari monomer
ditingkatkan menjadi bahan dasar keperluan sirena yang berbau harum (Damayanthi dan
lain serta pengontrolan proses yang lebih mudah Martini, 2007). Karet yang dibuat untuk ban
bila dibandingkan dengan proses insenerasi adalah karet butadiene. Karet ini dibuat secara
(Himawanto dkk., 2010). kopolimerisasi antara butadiena dan stirena
Meskipun penelitian mengenai karakteristik (Surdia dan Saito, 2005).
produk-produk pirolisis sampah kota telah Ban kendaraan bermotor yang telah lama
banyak dilakukan, namun penelitian mengenai dipakai akan aus akibat gesekan dengan jalan.
karakteristik fraksi gas hasil proses pirolisis Ban yang telah aus ini harus segera diganti
sampah kota, khususnya sampah rubbish, karena dapat membahayakan pengendara.
masih jarang dilakukan. Penelitian yang sering Tingkat keausan pada ban berbeda-beda
dilakukan umumnya lebih terfokus pada produk- tergantung komposisi penyusun dari ban.
produk pirolisis fraksi padat dan cairan. Oleh Menurut Ko et.al. (2004) komposisi penyusun
karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan ban bervariasi sesuai dengan spesifikasi
studi terhadap karakteristik dekomposisi yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
(pirolisis) ban bekas pada temperatur tinggi untu Namun demikian, Galvagno et.al. (2002)
mendapatkan bahan bakar gas sebagai bahan menyatakan bahwa secara umum senyawa
bakar alternatif. Studi yang akan dilakukan komposisi dari ban dapat dilihat pada table
mencakup analisis terhadap karakateristik dan 1. Karbon hitam yang merupakan komposisi
komposisi kimia dari gas hasil pirolisis. Dalam terbanyak dalam penyusunan ban digunakan

ISSN 2088 - 3676 41


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 1 /APRIL 2015

untuk memperkuat karet dan membantu sebagai berikut :


ketahanan terhadap goresan. Selama proses
-(E/RT)
vulkanisasi ban ditambahn senyawa sulfur k=k.E .....................................(1)
o
untuk mengikat polimer dengan karet dan juga
untuk memperkuat serta mencegah berubahnya dengan,
bentuk ban akibat temperatur yang tinggi k = Konstanta kecepatan reaksi
(Mastral, 2000). dekomposisi termal
k = Faktor tumbukan (faktor frekuensi)
o
Tabel 1. Komposisi penyusun ban E = Energi aktivasi (kal/gr.mol)
T = Suhu absolute (K)
R = Tetapan gas (1,987 kal/gr.mol.K)

Dari persamaan di atas dapat diketahui


bahwa suhu makin tinggi nilainya konstanta
dekomposisi termal makin besar akibatnya laju
pirolisis bertambah dan konversi naik. Pada
proses pirolisis suhu rendah (<700) dimulai
0
pada suhu antara 225-275 C (Bilbao and
Pirolisis didefinisikan sebagai degradasi Salvador, 1995). Untuk itu, variasi percobaan
termal dari bahan bakar padat pada kondisi agar reaksi pirolisis benar – benar telah terjadi
udara/oksigen terbatas, dimana proses ini maka diambil kisaran suhu yang perlu dipelajari,
o
akan menghasilkan char (berujud padatan), yaitu 300-500 C
tar (berujud cairan) dan gas (Di Blasi (2008). Berbagai penelitian yang terkait dengan
Dengan proses pirolisis, sampah organik, proses pirolisis ban karet bekas telah banyak
plastik, ban bekas, dan sampah lainnya akan dilakukan di antaranya Mustafa dan Noor (2003)
menghasilkan produk-produk yang spesifik yang melakukan penelitian tentang proses
yang bernilai ekonomi tinggi. Ketika mengolah pirolisis ban karet bekas untuk mendapatkan
sampah organik produk utama yang dihasilkan karbon aktif. Penelitian dilakukan pada
adalah arang, biooil, dan syngas. Ketiga-tiganya temperatur pirolisis 400 oC, 500 oC dan 600
bisa digunakan untuk aplikasi energi, sedangkan o
C selama 90 menit. Dari penelitian ini dapat
ketika mengolah plastik akan dihasilkan char, diketahui bahwa pembentukan karbon aktif
gas dan produk utama syn crude oil yang hasil optimum kandungan karbon adalah 41%
kualitasnya sama seperti minyak bumi. – 43% dan karbon aktifnya 40% – 42% pada
Pengolahan ban bekas dengan pirolisis juga temperatur pirolisis 500 oC selama 90 menit.
akan dihasilkan gas, dan produk utama berupa Juma, et.al. (2006) telah melakukan kajian
syn crude oil seperti pada pengolahan plastik pustaka dari berbagai hasil penelitian yang telah
dan carbon black.. Dalam proses pirolisis ban dilakukan oleh beberapa peneliti yang terdahulu.
bekas, perbandingan prosentase ketiga produk Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan
tersebut sangat tergantung pada beberapa analisis termogravimetrik proses pirolisis ban
kondisi operasi, diantaranya adalah besarnya bekas pada kondisi atmosferik dimulai pada
laju pemanasan, temperatur akhir proses temperatur 250 oC dan akan berakhir pada
pirolisis, lama penghandelan temperatur akhir, temperatur 550 oC. Pada umumnya pirolisis
tekanan kerja dan ada tidaknya katalis. ban bekas akan menghasilkan produk-produk
Pengaruh suhu terhadap proses piorlisis pirolisis berupa residu padat (40 wt%), fraksi
dapat dinyatakan dengan persamaan Arhenius cairan (50 wt%) dan fraksi gas (10 wt%).

42 ISSN 2088 - 3676


Studi Karakteristik ........ Alternatif Sri Gati Hutomo, Joko Winarno

Dari hasil kajiannya juga diketahui bahwa cairan dan formasi char juga akan dilakukan
kecenderungan yang umum terjadi adalah pengkajian yang mendalam untuk mendapatkan
semakin tinggi temperatur pirolisis, maka kondisi operasi yang menghasilkan produk gas
prosentase produk pirolisis fraksi cairan dan maksimum. Reaktor pirolisis yang digunakan
fraksi gas akan mengalami peningkatan. Hasil adalah Foxed-Bed Batch Reactor dan analisis
yang sama juga diperoleh oleh Suhanya et.al. produk pirolisis gas dan cair yang diperoleh
(2013). akan dianalisis dengan menggunakan Gas
Islam, et.al. (2010) melakukan studi Chormatography/Mass Spectroscopy (GC/MS)
inovasi pirolisis ban bekas, yakni dengan dan produk char akan dilakukan uji proximate.
menggunakan reaktor pirolisis fixed-bed fire- Material yang digunakan dalam penelitian
tube. Sampah padat berupa ban bekas dipirolisis ini adalah ban bekas kendaraan bermotor dari
di dalam reaktor dalam kondisi atmosferik N2. berbagai merk. Ban bekas mula-mula dipotong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk kecil-kecil hingga ukuran mendekati 0,5 x 1
tertinggi hasil pirolisis yang berupa cairan cm kemudian dicuci dan dikeringkan. Sebelum
pada temperatur pirolisis 475 oC untuk ukuran proses pirolisis dimulai, sebagian sampel
sampel 4 cm3 dengan waktu tinggal 5 detik. ban bekas dipisahkan untuk dilakukan uji
Hasil uji properti menunjukkan bahwa cairan proksimasi dan elemental. Instalasi peralatan
hasil pirolisis mengandung campuran organik untuk proses pirolisis dirancang seperti tampak
yang kompleks dari C5 – C16 dan berpotensi pada gambar 1.
menggantikan bahan bakar cair konvensional.
Pradhan dan Singh (2011) melakukan
pirolisis terhadap ban bekas sepeda
menggunakan reaktor Batch. Laju pemanasan
yang digunakan adalah 20 oC/menit dengan
jangkauan temperatur 450 oC hingga 600
o
C dengan ukuran sampel 1 cm. Pengaruh
laju pemanasan terhadap laju reaksi pirolisis
dianalisis menggunakan Thermogravimetric
Analysis (TGA). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil optimum produk cair diperoleh pada
temperatur 600 oC. Dari hasil penelitaannya
juga diketahui bahwa berdasarkan analisis Gambar 1. Instalasi peralatan pengujian
chromatography, produk cair hasil pirolisis
dapat digunakan sebagai bahan bakar cair Instalasi peralatan pengujian ini diadoptasi
dengan nilai kalor 34.61MJ/Kg dengan rumus dari penelitiaan Setyawan (2010), yang terdiri
kimia secara empiris CH1.32N0.01S0.02O0.42. dari atas tungku pemanas yang dilengkapi
dengan thermocontroller dengan pembacaan
METODE PENELITIAN temperatur sampai dengan 1000 oC. Reaktor
Dalam studi ini, akan dikaji pirolisis untuk proses pirolisis diletakkan pada sebuah
terhadap ban bekas secara eksperimental di furnace dan dililiti elemen pemanas dengan
dalam reaktor pirolisis skala laboratorium. panjang dari dasar furnace. Pada bagian
Studi difokuskan pada temperatur pirolisis atas tabung reaktor terdapat saluran untuk
500 oC – 700 oC pada tekanan lingkungan. mengalirkan gas hasil pirolisis ke sistem
Pengaruh dari temperatur pirolisis dan laju pendingin.
pemanasan terhadap waktu reaksi, produk gas,

ISSN 2088 - 3676 43


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 1 /APRIL 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Ditribusi Produk Pirolisis


Dari pengujian sampel ban bekas diperoleh
hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil analisis sampel ban bekas

Dari hasil pengujian diketahui bahwa


distribusi produk pirolisis berfluktuasi pada
temperatur yang berbeda, terutama pada produk
char dan tar. Produk pirolisis fraksi padat (char)
Dari proses pirolisis yang telah dilakukan mencapai maksimum pada temperatur pirolisis
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : 700 oC, yakni mencapai 38,6% dari berat produk
keseluruhan, sedangkan Produk pirolisis fraksi
Tabel 3. Ditribusi Produk Pirolisis cair (tar) mencapai maksimum pada temperatur
pirolisis 600 oC, yakni mencapai 15,66% dari
berat produk keseluruhan.
Jumlah produk pirolisis fraksi gas
menunjukkan kecenderungan turun seiring
Dari hasil uji nyala produk gas hasil pirolisis dengan naik temperatur pirolisis. Hal ini karena
diperoleh hasil sebagai berikut : semakin tinggi temperatur pirolisis, waktu
yang diperlukan untuk proses dekomposisi
termal semakin pendek, sehingga waktu untuk
terjadinya reaksi lanjutan juga akan semakin
pendek. Uji bakar terhadap gas ini menunjukkan
bahwa gas hasil pirolisis dapat terbakar dengan
mudah dan menunjukkan stabilitas yang cukup
baik seperti ditunjukkan oleh gambar 2.
Hasil uji produk pirolisis fraksi gas
menunjukkan bahwa kandungan hidrokarbon
paling tinggi diperoleh pada temperatur pirolisis
600 oC, yakni mencapai 94,27 %, kondisi yang
ditunjukkan oleh hasil uji produk pirolisis fraksi
padat yang menunjukkan kandungan fixed
Gambar 2. Produk pirolisis fraksi gas
carbon maksimum diperoleh pada temperatur
pirolisis 600 oC.
Dari pengujian produk pirolisis fraksi gas
diperoleh hasil sebagai berikut :
KESIMPULAN
Dari hasil analsis yang telah dilakukan,
Tabel 4. Hasil uji komposisi fraksi gas
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Ban bekas memiliki potensi sebagai sumber
energi dan sebagai sumber karbon untuk
berbagai keperluan.
2. Semakin tinggi temperatur pirolisis, maka
Dari pengujian produk pirolisis fraksi gas
waktu yang diperlukan untuk mengkonversi
diperoleh hasil sebagai berikut :
ban bekas menjadi produk tar, char dan gas

44 ISSN 2088 - 3676


Studi Karakteristik ........ Alternatif Sri Gati Hutomo, Joko Winarno

akan semakin pendek. Kimia dan Proses, Jurusan Teknik


3. Semakin tinggi temperatur pirolisis, maka Kimia Fakultas Teknik Universitas
distribusi produk pirolisis berfluktuasi, Diponegoro, Semarang.
terutama pada produk char dan tar. Islam, et.al., 2010, Innovation in Pyrolisis
Sedangkan produk gas menunjukkan Technology for Management of
kecenderungan turun seiring dengan naik Scrap Tires: A Solution of Energy
temperatur pirolisis. and Environment, International
4. Temperatur pirolisis 600 oC merupakan Journal of Environmental Science and
temperatur yang ideal untuk mendapatkan development, Vol. 1, No. 1, April 2010.
hidrokarbon dan fixed carbon yang Juma, M., Koren ová, Z., J. Markoš, J. Annus,
maksimal. L. Jelemenský. (2006). Pyrolysis and
Combustion of Scrap Tire. Institute
DAFTAR PUSTAKA of Chemical and Environmental
Bilbao, R., Arauzo, J., and Salvador, M.L., Engineering, Faculty of Chemical and
1995, Kinetics And Modeling Of Food Technology, Slovak University
Gas Formation In The Thermal of Technology, Radlinského 9, 812 37
Decomposition Of Powdery Cellulose Bratislava.
And Pine Sawdust, Ind. Eng. Chem. Mastral, A. M., Callen M. S., Garcia, T., and
Res., 34, 786 – 792. Navarro, M. V. 2000. Improvement of
Damanhuri, E., 2003, Permasalahan Dan liquids from coal-tire co-thermolysis.
Alternatif Teknologi Pengelolaan Charac-terization of the obtained
Sampah Kota Di Indonesia, Prosiding oils. Fuel Proc. Tech. 64:135–140.
Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Mulyadi, E., 2010, Degradasi Sampah Kota
Vol. I, hal. 394 - 400 /HUMAS-BPPT/ (Rubbish) Dengan Proses Pirolisis,
ANY. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1
Damayanthi, R., Martini, R. 2007. Proses No. 1.
Pembuatan Bahan Bakar Cair Mustofa, D. Dan Noor, AM., 2003, Pembuatan
dengan Memanfaatkan Limbah Ban dan Karakterisasi Karbon Aktif Dari
Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Y Ban Bekas Dan Penggunaannya
dan ZSM-5. Universitas Diponegoro. Untuk Penyerapan Ion-Ion Logam
Semarang. Dalam Larutan, Jurnal Kimia Andalas,
Di Blasi, C., 2008. Modeling chemical and 9(2) 11 – 15. Universitas Andalas,
physical processes of wood and bio- Padang.
mass pyrolysis. Progress in Energy and Pradhan, D., and Singh, R. K. 2011, Thermal
Combustion Science 34 (n 1), 47–90. Pyrolysis of Bicycle Waste Tyre Using
Galvagno, S., Casu, S., Casabianca, T., Batch Reactor, International Journal
Calabrese, A., Cornacchia, G. 2002. of Chemical Engineering and Appli-
Pyrolysis process for the treatment of cations, Vol. 2 , No. 5 , October 2011.
scrap tyres: preliminary experimental Rodiansono, Trisunaryanti W., dan Triyono,
results. Waste Manage. 22(8), 917-923. 2007, Pembuatan, Karakterisasi Dan
Himawanto, D.A., Indarto, Saptoadi, H., Uji Aktifitas Katalis NiMo/Z Pada
Rohmat, T.A., 2010, Pengaruh Heating Reaksi Hidrorengkah Fraksi Sampah
Rate Pada Proses Slow Pyrolisis Plastic Menjadi Fraksi Bensin, Jurnal
Sampah Bambu Dan Sampah Daun Berkala MIPA, 17.2.
Pisang, Prosiding Seminar Rekayasa

ISSN 2088 - 3676 45


JURNAL TEKNIK VOL. 5 NO. 1 /APRIL 2015

Setiawan, Y., 2010, Karakteristik Char Sampah July 2013, 81-90, © Impact Journals.
Organik Dan Anorganik Hasil Sumarni dan Purwanti, A., 2008, Kinetika
Pirolisis, Prosiding Seminar Nasional Reaksi Pirolisis Plastik Low Density
Teknik Mesin UMY, Yogyakarta. Poliethylene (LDPE), Jurnal
Suhanya, M., Thirumarimurugan, M., & Teknologi, Vol. 1 No. 2, Desember
Kannadasan, T., 2013, Recovery Of 2008, 135 – 140.
Oil From Waste Tyres Using Pyrolysis Surdia, T., dan S. Saito. 2005. Pengetahuan
Method: A Review, International Bahan Teknik. Pradnya Paramita,
Journal of Research in Engineering & Jakarta.
Technology (IJRET) Vol. 1, Issue 2,

46 ISSN 2088 - 3676

Anda mungkin juga menyukai