Asuhan Keperawatan Anak Dengan Morbili
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Morbili
2.3.2.4 Diagnosa keperawatan IV
Gangguan rasa aman : Resiko injuri s/d........
1) Tujuan : Klien tidak mengalami injuri selama terjadi fotofobi.
2) Kriteria hasil :
- Mata bersih, tidak ada tumpukan sekret.
- Mata tidak kemerahan dan berair.
- Klien tidak mengalami fotofobi.
- Tidak terjadi injuri.
3) Rencana tindakan :
(1) Monitor keadaan mata: warna konjungtiva, produksi sekret & air mata, fotofobi.
R/ Fotofobi menghilang bersamaan dengan penyembuhan konjungtivitis.
(2) Lakukan perawatan mata secara teratur.
R/ Membersihkan sekret dan mencegah terjadinya infeksi skunder.
(3) Hindari rangsangan cahaya yang berlebihan.
R/ Terang yang berlebihan akan mempercepat fotofobi.
(4) Jauhkan klien dari benda – benda tajam dan mudah pecah.
R/ Mencegah perlukaan.
(5) Beri papan pengaman tempat tidur.
R/ Fotofobi terutama yang disertai hipertermi dapat membuat pasien gelisah.
(6) Berikan vitamin A sesuai program tim medis.
R/ Vitamin A baik untuk kesehatan mata.
2.3.2.5 Diagnosa keperawatan V
Resiko terjadinya infeksi skunder s/d.......
1) Tujuan :
Didapatkan kondisi lingkungan yang dapat mencegah / menurunkan resiko terjadinya
infeksi.
2) Kriteria hasil :
- Klien mencapai kesembuhan.
- Tidak ada drainage yang purulen.
- Suhu tubuh dalam batas normal.
3) Rencana tindakan :
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
R/ Mencegah kontaminasi silang.
(2) Pertahankan teknik aseptik.
R/ Menurunkan resiko kolonisasi bakteri.
(3) Tingkatkan perubahan posisi / ambulasi, latih nafas dalam dan batuk efektif.
R/ Meningkatkan semua ventilasi segmen paru dan membantu mobilisasi sekret dan
mencegah pneumonia.
(4) Tingkatkan intake cairan secara adekuat.
R/ Membantu melancarkan sekresi pernafasan dan mencegah statis cairan tubuh.
(5) Batasi pengunjung, berikan isolasi pernafasan.
R/ Membatasi terpajan dengan bakteri dan membatasi infeksi silang virus morbili
pada perawat.
(6) Berikan perawatan diri secara teratur : mandi, BAK, BAB, berpakaian.
R/ Kulit yang kotor merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
(7) Monitor suhu secara teratur.
R/ Efek dari proses inflamasi adalah panas ( kenaikan suhu ).
(8) Observasi adanya luka dan drainage purulen.
R/ Indikasi adanya infeksi lokal.
(9) Berikan antibiotik sesuai program tim medis.
R/ Untuk profilaksis.
2.3.2.6 Diagnosa keperawatan VI
Kurangnya pengetahuan keluarga s/d.....
1) Tujuan :
Secara verbal keluarga dapat mengungkapkan / menjelaskan proses penyakit,
penularan dan pencegahan.
2) Kriteria hasil :
- Keluarga dapat mengidentifikasi proses penularan, proses penyakit dan pencegahan.
- Adanya perubahan lingkungan / gaya hidup.
3) Rencana tindakan :
(1) Berikan informasi morbili secara spesifik.
R/ Memberikan pengetahuan dasar, mengurangi kecemasan dan meningkatkan sikap
kooperatif keluarga terhadap tindakan yang akan dikerjakan.
(2) Diskusikan tentang penularan morbili termasuk teknik isolasi.
R/ Menghindari infeksi silang dari anak pada keluarga.
(3) Review pengetahuan keluarga tentang imunisasi dan jelaskan imunisasi campak
secara spesifik.
R/ Morbili merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.
(4) Diskusikan kemungkinan infeksi skunder, adanya tanda dan gejalanya.
R/ Menurunnya leukosit mempunyai potensi infeksi.
(5) Diskusikan cara oral higiene, perawatan mata dan perawatan kulit yang baik.
R/ Pada fase prodromal dan erupsi perawatan kebersihan diri sangat penting untuk
dikerjakan.
2.4 Pelaksanaan
Prinsip – prinsip pelaksanaan rencana asuhan keperawatan anak dengan mordili
adalah :
1) Menjaga fungsi pernafasan.
2) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
3) Mempertahankan cairan dan nutrisi.
4) Mencegah komplikasi dan injuri.
5) Memberikan informasi pada keluarga tentang proses penyakit, penularan dan
pencegahan.
6) Memperhatikan tumbang anak terhadap dampak hospitalisasi.
2.5 Evaluasi
1) Mengukur pencapaian tujuan.
2) Membandingkan data yang terkumpul dengan kriteria hasil / pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA