BAB IV
4.1 PENDAHULUAN
Perlakuan yang salah pada transmisi dapat juga menyebabkan persoalan. Walaupun tak
fatal, kekeliruan kecil ini jadi awal dari rusaknya transmisi otomatis. Terkadang
pengguna mobil otomatis terbuai dengan keringanan yang diberikannya. Terhitung saat
berhenti lama di dalam kemacetan atau sewaktu lampu merah. Keadaan ini membuat
transmisi bekerja lebih ekstra, lantaran mesti bekerja disaat suplai hembusan angin
segar terbatas saat mobil berhenti.
Sebaiknya, geser posisi tuas ke N saat anda tengah berhenti dengan waktu lebih
dari 60 detik. Hal semacam ini mempunyai tujuan supaya kerja pelumas di transmisi tak
meningkat drastis saat menghadapi keadaan seperti itu.
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis dapat dipakai pada posisi gigi
yang lebih rendah. Akan tetapi sebaiknya kerjakan perpindahan gigi pada putaran mesin
di bawah 3000 Rpm. Karena, apabila di atas angka itu, mengakibatkan terjadi hard
friction yang dapat mengurangi usia dari kanvas kopling gesek di dalam transmisi
otomatis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
`
(Sumber: Teknovanza.com,2014)
Kerusakan
Kendaraan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
`
a) Reset ECU ===== bila hasil tetap sama atau tetap ada masalah ditransmisi
lanjut ke langkah berikutnya.
b) Ganti / Kuras oli Transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik ===== Bila
hasil tetap sama atau tetap ada masalah ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya.
c) Menguras oli transmisi, dengan maksud membersihkan kotoran-kotoran yang
telah mengendap dikomponen transmisi, diluar itu juga bersihkan kotoran yang
menyumbat lubang aliran oli matic. Menguras oli matic ini tak bisa dikerjakan
di bengkel sembarangan, dikarenakan tidak seluruhnya bengkel mempunyai alat
menguras oli matic namanya (ATF Exchanger) ==== Bila hasil tetap sama juga
atau tetap ada masalah ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi otomatis.
d) Bersihkan Body Valve pada transmisi matic serta ganti Filter oli Transmisi
(Strainer) ===== Bila hasil tetap sama juga atau tetap ada masalah ditransmisi
lanjut ke langkah berikutnya.
e) Over Houl Transmisi (periksa dan ganti kanvas kopling dan komponen gear)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
`
Dari gejala – gejala di atas dapat di analisis faktor penyebab, dan proses
perawatan atau perbaikannya.
Untuk menentukan lokasi penyebab kerusakan, gejala-gejala terlebih dahulu di
periksa dengan baik, di butuhkan problemnya. Pertama-tama ketahuilah
permasalahannya kemudian lihat penyebab utamanya. Hal ini penting untuk memeriksa
part dengan benar dan berurutan atau bertahap di perlukan untuk menentukan penyebab
kerusakan secara cepat dan tepat.
Ada beberapa tahapan yang harus di lakukan sebelum membongkar transmisi
automatic adalah:
a) Reset ECU (Elektronik Control Unit) bila hasil tetap sama juga atau tetap ada
masalah ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
`
b) Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ubah oli maticnya. Ingat,
ubah oli transmisi sesuai sama dengan spesifikasi dari pabrik. Bila hasil tetap
sama juga atau tetap ada masalah ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
`
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
`
Tidak ada barang yang awet selamanya, namun jika tidak rutin oli ATF/CVTF diganti/
di kuras, makin besar juga kemungkinan kampas kopling pada transmisi ini terkikis
habis. Ingat-ingatlah, bahwasanya oli ATF adalah nyawa dari transmisi otomatis ini.
Dengan memakai tekanan hidrolik, tenaga mesin dapat diteruskan ke roda. Makin baik
mutu oli ATF, makin baik juga perpindahan tenaga mesin ke roda. Pergantian oli ATF
dengan cara teratur tiap-tiap 20.000 km serta menguras keseluruhan tiap-tiap 40.000 km
telah jadi keharusan untuk pemakai mobil yang menggunakan transmisi otomatis, agar
komponen dalam transmisi tidak cepat rusak.
Makin sering oli ATF meraih suhu tinggi, makin pendek juga usia pakainya. Dapat
dipikirkan/ pelajari apabila mobil digunakan stop and go tiap-tiap hari tidak sempat
mengganti oli.
Sebatas ilustrasi, beban kerja transmisi mobil matik yang konstan dengan kisaran
suhu 93-107 derajat celcius, oli ATF hanya dapat digunakan untuk 24. 000 - 40. 000
km, walau sebenarnya keadaan ekstrem meraih 150 derajat celcius yang terus-menerus
setiap hari, oli ATF akan rusak setelah digunakan berjalan selama 900 km
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
`
Pada transmisi otomatis, tak hanya untuk pelumas, oli ATF juga dipakai untuk
tenaga hidrolis yang bertekanan tinggi, yang memicu perpindahan gigi serta memutar
kopling sampai berlangsung perpindahan tenaga ke roda. Sementara pada transmisi
CVT yang mempunyai jalinan mekanis, desakan oli yang dihasilkan torque conventer
tidak hanya menyalurkan tenaga juga mengatur diameter puli. Oli tidak hanya untuk
pelumas juga berperan untuk pelindung putaran puli.
Itu penyebab benar-benar utama untuk mengetahui type tranmisi otomatis yang
ada pada mobil . Untuk lebih mudahnya, ganti saja oli transmisi mobil yang sesuai sama
dengan spesifikasi yang ditetapkan produsen kendaraan. Janganlah sekali-kali memakai
ATF umum untuk transmisi CVT
Cairan transmisi pada mobil otomatis harus di ganti secara berkala. Pada buku
Pedoman Manual pemilik kendaraan dengan memberikan interval yang
direkomendasikan berkisar dari 15.000 kilometer sampai ke 100.000 kilometer.
Kebanyakan para bengkel ahli merekomendasikan pergantian oli transmisi dan
menguras secara keseluruhan setiap 25.000 km.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
`
spesifikasi rumus mereka sendiri yang tersedia dari Honda atau Acura bagian
departemen. Transmisi A tidak akan bekerja dengan baik atau bahkan mungkin
tergelincir atau gemetar dengan cairan yang salah, jadi pastikan periksa buku manual
pemilik kendaraan dimana akan memberitahu cairan yang diperlukan. Buku petunjuk
pemilik akan berusaha meyakinkan pemakai untuk hanya menggunakan merek
pembuatnya, tetapi mereka juga akan menyediakan dengan spesifikasi untuk minyak
pelumas lainnya. Jika produk aftermarket menunjukkan pada wadah yang mereka
memenuhi atau melampaui spesifikasi untuk jenis tertentu cairan transmisi, umumnya
dapat untuk menggunakan produk tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
`
Lepaskan baut pengikat deck cover dan Cross Member beserta transmisi mounting.
Buang oli transmisi pada carter oli transmisi pada wadah agar tidak berserakan.
Lepaskan baut pengikat transmisi pada mesin dan tuas selektor transmisi serta
soket kabel penghubung pada transmisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
`
Gambar: 4.8 Pelepasan Tuas Transmisi, dinamo stater dan Cross Member
Lepaskan baut pengikat propeler shaft, berikan tanda agar saat pemasangan tidak
keliru.
Pasangkan hidrolik stand pada transmisi dengan posisi datar agar saat pelepasan
transmisi dapat di lakukan dengan mudah
Tarik transmisi ke arah belakang hingga tidak ada komponen yang masih
menempel, menghalangi dan turunkan secara perlahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
`
4.3.2 Pemeriksaan
4.3.3 Pengukuran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
`
Ganti semua seal dan paking untuk menghindari kebocoran pada saat pemasangan.
4.3.4 Pemasangan
Pasang dan naikan transmisi dengan hidrolik stand ada posisi datar hingga posisi
donut sejajar dengan flwheel mesin.
Dorong transmisi hingga masuk ke dalam mesin dan posisikan nut transmisi sesuai
dengan mesin.
Pasangkan baut baut pengikat transmisi dan donut pada flwheel sesuai dengan
moment pengerasan pada buku manual.
Pasang kembali dinamo stater, propelershaft sesuai tanda yang di berikan dan
mounting transmisi kencangkan baut sesuai dengan moment pengerasan pada buku
manual.
Pasangkan kabel dan soket penghubung.
Isi oli transmisi sesuai kapasitasnya dan pasangkan terminal kabel negatif accu yang
sudah di lepaskan.
Hidupkan mobil selama 15 menit dengan posisi tuas transmisi pada posisi P dan cek
kebocooran oli transmisi.
Turunkan mobil dari car lift dan tes jalan (tes drive).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
`
http://digilib.mercubuana.ac.id/