Anda di halaman 1dari 2

1.

Tema : TNI untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tentara Nasional Indonesia atau biasa disingkat TNI adalah nama sebuah angkatan perang dari
negara Indonesia. Pada awal dibentuk bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian
berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya
menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan
Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI,
sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan.
Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.TNI
berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya
berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Potensi ancaman terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) membuat
organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) bergerak mengikuti zaman. Menyadari betapa
pentingnya menjaga wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke maka pimpinan TNI
merancang struktur organisasi sifat militer yang dinamis. Karena itu, kekuatan TNI kini
dilakukan pemekaran agar tidak menumpuk di satu titik dan terkesan Jawa centris.
Kalau selama ini penempatan prajurit TNI lebih banyak dipusatkan di bagian Indonesia barat,
khususnya Pulau Jawa maka kondisi itu coba ditata ulang. Tidak mengherankan apabila tiga
matra TNI melakukan konsolidasi dengan melakukan reorganisasi melalui pembentukan
struktur baru yang kekuatannya dipusatkan di Indonesia timur. Pembentukan empat satuan itu
baru tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2010 dan Perpres Nomor
62 Tahun 2016.
Melihat profil kekuatan terkini TNI, jelas daya gentar yang dimiliki bisa menjadi pesan ke negara
kawasan untuk tidak lagi main-main, bahkan memandang remeh Indonesia. Dengan
peremajaan dan berbagai tambahan alutsista baru maka berdampak pada naiknya kekuatan
TNI yang disegani. Bahkan, bukan tidak mungkin keberadaan berbagai alat perang yang
menunjang operasi TNI itu akan dianggap menakutkan.
Namun, sebagai negara yang menganut doktrin defensif aktif dan preventif aktif maka TNI tidak
akan menggunakan alutsista itu untuk mengagresi negara tetangga. TNI hanya ingin menjadi
institusi yang disegani dengan memiliki kekuatan militer mengesankan dalam menunjang
tegaknya kedaulatan NKRI. Satu yang pasti, keberadaan TNI meningkatnya alutsista ditujukan
untuk menjaga stabilitas negara.
Karena kalau Indonesia aman dan damai maka pembangunan bisa dilakukan dan kesejahtaran
rakyat dapat diciptakan. Marilah kita dukung TNI menjadi prajurit terbaik yang setia mengabdi
kepada negara untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia baik dari dalam maupun
dari luar.

2.
Mewujudkan Kelas Unggulan di Sekolah

Satu hal kemenarikan sekolah dan menjadi tantangan sekolah adalah mewujudkan kelas
unggulan. Di sini warga sekolah diuji untuk menampilkan kesiapannya. Gurulah yang paling
dituntut untuk siap.
Kesiapan berikut tentunya adalah peserta didik. Peserta didik yang dikelompokkan dalam kelas
unggulan adalah peserta didik yang sudah diuji kemampuannya. Pemetaan kompetensi peserta
didik tidak saja pada mata pelajaran ujian nasional, tetapi seluruh mata pelajaran.
Pemetaan kompetensi peserta didik di kelas awal menjadi pemetaan kompetensi murni,
karena peserta didik belum mengikuti pembelajaran pada sekolah yang dituju. Dengan kata
lain, pemetaan kompetensi bertujuan untuk menyaring peserta didik yang memiliki
kemampuan lebih dalam hal pengetahuan dan keterampilan.
Mengenai fasilitas pembelajaran yang memadai dapat disusul setelah kelas unggulan berjalan.
Ruang belajar yang nyaman, TIK memadai, dan media elektronik dapat dilakukan secara
berangsur-angsur sesuai dengan jumlah anggaran yang tersedia. Terpenting dari semua itu
adalah kesiapan guru dan peserta didik.
Barangkali penghambat terwujudnya kelas unggulan adalah jumlah guru yang tidak memadai.
Artinya, ada mata pelajaran yang diajarkan oleh guru bukan berasal dari disiplin ilmunya.
Alasan penghambat sebagaimana telah disebutkan dapat diterima, sebab harus diakui bahwa
terwujudnya kelas unggulan secara mendasar dipengaruhi oleh guru yang memadai.
Keuntungan kelas unggulan mempermudah penelusuran minat dan bakat peserta didik.
Kompetisi dalam berbagai ajang lomba dapat diajukan dengan mengambil peserta dari kelas
unggulan.

Anda mungkin juga menyukai