Anda di halaman 1dari 1

1.

BMI KOLESTEROL
Obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Dengan menginduksi peradangan, obesitas
dapat menyebabkan hipertensi, hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. Penelitian sebelumnya telah menemukan
bahwa ada peningkatan sitokin pro-inflamasi pada pasien obesitas   Jaringan adiposa juga berperan dalam proses
aterosklerotik dengan memproduksi dan kemudian mensekresi sitokin.  Cytoki inines (juga dikenal sebagai
adiopocytokines atau adipokines) termasuk tumor necrosis factor alpha (TNF-α), leptin, aktivin plasminogen
vator inhibitor-1 (PAI-1), Interleukin-6 (IL-6) dan angiotensi- nogen [24].  PAI-1 juga memainkan peran penting
dalam koagularisasi. proses tion.  Makrofag yang telah menginfiltrasi adipose memproduksi jaringan dan
melepaskan adipokin [10, 25]. Leptin aktif dalam perkembangan peradangan dan tekanan darah tinggi [24, 33,
34] serta peningkatan mengambil kolesterol oleh makrofag [24, 35].  Ini mungkin penting dalam korelasi antara
obesitas dan hipertensision

2. SERAT
Studi telah berfokus pada serat larut seperti gandum, psyllium, pektin, dan guar gum, dan tinjauan kualitatif menyarankan serat-serat
ini menurunkan kolesterol total dan LDL. Penelitian Brown (2012) menunjukkan Analisis ini 67 uji klinis terkontrol menunjukkan
bahwa diet tinggi serat larut menurunkan total dan LDL kolesterol. Serat makanan memiliki penurunan HDL yang kecil efek pada
batas signifikansi statistik dan tidak mempengaruhi konsentrasi triasilgliserol.
Mekanisme lain yang disarankan nisms termasuk penghambatan sintesis asam lemak hati oleh products of fermentation (produksi
asam lemak rantai pendek seperti acetate, butyrate, propionate) (101); perubahan motilitas usus (102); serabut dengan viskositas
tinggi menyebabkan perlambatan penyerapan macronutrients, menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin (103); dan peningkatan
kenyang, yang mengarah ke asupan energi keseluruhan yang lebih rendah (104).

3. KOLESTEROL USIA
Pada usia yang semakin tua kadar kolesterol totalnya relatif lebih tinggi dari pada kadar kolesterol total pada usia muda, hal ini
dikarenakan makin tua seseorang aktifitas reseptor LDL mungkin makin berkurang. Sel reseptor ini berfungsi sebagai hemostasis
pengatur peredaran kolesterol dalam darah dan banyak terdapat dalam hati,kelenjar gonad dan kelenjar adrenal. Apabila sel reseptor
ini terganggu maka kolesterol akan meningkat dalam sirkulasi darah (Heslet,L, 1997) Selain itu pada usia lanjut sering ditemukan
kelainan penyempitan pembuluh darah jantung, hal ini erat hubungannya dengan perubahanperubahan yang terjadi pada dinding
dalam pembuluh darah, misalnya arteri yang kemungkinan besar mengkerut secara bertahap dalam waktu yang lama, namun efek dari
kerusakan ini terlihat jelas dari usia pertengahan (25-40 tahun) sampai tua (40-60 tahun) Kerusakan pembuluh arteri ini dikarenakan
adanya pengendapan lemak didalam pembuluh darah, ada yang terjadinya cepat tapi juga ada yang terjadinya lambat sehingga baru
tampak pada usia lanjut (Povey, 2000).

4. Menopause  Menopause transisi terkait dengan deplesi estrogen pengaruh merusak pada penanda inflamasi dan adipokin,
menyebabkan peningkatan adipositas visceral. Ketidakaktifan fisik dan penuaan mempengaruhi penyimpanan dan oksidasi asam
lemak jaringan lemak adipose, berkontribusi peningkatan lemak tubuh pada wanita setelah menopause. Telah ditemukan bahwa
dalam wanita setelah menopause, dengan peningkatan lingkar pinggang, jumlah komponen sindrom metabolik meningkat secara
signifikan

Pramenopause
Pramenopause adalah masa sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak,
yang kadang-kadang disertai dengan rasa nyeri. Kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal.
Perimenopause
Perimenopause merupakan masa perubahan antara pramenopuse dan pascamenopause. Perimenopause dimulai denan munculnya
tanda-tanda dan gejala awal perubahan dari system tubuh ketika siklus menstruasi mulai tidak teratur. Kadar FSH, LH dan estrogen
sangat bervariasi. Disini juga terlihat bahwa keluhan klimakterik dapat terjadi tidak hanya pada kadar hormon yang rendah saja.
Menopause
Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi yang terdiagnosis setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Setelah
memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Pada awal menopause kadang-kadang kadar
estrogen rendah. Pada wanita gemuk kadar estrogen biasanya tinggi. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai
kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol < 30 pg/ml, maka wanita tersebut dapat dikatakan telah mengalami menopause.
PostMenopause
Postmenopause adalah suatu periode yang terjadi sesudah siklus menstruasi terakhir dan merupakan periode tahun setelah
menopause. Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH
dan LH sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak
mungkin terjadi lagi. Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi. Hampir semua wanita
pasca menopause umumnya telah mengalami berbagai macam keluhan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen.

Anda mungkin juga menyukai