ID Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pri
ID Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pri
Abstrak: Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Berkaitan dengan Adanya Kebijakan
Penghapusan Sanksi Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan WPOP Usaha
sebelum dan sesudah berlakunya penghapusan sanksi pajak tahun 2014 – 2015. Metode pengumpulan
data dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rasio
kepatuhan wajib pajak pada tahun 2014-2015. Uji statistik menggunakan Uji Beda Sampel
Berpasangan (Paried Sample t-Test). Hasil penelitian menunjukkan jumlah kepatuhan WPOP Usaha
yang menyampaikan SPT Tahunan tepat waktu mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar
30,00% dan tahun 2015 sebesar 32,20%. Jumlah kepatuhan WPOP Usaha yang menyampaikan SPT
Tahunan tidak tepat waktu mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 9,00% dan tahun 2015
sebesar 9,01%. Jumlah kepatuhan WPOP Usaha yang tidak menyampaikan SPT Tahunan mengalami
penurunan dari tahun 2014 sebesar 61,01% kemudian tahun 2015 sebesar 58,78%. Hasil Uji Beda
Berpasangan (Paried Sample t-Test) tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah berlakunya
kebijakan penghapusan pajak, yaitu hasil (-3,295 < 4,303) jadi hasil hipotesis ditolak.
Kata kunci: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Penghapusan Sanksi Pajak
81
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
82
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
taat perpajakan. Kenyataannya informasi maka tidak perlu lagi menyampaikan SPT
peraturan Kebijakan Penghapusan Sanksi Tahunan. Perorangan di Bantul yang
Pajak tidak sepenuhnya dapat diterima terdaftar WP dan terdata di lembaga
oleh masyarakat. Jumlah WP yang tidak perpajakan sekitar 90.000 Wajib Pajak.
mau membayar atau menyampaikan Surat Namun, dari angka tersebut yang
Pemberitahuan (SPT) Tahunan masih melakukan pembayaran pajak sekitar
banyak. 30.000.
Kewajiban perpajakan tidak hanya Daerah Bantul termasuk daerah yang
mendaftarkan diri sebagai WP, tetapi berpotensi berpenghasilan pajak tinggi.
kewajiban perpajakan yaitu menghitung, Dilihat dari segi pendidikan yang sudah
membayar dan menyampaikan pajaknya. baik. Pendidikan menjadi jembatan antara
Kewajiban tersebut harus menghitung dan WP dengan pendapatan pajak. Semakin
memperhitungkan dengan baik dan benar, berpendidikan tinggi maka akan semakin
kemudian membayar dan menyampaikan sadar WP yang mengerti pentingnya pajak.
SPT tepat waktu. Kewajiban DJP adalah Dilihat dari segi pekerjaan juga Daerah
mengawasi kegiatan penelitian, Bantul sudah maju, karena kebanyakan
pemeriksaan dan penyidikan tindak pidana dari penduduk Bantul banyak yang
agar WP selalu patuh. Upaya untuk terus- bekerja, baik sebagai PNS maupun Swasta.
menerus mengawasi merupakan potensi Potensi pendapatan pajak untuk Daerah
untuk mendapatkan kepatuhan WP. Bantul sangat tinggi tetapi realisasi yang
Kepatuhan WP dalam melakukan terjadi sampai tahun 2015 masih dikatakan
menyampaikan SPT Tahunan belum rendah, mengingat dari jumlah wajib pajak
sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. yang berkewajiban membayar dan
Kondisi yang menunjukkan bahwa melaporkan pajaknya. Penerimaan oajak
pelaksanaan pemenuhan kewajiban pada tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp
perpajakan dalam hal penyampaian SPT 750 Miliar. Namun, hingga akhir
Tahunan adalah masih banyaknya WP Desember tercapai sekitar Rp 635 Miliar
yang belum sepenuhnya sadar akan atau 85%, (Bisnis.com, 7 Januari 2016)
pentingnya menyampaikan SPT Tahunan, METODE PENELITIAN
masih banyaknya WP yang telah Jenis Penelitian
membayarkan pajak tetapi tidak Penelitian ini menggunakan
menyampaikan SPT Tahunan. WP penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
beranggapan ketika sudah membayarkan penelitian yang dilakukan pada kondisi
pajak kemudian untuk SPT Tahunan nihil objek yang alamiah tanpa adanya
83
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
84
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
85
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
86
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
87
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
penghapusan sanksi pajak tahun 2014 Tabel 7. Jumlah WPOP Usaha yang tidak
menyampaikan SPT Tahunan Tahun 2015
sebanyak 2.107 dengan rasio kepatuhan Tahun WPOP WPOP Rasio
WP sebesar 32,20%. Rasio Kepatuhan WP Terdaftar tidak %
Melapork
paling tinggi sebesar 18,68% pada bulan an
Tabel 6. Jumlah WPOP Usaha yang menunjukkan bahwa jumlah WPOP Usaha
Menyampaikan SPT Tahunan tidak Tepat yang tidak menyampaikan SPT Tahunan
Waktu Tahun 2015
Bulan WPOP tidak Rasio % sebanyak 4.748 dengan persentase rasio
Tepat Waktu kepatuhan WP sebesar 58,78%.
April 375 4,64 Uji Beda Sampel Berpasangan (Paired
Mei 65 0,80 Sampel t-Test)
Juni 12 0,15 Tabel 11. Output Paried Sampel t-Test
Juli 24 0,30 Mean N Std. Std. Error
Deviati Mean
Agustus 31 0,38 on
Tahun 702,33 578,29 333,876
3
September 75 0,93 2014
P 33 087 39
Pair 1 Tahun 867,00 603,22 348,271
51 0,63 3
Okrober 2015 00 384 45
November 75 0,93
Desember 20 0,25 N Correl Sig.
ation
Jumlah 728 9,01 Tahun
2014 &
3 0,990 0,089
Sumer : Data Diolah Pair 1 Tahun
2015
88
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat yang melakukan pelangaran. Peraturan
perbedaan antara kepatuhan WPOP Usaha penghapusan sanksi pajak berlaku 1 (satu)
yang menyampaikan SPT Tahunan antara tahun, yaitu tahun 2015. Sehingga
sebelum dan sesudah berlakunya kebijakan disayangkan ketika WP yang belum benar
penghapusan sanksi pajak di Kantor dalam melaporkan pajak atau WP yang
Pelayan Pajak Pratama Bantul. belum aktif tidak memanfaatkan peraturan
Pembahasan tersebut.
Hasil pengujian hipotesis Hasil penelitian ini menunjukkan
menggunakan Uji Statistik Beda Sampel bahwa penerapan kebijakan penhapusan
Berpasangan tidak terdapat perbedaan sanksi pajak belum berhasil menjadi solusi
antara WPOP Usaha sebelum dan sesudah untuk meningkatkan kepatuahan WPOP
berlakunya kebijakan penghapusan sanksi khususnya WPOP Usaha. Kemudahan-
pajak Tahun 2014-2015 pada Kantor kemudahan yang diberikan DJP ternyata
Pelayanan Pajak Pratama Bantul. Hasil belum mampu meningkatkan kepatuhan
yang diperoleh dari t_hitung sebesar - WPOP Usaha yang menyampaikan SPT
3,295 dengan ketentuan t_tabel sebesar Tahunan tepat waktu. Dibuktikan dari
4,303 sehingga diperoleh t_hitung lebih hasil uji beda sampel berpasangan antar
kecil dari t_tabel dan hasil hipotesis sebelum dan sesudah berlakunya kebijakan
ditolak. penghapusan sanksi pajak.
DJP mengeluarkan kebijakan baru Salah satu faktor yang
berupa kebijakan penghapusan sanksi mempengaruhi kebijakan penghapusan
pajak dengan tujuan untuk meningkatkan sanksi pajak belum berhasil untuk daerah
pelayanan kepada WP baik WPOP Bantul yaitu kesadaran Wajib Pajak.
maupun WP Badan dalam melaksanakan Menurut Kepala Seksi Pengolahan Data
kewajiban perpajakan. Salah satu dan Informasi ada sebagian WP yang telah
kewajiban WP adalah menyampaikan SPT membayarkan pajak, tetapi WP tidak
Tahunan sebelum jatuh tempo yang telah menyampaikan SPT Tahunan. Sedikit atau
ditentukan. Kebijakan penghapusan sanksi banyak WP yang telah membayar pajak
pajak memberikan keuntungan kepada WP dan tidak menyampaikan SPT Tahunan,
yang belum aktif serta WP yang belum tetap akan mengurangi jumlah kepatuhan
tepat dalam melaporankan pajak ditahun WPOP Usaha pada Kantor Pelayanan
sebelumnya. Sanksi bunga sebesar 2% Pajak Pratama Bantul. Kriteria WP
(dua persen) atau denda penyampaian SPT dikatakan patuh yaitu WP yang
Tahunan akan dihapuskan di tagihan WP
89
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
90
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
dimiliki karena banyak sekali UMKM di Ida, Zuraida, dan L.,Y., Hari Sih Advianto.
(2011). Penagihan Pajak. Bogor :
Bantul yang belum terdaftar sebagai wajib
Ghalia Indonesia.
pajak.
Imam, Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
b. Setiap Wajib Pajak baru yang telah
Multivariate dengan Program IBM
mendaftarkan diri langsung diberikan SPSS 19. Semarang:Undip.
penjelasan mengenai hak dan kewajiban
Incuna, Surawijaya. (2015). “Pengurangan
sebagai Wajib Pajak, tidak hanya dalam atau Penghapusan Sanksi
Administrasi Tahun 2015” Artikel.
bentuk CD atau hard-copy tetapi harus
Diunduh dari
diberikan penjelasan secara lisan. Agar pajaktaxes.blogspot.com/2015/05/pe
ngurangan-atau-penghapusan-
Wajib Pajak memahami betul peran
sanksi.html?m=1 pada hari Senin, 19
sebagai Wajib Pajak yang patuh sesuai Oktober 2015.
dengan UU perpajakan.
Jonathan, Sarwono. (2006). Metode
c. Aparatur perpajakan harus mengawasi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
wajib pajak ketika wajib pajak mulai lalai
dalam membayarkan maupun melaporkan Liberti, Pandiangan. (2014). Administrasi
Perpajakan. Jakarta: Erlangga
pajakanya, dengan cara selalu memberikan
peringatan kepada wajib pajak yang telat Mardiasmo. (2011). Perpajakan.
Yogyakarta: Andi Offset.
dalam membayar ataupun menyampaikan
SPT Tahunan. Surat teguran, sebaiknya Rimsky, K. Judisseno. (2005). Pajak dan
Strategi Bisnis. Jakarta : Gramedia
segera sesudah WP lalai tanpa harus
Pustaka Utama.
menunggu tahun-tahun berikutnya.
Robinson, Taligan. (2008). Perencanaan
Pembangunan Wilayah. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA
Sinar Grafika Offser.
Abdul, Rahman. (2010). Administrasi
Pahala, Marihot, Siahaan. (2013). Pajak
Perpajakan. Bandung : Nuansa.
Daerah dan Retribusi Daerah.
Jakarta: Rajawali Pers.
Herry, Purwono. (2010). Dasar-dasar
Perpajakan dan Akuntansi Pajak.
Siti, M., Haris, W. dan Intan, Immanuel.
Jakarta: Erlangga.
(2014) Faktor yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak
Eprints. “Bab II kajian Teori”. Artikel.
Orang Pribadi yang Melakukan
Diunduh dari
Pekerjaan Bebas (Studi pada KPP
http://eprints.uny.ac.id/7889/3/BAB
pratama Kota Madiun). Jurnal.
%202-09409134015.pdf pada hari
Sabtu, 31 Oktober 2015.
Siti, Resmi. (2011). Perpajakan. Jakarta :
Salemba Empat.
Erly, Suandy. (2013). Hukum Pajak.
Jakarta: Salemba Empat.
91
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
92