Laporan Pendahuluan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Daring Minggu Ke Lima
Departemen Maternitas Daring Profesi Ners
Disusun Oleh:
Wakhidatun Nur Riani
NIM. A3R21055
1. Mioma submukosa
Mioma submukosa menempati lapisan dibawah endometrium dan
menonjol kedalam rongga uterus (kavum uteri) (Wiknjosastro,
2016),. Tumor memperluas permukaan ruangan rahim, area
permukaan endometrium yang meluas menyebabkan peningkatan
perdarahan menstruasi dan dapat menyebabkan infertilitas dan
abortus spontan (Sinclair, 2019).
2. Mioma intramural
Mioma yang berkembang diantara miometrium, disebut juga
mioma itraephithelial biasanya multiple apabila masih kecil; tidak
menambah bentuk uterus tetapi bisa besar akan menyebabkan uterus
berbenjol-benjol
(Llewellyn, 2014)
3. Mioma subserosa
Terjadi apabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga
menonjol pada permukaan uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus yang diliputi oleh serosa. Mioma suberosa dapat tumbuh
bertangkai menjadi polip yang kemudian dilahirkan melalui saluran
serviks (myomgeburi). Mioma suberosa dapat tumbuh diantara kedua
lapisan ligamentum menjadi mioma ligamenter (Wiknjosastro,2017).
1. Usia penderita
Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia reproduksi dan
sekitar 40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun (Suhatno, 2007).
Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke (sebelum mendapatkan
haid). Sedangkan pada wanita menopause mioma uteri ditemukan
sebesar 10% (Joedosaputro, 2015).
2. Hormon endogen (Endogenous Hormonal)
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada
jaringan miometrium normal. (Djuwantono, 2015)
3. Riwayat Keluarga
Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma
uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma
dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma
uteri. (Parker, 2017)
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Obesitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri. (Parker, 2017)
5. Makanan
Dilaporkan bahwa daging sapi, daging setengah matang (red meat), dan
daging babi menigkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran hijau
menurunkan insiden mioma uteri (Parker, 2017).
6. Kehamilan
dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar esterogen
dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal ini
mempercepat pembesaran mioma uteri (Manuaba, 2013).
7. Paritas
Mioma uteri lebih banyak terjadi pada wanita dengan multipara
dibandingkan dengan wanita yang mempunyai riwayat frekuensi
melahirkan 1 (satu) atau 2 (dua) kali (Khashaeva, 2012).
MIOMA UTERI
MK :Risiko Perdarahan
(D.0012) Penekanan pada Operasi
organ lain
Gangguan sirkulasi darah
Risiko Kekurangan cairan Mual dan muntah
Peristaltik Pengembangan
paru tidak
MK: Nyeri Akut maksimal
(D.0077) Mual, muntah
Sesak Nafas
Anoreksia
a.Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan
pasien secara keseluruhan (Latief, 2009:22)
a) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita
dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari
keadaan composmentis (kesadaran maksimal) , apatis (tidak
peduli dengan lingkungan sekitarnya), delirium (kekacauan
motorik), somnolen (kondisi mengantuk yang cukup dalam
hanya dapat dibangunkan melalui rangsangan), sopor ( kondisi
mengantuk yang lebih dalam hanya dapat dibangunkan melalui
rangsangan yang kuat),
b) Bawah
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
O KEPERAWATAN
1 Nyeri akut Tingkat nyeri(L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
berhubungan dengan Setelah dilakukan 3x24 jam Observasi:
agen cedera fisik maka tingkat nyeri membaik - Identifikasi lokasi, karakteristik,
Kriteria hasil durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Keluhan nyeri menurun nyeri
Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
Sikap protektif - Identifikasi respon nyeri
menurun - Monitor keberhasilan terapi
Gelisah menurun komplementer yang sudah diberikan
Kesulitan tidur - Monitor efek samping penggunaan
menurun algesik
Terapeutik:
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyari (mis. Suhu
ruangan,pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgesik
secara tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
2. ( D.0142) Tingkat Infeksi L. (14137) Pencegahan Infeksi .(14539)
Risiko infeksi d.d setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan keadaan luka keperawatan 3x24 jam -Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
mioma uteri (mis. diharapkan tingkat infeksi dan sistemik
menurun dengan kriteria
terputusnya jaringan hasil sbb : Terapeutik
integritas kulit) - Nafsu makan - Batasi jumlah pengunjung
meningkat
- Nyeri menurun -Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cairan berbau busuk
menurun - Pertahankan teknik aseptik pada px
- Kadar sel darah putih
membaik beresiko tinggi
- Kultur darah membaik
Kultur area luka membaik Edukasi
-Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3. (D.0019) Status Nutrisi ( L. 03030) Manajemen Nutrisi
Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan diharapkan 3x- - Identifikasi status nutrisi
ketidak mampuan 24 jam diharapkan status
- - Identifikasi alergi dan intoleransi
mencerna makanan nutrisi terpenuhi dengan
makanan
kriteria hasil :
- - Identifikasi makanan yang disukai
- Porsi makan yang
dihabiskan - -Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
meningkat nutrient
- Berat badan - - Identifikasi perlunya penggunaan selang
meningkat
nasogastrik
- Frekuensi makan
- - Monitor asupan makanan
meningakat
- - Monitor berat badan
-
Terapeutik
- - Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
- - Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
- - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu:
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
4. (D. 0005). Pola Napas (L.01004) Terapi Oksigen (I.01026)
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan 3x24 jam - Monitor kecepatan aliran oksigen
berhubungan dengan
diharapkan pola napas pada - Monitor posisi alat terapi oksigen
depresi pusat pasien membaik dengan - Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
oksimetri, analisa gas darah ), jika perlu
pernafasan (mis. Nyeri kriteria hasil sbb :
-Monitor kemampuan melepaskan
- Dispnea menurun oksigen saat makan
saat bernafas,
- Penggunaan otot bantu - Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
kelemahan otot napas menurun oksigen
pernafasan) - Pemanjangan fase Terapeutik
ekspirasi menurun - Bersihkan secret pada mulut,
- Frekuensi napas hidung dan trachea, jika perlu
- -Pertahankan kepatenan jalan
membaik
nafas-
- Kedalaman napas - Berikan oksigen tambahan, jika
membaik perlu
Pernapasan cuping hidung - Tetap berikan oksigen saat pasien
menurun ditransportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengat tingkat mobilisasi
pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau tidur
5. (D.0012) Tingkat Perdarahan Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Risiko Perdarahan d.d ( L.02017) Observasi
Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda-tanda perdarahan
kurang terpapar
keperawatan 3x24 jam - Monitor nilai hematokrit/hemoglobin
informasi tentang diharapkan tingkat sebelum dan setelah kehiangan darah
pencegahan perdarahan pada pasien Terapeutik
menurun dengan kriteria - Pertahankan bes rest selama perdarahan
perdarahan
hasil sbb : - Gunakan kasur pencegahan dekubitus
-kelembapan membran - Hindari pengukuran suhu rektal
mukosa meningkat
- kelembapan kulit Edukasi
meningkat - Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- perdarahan vagina - Anjurkan menggunakan kaus kaki saat
menurun ambulasi
- hemoglobin membaik - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
- hematokrit membaik untuk menghindari konstipasi
- tekanan darah membaik -Anjurkan menghindari aspirin atau
- suhu tubuh membaik antikoagulan
-Anjurkan meningkatkan asupan makanan
dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan jika perlu
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta :
Mediaction.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Hasil Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id
I. IDENTITAS / BIODATA
Nama Pasien : Ny. R Nama Suami : Tn. Y
Umur : 40 Tahun Umur : 45 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TKW (Pembantu Rumah Pekerjaan : Pedagang sayur
Tangga Alamat : RT.007/RW.002 Dsn Soko,
Berapa kali Desa Ngentrong Kec. Karangan,
kawin : 1 kali seumur hidup Kab. Trenggalek. Jawa Timur
Berapa lama :
kawin : 18 Tahun
Alamat Rumah : RT.007/RW.002 Dsn
Soko, Desa Ngentrong Kec.
Karangan, Kab.
Trenggalek. Jawa Timur
II. ANAMNESA
1. Anamnesa pada tanggal : 22 November 2021 jam : 10.00 WIB
Pada bulan September tahun 2021 saat di Hongkong klien merasakan perdarahan yang hebat di
vagina hingga klien harus di larikan ke Rumah Sakit terdekat. Di RS tersebut klien hanya
mendapatkan pengobatan tranfusi. Klien didiagnosa polip pada vagine dan anemia. Di RS
tersebut klien mendapat 6 labu darah, tranfusi pertama 4 labu dan tranfusi ke dua diberi dua labu,
lalu di bolehkan untuk pulang. Saat pulang ke Indonesia, perdarahan pun terjadi kembali selama
3 bulan terus menerus tanpa disertai nyeri perut bagian bawah, lalu klien langsung
memeriksakannya ke RSUD DR Iskak Tulungagung, Poli obgyn/ginekologi dan didiagnosa
Mioma Uteri. Pada tanggal 20 November 2021, pasien kontrol pemeriksaan kembali dan dokter
menyarankan rencana operasi untuk satu minggu kemudian.
Pada tanggal 22 November 2021 pukul 10.00 WIB dirawat di ruang rawat inap dari poli
kebidanan obgyn untuk rencana operasi. Pasien datang mengeluh pendarahan banyak sejak 3
bulan sampai saat dirawat sekarang tanpa disertai nyeri perut bagian bawah dengan kondisi
umum cukup, GCS 4-5-6 (Compos Mentis) E4M6V5, TTV (TD 90/80 mm Hg, Nadi 87 ×/menit,
RR 25 ×/menit, suhu 37, 0o C). Pasien segera dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk tes
darah lengkap dan rencana diberikan tranfusi PRC 1 labu karena hasil menunjukan nilai Hb 8,6
g/dl dan setelahnya diberikan terapi cairan NaCl 0,9%. Pasien dipuasakan pukul 00.00 WIB
untuk rencana operasi dan pada tanggal 23 November 2021 pukul 10.00 WIB pasien rencana
operasi dan terpasang Dower Cateter (DC), dilakukan skin test dan diberikan obat ceptriaxone 1
gram intra vena untuk persiapan operasi. Pasien dilakukan operasi pada pukul 13.00 WIB.
C. Riwayat Seksual
(Perlu atau tidaknya pertanyaan mengenai riwayat seksual secara terinci tergantung pada keluhan
utama dan situasi klinis tertentu).
o Usia hubungan seksual pertama kali
Umur 22 Tahun
o Aktivitas seksual saat ini (vaginal, oral, anal, manual).
Akitivitas seksual vaginal
o Frekuensi aktivitas seksual
Tidak terkaji
o aktivitas seksual terahir.
Tidak terkaji
o Penggunaan peralatan pengaman hubungan seksual.
Tidak terkaji
o Jumlah pasangan seksual ( masa lalu dan sekarang)
Tidak terkaji
o Preferensi Sexual (laki atau wanita saja, laki dan wanita)
Laki dan wanita
o Disfungsi seksual (masalah libido, hasrat, nyeri lubrikasi, orgasmus).
Rasa nyeri lubrikasi dan terus menerus
o Perhatian pasien terhadap masalah seksual.
Tidak terkaji
D. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
o Apakah memakai Kontrasepsi : Ya
o Jika ya, sebutkan: Riwayat kontrasepsi sebelumnya menggunakan KB suntik, dengan keluhan
obesitas. sejak kapan : sejak umur 30 Tahun
o jika “tidak”, perlu dipertanyakan lebih lanjut mengapa hal itu terjadi:
Pasien sudah tidak aktif dalam aktivitas seksual
Tidak terkaji
Pasien mencari kepuasan dengan gaya hidup atau cara yang berbeda.
Tidak terkaji
Pasien menginginkan kehamilan.
Tidak terkaji
Pasien tidak menghendaki kehamilan tanpa alasan yang jelas.
Tidak terkaji
Terdapat masalah disfungsi seksual pada pasien atau suaminya.
Tidak terkaji
E. Riwayat Penyakit
Nyeri dirasakan pada bagian perut, nyeri apabila bergerak serta berbicara dan berkurang apabila
diistirahatkan. Nyeri seperti ditususk-tusuk, dirasakan hilang timbul dan menyebar ke bagian
punggung dengan dengan skala nyeri 6
3. Gaya Hidup
Kebiasaan merokok, minum alkohol, clubbing , olah raga, hobby
4. Kebutuhan Dasar :
b. Minum
- Jumlah Tidak menentu 4-5 gelas/hari
- Jenis Air Putih, Teh Air Putih
Manis
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 2 hari sekali 1 ×/hari
- Konsistensi Padat Padat
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan
b. BAK Terpasang DC
- Frekuensi 4-5 ×/hari Kuning pekat
- Konsistensi Kuning jernih Tidak ada
- Keluhan Tidak ada keluhan
keluhan
3 Personal Higiene
a. Mandi 1-2 ×/hari 2 ×/hari
b. Gosok gigi 1-2 ×/hari 1 ×/hari
c. Keramas 2 hari sekali Tidak keramas
d. Pakaian 1-2 ×/hari 1 ×/hari
e. Kuku Kuku bersih Kuku bersih
pendek pendek
4 Istirahat Tidur
a. Waktu tidur Pagi –Siang Tidak menentu
b. Lama tidur/hari 7 jam per hari Tidak menentu
c. Kesulitan dalam hal tidur Tidak ada Nyeri luka post
keluhan operasi
5 Gaya Hidup
1. Kegiat Tenaga Kerja IRT
an dalam pekerjaan Wanita
Jarang Olahraga Tidak Olahraga
2. Olahra
ga
6. Ketergantungan Fisik
a. Merokok Tidak Tidak
b. Minuman keras Tidak Tidak
c. Obat-obatan Tidak ada Cyklokapron
d. Lain-lain 500 mg, obat
hormone, zat
besi
5. Data Spiritual : Pada saat pengkajian klien dapat menerima sakitnya sebagai ujian dan kasih sayang
Allah SWT. Klien selalu berdo’a akan keyakinannya untuk sehat dan sembuh. Saat ini klien sedang
tidak melaksanakan shalat 5 waktu. Klien selalu sabar dan ikhlas dalam menghadapi penyakitnya.
6. Genogram :
··
Ket:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
------------ = Tinggal serumah
_ = Menikah
H. Genitalia Eksterna
Keadaan vulva bagian luar : bersih tidak ada luka, terpasang DC
Keadaan rambut pubis : Normal
ulkus : ada / tidak
pembengkakan. : ada / tidak
Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
Keadaan hymen : Normal, Tidak ada kelainan
Keadaan introitus vaginae. : Normal. Tidak ada kelainan
Keadaan dinding vagina. : Normal, berwarna kemerahan, tidak ada kelainan
Perabaan pada cavum Douglassi. : Normal
keadaan servik : Normal
I. Keadaan anus
Hemoroid : Terdapat lubang pada anus, normal, kelainan tidak ada
Nyeri : Tidak nyeri, dan tidak ada kelainan
J. Ekstrimitas : Keadaan otot simetris, Tidak ada oedema, kekuatan
otot 5,4 tangan 5,5
1. Pemeriksaan Laboratorium :
Tanggal : 23 November 2021 13.00 WIB
No Medrec : 023782
Nama : Ny.R
Usia : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Test Hasil Flag Unit Nilai Normal
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 8.6 - g/dl 12.0-16.0
Leukosit 5900 - sel/ul 3800-10600
Eritrosit 3.36 - juta/ul 3.6-5.8
Hematokrit 27.3 - % 35-47
Trombosit 479000 - sel/ul 150000-440000
Kimia Klinik
AST (SGOT) 15 - U/L 10-31
ALT (SGPT 16 - U/L 9-36
Ureum 13 - mg/dl 10-50
Kreatinin 0.49 - mg/dl 0.7-1.13
Glukosa Darah Sewaktu 94 - mg/dl 70-200
2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 23 November 2021 13:00 WIB
No. Medrec : 028732
Nama : Ny.R
Usia : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kesimpulan :
Tidak tampak gambaran TB paru aktif bronkopneumonia
Tidak tampak kardiomegali
3. U S G :
4. Pap smear : .
Tidak ada
Mahasiswa
N MASALAH
KELOMPOK DATA PENYEBAB
O KEPERAWATAN
1. Mayor MIOMA UTERI (Kode: D.0077)
DS :
Nyeri akut berhubungan
- Mengeluh nyeri pada bagian
Sub mukosum dengan agen cedera fisik
abdoment, nyeri apabila saat
Pecahnya pembuluh darah
bergerak, skala nyeri 6
DO : Risiko Perdarahan
- Tampak meringis
- Tampak Gelisah Risiko kekurangan cairan
- Frekuensi nadi meningkat
Mual dan muntah
- Pasien Sulit tidur
Operasi
Minor :
DS : Tidak tersedia Histerektomi
DO :
Post Operasi
- Tekanan darah meningkat
Terputusnya jaringan integritas
- Pola napas berubah
kulit
- Nafsu makan berubah
Robekan pada jaringan saraf perifer
- Proses berpikir terganggu
P: pasien tampak lemah nyeri pada
MK: Nyeri Akut
bagian abdomen kanan bawah
(Kode: D.0077)
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri pada luka mioma uteri
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri hilang timbul, k/u cukup,
px tampak meringis
TD 90/80 mm Hg
Nadi 87 ×/menit
RR 25 ×/menit
Suhu 37, 0o C
BB : 90 kg
TB : 154 cm
2. DS: MIOMA UTERI ( D.0142)
- pasien pendarahan secara terus Risiko infeksi d.d dengan
menerus meningkat Intramural keadaan luka mioma uteri
- pecahnya pembuluh darah pada Gangguan kontraksi otot uterus
luka mioma uteri, dan terjadi
pendarahan Risiko perdarahan
- terputusnya jaringan integritas kulit
DO: Resiko kekurangan cairan
- pasien tampak lemah Mual dan muntah
- terpasang kateter Miomektomi
Rubor: Kemerahan sedikit
Dolor: Nyeri luka sakala 6 Post operasi
Tumor: Ada pembengkakan di Terputusnya jaringan integritas
mioma uteri kulit
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
1. 22 November 2021 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik d.d mengeluh nyeri,
tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur,
tekanan darah meningkat (D.0077)
2. 22 November 2021 2. Risiko infeksi d.d dengan keadaan luka mioma uteri (mis.
terputusnya jaringan integritas kulit (D.0142)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
O KEPERAWATAN
1 (Kode: D.0077) Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
Nyeri akut Setelah dilakukan 3x24 jam Observasi:
berhubungan dengan maka tingkat nyeri membaik - Identifikasi lokasi, karakteristik,
agen cedera fisik Kriteria hasil durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Keluhan nyeri menurun nyeri
Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
Sikap protektif - Identifikasi respon nyeri
menurun - Monitor keberhasilan terapi
Gelisah menurun komplementer yang sudah diberikan
Kesulitan tidur - Monitor efek samping penggunaan
menurun algesik
Terapeutik:
RASIONAL - Berikan teknik nonfarmakologis
-Untuk mengevaluasi untuk mengurangi rasa nyeri
penurunan rasa nyeri yang - Kontrol lingkungan yang
dirasakan klien memperberat rasa nyari (mis. Suhu
- Ekspresi wajah dapat ruangan,pencahayaan, kebisingan)
melihat keadaan umum klien - Fasilitasi istirahat dan tidur
dan obseravasi keluhan klien Edukasi :
untuk melihat tingkat - Jelaskan penyebab, periode, dan
keadaan klien. pemicu nyeri
- Komunikasi terapeutik - Jelaskan strategi meredakan nyeri
dapat melihat ekspresi nyeri - Anjurkan monitor nyeri secara
yang dirasakan klien mandiri
-Evaluasi rasa nyeri untuk - Anjurkan menggunakan analgesik
melihat keadaan nyeri yang secara tepat
dirasakan Kolaborasi
-Teknik relaksasi dan napas Kolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
dalam dapat membatu
relaksasi otot-otot dan
mengurangi rasa nyeri
-Dukungan dari keluarga
dapat meningkatkan rasa
percaya diri dan
meningkatkan diri untuk
sehat
-Pemberian analgetik harus
memperhatikan hal-hal
sebagai berikut : prinsip
pemberian obat 6 benar
(benar nama, benar obat,
benar dosis, benar cara,
benar waktu pemberian, dan
benar dokumentasi).
Analgetik untuk mengurangi
rasa nyeri
2. ( D.0142) Tingkat Infeksi L. (14137) Pencegahan Infeksi .(14539)
Risiko infeksi d.d setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan keadaan luka keperawatan 3x24 jam -Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
mioma uteri (mis. diharapkan tingkat infeksi dan sistemik
menurun dengan kriteria
terputusnya jaringan hasil sbb : Terapeutik
integritas kulit) - Nafsu makan - Batasi jumlah pengunjung
meningkat
- Nyeri menurun -Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cairan berbau busuk
menurun - Pertahankan teknik aseptik pada px
- Kadar sel darah putih
membaik beresiko tinggi
- Kultur darah membaik
Kultur area luka membaik Edukasi
RASIONAL -Jelaskan tanda dan gejala infeksi
-Penanda proses infeksi Ajarkan cara mencuci tangan dengan
- Untuk menghindari infeksi benar
- Mencegah infeksi
- Meningkatkan daya tahan
tubuh
-Membantu relaksasi dan
membantu proses infeksi
EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kasus : MIOMA UTERI
Nama Pasien : Ny. R Umur :42 Tahun No. Register :024862
N TANGGAL / TANDA TANGGGAL / TANDA
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1. 22 November
2021 Manajemen nyeri (I.08238) 22 November S:- Klien mengatakan nyeri pada bagian
2021
Observasi: abdoment, nyeri apabila saat bergerak,
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, skala nyeri 6
08.00 08.00
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas -Klien mengatakan masih mengalami
nyeri sulit tidur
Hasil : Pendarahan secara terus menerus,
09.00 luka terasa sakit, aktitvitas tidak teratur 09.00 O: -Klien tamak gelisah
- Mengidentifikasi skala nyeri -Klien Tampak meringis menurun
Hasil : Skala nyeri pada bagian luka 6 - Gelisah menurun
- Mengidentifikasi respon nyeri - Frekuensi nadi meningkat
10.00 Hasil : Nyeri hilang timbul, seperti 10.00 - Sulit tidur menurun
ditusuk-tusuk P: pasien tampak lemah
Terapeutik: Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- Memberikan teknik nonfarmakologis R: Nyeri pada luka mioma uteri
untuk mengurangi rasa nyeri S: Skala nyeri 6
Hasil: Mengajarkan kepada pasien T: Nyeri hilang timbul, k/u cukup, px
dengan teknik distraksi dan relaksasi, tampak meringis menurun
12.00 12.00
untuk mengurangi rasa nyeri
- Mengontrol lingkungan yang TD 90/80 mm Hg
Nadi 87 ×/menit
memperberat rasa nyari (mis. Suhu
RR 25 ×/menit
ruangan,pencahayaan, kebisingan) Suhu 37, 0o C
BB : 90 kg
Hasil: Memberikan suasa aman dan
TB : 154 cm
nyaman, suasana tenang, pencahayaan
A: Masalah Keperawatan belum terasi
cukup
sebagian
- Memfasilitasi istirahat dan tidur P: Intervendi lanjutkan
1,2,3,4,5,6
Hasil : Istirahat yang cukup, pasien
tidur pulas
Edukasi :
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : Klien mengikuti terapi
imajinasi terbimbing dan kolaborasi,
dengan teknik relaksasi
- Menganjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
Hasil: Ketorolac 10 mg
Cefodraxil 1 g oral 2 kali sehari.
Kolaborasi
Mengkolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
-ketorolac untuk mengurangi rasa nyeri
- Dosis cefadroxil untuk infeksi kulit atau
jaringan lunak pada orang dewasa: 1 g/hari
oral terbagi dalam 1-2 dosis
EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kasus : MIOMA UTERI
Nama Pasien : Ny. R Umur :42 Tahun No. Register :024862
N TANGGAL / TANDA TANGGGAL / TANDA
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O JAM TANGAN JAM TANGAN
2 2 22 November Pencegahan Infeksi .(14539)
2021 22 November S: pasien masih mengalami pendarahan
Observasi
2021 berkurang
08.00 -Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal - terputusnya jaringan integritas kulit
08.00
dan sistemik O:
Hasil: Kemerahan pada luka berkurang - pasien tampak lemah menurun
Terapeutik - terpasang kateter
09.00
- Membatasi jumlah pengunjung 09.00 Rubor: Kemerahan sedikit
Dolor: Nyeri luka sakala 6
-Memberikan perawatan kulit pada area
Tumor: Ada pembengkakan di mioma
edema
10.00 uteri
10.00 TD 90/80 mm Hg
-Mempertahankan teknik aseptik pada px
Nadi 87 ×/menit
beresiko tinggi RR 25 ×/menit
Suhu 37, 0o C
Hasil: Perawat memperhatikan tindakan BB : 54 kg
TB : 154 cm
aseptic dan menguunakan APD setiap BMI 22,76 (kategori ideal
tindakan
A: Masalah Keperawatan Belum teratasi
12.00
Edukasi 12.00 P: Intervensi dilanjutkan
-Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 1,2,3,4,5,6
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: Perawat mencuci tangan dengan 6
langkah
EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kasus : MIOMA UTERI
Nama Pasien : Ny. R Umur :42 Tahun No. Register :024862
N TANGGAL / TANDA TANGGGAL / TANDA
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1. 23 November
2021 Manajemen nyeri (I.08238) 23 November S:- Klien mengatakan nyeri berkurang
2021
Observasi: pada bagian abdoment, , skala nyeri 5
08.00
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, -Klien mengatakan masih mengalami
08.00
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas sulit tidur
nyeri
09.00
Hasil : Pendarahan secara terus menerus, O: -Klien tamak gelisah menurun
luka terasa sakit, aktitvitas tidak teratur 09.00 -Klien Tampak meringis menurun
- Mengidentifikasi skala nyeri - Gelisah menurun
Hasil : Skala nyeri pada bagian luka 6 - Frekuensi nadi meningkat
10.00
- Mengidentifikasi respon nyeri - Sulit tidur menurun
Hasil : Nyeri hilang timbul, seperti 10.00 P: pasien tampak k/u cukup
ditusuk-tusuk Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
Terapeutik: R: Nyeri pada berkurang pada luka
- Memberikan teknik nonfarmakologis mioma uteri
untuk mengurangi rasa nyeri S: Skala nyeri 5
Hasil: Mengajarkan kepada pasien T: Nyeri hilang timbul, k/u cukup, px
12.00
dengan teknik distraksi dan relaksasi, tampak meringis berkurang
12.00
untuk mengurangi rasa nyeri
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyari (mis. Suhu
ruangan,pencahayaan, kebisingan) Diaforesis
Hasil: Memberikan suasa aman dan TD 110/80 mm Hg
Nadi 87 ×/menit
nyaman, suasana tenang, pencahayaan
RR 25 ×/menit
cukup Suhu 37, 0o C
BB : 90 kg
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
TB : 154 cm
Hasil : Istirahat yang cukup, pasien A: Masalah Keperawatan belum terasi
sebagian
tidur pulas
P: Intervendi lanjutkan 1,2,3,4,5,6
Edukasi :
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : Klien mengikuti terapi
imajinasi terbimbing dan kolaborasi,
dengan teknik relaksasi
- Menganjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
Hasil: Ketorolac 10 mg
Cefodraxil 1 g oral 2 kali sehari.
Kolaborasi
Mengkolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
-ketorolac untuk mengurangi rasa nyeri
- Dosis cefadroxil untuk infeksi kulit atau
jaringan lunak pada orang dewasa: 1 g/hari
oral terbagi dalam 1-2 dosis
EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kasus : MIOMA UTERI
Nama Pasien : Ny. R Umur :42 Tahun No. Register :024862
N TANGGAL / TANDA TANGGGAL / TANDA
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O JAM TANGAN JAM TANGAN
2 2 23 November Pencegahan Infeksi .(14539)
2021 23 November S: pasien masih mengalami pendarahan
Observasi
2021 berkurang
08.00 -Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal - terputusnya jaringan integritas kulit
dan sistemik O:
08.00
Hasil: Kemerahan pada luka berkurang - pasien tampak lemah menurun
Terapeutik - terpasang kateter
09.00
- Membatasi jumlah pengunjung Rubor: Kemerahan sedikit
09.00
Dolor: Nyeri luka sakala 5
-Memberikan perawatan kulit pada area
Tumor: Ada pembengkakan di mioma
edema
10.00 uteri
-Mempertahankan teknik aseptik pada px TD 110/80 mm Hg
10.00 Nadi 87 ×/menit
beresiko tinggi RR 25 ×/menit
Suhu 37, 0o C
Hasil: Perawat memperhatikan tindakan BB : 90 kg
TB : 154 cm
aseptic dan menguunakan APD setiap A: Masalah Keperawatan belum teratasi
tindakan sebagian
Kolaborasi
Mengkolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
-ketorolac untuk mengurangi rasa nyeri
- Dosis cefadroxil untuk infeksi kulit atau
jaringan lunak pada orang dewasa: 1 g/hari
oral terbagi dalam 1-2 dosis
EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kasus : MIOMA UTERI
Nama Pasien : Ny. R Umur :42 Tahun No. Register :024862
N TANGGAL / TANDA TANGGGAL / TANDA
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O JAM TANGAN JAM TANGAN
2 2 23 November Pencegahan Infeksi .(14539)
2021 23 November S: pasien masih mengalami pendarahan
Observasi
2021 berkurang
08.00 -Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal - terputusnya jaringan integritas kulit
dan sistemik O:
08.00
Hasil: Kemerahan pada luka berkurang - pasien tampak lemah menurun
Terapeutik - terpasang kateter
09.00
- Membatasi jumlah pengunjung Rubor: Kemerahan sedikit
09.00
Dolor: Nyeri luka sakala 5
-Memberikan perawatan kulit pada area
Tumor: Ada pembengkakan di mioma
edema
10.00 uteri
-Mempertahankan teknik aseptik pada px TD 110/80 mm Hg
10.00 Nadi 87 ×/menit
beresiko tinggi RR 25 ×/menit
Hasil: Perawat memperhatikan tindakan Suhu 37, 0o C
BB : 90 kg
aseptic dan menguunakan APD setiap
TB : 154 cm
tindakan BMI 22,76 (kategori ideal
A: Masalah Keperawatan sudah terasi
Edukasi
12.00 P: Intervensi dihentikan, pasien pulang
-Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 12.00
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: Perawat mencuci tangan dengan 6
langkah