Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERAWATAN POST MORTEM

Disusun Oleh:

DANIEL KRESNA AJI KUSUMA

FITRI PUSPITA SARI

IDA RASITA DEWI

NGABDUL MUHTADIN ASYIDIKI

RIFQI HAMIDAH

SMK KESEHATAN WIJAYA HUSADA TRENGGALEK

2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat membuat


makalah ini yang berjudul “PERAWATAN POSTMORTEM” walaupun tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan
Allah SWT.

Walaupun demikian, sudah tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum
dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di
waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi
generasi berikutnya dalam belajar.

Wasalamualaikum wr.wb.

Trenggalek, 23 April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................................................. iii

Bab I

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

A.Pengetian Perawatan Postmortem................................................... 2

B.Tujuan Perawatan Postmortem........................................................ 2

C .Tata Cara Perawatan Postmortem................................................... 3

D.Diagnosa Keperawatan.................................................................... 4

F.Perencanaan Dan Tindakan Keperawatan........................................ 4

Bab III Penutup

A .Kesimpulan ................................................................................................................. 6

B. Saran ........................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat unik secara
individual. Hidup adalah serangkaian kehilangan dan pencapaian. Seorang anak yang
mulai belajar berjalan mencapai kemandiriannya dengan mobilisasi. Seorang lansia
dengan perubahan visual dan pendengaran mungkin kehilangan keterandalan-dirinya.
Penyakit dan perawatan di rumah sakit sering melibatkan berbagai kehilangan. (potter
dan perry)
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu
ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan,
atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan
dapat memiliki beragam bentuk, sesuai nilai dan prioritas yang dipengaruhi oleh
lingkungan seseorang yang meliputi keluarga, teman, atau masyarakat, dan budaya.
Kehilangan yang dirasakan kurang nyata dan dapat disalah artikan, seperti kehilangan
kepercayaan diri atau pretise. Kehilangan dapat bersifat aktual atau dirasakan.
Kehilangan yang bersifat aktual dapat dengan mudah diidentifikasi, misalnya seorang
anak yang temannya pindah rumah dan yang paling nyata adalah kematian.

B. Rumusan Masalah

Dari Uraian Latar Belakang diatas dapat Rumusan Berbagai Masalah, Yaitu:

1. Pengetian Perawatan Postmortem


2. Tujuan Perawatan Postmortem
3. Tata Cara Perawatan Postmortem
4. Diagnosa Keperawatan
5. Perencanaan Dan Tindakan Keperawatan

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Menjelaskan Pengetian Perawatan Postmortem


2. Mngetahui Tujuan Perawatan Postmortem
3. Mengetahui Tata Cara Perawatan Postmortem
4. Menjelaskan Diagnosa Keperawatan
5. Menjelaskan Perencanaan Dan Tindakan Keperawatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perawatan Postmortem


Perawatan post mortem adalah perawatan yang dilakukan oleh perawat setelah
kematian klien yang telah dinyatakan meninggal secara medis oleh tim medis.
Perawatan meliputi mengatur transport pemindahan menuju ruang  jenazah atau rumah
klien dan menyiapkan barang - barang klien yang akan dibawa oleh keluarga.
Perawatan post mortem dapat ditunda apabila pada kematian klien diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut (otopsi).
B. Tujuan Perawatan Postmortem
Tujuan utama perawatan post mortem menurut Johnson, Smith-Temple, Carr (2005)
adalah untuk mempersiapkan jenazah klien untuk dilihat oleh anggota kelurga dan
untuk dibawa ke rumah duka atau kamar jenazah tanpa terjadi pemajanan cairan tubuh
dan kotoran terhadap keluarga atau staf.
Tujuan lainnya dari perawatan post mortem antara lain (Johnson, Smith-Temple, Carr
(2005) :

a) Jenazah dan lingkungan bersih dengan penampilan alamiah


b) Keluarga memandang jenazah tanpa tanda distres ekstrem pada penampilam
fisik
c) Tubuh disiapkan dalam kaitannya dengan keaslian setempat dan kebijakan
d) Tidak ada penyebaran penyakit.
C. Tata Cara Perawatan Postmortem
1. Alat Yang Digunakan:
 Kasa gulung atau tali kain
 Sarung tangan
 Tanda atau identitas jenazah
 Kantong plastik
 Air sabun dalam waskom besar
 Handuk
 Waslap
 Pampers dewasa
 Tempat tidur dorong
2. Cara melakukan perawatan post mortem
 Memastikan bahwa pasien sudah meninggal secara medis
 Tutup pintu ruangan untuk menjaga privasi klien
 Kenakan sarung tangan dan skort isolasi untuk semua orang yang
terlibat untuk melindungi tubuh dari sekresi jenazah
 Tutup kelopak mata jenazah sampai tetap tertutup atau tempatkan kasa
basah pada kelopak mata jenazah
 Lepaskan slang seperti kateter iv, nasogastrik jika diizinkan dan tidak
ada autopsi yang akan dilakukan
 Singkirkan alat-alat yang tidak akan digunakan agar memudahkan
perawat mobilisasi
 Cuci sekresi dari wajah dan tubuh
 Ganti linen yang kotor dan skort dengan yang bersih
 Tempatkan alas linen dibawah jenazah dan ekstremitas dan singkirkan
linen yang kotor.
 Posisikan jenazah supine dengan tangan disamping, telapak telungkup
 Pasang gigi palsu (jika ada) dalam mulut, tempatkan bantal dibawah
kepala, tutup mulut dan tempatkan gulungan handuk dibawah dagu
 Lepaskan semua perhiasan dan barang milik jenazah kepada keluarga
dan minta keluarga menandatagani catatan pengembalian barang.
 Tempatkan penutup jenazah bersih pada tubuh dengan membiarkan
wajah tetap terpajan
 Tempatkan kursi disamping tempat tidur
 Atur pencahayaan yang redup agar membuat situasi lebih tenang dan
meminimalkan penampilan jenazah yang abnormal.
 Berikan dukungan emosional dan kenyamanan pada keluarga. Berikan
privasi pada keluarga saat melihat klien.
 Setelah keluarga selesai melihat klien, ikat longgar dagu klien ke atas
sampai dengan puncak kepala menggunakan kasa gulung. Ikat
pergelangan kaki dengan kasa gulung.
 Isi formulir kematian yang tersedia dengan nama klien, ruangan,
tanggal, dan waktu kematian serta tim medis yang menyatakan
kematian klien. Biarkan gelang pengenal klien tetap terpasang untuk
kepastian identitas.
 Tutupi tubuh klien dengan pakaian bersih dan linen bersih kemudian
tempatkan pada tempat tidur dorong.
 Jika klien meninggal karena penyakit menular, berikan keterangan pada
label klien dan beritahukan kepada keluarga.
 Antarkan klien ke kamar jenazah.
 Dokumentasikan tanggal dan waktu klien dipindahkan ke kamar
jenazah, catat pengembalian barang-barang klien kepada keluarga.
D. Diagnosa Keperawatan
1.Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian (proses sekarat).
2.Keputusan berhubungan dengan penyakit terminal.
E. Perencanaan Dan Tindakan Keperawatan

 Membantu pasien mengatasi kesepian, depresi, dan rasa takut.


 Membantu pasien mempertahankan rasa aman, percaya diri, dan harga diri.
 Membantu pasien mempertahankan harapan yang dimiliki.
 Membantu pasien menerima kenyataan.
 Memenuhi kebutuhan fisiologis.
 Memberikan dukungan spiritual dengan memfasilitasi kegiatan spiritual pasien.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat unik secara
individual. Hidup adalah serangkaian kehilangan dan pencapaian. Seorang anak yang
mulai belajar berjalan mencapai kemandiriannya dengan mobilisasi. Seorang lansia
dengan perubahan visual dan pendengaran mungkin kehilangan keterandalan-dirinya.
Penyakit dan perawatan di rumah sakit sering melibatkan berbagai kehilangan. (potter
dan perry).

Anda mungkin juga menyukai