Anda di halaman 1dari 11

Materi Kuliah : KDM II

SEKARAT DAN KEMATIAN

OLEH :

MUSTIKA RAHIM,S,Kep.Ns
AKADEMI KEPERAWATAN KAMANRE
PALOPO
2016

Sekarat (dying)
kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian,
yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu
untuk meninggal, kematian (death) merupakan kondisi
terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah,
serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal,
ditandai aktivitas listrik otak, atau dapat juga
dikatakan terhentinya fungsi jangtung dan paru secara
menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.
Dying dan death memiliki proses atau tahapan yang
sama seperti pada kehilangan dan berduka sesuai
dengan tahapan Kubler Ross, yaitu diawali dengan
penolakan, kemarahan, bargaining, depresi, dan
penerimaan.

Perubahan Tubuh Setelah Kematian


Terdapat beberapa perubahan
tubuh setelah kematian, di
antaranya: rigor mortis (dingin),
(kaku) dapat terjadi sekitar 2-4 jam
setelah kematian, algor mortis
(dingin), suhu tubuh perlahan-lahan
turun , dan post mortem
decoposition, yaitu terjadi livor
mortis pada daerah yang tertekan
serta melunaknya jaringan yang
dapat menimbulkan banyak bakteri.

A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian masalah ini antara lain adanya tanda klinis
saat menghadapi kematian (sekarat), seperti :

Hilangnya tonus otot, relaksasi otot wajah, kesulitn untuk berbicara,


kesulitan menelan, penurunan aktivitas gastrointestinal,
melemahnya tanda sirkulasi, melemahnya sensasi, terjadi sianosis
pada ektrimitas, kulit teraba dingin, terdapat perubahan tanda vital
seprti nadi melambat dan melemah, penuruan tekanan darah,
pernapasan tidak teratur melalui mulut, adanya kegagalan sensori
seperti pandangan kabur dan menurunya tingkat kesadaran. Pasien
yang mendekati kematian ditandai dengan dilatasi pupil, tidak
mampu bergerak, refleks hilang, nadi naik kemudian turun, respirasi
cheyne stokes (napas terdengar kasar), dan tekanan darah
menurun. Kematian ditandai dengan terhentinya pernapasan, nadi,
dan tekanan darah, hilangnya respons terhadap stimulus eksternal,
hilangnya pergerakan oto, dan terhentinya aktivitas otak.

B.Diagnosis Keperawatan
1. Kekuatan
berhubungan
dengan ancaman
kematian (proses
sekarat).
2. Keputus asaan
berhubungan
dengan penyakit
terminal.

C.Perencanaan dan Tindakan Kematian

Hal yang dapat dilakuakan dalam perencanaan tujuan


keperawatan adalah membantu mengurangi depresi
dan ketakutan pasien, mempertahan harapan,
membantu pasien menerima kenyataan, serta
memberikan rasa nyaman. Rencana yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain:
1. Menberi dukungan dan mengambilkan kontrol diri
pasien dengan cara mengatur tempat perawatan,
mengatur kunjungan, jadwal aktivitas, dan penggunaan
sumber pelayanan kesehatan.
2. Membantu pasien mengatasi kesepian, depresi, dan
rasa takut.

Lanjutan...

3. Membantu pasien
mempertahankan rasa aman,
percaya diri, dan harga diri.
4. Membantu pasien
mempertahankan harapan yang
dimiliki.
5. Membantu pasien menerima
kenyataan.
6. Memenuhi kebutuhan psiologis.
7. Memberikan dukungan spiritual
dengan memfasilitasi kegiatan
spiritual pasien.

D.Tindakan dalam Menghadapi Kematian


1. Perawatan Jenazah
a. Tempatkan dan atur jenazah pada
posisi anatomis.
b. Singkirkan pakaian atau alat tenun.
c. Lepaskan semua alat kesehatan.
d. Bersikan tubuh dari kotoran dan noda.
e. Tempatkan kedua tangan jenazah di
atas abdomen dan ikat pergelangannya
(tergantung dalam kepercayaan atau
agama).
f. Tempatkan satu bantal diatas kepala.

Lanjutan...

g. Tutup kelopak mata, jika tidak ada


tutup bisa menggunakan kapas basah.
h. Katupkan rahang atau mulut,
kemudian ikat dan letakkan gulungan
handuk dibawah dagu.
i. Letakkan alas di bawah glutea.
j. Tutup sampai sebatas bahu, kepala di
tutup dengan kain tipis.
k. Catat semua milik pasien dan berikan
kepada keluarga.
l. Beri kartu atau tanda pengenal.
m.Bungkus jenazah dengan kain
panjang.

2.Perawatan Jenazah yang Akan Diotopsi


a.Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat
kesehatan.
b.Beri label pada pembungkus jenazah.
c.Beri label pada alat protesa yang digunakan.
d.Tempatkan jenazah pada lemari pendingin.

3.Perawatan terhadap Keluarga


a. Dengarkan ekspresi keluarga.
b. Beri kesempatan bagi keluarga untuk bersama
dengan jenazah selama beberapa saat.
c. Siapkan ruangan khusus untuk memulai rasa
berduka.
d. Bantu keluarga untuk membuat keputusan serta
perencanaan pada jenazah.
e. Beri dukungan bila terjadi disfungsi berduka.

E.Evaluasi Keperawatan

Evaluasi terhadap
masalah sekarat dan
kematian secara umum
dapat dinilai dari
kemampuan untuk
menghadapi atau
menerima makna
kematian, reaksi
terhadap kematian, dan
perubahan perilaku,

Anda mungkin juga menyukai