Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEMATIAN DAN CIRI-CIRI PASIEN YANG

SEDANG MENGHADAPI SAKARATUL MAUT (KEMATIAN)

Nama Kelompok :

KELOMPOK 7

1. ARMELITA TRIANA K 2021205201041


2. ROSMALA DEWI 2021205201017
3. DISKA RATNA DIANA 2021205201020
4. RHOSIWIEN ARIQOH M.H.K 2021205201028
5. RETA ANGGRAINI 2021205201004
6. AFRIANSYAH 2021205201037

PRODI D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK
2023
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat di selesaikan. Makalah
ini merupakan makalah tentang pengetahuan bagi mahasiswa/i Fkes maupun para
pembaca untuk bidang pengetahuan.

Makalah ini sendiri di buat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
dengan judul “makalah kematian dan ciri-ciri pasien yang sedang menghadapi
sakaratul maut (kematian)”.

Di dalam penulisan laporan ini, kritik serta saran dari pembaca sangat
diperlukan demi kemajuan pada pembuatan makalah berikutnnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca serta institusi kesehatan.
Peyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pringsewu, Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanda dan gejala kematian...........................................................................3


B. Perawatan jenazah di rumah sakit................................................................4
C. Perawatan jenaza di rumah duka..................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................8
B. Saran ..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

”Bimbinglah orang yang hendak mati mengucapkan


(kalimat/perkataan): “Tiada Tuhan Selain Allah” (HR.Muslim). Tak dapat
dipungkiri kematian itu tak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari kita.
Kematian tidak pandang bulu, anak-anak, remaja maupun orang dewasa
sekalipun dapat mengalami hal ini. Kita tak tahu kapan kematian akan
menjemput kita. Kematian seakan menjadi ketakutan yang sangat besar di
hati kita.
Proses terjadinya kematian diawali dengan munculnya tanda-tanda
yaitu sakaratul maut atau dalam istilah disebut dying. Oleh karena itu
perlunya pendampingan pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut
(Dying). Sangat penting diketahui oleh kita, sebagai tenaga kesehatan
tentang bagaimana cara menangani pasien yang menghadapi sakaratul maut.
Inti dari penanganan pasien yang menghadapi sakaratul maut adalah dengan
memberikan perawatan yang tepat, seperti memberikan perhatian yang lebih
kepada pasien sehingga pasien merasa lebih sabar dan ikhlas dalam
menghadapi kondisi sakaratul maut.

B. Rumusan Masalah
1. Tanda dan gejala kematian
2. Perawatan jenazah di rumah sakit
3. Perawatan jenaza di rumah duka

1
C. Tujuan
1. Tanda dan gejala kematian
2. Perawatan jenazah di rumah sakit
3. Perawatan jenaza di rumah duka

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanda dan gejala kematian

a. Sakaratul Maut (Dying)


Sakaratul maut (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang
menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu
untuk meninggal.
b. Kematian (Death)
Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi,
dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal,
ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi
jantung dan paru secara menetap. Selain itu, dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ
juga mendefinisikan Death sebagai :
(a) Hilangnya fase sirkulasi dan respirasi yang irreversibel
(b) Hilangnya fase keseluruhan otak, termasuk batang otak
Dying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk
dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Dying lebih ke
arah suatu proses, sedangkan death merupakan akhir dari hidup. (Eny
Retna Ambarwati, 2010). Salah satu cabang Ilmu yang berkaitan
dengan Dying adalah penyakit terminal. Yang dimaksud dengan
penyakit terminal adalah penyakit yang sulit disembuhkan, seperti
kanker stadium akhir,dll.

2.1.2 Tindakan Dalam Menangani Pasien


1. Perawatan jenazah
a. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis.
b. Singkirkan pakaian atau alat tenun.

3
c. Lepaskan semua alat kesehatan.
d. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda.
e. Tempatkan kedua tangan jenazah diatas abdomen dan ikat
pergelangannya (tergantunng dari kepercayaan atau agama)
f. Tempatkan satu bantal dibawah kepala.
g. Tutup kelopak mata, jika tidak ada tutup bsa menggunakan kapas
basah.
h. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan
handuk dibawah dagu.
i. Letakkan alas dibawah glutea.
j. Tutup samapai sebatas bahu, kepala ditiutup denagn kain tipis.
k. Catat semua milik pasien dan berikan pada keluarga.
l. Beri kartu atau tanda pengenal.
m. Bungkus jenazah dengan kain panjang

2. Perawatan jenazah yang akan diatopsi


a. Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan.
b. Beri label pada pembungkus jenazah.
c. Beri label pada alat protesa yang digunakan.
d. Tempatkan jenazah pada lemari pendingin.
3. Perwatan terhadap keluarga
a. Dengarkan ekspresi keluarga.
b. Beri kesempatan bagi keluarga untuk bersama denagn jenazah selaama
beberapa saat.
c. Siapkan ruangan khusus untuk memulai rasa berduka.
d. Bantu keluarga untuk membuat keputusan serta perencanaan pada
jenazah.
e. Beri dukungan jika terjadi difungsi berduka.

4
Ciri-Ciri Pokok Pasien Yang Akan Meninggal

Pasien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku


yang khas, antara lain:
a. Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang
dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki,
tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab
b. Kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat
c. Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat
d. Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes
e. Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti
dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat
kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi
mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih
pasrah menerima.

B. Perawatan jenazah di rumah sakit

Tujuannya: untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenazah.

 PERALATAN

1. Selimut utnuk menutupi tubuh pasien.


2. Handscoon bersih untuk melindungi dari cairan jenazah.
3. Kasa atau perban untuk menutup luka dan darah.

4. Pengganjal dagu.
5. Kapas dan kasa untuk menutupi lubang di tubuh jenazah.
6. Plastik jenaah untuk wadah barang barang berharga seperti cincin dan
kalung.

7. Kartu identitas.

8. Plester.

9. Air dalam baskom.

5
10. Sabun.

11. Handuk.

12. Selimut mandi.


13. Kain kafan untuk membungkus tubuh pasien.

14. Daftar barang.

15. Peniti.

16. Sisir.

17. Baju bersih

18. Celemek atau apron.

19. Bengkok.

20. Tempat pakaian kotor.

21. Washlap.

22. Gunting untuk menggunting perban.

 TATA CARA
1. Memberitahu keluarga bahwa jenazah akan dibersihkan.
2. Menyiapkan alat .
3. Memakai celemek.
4. Mencuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih.
5. Memakai sarung tangan.
6. Atur lingkungan sekitar tempat tidur
7. Atur tempat tidur dan dalam posisi datar
8. Tempatkan tubuh dalam posisi supinasi
9. Tutup mata jenazah, menggunakan kapas yang secara perlahan
ditutupkan pada kelopak mata dan plester jika mata tidak tertutup

6
10. Luruskan badan, dengan lengan diletakkan menyilang pada
pergelangan tangan dan menyilang abdomen. Pada beberapa RS
kadang lengan disisi telapak tangan menghadap kebawah.
11. Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Jika tidak mau
tertutup, tempatkan gulungan handuk di bawah dagu agar mulut
tertutup. Tempatkan bantal di bawah kepala
12. Lepaskan perhiasan dan barang berharga di hadapan keluarga. Beri
label identitas.
13. Jaga keamanan barang pasien
14. Bersihkan badan dengan air bersih.
15. Rapikan rambut dengan sisir rambut.
16. Rawat drainage dan tube yang lain.
17. Ganti balutan yang kotor bila ada balutan.
18. Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan pada keluarga. Jika
keluarga meminta untuk melihat jenazah, tempatkan pada posisi tidur,
supinasi, mata tertutup, lengan menyilang di abdomen.
19. Beri label identifikasi pada jenazah. Label identitas dengan nama,
umur dan jenis kelamin, tanggal, nomor RS, nomor kamar, dan nama
dokter.
20. Ikatkan kasa/perban atau pengikaat lain di bawah dagu dan sekitar
kepala untuk menjaga agar dagu tetap tertutup. Juga ikat pergelangan
tangan bersama menyilang di atas abdomen untuk menjaga lengan
agar tidak jatuh. Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai dengan
peraturan RS.
21. Beri label pada bagian luar. Mengisi lengkap formulir jenazah (nama,
jenis kelamin, tanggal/jam meninggal, asal ruangan,dll).
22. Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Beberapa RS membarkan
jenazah di kamar sampai petugas kamar jenazah mengambilnya.
23. Membereskan dan membersihkan peralatan dan kamar pasien.
24. Melepaskan sarung tangan.
25. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

7
26. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

C. Perawatan jenaza di rumah duka

Dalam menangani jenazah perawat harus melakukannya dengan


hormat dan sebaik-baiknya. Rasa hormat ini dapat dijadikan prinsip,
dengan kata lain, seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama
seperti orang lain. Seorang perawat harus memperlakukan tubuh jenazah
dengan hormat. Sebelum kematian terjadi, anggota tubuh harus diikat dan
kepala dinaikkan ke atas bantal. Tubuh harus dibersihkan dengan
membasuhnya dengan air hangat secara perlahan. Segala sesuatu yang
keluar dari tubuh pasien harus dicuci dan dibersihkan rawatan posmortem,
Perawatan tubuh setelah kematian disebut perawatan postmortem.
Hal ini dapat menjadi tanggung jawab perawat. Perawat akan lebih mudah
melakukannya apabila bekerja sama dengan staf kesehatan lainnya.
Adapun hal yang harus diperhatikan :
1. Perlakukan tubuh dengan rasa hormat yang sama perawat lakukan
terhadap orang yang masih hidup.
2. Beberapa fasilitas memilih untuk meninggalkan pasien sendiri sampai
petugas kamar jenazah tiba.
3. Periksa prosedur manual rumah sakit sebelum melanjutkan perawatan
postmortem.

a. Perawatan Jenazah
1. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis.
2. Singkirkan pakaian atau alat tenun.
3. Lepaskan semua alat kesehatan
4. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda
5. Tempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan ikat
pergelangannya (tergantung dari kepercayaan atau agama)
6. Tempatkan satu bantal di bawah kepala.
7. Tutup kelopak mata, jika tidak bisa tertutup bisa menggunakan kapas
basah.
8. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan
handuk di bawah dagu.

8
9. Letakkan alas di bawah glutea
10. Tutup tubuh jenazah sampai sebatas bahu
11. Kepala ditutup dengan kain tipis
12. Catat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga
13. Beri kartu atau tanda pengenal
14. Bungkus jenazah dengan kain panjang

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying)


oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan
khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal. Perawat
memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis,
psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan
moral, etika serta menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien.
Penanganan pasien perlu dukungan semua pihak yang terkait, terutama
keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari perawat.

1.2 Saran
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
bahan ajar untuk penyusunan berikutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/331003636/Tugas-Perawat-Dalam-
Membimbing-Pasien-Dying

https://ummiubay.blogspot.com/2011/04/penangan-pasien-sakaratul-maut.html?
m=1

http://evatulhasanah.blogspot.com/2017/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

10

Anda mungkin juga menyukai