2. Indikasi
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian
klien. Jika klien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat
tindak kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah
pemeriksaan medis lengkap melalui autopsi.
3. Persiapan Alat
1) Kasa / perban gulung 3 helai, 50 cm
2) Sarung tangan
3) Pengganjal dagu
4) Kapas sublimat
5) Kain penutup jenazah
6) Label identifikasi
7) Plester penahan untuk menutup luka atau pungsi
8) Tas plastik untuk tempat barang – barang klien
9) Air dalam baskom
10) Sabun
11) Handuk
12) Selimut mandi
13) Daftar barang berharga
14) Peniti
15) Sisir
4. Persiapan Perawat
1) Mencuci tangan
2) Mempersiapkan alat
3) Menggunakan sarung tangan
5. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan bawa ke dalam ruangan
• Atur lingkungan di sekitar tempat tidur. Jika kematian terjadi pada unit
multibed, jaga privasi klien yang lain, tutup pintu koridor, cuci tangan.
• Pastikan pasien sudah dalam kondisi meninggal (pupil melebar, nadi
tidak teraba, henti nafas)
• Atur posisi jenazah supinasi/posisi anatomis.
• Lepaskan semua alat – alat invasif yang masih terpasang pada tubuh
jenazah
• Bersihkan badan. Dengan menggunakan air bersih, bersihkan area tubuh
dari kotoran, seperti darah, feses, atau muntahan. Jika kotoran terdapat
pada area rectum, uretra, atau vagina, letakkan kasa untuk menutup
setiap lubang dan rekatkan dengan plester untuk mencegah pengeluaran
lebih lanjut.
• Bila ada luka tutup luka dengan kassa. Ganti balutan bila ada. Balutan
yang kotor harus diganti dengan yang bersih. Bekas plester dihilangkan
dengan bensin atau larutan yang lain sesuai dengan peraturan RS.
• Rapikan rambut dengan sisir rambut
• Tutup mata, dengan menggunakan kapas yang secara perlahan
ditutupkan pada kelopak mata dan plester jika mata tidak tertutup.
• Luruskan badan, dengan lengan diletakkan menyilang tubuh pada
pergelangan tangan dan menyilang abdomen dan diikat dengan perban.
(dilakukan berdasarkan keyakinan masing-masing ).
• Luruskan dan satukan kedua ibu jari kaki dan diikat dengan kassa
perban.
• Ikat bagian kaki (lutut dan pergelangan kaki).
• Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Bila perlu lakukan
pengikatan dagu menggunakan tali perban dari dbawah dagu ke kepala
agar mulut tertutup.
• Lepaskan perhiasan dan barang berharga di hadapan keluarga. Pada
umumnya semua cincin, anting, gelang, dll dilepas dan ditempatkan
pada tas plastic tempat barang berharga, termasuk kacamata, kartu,
surat, kunci, barang religi. Beri label identitas.
• Jaga keamanan barang berharga klien. Ikuti peraturan RS untuk barang
berharga. Tempatkan di kantor perawat sampai dapat disimpan di
tempat yang lebih aman atau diserahkan kepada keluarga.
• Beri label identifikasi pada jenazah. Label identitas berisi nama, umur
dan jenis kelamin, tanggal, nomor RS, nomor kamar, dan nomor dokter.
Sesuai dengan peraturan RS, ikatkan label identitas pada pergelangan
tangan atau pergelangan kaki atau plester label pada dada depan klien.
• Tutup jenazah dengan kain penutup jenazah.
• Bereskan dan bersihkan kamar pasien.
• Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (identitas pasien waktu
meninggal, barang berharga yang diserahkan pada keluarga).
Perawatan Jenazah yang akan diotopsi
• Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan
• Beri label pada pembungkus jenazah
• Beri label pada alat protesa yang digunakan
• Tempatkan jenazah pada lemari pendingin