Anda di halaman 1dari 7

BUKU SKILL LAB

MATA AJAR KEPERAWATAN PALIATIF

TOPIK:

PERAWATAN POST MORTEM

Disusun Oleh :

Ns. YULIA RIZKA, M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
PERAWATAN POST MORTEM

1. Pengertian
Perawatan post mortem adalah perawatan yang dilakukan oleh perawat
setelah kematian klien yang telah dinyatakan meninggal secara medis oleh tim medis.
Perawatan meliputi mengatur transport pemindahan menuju ruang jenazah atau
rumah klien dan menyiapkan barang - barang klien yang akan dibawa oleh keluarga.
Perawatan post mortem dapat ditunda apabila pada kematian klien diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut (otopsi).

2. Tujuan
Tujuan utama perawatan post mortem menurut Johnson, Smith-Temple, Carr
(2005) adalah untuk mempersiapkan jenazah klien untuk dilihat oleh anggota kelurga
dan untuk dibawa ke rumah duka atau kamar jenazah tanpa terjadi pemajanan cairan
tubuh dan kotoran terhadap keluarga atau staf.

Tujuan lainnya dari perawatan post mortem antara lain (Johnson, Smith-Temple, Carr
(2005):

a) Jenazah dan lingkungan bersih dengan penampilan alamiah


b) Keluarga memandang jenazah tanpa tanda distres ekstrem pada penampilam fisik
c) Tubuh disiapkan dalam kaitannya dengan keaslian setempat dan kebijakan
d) Tidak ada penyebaran penyakit

3. Perubahan tubuh setelah kematian


a. Pallor Mortis
Segera setelah pasien meninggal, tubuh pasien akan mulai pucat yang
disebabkan oleh kurangnya perfusi darah ke jaringan.
b. Algor Mortis
Setelah pasien meninggal, tubuh akan tetap terasa hangat. Namun, 1 jam
setelah meninggal suhu tubuh akan terus mengalami penurunan.
c. Rigor Mortis
Tiga jam setelah meninggal, terjadi perubahan kimia pada tubuh sehingga
menyebabkan anggota tubuh menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.
d. Putrefaction
Terjadi proses penguraian protein sebagai proses pemisahan jaringan dan
organ tubuh. Hal ini disebabkan oleh penguraian bahan-bahan organik dan
menimbulkan bau.

4. Alat yang digunakan


Peralatan yang dibutuhkan dalam tindakan adalah :
a) Kasa gulung atau tali kain, kassa biasa, dan kapas
b) Sarung tangan
c) Tanda atau identitas jenazah
d) Kantong plastik
e) Air dalam waskom besar
f) Handuk
g) Waslap
h) Linen bersih

5. Cara melakukan perawatan post mortem


Berikut adalah implementasi perawatan post mortem menurut Johnson, Smith-
Temple, Carr (2005)
a. Memastikan bahwa pasien sudah meninggal secara medis
Tanda-tanda kematian:
 Fungsi jantung : Palpasi denyut nadi karotis selama lebih dari 1 menit 
denyut tidak teraba
Auskultasi suara jantung selama 1 menit  tidak terdengar suara jantung
 Fungsi respirasi : Inspeksi dinding dada, auskultasi suara nafas selama 1
menit  tidak ada pergerakan dinding dada dan tidak ada suara nafas
 Refleks pupil : refleks cahaya dan dilatasi pupil  tidak ada refleks cahaya
dan pupil dilatasi
 Sistem saraf pusat : Kaji tingkat kesadaran pasien, respons terhadap
stimulus verbal, respons terhadap stimulus fisik  pasien tidak responsif
terhadap stimulus
b. Tanyakan kepada keluarga dan dokter terkait apakah ada permintaan autopsi
atau donasi organ
c. Kaji kepercayaan klien, agama, dan budaya dalam proses ini melalui keluarga
d. Tanyakan tentang permintaan keluarga untuk persiapan tubuh klien seperti
memakai pakaian khusus atau atribut keagamaan lainnya.
e. Tutup pintu ruangan untuk menjaga privasi klien
f. Kenakan sarung tangan untuk melindungi tubuh dari sekresi klien
g. Tutup kelopak mata klien sampai tetap tertutup atau tempatkan kasa lembab
pada kelopak mata klien
h. Lepaskan semua perhiasan dan barang milik klien untuk diserahkan kepada
keluarga dan minta keluarga menanda tangani catatan pengembalian barang.
i. Lepaskan alat-alat yang terpasang pada tubuh klien seperti kateter iv, nasogastrik,
kateter urin, dll
j. Letakkan pispot atau penampung di bawah bokong klien. Tekan perut dan
kandung kemih untuk mengeluarkan urin dan sisa-sisa hasil pencernaan.
k. Bersihkan tubuh klien dari sekresi yang keluar mulai dari kepala hingga kaki
l. Ganti linen yang kotor dengan yang bersih
m. Tempatkan alas linen bersih dibawah klien dan singkirkan linen yang kotor.
n. Lepaskan gigi palsu di mulut klien lalu beri handuk yang digulung di bawah dagu
klien untuk membantu menjaga rahang tetap tertutup, tutup mulut klien dan
apabila terdapat luka maka tutup luka dengan kassa.
o. Bulatkan kapas sesuai dengan ukuran lubang hidung dan lubang telinga klien.
Masukkan kapas pada kedua lubang hidung dan kedua lubang telinga klien.
p. Ikat longgar dagu klien ke atas sampai dengan puncak kepala menggunakan kasa
gulung.
q. Lipat kedua tangan klien di atas tubuh, berikan kassa diantara 2 pergelangan
tangan dan ikat pergelangan tangan dengan kasa gulung
r. Rapatkan kedua kaki klien, berikan kassa diantara 2 pergelangan kaki, dan ikat
pergelangan kaki dengan kasa gulung.
s. Rapatkan kedua jempol klien, berikan kassa diantara 2 jempol, dan Ikat kedua
jempol kaki klien dengan kasa gulung
t. Tutup tubuh klien dengan selimut dari mulai ujung kaki hingga ujung kelapa
u. Isi formulir kematian yang tersedia dengan nama klien, ruangan, tanggal, dan
waktu kematian serta tim medis yang menyatakan kematian klien.
v. Jika klien meninggal karena penyakit menular, berikan keterangan pada label klien
dan beritahukan kepada keluarga.
w. Dokumentasikan tanggal dan waktu klien dipindahkan ke kamar jenazah, catat
pengembalian barang-barang klien kepada keluarga.
x. Tempatkan kursi disamping tempat tidur klien
y. Atur pencahayaan yang redup agar membuat situasi lebih tenang dan
meminimalkan penampilan jenazah yang abnormal.
z. Tawarkan kepada anggota keluarga pilihan untuk melihat tubuh klien
aa. Berikan dukungan emosional dan kenyamanan pada keluarga. Berikan privasi
pada keluarga saat melihat klien.

6. Daftar Pustaka
Johnson, J. Y., Smith-Temple, J. & Carr, P. 2005. Prosedur Perawatan di Rumah:
Pedoman Untuk Perawat. Jakarta : EGC
Perry & Potter. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Dan
Praktik. Jakarta : EGC.
PEDOMAN PEMBUATAN VIDEO UJIAN SKILL LAB

1. Ujian skill lab berupa pembuatan video post mortem secara individu
2. Pembuatan video dilakukan di tempat masing-masing. Mahasiswa tidak
diperkenankan membuat video di kampus/di laboratorium.
3. Alat-alat yang digunakan dapat dimodifikasi agar menyerupai alat-alat yang
digunakan saat skill lab perawatan post mortem
4. Phantom yang digunakan tidak harus manusia, yang terpenting dapat memudahkan
dalam pembuatan video.
5. Tidak ada Batasan untuk durasi video
6. Video tidak boleh di potong/cut, karena nilainya akan berbeda dengan nilai video
tanpa di potong/cut
7. Video dikumpulkan di Assignment GCR pada hari ujian maksimal pukul 23.59 (tidak
ada perpanjangan /toleransi untuk keterlambatan)
8. Video yang dibuat berdasarkan step/Langkah yang terdapat pada modul, bukan
pada video skill lab di youtube. Video skill lab dari youtube hanya sebagai acuan untuk
mempelajari teknik-teknik perawatannya saja.
No. Aspek yang Dinilai Skor
A Tahap Pre Interaksi 0 1 2
1 Melakukan verifikasi order atau tindakan
2 Menyiapkan alat
3 Mencuci tangan
B Tahap orientasi
1 Memberikan salam pada keluarga
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga
a. Menanyakan kepada keluarga terkait autopsi
atau donasi organ
b. Mengkaji kepercayaan klien, agama, dan
budaya
c. Menanyakan terkait persiapan tubuh klien
seperti memakai pakaian khusus atau atribut
keagamaan lainnya
d. Meminta keluarga untuk menunggu di luar
selama perawatan post mortem
3 Menjaga privasi klien
C Tahap kerja
1 Memakai sarung tangan
2 Memastikan bahwa pasien sudah meninggal secara
medis
a. Mengecek fungsi jantung
b. Mengecek fungsi respirasi
c. Mengecek Refleks pupil
d. Mengecek Sistem saraf pusat
3 Menutup kelopak mata klien
4 Melepaskan semua perhiasan dan barang milik klien
5 Melepaskan alat-alat yang terpasang pada tubuh
klien
6 Meletakkan pispot atau penampung di bawah
bokong klien.
7 Menekan perut dan kandung kemih untuk
mengeluarkan urin dan sisa-sisa hasil pencernaan
8 Membersihkan tubuh klien dari sekresi yang keluar
mulai dari kepala hingga kaki
9 Mengganti linen yang kotor dengan yang bersih
10 Memasukkan kapas ke lubang hidung dan lubang
telinga klien
11 Mengikat longgar dagu klien ke atas hingga puncak
kepala menggunakan kasa gulung.
12 Melipat kedua tangan klien di atas tubuh, berikan
kassa diantara 2 pergelangan tangan dan ikat
pergelangan tangan dengan kasa gulung
13 Merapatkan kedua kaki klien, berikan kassa diantara
2 pergelangan kaki, dan ikat pergelangan kaki
dengan kasa gulung.
14 Merapatkan kedua jempol klien, berikan kassa
diantara 2 jempol, dan Ikat kedua jempol kaki klien
dengan kasa gulung
15 Menutup tubuh klien dengan selimut dari mulai
ujung kaki hingga ujung kelapa
16 Menempatkan kursi disamping tempat tidur klien dan
atur pencahayaan
17 Menawarkan kepada anggota keluarga pilihan untuk
melihat tubuh klien
D Tahap terminasi
1 Akhiri dan simpulkan kegiatan
2 Evaluasi perasaan keluarga
3 Bersihkan alat dan cuci tangan
E Dokumentasi
1 Catat tindakan yang telah dilakukan dan isi formular
kematian klien

Anda mungkin juga menyukai