NIM : 1910201071
Kelas : 6A5
Materi : Evaluasi Perawatan Pasien Menjelang Ajal
Persiapan pasien :
1. Pasien disiapkan menurut agama dan kepercayaannya.
2. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana.
Prosedur I. Assesment tanda-tanda klinis menjelang kematian
Assesment 1. Kehilangan tonus otot, yang ditandai dengan :
a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan
hilangnya reflek menelan.
c. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal,
ditandai : nausea, muntah, perut kembung dan
obstipasi.
d. Penurunan kontrol spinkter urinari dan rectal
e. Gerakan tubuh yang terbatas
2. Kelambatan dalam sirkulasi, ditandai dengan :
a. Kemunduran dalam sensasi
b. Cyanosis pada daerah ekstremitas
c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki,
kemudian tangan, telinga dan hidung
3. Perubahan dalam TTV, ditandai dengan :
a. Nadi lambat dan lemah
b. Tekanan darah menurun
c. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur
4. Gangguan sensori, ditandai dengan :
a. Penglihatan kabur
b. Gangguan penciuman dan perabaan
II. Tanda-tanda klinis saat meninggal
1. Pupil mata melebar
2. Tidak mampu untuk bergerak
3. Kehilangan reflek
4. Nadi cepat dan kecil
5. Pernapasan chyene-stoke dan ngorok
6. Tekanan darah sangat rendah
7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka
III. Tindakan pada pasien tahap terminal atau menjelang
kematian
1. Airways (memastikan bahwa jalan nafas paten
2. Breathing (memastikan bahwa dada bisa mengembang
simetris dan adekuat)
3. Circulation (memastikan bahwa sirkulasi cukup, akral
hangat, produksi urin cukup)
IV. Pasien berhak untuk
1. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah
a. Menghilangkan rasa nyeri dengan memberikan
antinyeri, mengubah posisi tidur dan perawatan
fisik.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi melalui cairan infus,
sonde.
2. Kebutuhan-kebutuhan emosi
a. Menenangkan pasien apabila mengalami ketakutan
yang hebat (ketakutan yang timbul akibat
menyadari bahwa dirinya tak mampu mencegah
kematian).
b. Mendampingi pasien yang ingin
memperbincangkan tentang kehidupan dimasa lalu
dan kemudian hari.
c. Memberikan kesempatan kepada keluarga pasien
untuk memberikan tuntunan menjelang ajal sesuai
agama dan kebudayaan setempat.
Pelaksanaan 1. Pasien di tempatkan terpisah dari pasien yang lain
2. Pasien tetap didampingi oleh petugas, dan jika ada oleh
keluarganya.
3. Petugas secara bijaksana menjelaskan keadaan pasien
kepada keluarga pasien.
4. Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih.
5. Usahakan suasana disekitar pasien dalam keadaan tenang.
6. Bila bibir pasien kering, basahilah dengan kain kasa yang
dicelupkan dulu ke dalam air matang dengan menggunakan
pinset.
7. Berikan bantuan kepada keluarga pasien untuk kelancaran
pelaksanaan upacara keagamaan.
8. Amati terus-menerus tanda-tanda kehidupan (vital-sign)
pasien.
Perhatian 1. Berbicaralah dengan suara lembut dan penuh perhatian
2. Kekang diri untuk tidak tertawa dan bergurau di sekitar
pasien yang berada dalam keadaan sakratul maut.