EVAKUASI
↳ Suatu tindakan memindahkan korban dari tempat kejadian ke tempat aman
Tujuan : agar korban tidak cacat/tambah parah.
KEDARURATAN MEDIS
↳ Suatu kondisi atau keadaan dimana korban berada di luar kasus trauma.
- Gangguan jantung
- Gangguan pernafasan
- Gangguan kesadaran
- Gangguan akibat perubahan lingkungan
Gawat Darurat Medis
1. GANGGUAN JANTUNG
- Nyeri dada - Palpitasi
- Sesak nafas - Mual muntah
- Jantung berdegup kencang - Keringat berlebih
- Nadi tidak normal - Pucat
Faktor Risiko:
Tidak dapat diubah (Genetik, riwayat keluarga)
Dapat dubah (darah tinggi, Kolestrol, Merokok)
Penyakit (Obesitas, Diabetes)
Penatalaksanaan : - Tenangkan korban
- Jangan ditinggalkan sendiri
- Berbaring pd posisi nyaman
- Pastikan jalan napas terbuka dengan baik
- Kendorkan pakaian
- Jangan beri minum
- Lakukan BHD (jika unrespon)
- Rujuk ke faskes terdekat
2. GANGUAN PERNAFASAN
- Suara nafas tambahan - Warna kulit berubah
- Sesak - Mengi (asma)
- Kerja otot bantu napas - Nadi cepat
- Tripod position - Batuk darah (TBC)
- Demam - perubahan status mental
Penatalaksanaan
Nilal pernapasan, jalan napas selalu terbuka
Letakkan pd posisi paling nyaman
Berikan oksigen bila ada
Tenangkan penderita
Rujuk ke fastes terdekat
3. GANGGUAN KESADARAN
Penyebab :
- Hipoksemia : Kekurangan O2 dalam otak
- Hipoglikemia & Hiperglikemia : gula darah rendah & tinggi
- Stroke
- Pingsan
- Kejang
- Histeria
- Infeksi & demam
- Keracunan
- Cedera kepala
- Gangguan jiwa
Pingsan
↳ Peredaran darah ke otak berkurang, akibat emosi ya hebat, udara tidak cukup, letih,
lapar.
Gejala dan Tanda :
Perasaan lingung
Pandangan berkunang
Lemas, keluar keringat dingin
Menguap
Dapat menjadi unrespon
Denyut nadi lambat
Hiperglikemia
- Nafas bau aseton
- Kulit merah & kering
- Lapar & haus
- Sering buang air kecil
- Terlihat seperti mabuk
Hipoglikemia
- Agresif/gelisah
- Nadi cepat
- Kulit dingin & keriput
- Lapar
- Sakit kepala, kejang”
Penatalaksanaan
Lakukan penilaian dini
Awassi dan pantau jalan nafas
Berikan minuman manis jika sadar
Rujuk ke faskes terdekat
Kejang
↳ Kekakuan tubuh / alat" gerak tubuh akibat kontraksi-relaksi otot yang tidak terkontrol.
Penyebab : ● Penyakit kronis
● Epilepsi
● Stroke
● Infeksi
Ayan/Epilepsi
↳ Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat yg disertai kejang dan diikuti
hilangnya kesadaran.
Gejala/Tanda : - Pandangan kosong
- Teriakan tercekik
- Jatuh tiba-tiba
- Mulut berbuih
Histeria
↳ Penderita secara kejiwaan ingin mendapat perhatian dari orang-orang sekitarnya.
Gejala & Tanda :
Hilang kesadaran sesaat yang terkesan dibuat-buat
Terguling-guling di tanah
Nafas cepat
Tidak dapat bergerak
Kedaruratan Lingkungan
1. Paparan panas : - kejang panas
- kelelahan panas
- sengatan panas
2. Paparan dingin : - hipotermia
- tenggelam
DIKSAR 4
PERAWATAN KELUARGA (PK)
↳ Memberikan pelayanan keperawatan dasar di rumah tepada anggota keluarga yang
mengalami masalah Kesehatan.
Latar belakang: Adanya kursus perawatan keluarga tahun 1950 yang diadakan oleh RS
PMI Bogor.
Tujuan : - Mewujudkan kemampuan untuk menolong dirinya sendiri / keluarga dalam
hal
kesehatan.
- Mengurangi beban ekonomi keluarga
- Keluarga dpt mengatasi masalah besehatan keluarga.
- Mengurang ketergantungan pd petugas medis
- Dapat memilih pelayanan Kesehatan yang tepat bila diperlukan
- Menurunkan angka kesakitan di masyarakat.
Prasip kerja :1. Memberikan kesan baik tentang kepribadiannya, tanggung jawab,
terbuka,
peduli terhadap orang lain.
2. Punya sifat ramah, senyum, mendengarkan keluh pasien
3. Menunjukkan kemauan kerja ya cepat, tenang, dan tanpa ragu-ragu
4. Berfikir sebelum bertindak dan bekerja
5. Menjaga kerahasiaan medis passion
6. Mencatat hasil perawatan & pengamatan secara singlet dan jelas
Peralatan : 1. APD → masker, sarung tangan lateks, celemek.
2. Peralatan cuci tangan : ● Air mengalir
● Baskom
● Handuk
● Sikat kuku
● Kotak perhiasan
● Selimut
● Seprai
● Menepati janji
DIKSAR 5
PENANGANAN BENCANA
PENGANTAR DISASTER MANAGEMEN & PANDEMI
Bencana : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran sub pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan
Dapat :
a. Menyebutkan landasan hukum PMI dalam Tanggap Darurat Bencana
b. Menjelaskan peran, tugas dan tanggung jawab PMI dalam tanggap darurat
bencana
c. Menerapkan juknis TDB
Jenis Bencana
Bencana Alam : Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
Bencana Non Alam : Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal tehnologi, gagal
modernisasi, epidemi dan wabah penyakit
Bencana sosial : Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
SATGANA PMI
Tim yang khusus dibentuk pada saat melaksanakan pelayanan tanggap
darurat bencana.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan
dapat:
1. Memahami komposisi Tim SATGANA PMI
2. Memahami posisi SATGANA PMI dalam operasional PMI
3. Memahami fungsi SATGANA sesuai Tingkat penugasan
(Kota/Kabupaten, provinsi dan Pusat)
4. Memahami unit-unit pelayanan TDB PMI
ASSESMENT
Adalah sebuahn proses identifikasi dan Analisa atas sebuah situasi tertentu yang menjadi
landasan bagi sebuah program, kegiatan atau intervensi.
Tujuan dari Assesment :
1. Mengidentifikasi dampak suatu situasi Konflik atau bencana
2. Mengumpulkan informasi dasar
3. Mengidentifikasi kelompok yang paling rentan
4. Upaya mengobservasi situasi
5. Mengidentifikasi kemampuan respons semua pihak yan terkait (pada saat darurat)
6. Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan (pada saat darurat)
Metode Assesment
• Mengumpulkan dan mengobservasi data sekunder
• Observasi langsung di lapangan
• Menanyakan pendapat para ahli
• Wawancara di lapangan
• Diskusi grup
• Survei
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Assesment
• Daftar pertanyaan
• Komposisl anggota tim yang bak
• Sarana transportas yang baik
• Kerangka waktu yang jelas
• Menggunakan bahasa local
• Kebutuhan darurat harus dapat dibedakan dari masalah yang memang telah ada
• Mempertimbangkan kesetaraan jender
• Tidak memberikan harapan/janj
• Menghindari bias dalam membuat
• kesimpulan yang obyektif
• Membuat catatan
Beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan Assesment :
1. Keterbatasan waktu, dan perubahan situasi yang tiba tiba
2. Kurangnya sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
3. Sulitnya berkoordinasi dengan lembaga lembaga lain
4. Kesulitan untuk bekerjasama dengan banyak orang, banyak pihak, dan situasi darurat
5. Area assesment yang seringkali sulit untuk dicapai, ataupun membutuhkan waktu
yang lebih lama
Selama Wawancara
LAKUKAN
• Sempatkan untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan
• Mulailah bertanya mengenai seseorang atau sesuatu yang nyata
• Pancing topik pembicaraan dengan menggunakan - apa, kapan, di mana, siapa,
mengapa, bagaimana?
• Siapkan pertanyaan sebelum melakukan wawancara
JANGAN LAKUKAN
• Jangan membawa buku catatan yang tebal atau map yang terlihat resmi
• Jangan menyela narasumber, hindari pertanyaan tertutup
• Jangan menerima jawaban pertama begitu saja
• Jangan bantu menjawab jika narasumber ragu-ragu. Bersabarlah
• Jangan menghakimi atau memperlihatkan ketidakpercayaan
Analisis Data:
• GIGO Garbage in Garbage Out: Penyaringan hasil assesment. Mana yang perlu, mana
yang tidak perlu.
• Lengkapi data yang diperoleh berdasarkan wawancara, dengan apa yang dilihat di
lapangan
• Cek silang data.
Jenis Data:
1. Data Primer data" yang diperoleh dari sumber sumber terkait secara langsung dengan
kejadian bencana.
2. Data Sekunder data" pendukung yang dapat melengkapi informasi yang diperoleh dari
dalam data primer.
Cara Pengumpulan Data:
• Data Primer: Pengamatan langsung, wawancara dan diskusi kelompok
• Data Sekunder: Dokumen-dokumen resmi.
Data Sekunder:
SEBELUM:
Cari informasi sebanyak banyaknya mengenal lokasi, serta hal hal lain yang berkaitan
dengan bencana yang terjadi
DI LOKASI:
Cari informasi yang berasal dari :
- Data pemerintah,
- Data bencana sebelumnya
- Hasil sensus
- Laporan laporan yang sudah ada
- Lain lain (contoh: berita, koran, dll)
Pengamatan Langsung :
Pengamatan langsung di lokasi bencana
• Lokasi vs wilayah
• Lakukan dengan lembar isian ASSESMENT.
Perhatikan hal hal seperti :
- Masyarakat,
- pengungsian,
- air dan sanitasi sumber air, pembuangan
- Gudang dan titik distribusi
- fasilitas umum yang masih ada (RS, pasar, sekolah, tempat ibadah, dll), kondisi
keamanan,
- dan tempat tempat lain.
Hasil yang diperoleh__sebagai acuan langkah/program operasi tanggap darura bencana yang
merupakan tindak lanjut dari aktivitas yang akan dilakukan.
1. Kesiapsiagaan individu
Kesiapsiagaan individu merupakan hal-hal yang harus diperhatikan SEBELUM terlibat
dalam tindakan tanggap darurat, karena menyangkut keselamatan diri, dan seluruh
anggota lainnya. Termasuk didalam Kesiapsiagaan individu adalah koordinasi PB. Namun
karena hal ini dilakukan dalam setiap tahap tindakan tanggap darurat, maka koordinasi
PB akan dibahas tersendiri.
Perlengkapan Kesiapsiagaan individu:
1. Daftar Tik Pedoman Keamanan Penugasan Komponen PMI
2. Surat tugas
3. Kartu identitas
4. Perlengkapan operasional
5. Asuransi
2. Koordinasi PB
Koordinasi PB adalah segala bentuk komunikasi, balk komunikasi internall maupun
eksternal, yang bertujuan untuk mendukung kegiatan penanggulangan bencana.
Koordinasi dilakukan dalam setiap tahapan pada tanggap darurat
3. Assessment
Assessment adalah penilaian keadaan. Seperti koordinasi, assessment juga dilakukan
dalam setiap tahapan dalam tanggap darurat. Namun, untuk tindakan awal, yang harus
dilakukan adalah assessment cepat, yang dilanjutkan dengan assessment detil.
4. Rencana Operasi
Rencana Operasi atau Service Delivery Plan, adalah sebuah perencanaan yang dibuat
berdasarkan hasil dari assessment dan aktivasi dar Rencana kontijensi. RenOps juga
merupakan perwujudan dari Action Plan.
5. Distribusi Bantuan
Distribusi Bantuan atau relief distribusi adalah langkah berikutnya setelah RenOps
disetujui. Dalam distribusi bantuan juga terkait mengenai masalah pergudangan.
Perencanaan
Setelah data assesment diperoleh, maka rencana umum harus diketahui oleh semu petugas
pada saat aman (kesiapsiagaan) , meliputi :
1. Waktu yang diperlukan untuk menuju ke daerah rawan bencana dan lokasi
penampungan
2. Tempat Penampungan Sementara dapat menampung beberapa pengungsi
3. Beberapa bangunan yang dapat dipakai dan di mana bengunan itu dapat dipakai untuk
menampung pengungsi
4. Personil yang dibutuhkan
5. Peralatan yang diperlukan
Pelaksanaan (Sphere)
• Lahan yang dibutuhkan untuk satu jiwa 45 m2;
• Ruang tenda/shelter per jiwa 3.5 m2
• Jumlah jiwa untuk satu tempat pengambilan air = 250 jiwa;
• Jumlah jiwa untuk satu MCK = 20 jiwa;
• Jarak ke sumber air tidak melampui jarak 15 m;
• Jarak ke MCK 30 m;
• Jarak sumber air dengan MCK 100 m
• Jarak antara dua tenda/shelter minimal 2 m
TRIAGE
Tindakan pemilihan/pengelompokkan korban berdasarkan prioritas pertolongan atau
beratnya keadaan gawat darurat
Tujuan : Menolong penderita yang mengalami cedera atau keadaan berat tapi masih
memiliki harapan hidup
Metode yg sering
START
- prefusi (P)
buka jalan napas -> LDR -> cek frekuensinya (selama 15 dtk x 4)
Perfusi
WPK -> tekan kuku jari (kurang dari atau lebih dari 2 detik)
DIKSAR 6
PENAMPUNGAN SEMENTARA
Penampungan darurat adalah kegiatan suatu kelompok manusia yang memiliki
kemampuan untuk menampung korban bencana dalam jangka waktu tertentu, dengan
menggunakan bangunan yang telah ada atau tempat berlindung yang dapat dibuat dengan
cepat seperti tenda, gubuk darurat, dan sebagainya.
Tujuan
1. Menyelamatkan atau mengamankan penderita dengan menjauhkannya dari tempat
bencana yang dianggap berbahaya,
2. Memudahkan pemberian bantuan dan pertolongan secara menyeluruh dan terpadu
tanpa menimbulkan kesulitan baru yang sukar diatasi.
Pengorganisasian
A. Sasaran
1. Sasaran utama operasi pengungsian ialah memindahkan penduduk (termasuk yang
luka/sakit) dari daerah bencana ketempat lain yang sudah disiapkan.
2. Berusaha memperkecil kemungkinan terjadinya korban atau resiko baik fisik, material
maupun spiritual ditempat terjadinya bencana dan pada saat pelaksanaan pengungsian
menuju ke penampungan sementara
B. Prioritas
Yang pertama-tama harus dilakukan ialah memindahkan orang – orang yang luka berat
atau pasien – pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke Rumah Sakit terdekat
atau Rumah Sakit Rujukan.
LOGISTIK
LOGISTIK DALAM TANGGAP DARURAT BENCANA
o Logistik adalah DUKUNGAN pelayanan (jasa, barang, orang).
o Logistik BUKAN merupakan program.
o Logistik terlibat sejak AWAL untuk semua kegiatan
o Upaya untuk menyediakan sarana yang diperlukan untuk memperoleh Barang, Ahli
(orang), dan Kapasitas Manufaktur (jasa dan barang):
- dari/ke TEMPAT yang tepat
- pada WAKTU yang tepat
- dalam JUMLAH yang tepat
- dengan KUALITAS yang baik
- dengan HARGA yang pantas
Pembangunan dan Pembinaan Sistim Logistik PMI
a. Standardisasi sistem dan pengelolaan logistik PMI;
b. Pelatihan Logistik & Penanggulangan Bencana
c. Kerjasama Terkait Logistik PMI-ICRC, Federasi, Kalangan bisnis, Akademisi dan
PNSS;
- Penyediaan stok bantuan bencana tingkat Nasional;
- Bantuan teknis dan operasional;
- Pembangunan atau Pengadaan Central, Regional & Emergency Storage (DP
Container)
Fungsi Penting Berkaitan Dalam Logistik
1. Assessment dan Perencanaan
2. Penyediaan Barang dan Jasa
3. Pengelolaan Pergudangan
4. Pengelolaan Transportasi
5. Pelaporan
Jenis Bantuan Darurat bencana
1. Bantuan pangan dan non pangan
2. Air dan sanitasi
3. Penampungan
4. Kesehatan
Panca Tepat Operasional Bantuan
- Tepat Waktu
- Tepat Tempat
- Tepat Sasaran
- Tepat jumlah
- Tepat Kualitas (jenis dan mutu)
Prinsip-Prinsip Bantuan PMI :
1. Diberikan secara langsung kepada korban bencana yang berhak menerimanya:
2. Disalurkan secara langsung oleh Petugas PMI dan tidak diserahkan melalui pihak
ketiga.
3. Dilengkapi dengan tanda pengenal PMI (Logo), baik pada kemasan barang maupun
pada lokasi distribusi;
Pertimbangan Distribusi
1. Komposisi usia dan jenis kelamin
2. Cuaca
3. Ketersediaan sumber daya manusia dan transportasi
4. Kondisi keamanan
5. Jenis bencana
6. Bantuan yang diberikan
7. Jangka waktu operasi
8. Jumlah penerima bantuan
9. Lokasi
Procurement
Proses pengadaan barang baik melalui pembelian maupun tidak.
Siapa...? Tingkat Otoritas ...?
Barang termasuk barang modal (capital items), jasa (services), sewa-pinjam peralatan,
fasilitas (contracting, hiring, renting);
Proses dan Prosedur ?
Manajemen Pergudang
• Memilih ukuran gudang, mengacu pada :
• Barang yang akan disimpan maximum 70% dari daya tampung gudang
• 30% disiapkan untuk lorong, sirkulasi udara, ruang untuk pengepakan,
loading/unloading, kantor
• Jumlah barang yang disimpan akan disesuaikan dengan kebutuhan (rencana
operasional) dan stok minimum
• Sirkulasi barang
1. Penerimaan
a. Pencatatan dan pengecekan jumlah dan kualitas
b. Penandatanganan surat perjalanan (Waybill) dan nota pengiriman barang
(Delivery note)
c. Mengecek dan mencatat yang rusak dan hilang
d. Mengisi Berita acara serah terima barang (Good Receive Note)
2. Penyimpanan
a. Membuka BIN CARD
b. Membuka/meng-update STOCK CARD
c. Jika tanpa WAYBILL, selalu mengecek GOODS RECEIVED NOTE
d. Membuka BIN CARD baru untuk setiap tumpukan barang
3. Pengiriman
a. Menghitung barang
b. Memperbaharui BIN Card
c. Memperbaharui Stock Card (Kumpulan Bin Card menjadi 1 Stock Card)
d. Memperbaharui stok induk (Kumpulan berbagai Stock Card disebut buku besar /
Stock Ledger)
e. Memeriksa Way Bill
f. Permintaan kembali stok yang dibutuhkan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pengiriman barang
2) Logo PMI pada barang dan alat angkut
3) Pastikan request barang yang akan dikirim tersedia dalam stok barang.
4) Lakukan cek fisik apakah kondisi barang yang akan dikirim dalam keadaan
baik
5) Koordinasikan dengan petugas transportasi
6) Siapkan tenaga bongkar-muat yang dibutuhkan
7) Lakukan loading dengan cermat dan berhati-hati dalam penghitungan barang
dan memastikan tetap dalam keadaan yang baik.
8) Informasikan kepada pemohon barang bahwa barang telah dikirim (fax,
telepon, radio, e-mail)
9) Bersihkan dan atur Kembali tata letak barang untuk persiapan kedatangan
barang baru.
Manajemen Pengangkutan
DAPUR UMUM
Adalah Dapur Umum Lapangan yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia
yang bertujuan untuk menyediakan/menyiapkan makanan,dan dapat
didistribusikan/dibagikan kepada korban bencana dalam waktu cepat dan tepat.
Perlu diperhatikan
• menu pagi dipilih teknik pengolahan yang praktis
• hindari masakan berkuah
• hindari masakan bersantan
• variasi menu
• perhatikan exp. Date
• pilih bahan yang mudah diprepare
• hindari masakan pedas
Masa pengadaan DU
Selama masa status darurat 1-7 hari
• awal (1-3 hari): seluruh korban yang terdampak
• 4-7 hari: selektif, bagi yang benar-benar membutuhkan
• >7 hari: diupayakan dalam bentuk bahan mentah
Kapan DU diadakan?
Dapur Umum didirikan apabila terjadi bencana yang dapat mengakibatkan:
1. Mengakibatkan penderitaan manusia
2. Mengganggu aktivitas
3. Menimbulkan kerusakan harta benda, alam beserta lingkungannya
4. Menghambat roda Pembangunan
5. Tidak memungkinkan diberikan bantuan mentah untuk korban
Pengemasan
Dibungkus
• menggunakan daun pisang
• menggunakan kertas daun
• menggunakan kardus
Prasmanan Terpimpin
lauk diambilkan oleh petugas, nasi dan sayur ambil sendiri
Kandungan Gizi dalam 1 piring
50% → nasi/karbohidrat
30% → sayur/serat
20% → lemak/protein
Orang 1x makan di bencana ditakar 1200 kkal, maka...
nasi/karbohidrat → 600 kkal → 150 g
sayur 360 kkal → 90 g
lemak/daging → 240 kkal → 30 g
Pengorganisasian
1. REGU
menangani ± 500 jiwa
tiap regu ditangani oleh tenaga inti 10-15 orang/regu
pemberdayaan tenaga lokal/ pengungsi, sesuai kebutuhan (maksimal 10-15 orang)/shift.
2. KELOMPOK
tiap kelompok menangani 3-5 regu (1500-2500 jiwa)
3. SEKTOR
Tiap sektor menangani maksimal 10 regu (>2500 jiwa)
DIKSAR 7
RESTORING FAMILY LINK
pengendalian vector
mengurangi rantai penularan penyakit baik langsung/tidak langsung dari pembawa
penyakit (hama/vector)
manajemen limbah
o Masyarakat terlibat dalam program pengelolaan sampah dan limbah
o Sampah RT setiap hari dikumpulkan
o Jarak pembuangan tidak lebih 100 m
o Ada penampungan untuk 100 liter sampah untuk 10 KK, 2,5 liter/orang/hari
dianjurkan untuk tidak dibakar
o Tanggulangi sampah sebelum menjadi bahaya Kesehatan
o Transportasi
- Tenaga manusia
- Tenaga Binatang
- Mototized: tractor, trailer, truck
1) Penyuluhan Kesehatan
2) Promosi Kesehatan
Goal: mengajak Masyarakat dan memberikan kesadaran dalam pentingnya Kesehatan
pribadi dan Kesehatan lingkungan
Pelayanan Promosi Kesehatan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
b. Penggunaan toilet (tidak bersih, Sungai, kebun, dll)
c. Pembuangan tinja anak yang aman
d. Minum air yang bersih dan aman (masak)
e. Penyimpanan yang aman
f. Penjernihan air minum
g. Menyiapkan dan menyimpan makanan yang sehat
h. Pembuangan sampah dan limbah yang benar dan baik
3. Hygiene Promotion : Masyarakat yang akan mengadopsi perilaku hidup bersih
MANAJEMEN PERJALANAN
Manajemen “seni melaksanakan & mengatur”
↳ perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
1. PERENCANAAN PERJALANAN
What : Apa (tujuan hasil)
Why : Mengapa (melakukan kegiatan)
Who : Siapa (yang melakukan, leader, expertnya)
When : Kapan (pelaksanaannya)
How : Bagaimana (pencapaiannya)
Where : Dimana (lokasinya)
1) Where (dimana/lokasi)
↳ mencari informasi wilayah tujuan (mencari referensi tentang kondisi gunung
tersebut) diantaranya: peta, transportasi, kondisi geografis, adat istiadat.
2) Membuat ROP (Rencana Operasi Perjalanan)
o Perencanaan yang baikberarti mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien.
o Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target tujuan perjalanan.
o Merumuskan jadwal terperinci, disusun khusus jam per jam.
o Menyusun strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, sera tempat
menginap bivak (tenda)
3) When (kapan pelaksanaannya)
o Penentuan waktu yang tepat sangat menentukan keberhasilan pendakian terutama
untuk menghindari bahaya-bahaya obyektif seperti hujan dan badai serta penyakit
ketinggian dan binatang.
o Waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota
o Memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan peserta.
o Musim pada saat pelaksanaan perjalanan. Di Indonesia musim yang baik adalah
pada bulan Juni-Agustus, cuacanya cerah karena musim panas.
Harus diperhattikan persediaan air.
4) Who (peserta)
Tentukan coordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi,
seperti bidang dana, publikasi, dokumentasi, perlengkapan akomondasi, logistic,
medis, dll.
Coordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya
pengalaman sebagai pemimpin yang mampu mengkoordinasi pendakian tersebut.
Anggaran Keuangan
Dalam Menyusun anggaran keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain:
alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal.
Biaya perjalanan :
7. Makanan
8. Transportasi
Lakukan survey transportasi apa yang paling efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan, sesuaikan dengan anggaran yang ada dan waktu yang ditargetkan.
9. Perlengkapan
10. Perizinan
o Siapkan perlengkapan surat-surat yang dibutuhkan
o Setiap daerah mempunyai peraturanperizinan yang berbeda tergantung juga pada
sifat kegiatan yang akan dilakukan untuk penelitian atau petualangan.
o Fotocopy identitas diri: ktp, kartu mahasiswa, kartu pelajar
o Surat jalan dari kepolisian setempat
o Surat izin dari pos pendakian
11. Lain-lain
12. Total
Persiapan Fisik, Mental, dan Skill
Keterbatasan: kendala waktu
Hubungan: kendala teman dan orang lain
Fisik/mental: kendala diri
Teknis: kendala alat
Cuaca: kendala alam
2. PELAKSANAAN
Alokasi SDM/Tim
Alokasi alat/logistic
Pengambilan keputusan (emergensi)
Pelaksanaan di Lapangan
o Keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk
belajar dan bekerja sama sebagai tim yang kompak.
o Diskusi mengenai masalah yang dihadapi.
o Setiap anggota harus menuruti setiap keputusan dari pimpinannya yang
bertanggungjawab dalam kegiatan perjalanan tersebut.
3. PASCA KEGIATAN
Evaluasi
Laporan
4. MANAJEMEN PERALATAN
1) Packing
Prinsip dasar packing:
a. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke Pundak
Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier
Berat maksimal yang dapat diangkat idealnya adalah 1/3 dari berat badan.
b. Memilih dan menempatkan barang
Matras: sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier, jangan diluar
Selalu bawa kantung plastic untuk tempat sampah, baju basah, dll
Bungkus pakaian didalam kantung plastic agar pakaian tidak basah lembab
Simpan makanan rapat dalam tas, aman dari monyet Binatang lainnya
Simpan korek api ditempat kering (wadah film foto)
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas carrier
Sedang (mudah diambil dalam keadaan darurat) ex: senter, ponco, ATK, golok
Berat : jeligen air 5lt, misting, perbekalan
Ringan : baju tidur, baju cadangan, sarung bag, kaos kaki cadangan, kupluk
2) Peralatan standar gunung
a. Peralatan pribadi : tutup kepala/topi, syal-slayer, baju, celanna, jaket, slepping bag,
carrier, alat masak, alat makan, alat mandi, obat-obatan, survival kits
b. Peralatan camp
c. Peralatan masak
3) Survival kits
Kotak (tin)
Korek kayu (matches)
Lilin
Besi api (fire flint)
Peralatan jahit
Tablet pemurni air
Kompas
Cermin
Peniti
Kail dan benang pancing
Gergaji kawat
Kantung plastic
Potassium permanganant
Senar
5. PERBEKALAN
Perbekalan makanan didasarkan pada perhitungan kalori yang dikeluarkan selama
kegiatan.
Untuk kerja berat selama berkegiatan di alam terbuka, kalori yang dibutuhkan berkisar
±4000 kalori.
1. Membuat menu makanan
2. Membuat pengadaan perbekalan
3. Pemaketan
4. RAB (rancangan anggaran biaya)
Semakin berat aktifitas yang dilakukan semakin besar pula energi yang dibutuhkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
3. Keadaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Oleh karena itu, perbekalan yang dibawa:
1. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai
2. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya
3. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan
bahan bakar
4. Ringan, mudah didapat
5. Murah
Perhitungan kalori
1. Basic metabolic rate (BMR) : energi yang dipakai aktifitas jaringan tubuh saat
istirahat.
2. Specific dynamic action (SDA) : laju peningkatan metabolisme berdasarkan intake
makanan.
3. Aktifitas fisik & factor pertumbuhan : kebutuhan energi untuk bergerak &
bertumbuh.
Contoh soal:
Untuk memenuhi kalori yang diperlukan untuk 6 orang yang akan melakukan
pendakian, sehingga diambil dari rata-rata per orang mulai dari 6 orang terberat, 6
orang tertinggi, dan 6 orang tertua maka diperoleh :
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan : 165 cm
Usia : 23 tahun
Jawaban:
BMR = 66,5 + (13,75 x 59) + (5,003 x 165) + (6,775 x 23)
= 66,5 + 797,5 + 825,495 + 155,825
= 1.845,32
Kalori harian = (1.845,32 + (10% x 1.845,32)) x 2,1
= (1.845,32 + (184,532) x 2,1
= 4.262,69 Kkal/hari
Kebutuhan masing-masing zat gizi :
KH = 5/8 x 4.262,69 = 2664,19 Kal/hari
Lemak = 2/8 x 4.262,69 = 1065,68 Kal/hari
Protein = 1/8 x 4.262,69 = 532,837 Kal/hari